Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.
Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Spritual Kuil Agung Guanyin
Biksuni Fengqing membawa Zhang Xuanye ke reruntuhan kota suci. Mereka berdua berjalan di antara bebatuan yang telah ditumbuhi lumut tebal, dan jalanan begitu licin. Reruntuhan kota suci yang berada di kaki Gunung Teratai ini begitu tersembunyi dan tak banyak orang mengetahuinya. Beberapa bangunan tidak sepenuhnya hancur, menyisakan puing-puing yang tak lagi utuh. Dalam hati, Zhang Xuanye bertanya-tanya mengapa mereka tidak mendirikan kota di sisi lain gunung. Namun, pertanyaan itu tidak mungkin diungkapkan olehnya. Mereka akhirnya sampai di sebuah kuil, sebagian atapnya telah runtuh tertimpa batu raksasa.
"Ini adalah Kuil Agung Guanyin. Di dalamnya terdapat patung Dewi Suci. Karena aku telah berjanji, maka harus ditepati," ucap Biksuni Fengqing.
"Aku mengerti," balas Zhang Xuanye sambil berjalan masuk ke dalam kuil. Pintu berderit saat dibuka, dan di dalamnya reruntuhan pilar kayu serta tanaman merambat memenuhi langit-langit ruangan, menggantung hingga ke bawah. Altar pemujaan yang berada di bawah patung sang Dewi tampak bersih, seakan-akan alam pun enggan mengotorinya.
Tiba-tiba, seberkas cahaya melesat dan menghantam dahi Zhang Xuanye, membuatnya terhuyung-huyung hingga pandangannya buram. Ia terjatuh, tak sadarkan diri, dan terbangun di hamparan padang rumput yang luas. Angin bertiup pelan, membuat rumput bergoyang mengikuti arah angin.
"Langit, bumi, dan seluruh alam raya menerima welas asihku karena mereka menderita. Semua makhluk memiliki sisi gelap, tanpa terkecuali, dan mereka harus menerimanya sebagai bagian dari diri mereka. Ujian spiritual perjalanan jiwa, resmi dimulai!" ucap suara misterius yang bergema dari segala penjuru.
Langit tiba-tiba berubah gelap disertai gemuruh yang mengerikan. Petir menyambar, menghancurkan keindahan padang rumput. Seseorang melayang, dikelilingi petir yang menyambar-nyambar.
Krakk...!!
Krakk...!!
Aliran lava menyembur keluar dari dalam tanah, menyebabkan retakan yang menjalar semakin luas. Pemandangan menakutkan itu begitu nyata terasa. Suhu panas mematikan kehidupan di atasnya. Sosok lain melesat keluar dari dalam bumi, melayang di udara, tubuhnya diselimuti oleh aura yang berkobar seperti api. Kedua sosok tersebut mirip dengan Zhang Xuanye, namun aura yang mereka pancarkan sangat berbeda. Sosok yang dikelilingi petir memancarkan aura ilahi, sementara yang satunya seperti iblis yang keluar dari neraka.
"Sepertinya mereka adalah sisi gelapku," ucap Zhang Xuanye dengan waspada.
Keduanya merentangkan tangan, mengubah padang rumput menjadi galaksi tak terbatas. Yin berada di bawah dan Yang berada di atas, menekan Zhang Xuanye dari dua sisi, menyebabkan angin puyuh dan tekanan luar biasa. Zhang Xuanye menahan dengan kedua tangannya ketika Yin dan Yang berusaha menekannya.
"Pedang!" serunya lantang.
Pedang Asal Mula Langit segera muncul, melesat menahan Yang agar tidak turun. Melihat celah, Zhang Xuanye melakukan jurus Sentuhan Seribu Belas Kasih, memusatkan energi spiritualnya pada satu jari, lalu menghancurkan salah satu sisi gelapnya yang berada di langit. Pertarungan pun tak terhindarkan. Zhang Xuanye menyerang tanpa menggunakan pedangnya, mengombinasikan berbagai gerakan dari jurus Sentuhan Seribu Belas Kasih. Gerakannya begitu cepat, menciptakan bayangan tangan yang tampak seperti berjumlah seribu.
"Dari hati, hilangkan penderitaan, tenangkan yang hidup dari amarah, dan bawalah ke dalam cahaya terang benderang!" serunya lantang. Zhang Xuanye melesat turun, mengacungkan jari telunjuknya. Ribuan jari yang memadat dari energi qi terbentuk di belakangnya, menghujani kedua sisi gelapnya. Ledakan besar terjadi, gelombang angin menyapu seluruh daratan. Padang rumput yang tadinya indah kini berubah menjadi pemandangan yang mengerikan.
Zhang Xuanye terengah-engah setelah mengeluarkan jurus tersebut. Ia mengusap darah di sudut bibirnya, menatap tajam pada sisi gelapnya yang tetap berdiri tegak.
"Jangan-jangan mereka adalah sisi gelapku yang mewakili jalan kehidupan? Menjadi dewa dan iblis!" gumamnya lirih. "Baiklah! Aku mengerti, dan tak akan ragu lagi. Pedangku akan menegakkan keadilan dan menghukum yang melanggar ketentuan dunia."
Zhang Xuanye melayang di udara, membentuk segel tangan. Pedang Asal Mula Langit melesat berada di sampingnya, bergetar dan mengeluarkan resonansi pedang.
"Gunakan jiwaku untuk membentuk Pedang Jiwa dan lakukan pemujaan kepada Pedang Dewa!" ucapnya lantang.
Energi qi menguar dari tubuhnya, membentuk ratusan Pedang Jiwa. Formasi besar tercipta di belakang tubuhnya dengan pola rumit. Zhang Xuanye membentuk segel tangan, mengumpulkan energi qi dan memusatkannya ke dalam formasi hingga sebuah pedang raksasa berwarna emas perlahan terbentuk.
"Pedang Jiwa, pergi!" perintahnya.
Ratusan pedang menghujani tanah. Sambaran petir dan semburan api menghancurkan setiap pedang Jiwa yang berdatangan. Langit seakan runtuh, dan bumi pun retak. Sisi gelap ilahi menembakkan petirnya untuk menghancurkan pedang-pedang tersebut, sedangkan sisi gelap iblis menyemburkan api dari mulutnya.
Zhang Xuanye tak gentar melihat pedang-pedang jiwanya hancur begitu saja. Ia tetap fokus membuat pedang raksasa miliknya. Helaan napas panjang diiringi seulas senyuman tipis menunjukkan ketenangannya yang tak tergoyahkan.
Suara gemuruh air terdengar, seakan lautan kesadaran Zhang Xuanye sedang bergejolak. Ia melakukan gerakan jurus Sentuhan Seribu Belas Kasih, membuat aliran energi mengalir di setiap gerakannya. Di tengah keheningan batinnya, Pedang Asal Mula Langit bersinar terang. Tangannya terulur, menyentuh pedang itu, dan dentingan lembut terdengar, menyebarkan gelombang energi ke seluruh lautan kesadarannya. Perlahan-lahan, ia membuka kedua matanya.
"Jika dewa dan iblis berada dalam satu tubuh, maka akulah yang terkuat di seluruh jagat raya. Namun, aku tetap akan memberikan belas kasihku kepada mereka, tanpa peduli siapa mereka sebenarnya," ucapnya sembari mengambil Pedang Asal Mula Langit dan mengusap bilah pedangnya hingga memantulkan bayangan wajahnya dengan jelas.
"Jurus Pedang Ketenangan Tanpa Celah!" serunya lantang.
Pedang raksasa melesat, disertai badai angin dan suara gemuruh hebat. Kedua sisi gelap Zhang Xuanye secara bersamaan membentuk perlindungan untuk menahan serangan tersebut. Bentrokan kekuatan terjadi begitu dahsyat, menghancurkan padang rumput, melayangkan tanah ke udara, dan seolah-olah meruntuhkan langit.
Boommmmm!!!!!
Cahaya terang yang menyilaukan bersinar, kemudian hujan bunga turun memenuhi kekacauan. Zhang Xuanye berdiri di hadapan kedua sisi gelapnya, menyentuh pundak mereka sambil tersenyum.
"Kalian bukan musuhku, melainkan bagian dari diriku," ucapnya lembut. Perlahan-lahan, kedua sisi gelapnya menghilang di udara.
Sebuah portal muncul di belakangnya. Zhang Xuanye tahu bahwa ujiannya telah usai. Ia melangkah masuk ke dalam portal dan muncul di atas permukaan sungai, lalu terjatuh ke dalam air. Kedalamannya membuat cahaya perlahan menghilang. Dalam kebingungan, perasaannya tiba-tiba terhenti, bingung dengan apa yang sedang terjadi.