Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
"Ternyata kamu masih berusaha untuk tidak mengaku, apa perlu aku melakukannya disini. agar memori ingatanmu bisa berfungsi dengan benar.?" Arya Semakin merapatkan tubuhnya.
"Maaf Tuan bukan saya bermaksud menolak Tuan, tapi kenyataannya aku bukan lah wanita yang Tuan maksud." Sanum masih berusaha mengelak sebisanya.
"Okey baiklah, untuk itu aku perlu memastikan nya sendiri." sebelah tangan kiri Arya menurunkan pengait gaun indah yang melekat ditubuh gadis itu. refleks Sanum berusaha menutupi bagian dadanya yang terbuka sebagian.
"Singkirkan tangan mu,?" perintah Arya dengan nada dingin. karena Sanum berusaha menyilangkan tangan untuk menutupi buah dada nya yang hampir menyembul keluar.
"Tidak mau, apa yang Anda inginkan. aku bisa saja berteriak dan menuduh Anda berbuat asusila terhadap ku saat ini." ucap Sanum.
"Ha...ha....ha..., memangnya ada yang akan mendengar ocehan karyawan seperti mu, paling mereka mengira kamu yang sengaja menjebak ku, sama seperti gadis-gadis yang tergila-gila dengan ku selama ini." Arya tertawa puas sambil menaikkan satu alisnya keatas.
"Dasar Presdir gila," gumam Sanum mencoba memperbaiki kembali pakaiannya.
"Apa? kamu mengatakan apa barusan," Arya menarik kedua tangan Sanum, kedua mata elangnya terpusat pada dua gunung kembar Sanum yang terlihat sangat indah. tangan Arya menguak belahan gunung tersebut untuk memastikan sebuah tai lalat yang melekat dan diapit oleh kedua belahan padat berisi itu.
"Tai lalat ini sebagai bukti, apa kamu masih mau mengelak,?" ucap Arya dengan suara berat karena gairahnya, entah kenapa bayangan malam panjang mereka yang penuh gairah kembali berputar diingatan Arya.
Arya langsung merengkuhnya, kembali tubuh gadis yang membuat nya tidak mampu melihat wanita lain, dia mencium bibir Sanum dengan tangan yang tidak mau diam.
"Tuan aku mohon, lepaskan aku," ucap Sanum yang sudah hampir menangis.
"Baiklah, aku akan melepaskanmu. namun aku ingin mendengar pengakuan darimu meskipun aku sudah melihat bukti yang nyata." disela-sela ciuman nya.
"Ba...ba.. baiklah Tuan, malam itu aku sedang terluka dan setengah mabuk, sehingga tidak bisa berfikir secara jernih. dan mengira Anda pria bayaran yang dikirimkan oleh temanku." ucap Sanum dengan nafas ngos-ngosan karena bisa terlepas dari rangkulan Arya.
"Okey baiklah, tapi harga tubuhku tidak lah murah, jadi kamu harus membayar berkali-kali lipat dari uang yang pernah kamu tinggal kan diatas nakas sebelum aku sempat terbangun."
"Apa aku harus membayar, bukan kah malam itu Kita sama-sama impas. Anda juga menikmati tubuh dan kegadisanku." ucap Sanum tidak terima.
"Pilihan ada ditangan mu, bekerjasama atau aku akan menuntut mu berdasarkan bukti cctv kapal, yang menunjukkan bukti bahwa kamu yang terlebih dahulu memasuki kamarku." Arya tersenyum penuh kemenangan Melihat wajah pucat dan gugup Sanum.
"Tuan Anda tahu sendiri pekerjaan dan berapa besar gaji yang aku terima, bagaimana caraku untuk membayar itu semua." Sanum memasang wajah memelas nya, saat ini dia tidak bisa mengelak lagi pada Arya.
"Mudah saja, kamu akan aku rekomendasi kan bekerja ditim sekretaris diperusahaan yang memperoleh gaji lumayan besar. cukup untuk kamu mencicilnya."
"Berapakah jumlah yang harus saya cicil?" ucap Sanum penasaran.
"Nanti asisten ku Mika akan menjelaskan nya, termasuk surat perjanjian nya." ucap Arya mersa bangga dengan kekuasaan nya.
"Bai Tuan,"
"Satu lagi, kamu juga harus patuh dan menuruti perintah ku, karena tempat mu nanti sering berhubungan langsung dengan ku, sehingga aku bisa memastikan jika kamu bekerja dengan benar dan tidak kabur." ancam Arya.
Sanum mengangguk kan kepalanya pelan, dia tidak mempunyai pilihan lain.
"Sekarang aku sudah ketahuan, tapi untuk masalah ketiga anak-anakku tidak akan aku biarkan kaki-laki ini mengetahuinya," gumam Sanum.
Arya menjentikkan jemarinya kearah Zein dan Mika, dalam sekejap semua kembali normal. acara demi acara sudah dimulai. Sanum menatap sekeliling nya, ternyata sudah banyak yang terlewatkan selama dia dan Arya membahas masalah masa lalu mereka berdua.
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰