NovelToon NovelToon
Aku, Dia, Dan Sahabatku

Aku, Dia, Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Selvia Febri

"Aku, Dia, dan Sahabatku" adalah sebuah novel yang mengeksplorasi kompleksitas persahabatan dan cinta di masa remaja, di mana janji dan pengorbanan menjadi taruhannya. Lia Sasha putri, seorang siswi SMA yang ceria, memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Pandu Prawinata , sahabatnya sejak SMA . Mereka membuat janji untuk bertemu kembali setelah 8 tahun, dengan konsekuensi yang mengejutkan: jika Pandu tidak datang, berarti Pandu sudah meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka diuji ketika Lia jatuh cinta dengan Angga, seorang laki-laki yang pengertian dan perhatian. Di tengah gejolak cinta segitiga, persahabatan mereka menghadapi ujian yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvia Febri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Beberapa hari kemudian, dokter datang mendekati ranjang Lia. Dokter itu memeriksa keadaan Lia dengan teliti.

"Bagaimana keadaan Lia, Dok?" tanya Ibu Lia dengan nada yang khawatir.

"Keadaan Lia sudah membaik," jawab dokter itu dengan senyum yang menenangkan. "Demam Lia sudah turun dan hasil pemeriksaan darah Lia sudah normal. Lia sudah bisa pulang ke rumah."

Ibu dan Bapak Lia menangguk mengerti. Mereka merasa lega mendengar perkataan dokter. Mereka berharap Lia cepat sembuh.

"Dok, terima kasih," ujar Ibu Lia dengan nada yang terharu. "Kami sangat berterima kasih atas perawatan yang dokter berikan pada Lia."

"Sama-sama, Bu," jawab dokter itu dengan senyum yang menawan. "Semoga Lia cepat sembuh."

Ibu dan Bapak Lia kemudian membantu Lia bangun dari ranjang rumah sakit. Mereka membantu Lia berpakaian dan mengeluarkan barang-barang Lia dari lemari.

"Lia, kamu sudah bisa pulang," ujar Ibu Lia dengan senyum yang hangat. "Mama sangat senang kamu sudah sembuh."

Lia menangguk mengerti. Ia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Lia merasa lelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia ingin menikmati istirahat di rumah.

"Lia, kamu harus istirahat di rumah ya," ujar bapak Lia dengan nada yang lembut. "Papa dan Mama bakal jagain kamu di sini."

Lia menangguk mengerti. Ia merasa tenang mendapat perhatian dari orangtua nya. Lia berharap ia cepat sembuh.

Ibu dan Papa Lia kemudian membantu Lia menuju mobil. Mereka membawa Lia pulang ke rumah.

Saat sampai di rumah, Lia langsung menikmati istirahat nya. Ibu Lia membuatkan sup untuk Lia. Ibu Lia merasa bahagia Lia sudah sembuh.

"Lia, makan sup nya ya," ujar Ibu Lia dengan senyum yang hangat. "Sup ini enak banget. Mama buat khusus buat kamu."

Lia menangguk mengerti. Ia merasa lapar setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia menikmati sup yang dibuat Ibu nya.

"Lia, kamu istirahat ya," ujar Bapak Lia dengan nada yang lembut. "Papa bakal jagain kamu di sini."

Lia menangguk mengerti. Ia merasa tenang mendapat perhatian dari orangtua nya. Lia berharap ia cepat sembuh.

Lia kemudian menikmati istirahat nya. Ia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Lia merasa lelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia ingin menikmati istirahat di rumah.

...----------------...

Beberapa hari kemudian, Lia merasa sudah pulih dari sakitnya. Ia sudah bisa beraktivitas seperti biasa.

"Lia, kamu sudah sembuh ya?" tanya Ibu Lia dengan senyum yang hangat.

"Iya, Bu," jawab Lia dengan senyum yang menawan. "Lia sudah sembuh."

"Lia, kamu harus banyak istirahat ya," ujar bapak Lia dengan nada yang lembut. "Jangan terlalu banyak beraktivitas."

Lia menangguk mengerti. Ia merasa tenang mendapat perhatian dari orangtua nya. Lia berharap ia cepat sembuh.

"Lia, kamu mau makan apa?" tanya Ibu Lia dengan senyum yang hangat. "ibu mau masakin buat kamu."

Lia terdiam sejenak, merenungkan perkataan Ibu nya. Lia merasa ingin makan mie ayam.

"Lia mau makan mie ayam, Bu," jawab Lia dengan senyum yang menawan.

"Oke, Lia," jawab Ibu Lia. "ibu bakal masakin mie ayam buat kamu."

Ibu Lia kemudian bersiap-siap untuk memasak mie ayam untuk Lia. Ibu Lia merasa bahagia Lia sudah sembuh.

"Lia, kamu mau minum apa?" tanya bapak Lia dengan nada yang lembut.

Lia terdiam sejenak, merenungkan perkataan Papa nya. Lia merasa ingin minum jus jeruk.

"Lia mau minum jus jeruk, Pak," jawab Lia dengan senyum yang menawan.

"Oke, Lia," jawab Bapak Lia. "Bapak bakal beliin jus jeruk buat kamu."

bapak Lia kemudian bersiap-siap untuk membeli jus jeruk untuk Lia. bapak Lia merasa bahagia Lia sudah sembuh.

Lia kemudian duduk di sofa dan menikmati istirahat nya. Lia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Lia merasa lelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia ingin menikmati istirahat di rumah.

Beberapa saat kemudian, Lia teringat dengan ponsel nya. Lia ingin melihat notifikasi di ponsel nya. Selama sakit, Lia tidak diperbolehkan menggunakan ponsel.

ibu, Lia boleh pegang ponsel nggak?" tanya Lia dengan nada yang sopan.

"Boleh, Lia," jawab Ibu Lia. "Tapi, jangan terlalu lama megang ponsel. Istirahat yang cukup."

Lia menangguk mengerti. Ia kemudian mengambil ponsel nya dan menyalakannya.

Lia langsung melihat notifikasi di ponsel nya. Lia menemukan banyak pesan dari Angga. Angga menanyakan keadaan Lia dan mengirimkan banyak ucapan semangat untuk Lia.

Lia merasa senang mendapat perhatian dari Angga. Lia kemudian membalas pesan dari Angga.

"Angga, makasih ya udah nanyain Lia," ujar Lia dalam pesan nya. "Lia udah sembuh kok."

"Alhamdulillah, Lia udah sembuh," jawab Angga dalam pesan nya. "Lia lagi di mana?"

"Lia lagi di rumah," jawab Lia dalam pesan nya. "Lia baru aja pulang dari rumah sakit."

"Wah, seneng banget denger nya," jawab Angga dalam pesan nya. "Lia mau ngobrol nggak? Nanti malam kita video call ya?"

"Oke, Angga," jawab Lia dalam pesan nya. "Nanti malam kita video call."

Lia merasa bahagia bisa berbincang dengan Angga. Lia berharap bisa menjalin hubungan yang baik dengan Angga.

Beberapa saat kemudian, Ibu Lia mendekati Lia.

"Lia, sudah siang. Mama sudah memasak mie ayam nya," ujar Ibu Lia dengan senyum yang hangat.

"Oke, Bu," jawab Lia. "Lia mau makan dulu."

Lia kemudian berdiri dan berjalan menuju meja makan. Lia merasa lapar setelah menikmati istirahat nya.

Lia menikmati mie ayam yang dibuat Ibu nya. Lia merasa enak dengan rasa mie ayam nya.

"Ibu, mie ayam nya enak banget," ujar Lia dengan senyum yang manis.

"Iya, Lia," jawab Ibu Lia dengan senyum yang hangat. "Mama senang kamu suka."

Lia kemudian terus menikmati mie ayam nya. Lia merasa bahagia bisa makan bersama keluarga nya.

Setelah makan siang, Lia kembali menikmati istirahat nya. Lia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Lia merasa lelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia ingin menikmati istirahat di rumah.

Beberapa saat kemudian, Lia teringat dengan Pandu. Lia ingin menghubungi Pandu untuk menanyakan kabar Pandu.

Lia kemudian mengambil ponsel nya dan menghubungi Pandu.

"Pandu, halo," sapa Lia dengan nada yang lembut.

"Lia, lo udah sembuh?" tanya Pandu dengan nada yang khawatir.

"Iya, Pandu," jawab Lia dengan senyum yang menawan. "Lia udah sembuh."

"Alhamdulillah," ujar Pandu dengan nada yang lega. "Gue seneng denger nya."

"Pandu, makasih ya udah nengokin Lia," ujar Lia dengan nada yang terharu. "Lia sangat terharu sama perhatian lo."

"Sama-sama, Lia," jawab Pandu dengan nada yang lembut. "Gue khawatir sama lo."

"Pandu, lo lagi di mana?" tanya Lia dengan nada yang penasaran.

"Gue lagi di kafe Mak Ijah," jawab Pandu. "Gue lagi bantuin Mak Ijah beres-beres."

"Oh, ya udah," jawab Lia.

"Oke, Lia," jawab Pandu.

Lia kemudian menutup telepon nya. Ia merasa bahagia bisa berbincang dengan Pandu. Lia berharap bisa menjalin hubungan yang baik dengan Pandu.

Lia kemudian menikmati istirahat nya. Ia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Lia merasa lelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia ingin menikmati istirahat di rumah.

Malam harinya, Lia menghubungi Angga melalui video call. Lia merasa bahagia bisa berbincang dengan Angga.

"Angga, hai," sapa Lia dengan senyum yang manis.

"Hai, Lia," jawab Angga dengan senyum yang menawan. "Lia udah sembuh ya?"

"Iya, Angga," jawab Lia dengan senyum yang menawan. "Lia udah sembuh. Lia lagi di rumah."

"Alhamdulillah, Lia udah sembuh," jawab Angga dengan senyum yang menawan. "Lia lagi ngapain?"

"Lia lagi istirahat," jawab Lia dengan senyum yang manis. "Lia lagi nonton film."

"Film apa?" tanya Angga dengan nada yang penasaran.

"Film "film Korea"," jawab Lia dengan senyum yang manis. "Kamu udah nonton?"

"Belum, Lia," jawab Angga dengan senyum yang menawan. "Nanti aku nonton ya."

"Oke, Angga," jawab Lia dengan senyum yang manis. "Nanti kita ngobrol lagi ya."

"Oke, Lia," jawab Angga dengan senyum yang menawan. "Gue kangen sama lo."

"Lia juga kangen sama kamu, Angga," jawab Lia dengan senyum yang manis.

Mereka kemudian terus berbincang melalui video call. Lia merasa bahagia bisa berbincang dengan Angga. Lia berharap bisa menjalin hubungan yang baik dengan Angga.

Beberapa saat kemudian, Lia menutup video call nya. Lia merasa lelah setelah berbincang dengan Angga. Lia ingin menikmati istirahat nya.

Lia kemudian berbaring di ranjang nya. Ia merasa bahagia bisa pulang ke rumah. Lia merasa lelah menjalani perawatan di rumah sakit. Lia ingin menikmati istirahat di rumah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa hari kemudian, Lia sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Ia sudah bisa bersekolah lagi. Lia merasa bahagia bisa bertemu dengan teman-teman nya di sekolah.

"Lia, lo udah sembuh ya?" tanya Raya dengan senyum yang hangat.

"Iya, Ra," jawab Lia dengan senyum yang menawan. "Lia udah sembuh."

"Alhamdulillah," ujar Clara dengan senyum yang menawan. "Kita seneng lo udah sembuh."

"Lia, lo harus banyak istirahat ya," ujar Raya dengan nada yang lembut. "Jangan terlalu banyak beraktivitas."

Lia menangguk mengerti. Ia merasa tenang mendapat perhatian dari teman-teman nya. Lia berharap ia cepat sembuh.

"Lia, lo mau makan nggak? Gue lagi laper nih," ujar Clara dengan nada yang ceria.

Lia terdiam sejenak, merenungkan perkataan clara Lia merasa ingin cepat-cepat ke kelas. Lia ingin menikmati pelajaran pertama di hari itu.

"Gue mau ke kelas dulu ya," jawab Lia dengan senyum yang menawan. "Nanti kita makan bareng ya."

"Oke, Lia," jawab Clara dengan senyum yang menawan. "Nanti kita makan bareng."

Lia kemudian berpamitan pada teman-teman nya. Ia berjalan menuju kelas nya. Lia merasa bahagia bisa bertemu dengan teman-teman nya di sekolah.

Lia kemudian duduk di bangku nya. Ia menikmati pelajaran pertama di hari itu. Lia merasa bahagia bisa bersekolah lagi.

Beberapa saat kemudian, Pandu datang mendekati Lia.

"Lia, lo udah sembuh ya?" tanya Pandu dengan senyum yang menawan.

"Iya, Pandu," jawab Lia dengan senyum yang menawan. "Lia udah sembuh."

"Alhamdulillah," ujar Pandu dengan senyum yang menawan. "Gue seneng lo udah sembuh."

"Pandu, makasih ya udah nengokin Lia," ujar Lia dengan nada yang terharu. "Lia sangat terharu sama perhatian lo."

"Sama-sama, Lia," jawab Pandu dengan nada yang lembut. "Gue khawatir sama lo."

"Pandu, lo ?" tanya Lia dengan nada yang penasaran.

"Gue lagi nungguin lo," jawab Pandu dengan senyum yang menawan. "Gue pengen tau kabar lo."

"Oh, ya udah," jawab Lia dengan senyum yang manis. "Nanti kita ngobrol lagi ya."

"Oke, Lia," jawab Pandu dengan senyum yang menawan. "Nanti kita ngobrol lagi."

Pandu kemudian berpamitan pada Lia. Ia berjalan menuju bangku nya.

Lia menikmati pelajaran di hari itu. Ia merasa bahagia bisa bersekolah lagi. Lia merasa bahagia bisa bertemu dengan teman-teman nya di sekolah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Bé tít
Bikin penasaran!
Selvia Febri: hehe iy yuk d pantau dan baca terus y
total 1 replies
Shogo Makishima
Kece banget!
Selvia Febri: terimakasih
total 1 replies
Renji Abarai
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
Selvia Febri: sudah di update
untuk bab 24 nya lanjut hari besok ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!