NovelToon NovelToon
Runtuhnya Janji Suci Pernikahan

Runtuhnya Janji Suci Pernikahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Hyuna Isvara, seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang koki di salah satu restoran.

4 tahun menjalani biduk rumah tangga bersama dengan Aksa Dharmendra, tidak juga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki anak.

Namun, kehidupan rumah tangga mereka tetap bahagia karena Aksa tidak pernah menuntut tentang anak dari Hyuna.

Akan tetapi, kebahagiaan mereka sedikit demi sedikit menghilang sejak Aksa mengenalkan seorang wanita kepada Hyuna tepat di hari annyversary mereka.

Siapakah wanita yang Aksa kenalkan pada Hyuna?

Bagaimanakah rumah tangga mereka selanjutnya?

Yuk, ikuti kisah Hyuna yang penuh dengan perjuangan dan air mata!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25. Cemburu Tidak Menentu.

Aksa langsung lemas saat mendengar ucapan Laura. "Sebenci itukah kau padaku, Hyuna? Aku hanya ingin membicarakan tentang pembagian harta saja." Dia lalu berbalik dan berjalan gontai ke arah kamar.

Laura tersenyum saat melihat raut wajah Aksa. Dia harus membuat Hyuna pergi dari hidup suaminya, dan memastikan jika Aksa hanya akan menjadi miliknya seorang.

Setelah mendapatkan barang-barangnya, Hyuna lalu pergi ke penginapan yang ada di sekitar restoran agar tidak susah jika ingin bekerja. Di waktu senggang nanti, dia baru akan mencari rumah kontrakan atau apartemen untuk tempat tinggalnya.

Sesampainya di penginapan, Hyuna lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah siap, dia mengerjakan shalat ashar sebelum waktunya habis.

Hyuna bersujud di atas sajadah untuk memohon kekuatan, dan kesabaran agar bisa menjalani semua cobaan yang Allah berikan.

"Mulai besok hidupku tidak akan sama lagi, ya Allah. Aku sudah mengikhlaskan dan menyerahkan semuanya pada-Mu, sekarang aku mohon agar Engkau memberikan kesabaran dan keteguhan dalam hati ini."

Hyuna mengusap wajahnya yang basah karena air mata. Dadanya terasa lega saat sudah mencurahkan semuanya pada Tuhan, dia lalu beranjak bangun dan bersiap untuk membeli makan malam.

*

*

*

Hari-hari berlalu dengan sangat cepat, hingga tidak terasa sudah sebulan sejak perpisahan antara Hyuna dan juga Aksa.

Hyuna sudah mengajukan perceraiannya ke pengadilan agama, begitu juga dengan Aksa yang terpaksa menerima perceraian itu karena tidak ada lagi yang bisa diperbaiki.

Saat ini Hyuna baru saja selesai menghadiri sidang pertamanya. Dia segera keluar dari ruangan itu karena enggan untuk berlama-lama di sana.

"Hyuna, tunggu!"

Aksa mengejar langkah Hyuna yang sudah keluar dari pengadilan, membuat Hyuna terpaksa berhenti dan melihat ke arah laki-laki itu.

"Apa, apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Aksa dengan napas tersengal-sengal akibat mengejar wanita itu.

"Mau bicara apa, Mas? Aku harus segera kembali bekerja," tolak Hyuna secara halus, tetapi dia tidak berbohong jika memang harus kembali bekerja.

"Sebentar saja, Hyuna. Aku mohon."

Hyuna menghela napas kasar lalu berjalan ke arah kursi yang berada tidak jauh dari tempat itu, membuat Aksa tersenyum dan mengikuti langkahnya.

Akhirnya mereka berdua duduk di bawah pohon mangga dengan saling bersampingan. Hyuna melihat lurus ke depan, sementara Aksa menatap ke arahnya.

"Bicaralah, Mas. Aku tidak punya banyak waktu."

Aksa tersenyum dengan getir. Dia merasa sangat rindu sekali dengan Hyuna, hingga ingin sekali merengkuh tubuh wanita itu.

"Mas?"

Aksa tersentak kaget saat mendengar panggilan Hyuna membuat lamunannya terhenti. "A-aku, aku hanya ingin bertanya tentang pembagian harta. Kau benar-benar tidak menginginkan rumah itu?"

Hyuna tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menginginkannya. Bukankah pengacaraku sudah mengatakan itu?"

"Tapi kenapa, Hyuna? Aku bisa keluar dari rumah itu jika kau menginginkannya." Aksa merasa tidak mengerti kenapa Hyuna tidak mau rumah mereka, padahal wanita itu bisa mendapatkannya.

"Tidak perlu, Mas. Sekarang aku sudah punya rumah baru walau tidak sebesar rumah kita dulu, tapi aku sangat nyaman dan tenang tinggal di sana. Aku juga tidak ingin punya dua rumah untukku tinggal, aku hanya ingin punya satu rumah yang hangat dan tidak akan pernah berubah."

Ucapan Hyuna seketika menampar hati Aksa. Dia paham betul dengan apa yang wanita itu maksudkan saat ini, hingga membuat hatinya berdenyut sakit."

"Baiklah. Jika tidak ada lagi yang mau-"

"Apa-apa ini?"

Hyuna dan Aksa tersentak kaget saat mendengar bentakan seseorang, mereka lalu menoleh ke arah belakang di mana Laura berada.

"Apa yang kalian lakukan, hah?" tanya Laura kembali sambil menatap Hyuna dan Aksa dengan tajam.

Hyuna beranjak dari duduknya sambil menyandang tas, dia lalu melihat ke arah Laura yang menatapnya dengan sinis.

"Kami hanya sedang bicara, Laura," jawab Aksa sambil menatap Laura dengan tajam.

"Bicara? Apa harus kalian bicara berduaan seperti ini?"

Hyuna menggelengkan kepalanya saat melihat kemarahan Laura. "Maaf karena sudah bicara dengan suamimu, Laura. Kalau gitu aku permisi, assala-"

"Jangan coba-coba untuk mendekati Aksa lagi Hyuna, atau aku akan-"

Laura tidak dapat melanjutkan ucapannya saat Aksa menarik tangannya dan menjauh dari tempat itu.

Hyuna yang melihatnya hanya bisa menghela napas kasar. "Akan lebih baik kalau kau tidak bicara lagi denganku, Mas." Dia lalu beranjak pergi dari tempat itu menuju restoran.

"Lepaskan aku!"

Laura menghempaskan tangan Aksa dengan kasar, membuat langkah laki-laki itu terhenti.

"Kau ini apa-apaan sih?" tanya Aksa membuat Laura menatap sinis.

"Apa-apaan kau bilang? Kau yang apa-apaan, Aksa? Untuk apa kau berduaan seperti itu dengannya, hah?"

Aksa mengusap wajahnya dengan kasar, dia muak sekali dengan kecemburuan dan pertengkaran yang selalu saja terjadi di antara mereka.

"Aku hanya membicarakan masalah perceraian saja, Laura. Bukan berduaan seperti yang kau pikirkan,"

"Halah, kau memang pintar sekali mencari alasan. Kalian kan sudah punya pengacara masing-masing, lalu untuk apa lagi kau bicara dengannya?"

Aksa menatap Laura dengan nanar, dia lalu berbalik dan meninggalkan wanita itu karena terlalu lelah untuk menjelaskannya.

"Tunggu, Aksa. Kau mau ke mana?" teriak Laura, tetapi Aksa tetap melangkahkan kakinya dan pergi dari tempat itu.

"Awas saja kau, Hyuna. Aku pasti akan membalasmu." Laura mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

Sudah dalam proses perceraian seperti ini pun Aksa masih saja mencari kesempatan untuk mendekati Hyuna, dan wanita itu juga sepertinya senang menghabiskan waktu bersama dengan suaminya.

"Aku harus membuat wanita itu pergi dari daerah ini, bila perlu mati sekalian agar Aksa tidak lagi memikirkannya dan mengabaikanku."

Laura menghentakkan kakinya dengan kasar, dia lalu beranjak pergi dari tempat itu untuk kembali ke rumah.

Hyuna yang sudah sampai di restoran kembali mengerjakan pekerjaannya. Berita tentang perceraiannya dan Aksa sudah menyebar di lingkungan kerja, hingga banyak orang yang bersimpati padanya. Termasuk Dayu yang kerap kali memberikan perhatian lebih.

"Istirahatlah, Hyuna. Kau baru saja dari persidangan, kan? Pasti sangat berat menjalani semua ini seorang diri."

Tbc.

1
Sky
bertahan itu terlalu menyakitkan jadi lebih baik di akhiri
Sky
kesel deh sama cowok model kek Aksa!
Sky
semua masalah berawal dari mertuanya
Sky
heran deh knp banyak cowok alasan selingkuh mesti gara-gara soal keturunan
Suharsi Suharsi
lanjut Thor..siiip ceritanya
bunda
Luar biasa
Endang Supriati
aneh ya aksa, msntan disuruh ngurusin yg bukan urusannya. stress dia
Endang Supriati
jd harta gono gini .!!!!!!! tolol bodoh goblog.
masukan ke dlm gugatan percerain.
Endang Supriati
oh jd aksa sdh zinah ya
Endang Supriati
nah dr awal sdh ganas jf istri pertama, langsung ultimatum pilih pelakor atau dirimu.
coba gimana aksa, jgn takut jd janda. jd jsnda malah bahagia. apalagi dirimu bukan benalu. mandiri.
banyak yg mau😀
klu dr awal sdh marah, tdk terima.
si aksa engga bisa malam pertama dia,stresss ha ha.
Endang Supriati
laporin polisi, kenapa musti pingsan sih.wanita pekerja hrsnya mentslnya kuat.

1.perzinahan kuhp 284 pidana 9bln penjara suami dan wanitanya. ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.

2. pernikahan diam diam tanpa izin dari istri pertama dan sah kuhp 279 ayat 1 pidana 9- 5 thn penjara. suami dan wanitanya ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.
Dewi Sabriani
Luar biasa
Ummu Ayyas
🤭🤭🤭😂😂😂😭😭
Dewi Nurlela
jgn galak" dam ntar kau jatuh cinta ma risa
Dewi Nurlela
🤣🤣🤣🤣,aku sampai keselek saat baca nya Thor
Vicky Vicky ada" aja
M
Luar biasa
Anonymous
keren
Reni Setia
makasih author untuk karya novelnya
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
sedih bangat...sampe nangis...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!