NovelToon NovelToon
Anak Yang Dianggap Gila

Anak Yang Dianggap Gila

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: hambali balon

seorang anak yang memiliki kelebihan bisa mendengarkan bisikan-bisikan dari alam dan hewan-hewan, hingga dia dianggap gila oleh warga desa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 : Suara-suara Yang Memanggil

Sari “assalamualaikum, Pak soleh. Hari ini saya ke desa pak”

Pak Soleh “waalaikumsalam, iya Neng, selamatnya neng sudah wisuda”

Sari “terimakasih Pak”

Pak Soleh “oh, iya neng, Neng sari mau berapa hari di desa”

Sari “hmmm, belum tau sih Pak, lihat nanti lah pak mau berapa hari sari di desa, bisa setahun atau selamanya,”

Pak Soleh ”ada aja Neng sari ini, ya sudah Neng, hati-hati di jalan!”

Sari “iya Pak, assalamualaikum”

Pak Soleh “waalaikumsalam.”

perjalanan sari kali ini, berbeda dengan perjalanan yang seperti biasanya, karena dia berniat untuk tinggal selamanya di desa.

Pak Manto “Neng sudah sampai.”

Sari “hmmm, maaf Pak, saya ketiduran”

Pak Manto “iya Neng, gak apa-apa kok.”

Sari “akhirnya sampai juga,”

pak soleh sudah menunggu di rumah kediaman pak abizar, karena kalau pagi seperti ini danu ke ladang, jadi pak soleh yang menyambutnya.

Sari “maaf Pak, tadi bapak telepon saya, gak saya angkat,”

Pak Soleh “gak apa-apa neng, ya sudah masuk neng”

barang-barang sari diangkatkan oleh pak soleh, sari langsung masuk ke rumah, untuk beristirahat sebentar, sedangkan pak manto di bawa kerumah pak soleh untuk beristirahat. setelah sari beristirahat, sari pergi kerumah pak soleh untuk berpamitan mau ke ladang menjumpai danu.

Sari “Assalamualaikum”

pak soleh dan pak manto yang sedang berbincang-bincang di ruang tamu menyatu salamnya sari.

“waalaikumsalam”

Pak Soleh “masuk Neng sari”

Sari “iya Pak, Ibu kemana pak?”

Pak Soleh “oh, Ibu lagi di dapur tuh Neng, lagi nyiapin makan siang kita”

Sari “yah, Sari mau ke ladang ini Pak, oh iya pak siapa yang bawakan makan siang danu pak?”

Pak Soleh “biasanya dia pulang kalau siang, tapi tadi dia bawa lauk kok ke ladang, kata dia tadi, dia lagi banyak kerjaan hari ini di ladang!”

Sari “oh, ya sudah kalau gitu Pak, sari langsung kesana saja”

Pak Soleh “gak makan dulu Neng?”

Sari “tak usah lah pak, sari makan sama danu aja di ladang.”

Pak Soleh “ya sudah kalau gitu Neng”

Sari “Pak Soleh, Pak Manto, Sari berangkat ya?”

Pak Manto “hati-hati Neng, Bapak sehabis makan ini langsung balik ke kota Neng”

Sari “iya Pak, titip salam sama ibu sama papa ya pak”

Pak Manto “iya Neng.”

Pak Soleh “Neng naik apa kesana?”

Sari “jalan kaki saja pak, pulangnya kan sama danu”

Pak Soleh “ya sudah, hati-hati”

Sari “iya Pak, assalamualaikum”

“waalaikumsalam”

pak soleh dan pak manto menyapa salam dari sari. sari langsung bergegas menuju ladang. sesampainya sari di ladangnya danu, sari menyapa danu yang lagi istirahat

Sari “Danu,”

Danu “eh, Sari. Kapan kamu datang?”

Sari “tadi pagi baru sampai.”

Danu “oh iya kamu sudah makan?”

Sari “belum sih, tadi di tawarin Pak soleh, aku gak mau, maunya makan sama kamu”

Danu “ya sudah, kita makan sama aja”

Sari “Nanti kamu gak cukup?”

Danu “ya cukup lah, kamu kan makannya gak banyak”

Sari “kamu tau aja. hehehe”

Danu “ya sudah, kita makan dulu, baru kita nanti bicara lagi.”

Sari dan Danu makan bersama dengan bekal yang danu bawa tadi pagi, di tengah-tengah mereka makan danu mendengar bisikan dari alam.

Angin “Danu, kamu harus kedalam hutan, ada sedikit masalah di dalam hutan”

Danu “(didalam hati) ada masalah apa angin”

Angin “nanti kamu bakal tau sendiri, tetapi jangan beritahu siapa-siapa, kalau kamu pergi kehutan”

Danu “baiklah”

Sari “kok berhenti makannya Dan.”

Danu “eh iya, aku lihat kamu lahap kali makannya, jadi aku berhenti sebentar, senang aku lihat kamu makannya lahap seperti ini”

Sari “ih kamu Dan, jadi malu aku”

Danu “kok malu sih, emang aku gak boleh lihatin kamu lagi makan?”

Sari “gak.”

Danu “ya sudah, Danu makanya merem ya, biar gak lihatin kamu”

Sari “bukan gitu loh, kalau kamu makannya merem yang ada, nanti kamu malah keselek”

Danu “jadi terus gimana danu makannya?”

Sari “hmmm, iya. gak apa-apa deh kamu lihatin aku”

Danu “hehehe, ada yang merah-merah tuh pipinya”

Sari “udah lah danu jangan godain Sari terus, yang ada nanti sari gak selera lagi makannya”

Danu “iya-iya, ya sudah kita lanjut makan lagi”

danu mengalihkan pembicaraan agar sari tidak tahu, kalau danu sedang gelisah mendengar bisikan dari angin, tentang keadaan alam saat ini.

Danu “Sar, aku tinggal kerja gak masalahkan? karena kerjaan Danu masih banyak”

Sari “iya, gak apa-apa kok, ya sudah lanjut lah kerjanya, biar panennya banyak, terus bisa melamar Sari.”

Danu “emmm, itu maunya kamu kan, cepat-cepat.”

Sari “emang kamu gak mau?”

Danu “iya mau sih, tapi sabar ya bawel ku, Danu kumpulkan biaya dulu, biar gak ngerepotin kamu dan keluarga kamu, sabar ya”

Sari “iya, Sari sabar kok, nunggu danu! ya sudah kamu kerja lagi sana.”

Danu “iya ibu bos, hehehe”

danu segera melanjutkan pekerjaannya, agar segera selesai, karena dia bakalan kehutan dengan misi yang danu sendiri saja tidak tahu.

Danu “(didalam hati) sabar ya, kau akan segera kehutan, aku menyelesaikan pekerjaan ku dua hari ini.”

matahari sangat menyengat hari ini, memang cuaca hari ini sangat cerah, sari inisiatif membuatkan teh untuk danu,

Sari “Danu, istirahat dulu, sari sudah buat kan teh muat kamu”

Danu “iya, sebentar lagi ya.”

Sari “sudah, istirahat dulu, harinya panas kali ini.”

danu tidak bisa menolak permintaan sari, itu pula kelemah danu jika orang yang dia sayangi, meminta sesuatu pasti dia turuti, walau itu terkadang membahayakan.

Danu “iya-iya”

Sari “hmmm, gitu kan bagus, maaf kan sari ya Dan, karena maksa kamu”

Danu “gak apa-apa kok”

Sari “iya istirahat dulu jangan terlalu di paksa nanti kamu sakit, kalau sakit gimana?”

Danu “yah, kalau Danu sakit, akan ada Sari, jadi enak ada yang ngurus Danu!”

Sari “ahhh, dasar maunya kan”

sari sambil mencubit pinggang danu,

Danu “sakit tau, iya-iya gak lagi deh”

Sari “ya sudah, minum ini, sari udah buatkan untuk kamu”

Danu “iya, bawel ku”

setelah beristirahat dan melanjutkan pekerjaannya hingga sore pun datang, sari tetap masih setia menunggu danu sampai sore. mereka berdua pun pulang kerumah, danu mengantar kan sari terlebih dahulu, baru danu pulang ke rumahnya.

Sari “Danu, kamu malam ini makan dimana?”

Danu “biasanya sih kemarin yang lalu istrinya pak soleh yang buatkan makan dari pagi sampai malam, katanya papa mu yang bayar semua, tapi beberapa minggu ini aku cuma ambil makan pagi dan siang saja, takut ngerepotin papa mu dan istrinya pak soleh.”

Sari “terus kamu makannya malam gimana?”

Danu “ya aku masak sendiri sih!”

Sari “ya sudah, dari malam ini aku yang buatkan makan kamu pagi, siang dan malam gimana?”

Danu “hmmm, tidak usah lah nanti kamu cepak, aku gak mau ngerepotin kamu!”

Sari “aku gak merasa di ngrepoti kok, nanti malam Sari tunggu Danu di rumah untuk makan.”

Danu “tidak usah lah Sar!”

Sari “pokoknya sari buat kan, Sari gak mau tau, Danu harus datang, kalau Danu gak datang sari gak makan.”

sambil garuk-garuk kepala danu hanya bisa mengalah,

Danu “iya-iya, bawel ku. Danu pulang dulu ya, assalamualaikum”

Sari “iya, waalaikumsalam”

Bulan purnama menerangi malam yang sunyi, danu berjalan menuju ke rumah sari untuk menepati janjinya, agar sari tidak kecewa.

Danu “assalamualaikum”

sambil membukakan pintu sari membalas salam dari danu “assalamualaikum”

Sari “masuk Dan, Sari sudah siapkan makan buat kita berdua”

dengan hati gelisah danu sambil menelan nafasnya “hmmm, Sar. aku segan kalau aku masuk, tidak enak saja kalau dilihat warga, sementara kamu sendiri, tidak ada siapa-siapa”

Sari “yah kan kita gak ngapa-ngapain kan?”

Danu “baiklah, tapi jangan lama-lama, sehabis makan kita langsung keluar ya , duduk di teras saja”

Sari “iya, ya sudah masuk yuk”

danu segera masuk dan duduk di ruang tamu yang sudah dipersiapkan hidangan makan malam oleh sari

Sari “ayo kita makan Dan “

Danu “iya.”

Sari “maaf ya Dan, lauk cuma telur sambal aja,”

Danu “gak apa-apa Sar, ini saja sudah enak kok.”

sari sedikit merasa tidak enak dengan danu karena dia hanya menyajikan telur sambal “besok sari buatkan yang lebih enak, besok kamu mau dibuatkan apa Dan, kalau masak ayam di semur kamu mau gak?”

Danu “tidak perlu yang mahal-mahal loh,”

danu mempertanyakan dari mana uang nya kalau setiap hari dia dibuatkan makannya “Sar, kalau kamu setiap hari buatkan makanan untukku dari mana uangnya?”

Sari “kalau masalah itu kamu jangan pikirkan, sari kan ada tabungan, lagian kan sari sudah ada pendapatan”

Danu “dari mana kamu dapatnya”

Sari “dari buat novel lah!”

sari memang sudah buat beberapa novel, dan sudah diterbitkan di salah satu penerbit ternama,

danu tidak mau merepotkan sari dengan menggunakan uangnya, “ya sudah, kalau apa besok pagi Danu kasih uang buat makan kita”

Sari “tidak usah Dan, pakai uang sari aja”

Danu “gak, biar danu yang kasih, jangan pakai tapi lagi”

Sari “iya-iya,”

makan malam yang sederhana dan alakadarnya, sedikit ada perdebatan kecil, tetapi tidak sampai menjadi perdebatan panjang.

Danu “Sar, aku keluar dulu ya”

Sari “iya, Sari beresin ini dulu ya, nanti sari keluar.”

Danu “iya.”

Dibawah sinar rembulan mereka berbincang-bincang di depan teras rumah sari, malam mulai larut danu segera berpamitan dengan sari “Sar, aku pamit yang, sudah malam gak enak kalau dilihat warga, besok pagi sebelum ke ladang Danu singgah ke sini, ngasih uang buat makan kita untuk beberapa hari”

Sari “iya, Dan”

Danu “eh, besok kamu jangan lupa bilang sama Pak soleh, kalau kita tidak ambil makan di rumah dia lagi”

Sari “iya, nanti sebelum belanja, Sari mampir kerumah Pak soleh”

sebelum berangkat ke ladang, danu singgah kerumah sari, memberikan beberapa lembar uang, tidak lupa juga sari membawakan bekal yang sudah dibuatnya untuk danu, buat sarapan danu di ladang.

sari memberikan bekal “Dan, ini sampai di ladang kamu makan ya, kamu kan belum sarapan, nanti siang aku ke ladang buat antar makan siang kamu”

danu mengambil bekal sambil tersenyum “makasih ya Sar, oh, iya kamu nanti siang naik apa?”

“jalan kaki aja, kayak semalam, ya sudah kamu berangkat nanti kesiangan”

danu mengucapkan salam “iya kamu berangkat, Assalamualaikum,”

“waalaikumsalam”

tidak lama danu berangkat ke ladang, sari langsung juga berangkat ke rumah Pak soleh untuk memberitahukan, kalau dia dan danu tidak ambil makan di rumah Pak soleh lagi, setelah selesai memberitahukan dengan pak soleh sari langsung pergi ke kedai untuk membeli bahan-bahan untuk masak.

sebelum waktu tengah hari dari sudah selesai dan langsung berangkat ke ladang untuk membawakan makanan untuk danu.

sari yang sudah sampai di ladang dan duduk di bale-bale ladang danu, sari hari ini merasa senang “Danu, istirahat dulu, kita makan”

danu yang berada di tengah-tengah ladang menyahut perkataan sari “iya, Sari, sabar sebentar, tanggung ini!”

“sudah, jangan pakai tanggung-tanggung, sudah waktunya istirahat”

“iya-iya” danu segera bergegas menuju bale-bale, sari sudah mempersiapkannya semua. danu tinggal duduk dan makan

“kamu ini, tinggal makan aja susah”

“iya-iya, bawel ku”

ketika danu baru saja duduk, angin berbisik “danu kamu harus kehutan, ada sedikit masalah di hutan, hutan alam mulai tidak stabil”

danu dengan wajah yang cemas “iya aku akan segera ke dalam hutan”

sari melihat raut wajah danu yang cemas, merasa curiga “ada apa Danu, wajah kamu kok kayak orang lagi memikirkan sesuatu”

“gak kok, aku cuma mikirin, tanaman yang ditanam.”

“ngapain kamu pikirkan, nanti kan dia tumbuh sendiri”

“iya aku tau, tapi kira-kira panen kali ini bagus gak ya, kalau bagus kan,0 bisa ngumpulin buat nikah kita, hehehe”

danu yang bercanda, untuk menutupi kegelisahannya tantang apa yang terjadi di dalam hutan.

“ya sudah, ayo kita makan Dan”

“iya.” danu mengiyakan ajakan sari ‘untung saja sari tidak curiga’ sambil menelan nafas ‘aku akan harus segera pergi ke dalam hutan, besok aku akan pergi ke hutan’

aktivitas hari ini seperti aktivitas semalam, tetapi danu lebih banyak termenung, tidak seperti semalam, ketika malam mereka duduk di depan teras rumah sambil berbincang, angin berhembus kencang seperti memberi peringatan kepada danu.

angin membisikan kembali “Danu kamu harus pergi ke dalam hutan, ekosistem mulai terganggu”

‘iya, aku akan kehutan besok pagi’

tidak seperti biasanya sebelum pulang danu mengecup keningnya sari “Sari, aku pulang ya”

“kok cepat kali pulang nya”

“badan ku sepertinya butuh istirahat”

sari sedikit khawatir “apa kamu sakit?”

“gak kok, Sar. cuma butuh istirahat aja”

“makanya, kalau dibilangin sama Sari jangan ngeyel, ya sudah kamu istirahat ya”

“iya, Assalamualaikum”

sari menarik tangan danu dan mengecup tangannya “waalaikumsalam.”

Danu langsung bergegas pulang, dan menyiapkan barang-barangnya untuk besok pergi ke dalam hutan.

1
hambali balon
terima kasih kak, maaf sedikit lama update nya. mulai besok setiap hari saya update
Sun Seto
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
hambali balon: maaf kak. sudah update, kedepannya setiap hari saya update
total 1 replies
Pandora
Jatuh cinta pada ceritanya.
hambali balon: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!