Isekai Summoner

Di suatu tempat daratan Angran. Gail memimpin pasukan ksatria berkudanya. Jumlah mereka ada 150 ksatria berkuda lengkap dengan armor. Ia lalu melihat sekumpulan orang orang berlari ke arahnya. Ia berhenti di hadapan orang orang itu. Dari pakaiannya mereka hanya penduduk desa. Namun wajah mereka pucat ketakutan. Dan mereka kelelahan berlari dari sesuatu.

"Apa yang kalian lakukan di sini"

Para penduduk desa kemudian berlutut mereka terengah-engah mencari udara. "yang... Yang mulia... Desa kami di serang undead... Dan..."

Salah satu ksatria berteriak sambil menunjuk ke udara. "Gargoyle !"

Gail langsung melihat ke atas ia melihat tiga makhluk mendekat. Sayap mereka besar lebar, tubuh mereka persatuan antara manusia dan badak, dengan tanduk ysng panjang di hidung merela. Kepakan sayapnya lambat walau begitu itu sangat membuat mereka dalam keadaan jatuh san terambang di saat yang sama. Seakan seperti burung gemuk yang kesulutan terbang.

Gail menunjuk ke arah gargoyle itu. "cepat ! Isi Crossbow kalian ! Ingat, unung tumpul !"

Para ksatria mengambil crossbow yang tergantung di kuda mereka dan mengambil sebuah anak panah dengan ujung tumpul dan berat. Mereka membidik dan bersiap. Para warga desa kembali berlari bersembunyi di antara para ksatria.

Ketika sudah merasa dekat para Gargoyle menukik turun dengan melebarkan sayapnya. Jadi mereka meluncur turun siap menyerang para ksatria itu. "tembak !"

Banyak anak panah yang meleset namun karena jumlah mereka yang banyak itu tidak penting. Sementara itu anak panah yang kena langsung menghancurkan tubuh batu Gargoyle itu mereka jatuh ke tanah layaknya batu tepat di depan Gail dan kudanya yang tidak gentar.

Walau begitu serpihan Gargoyle itu masih bergerak. Gail turun mengambil palu perang dan memukul bagian tubuh mereka dengan keras sampai ia mendengar suara kaca pecah. Lalu ia melakukan ini kepada yang lainnya sampai mereka tidak lagi bergerak.

Salah satu waga desa kemudian menghampiri Gail. "terimakasih yang mulia..."

"tidak masalah... Bisa kamu berbalik ?"

"a-ah... Tentu..." penduduk desa itu kemudian berbalik. Gail menarik kerah baju ke bawah dan di leher belakangnya terdapat sebuah lambang tongkat sihir tegak yang di lilit ular. Lambang itu berwarna hitam dengan aura yang tidak menyenangkan.

"black serpent..." gumam Gail.

Yang mana penduduk desa itu mendengarnya. Ia langsung berbalik menghadap Gail dengan ketakutan. "maksud anda..."

Gail mengangguk. "desa kalian di kutuk dan di jadikan persembahan oleh black serpent. Jangan takut jiwa kalian aman selama kalian tidak mati dengan kutukan itu."

Gail lalu langsung memerintah pasukannya. "kamu, kamu dan kamu !" sambil menunjuk beberapa ksatria. "kawal penduduk desa ini ke desa terdekat dari sini, kalian tahu ada di man kan"

"siap pak"

Gail mengangguk. "yang lainnya ! Bersiap, kita akan menghadapi undead ! Persiapkan air suci kalian !"

Yang lainnya mengeluarkan sorakan dan mengangkat tombaknya ke arah langit. Gail juga mengangkat pedangnya. "ikuti aku !" Gail langsung memacu kudanya. Yang lain mengikuti dengan barisan yang rapat.

Tidak lama mereka melihat desa. Namun desa itu terlihat janggal. Benar saja setelah di lihat lebih dekat orang orang yang ada di sana adalah mayat hidup. Namun tubuh mereka terlihat segar namun dengan luka yang menjijikan.

"Ingat ! Akhiri penderitaan orang orang malang ini ! Jangan ada keraguan, Mereka sudah mati !"

"siap pak !" para pasukan berkuda kemudian terpecah menjadi tiga. Bagian kanan dan kiri mengepung desa dan yang di pimpin Gail maju masuk ke desa sambil menabrak dan memotong undead yang dekat.

Lalu para ksatria itu menyebar lagi secara berkelompok mengamankan setiap jalan yang ada dan membunuh undead yang terlihat. Para undead itu lamban, mereka mengenggam apapun yang bisa mereka genggam, kayu, peralatan kebun, dan pedang sebagai senjata. Mereka berusaha mengayunkan senjata itu kepada para ksatria namun karena armor yang kuda dan ksatria gunakan itu tidak berguna.

Di tengah desa itu Gail melihat sebuah mahkluk besar yang menjijikan. Bentuknya seperti humanoid dengan tinggi empat meter. Namun setiap sendi tubuhnya terbuat dari tubuh manusia yang membusuk dan saling terikat, kepalanya adalah gabungan dari kepala kepala mayat yang menyatu menjadi satu. Bau busuk yang luar biasa keluar darinya. Dan ia mengenggam sebuah balok baja berkarat yang di buat tajam.

"Corpse golem ! Putari dan kelilingi dia !" para ksatria mengelilinginya sambil berputar terus bergerak. Abominasi itu tampak bingung dia melihat kesatria yang berputar-putar di sekelilingnya. Ia kemudian mengayunkan baja di tanganya ke arah para ksatria dengan gila. Ayunanya tidak akurat namun itu cepat dan membabi buta.

Para ksatria menembakkan anak panah yang telah dui basahi air suci. Karena target mereka besar nyaris semua anak panah itu kena. Mereka menancap di tubuhnya dan mengeluarkan asap di ikuti desisan daging yang terbakar. Namun abominasi itu tidak merasakan sakit ia terus mengayunkan senjatanya membuat para ksatria harus mengatur ulang posisi dan menjauh.

Gail ada di antara para ksatria itu. Memperhatikan Corpse golem itu dan menunggu celah, di saat yang sama Corpse golem itu membelakanginya. Sampai ia menemukannya. Gail lompat turun dari kudanya dan maju dengan cepat ke arah Corpse golem itu.

"Smite" ia merapal pedangnya mengeluarkan cahaya yang membutakan dan membakar daging menjijikan Golem itu. Corpse golem itu berbalik namun dia terlambat Gail telah memotong jarak dengan signifikan dan ia mengayunkan pedangnya memotong abominasi menjijikan itu menjadi dua.

Makhluk itu kangsung rubuh dan mengeluarkan asap sebelum terbakar oleh api berwarna kuning. Gail melihat ke arah pasukannya. "apa ada yang terluka ?!"

"tidak pak, Semua aman..." Gail mengangguk. "bersihkan Undead lainnya dan cari tanda-tanda keberadaan black serpent.

Setelah semua undead di bersihkan mayat mayatnya di kumpulkan di tengah desa. Jumlah mereka ada banyak mungkin itu adalah 90% jumlah penduduk desa yang ada. Gail menarik oedangnya dan menusukkan pedangnya di tumpukkan mayat itu.

"Smite" pedangnya bercahaya. Dan membakar tumpukan mayat dengan api kuning. Api itu melahap tumpukkan mayat itu dengan mudah. Gail menunduk melihat tumpukan mayat itu. "beristirahatlah dengan tenang..."

Seorang ksatria menghampirinya dengan kudanya. Sebelum turun dan memberi laporan. "pak ! Kelihatanya desa ini murni di serang oleh ketiga gargoyle dan satu corpse golem. Kemungkinan besar Corpse golem itu muncul di tengah desa. Dan para warga desa terkena mantra Confusion. Jadi mereka kesulitan untuk kabur..."

"apa ada tanda tanda kemana perginya black serpent ?"

Ksatria itu menggelengkan kepalanya. "tidak pak... Kemungkinan besar mereka bergerak dengan grup kecil. Karena gerakan mereka sangat rapi, dan jumlah undead yang sedikit"

Gail terdiam sebentar. "luaskan area pencarian ! Aku ingin petunjuk apa pun itu ! Bahkan jika itu hanya rempah rempah roti yang mereka makan !"

"siap pak !"

(mereka sudah berani muncul lagi di tanah Angran ? Kurang ajar... Jangan jangan kasus orang orang hilang karena mereka juga ? Yah... Itu masuk akal... Awalnya mereka hanya menculik sekarang sudah berani menyerang desa. Kalau begini terus mereka akan makin berani menyerang kota...)

Gail berpikir keras lalu ia menghela nafasnya. Lalu menghampiri kudanya dan menaikinya. "Aku akan kembali ke istana, dan memberi tahu raja secara langsung. Kalian lakukan investigasi ini tanpaku, bisakan ?"

"tentu pak... Serahkan kepada kami. Kami akan menunggu anda kembali di sini" Gail mengangguk dan kemudian memacu kudanya menuju istana.