Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
Di negara berbeda tepatnya Kanada.terdapat dua kepala keluarga Tanoearja mereka sedang asik mengopi pagi dengan ditemani koran dan cemilan ringan karena mereka belum waktunya sarapan.
"Anak tirinya Adikmu sudah menjadi ubi,dan Bunda juga masuk kerumah sakit apa kita tidak pulang saja untuk berbela sengkawa"tutur sang Adik sebut saja Galuh Tanoearja anak bungsu dari Tuan Barra dan Nyonya Talita.
"Jika kau ingin pulang,Ya sana pergi saja kenapa harus mengajak ku"jawab anak sulung Tuan Barra,sebut saja Laksma Tanoearja.dengan lirik kan mautnya.
"Aku kan hanya menawarkan saja,bukan untuk bermaksud yang lain.aku juga tidak ada keinginan untuk pulang"balasnya lagi sambil menyeruput kopi buatan sang istri.
"Arsya senang jika gadis ular itu sudah pergi.tidak ada lagi yang mengganggu ku jika kita berkumpul lagi"timpal anak bungsu dari Tuan Galuh dan Nyonya Ranti Syah.
"Benar aku sedikit mual melihat tingkahnya.tapi siapa kiranya yang nekat dan berani melenyapkan anak itu ?"setuju Tuan Laksma pada sang ponakan.dan diakhiri dengan pertanyaan yang membingungkan.
"Entahlah mungkin dia lebih diatas Tanoearja itu sebabnya dia dengan mudah melakukannya.cukup rapi sampai Bang Dariano tidak menyadari ada hal ganjal dari kecelakaan anaknya"jelas panjang lebar Tuan Galuh.dia yakin jika kali ini musuh sang Abang ada diatas mereka.
"Sudah waktunya untuk sarapan dilanjutkan nanti saja untuk menggosipnya"sahutan dari dalam membuat mereka mengehentikan obrolan pagi itu.karena setelahnya beraktivitas masing masing diluar rumah.
Kembali kediaman Tuan Dariano,dimeja makan tampak sepi tak ada percakapan sama sekali semua tampak murung dan diam.mereka juga memakan dengan tidak berselera dan tanpa minat.tapi berbeda dengan Dahayu dia tampak senang hari ini, karena rencana berhasil dengan mulus tanpa hambatan.dia berhasil menyingkirkan satu hama.
"Apa pun yang terjadi dan seperti apa kondisinya.bunkah kita masih harus tetap berjuang masih ada Altha yang butuh dukungan kita dan Nyonya Talita"ucapan Tuan Seno Atmaja mengalihkan fokus mereka.dan menatap Tuan Seno.
"Benar kata Papa.aku juga kehilangan tapi kita harus bangkit kita tidak boleh membuat Taya sedih diatas sana"sahut Tuan Dariano.dia setuju dengan ucapan Papa mertuanya itu.tanpa dia sadari ucapannya barusan membuat seseorang sakit hati.
"Ya kita harus bangkit.hidup kita tetap terus berjalan apapun yang terjadi.sudahi kesedihanmu"lanjut Nyonya Melati Atmaja
Dirumah sakit ruangan Nyonya Talita tampak hening dia kembali ngedrop saat mendengar cucu kesayangan nya meninggal.meski sempat drop Nyonya Talita tidak sampai Koma hanya pingsan.dan ini keadaanya menurun.disampingnya sang suami tak pernah meninggalkan dia.setelah pemakaman dia kembali kerumah sakit untuk menemani sang istri.
"Kita masih ada Altha dan kau juga harus sembuh agar kita bisa berkumpul kembali sayang"gumaman Tuan Barra pada sang istri yang tertidur lelap setelah diperiksa oleh Dokter dan minum obat.
"Apakah ini teguran untuk kita karena sudah menghancurkan kehidupan cucu kandung kita yang lain"monolognya lagi.mereka juga ikut andil dalam penelantaran anak anak kandung Dari Tuan Dariano.
"Mereka juga tidak pulang walau hanya untuk menjengukmu sayang.apakah mereka juga begitu membenci kita.bahkan disaat keponakannya meninggal saja tidak ada kata belasengkawa dari mereka"lanjutnya lagi kini penyesalan sedikit menyeruak.melihat anak sulung dan bungsunya tidak pernah pulang.mereka memilih menetap dinegara lain.itu karena perlakuannya terhadap Ambar dan Anak anaknya.