Ling Ming Yue gadis cantik dan memiliki banyak bidang bakat harus meninggal karena terpeleset kulit pisang, setelah di selingkuhi oleh kekasih dan sahabat nya.
Ailin, sahabat dan saudara angkat dari Ming Yue, yang meninggal karena serangan jantung saat menangisi sang sahabat yang meninggal di depan matanya.
Kematian mereka bukan menuju akhirat tapi justru datang ke kehidupan lampao ke jaman dinasti, dan menepati tubuh dari putri pertama dan pelayan setia dari kerajaan merak,
Putri pertama adalah putri yang di buang oleh orang tuanya dan harus menikah dengan pangeran yang terbuang pula dari kekaisaran awan.
Yuk ikuti keseruan cerita selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. keadaan pangeran kedua
"Putri ini... Ini milik ibu ku" ucap Baili dan menangis tergugu
"Iya itu milik ibumu, dia menebusnya dari seseorang, Ming Yue tau iji sangat berarti untuk mu, jadi dia mencarikan ini untukmu" jelas Ai
"Terima kasih ini sangat berarti bagiku, terima kasih putri, dan tolong sampaikan pada yang mulia rasa terima kasih ku untuk semuanya" ucap Baili
"Dan ini kado untuk mu dari ku, semoga kau suka dan pas di tubuhmu" ucap Ai yang memberikan kado sebuah bagu yang sangat cantik
"Tentu saja putri ini sangat cantik terima kasih putri" ucap Baili
" Iya baiklah akan ku sampaikan pada Ming Yue pesanmu dan sekarang pergilah istirahat, besok baru kau mulai bekerja lagi" ucap Ai
"Baik Putri terima kasih juga atas kado dari anda ini" ucap Baili setelah itu ia pamit untuk pulang ke kediaman nya yang ada di istana itu.
Ia semua Mentri dan juga pejabat adalah orang orang Ming Yue dan Dai Lu, tanpa satupun masyarakat yang menjadi pejabat atau Mentri karena Ming Yue ingin semua masyarakat bersatu tidak ada bangsawan atau orang biasa, Ming Yue menyama ratakan semuanya.
...****************...
Sedangkan di posisi Sujin pangeran ke dua saat ini sedang menahan kesakitan, semua tabib sudah di datangkan tapi tidak ada yang bisa menyembuhkan.
Mereka tidak tau penyakit apa yang menyerang pangeran kedua itu, karena Ming Yue memberikan racun transparan yang tidak akan bisa terdeteksi oleh siapapun.
Dan yang hanya bisa menyembuhkan Sujin adalah Ming Yue,
"Bagaimana tabib apa ada kemajuan?" tanya kaisar
"Mohon ampuni hamba yang mulia, kami tidak menemukan penyakit satu pun di tubuh pangeran kedua, tubuh beliau sangat bersih dan tanpa penyakit" ucap tabib itu dan membuat semua orang kebingungan.
"Tapi kenapa pangeran seperti ini?" tanya Permatasari.
"Mohon maaf yang mulia Permaisuri, ini sesuatu yang langkah, hamba juga beru menemuinya, kita bisa melihat semua baik baik saja bukan tidak ada penyakit tau pun luka pada tubuh pangeran" ucap salah satu tabib
"Mohon maaf yang mulia, sebelumnya saya mohon ampun jika yang saya katakan ini sangat lancang" ucap seorang pelayan
"Katakan aku akan mendengar Kanya, jangan takut" ucap Kaisar
"Baik yang mulia, dulu didesa kami juga ada seseorang seperti pangeran kedua yang kesakitan tapi tubuhnya baik baik saja, sat itu ada seseorang yang datang ke desa kami ia bilang ini sebuah kutukan yang tidak dapat di sembuhkan jika sebelum orang yang memberi kutukan mencabut kutukan itu atau memaafkan nya" ucap Pelayan itu
Mendengar itu semua orang terkejut dan mulai mengerti dan juga mulia terpengaruh hal ini, dan itu membuat Kaisar terdiam
"Mohon maaf yang mulia, hamba hanya mengatakan apa yang hamba tau" ucap pelayan itu ketakutan dan menunduk tapi tanpa di ketahui oleh siapapun ia tersenyum sinis.
"Baiklah kalian boleh pergi, biarkan pangeran istirahat" ucap kaisar akhirnya dan semua pun izin untuk undur diri.
kaisar pun membiarkan pangeran kedua untuk tidur, ia pun pergi bersama Permaisuri
"Yang mulia apa anda memikirkan, apa yang aku pikirkan" ucap Permaisuri
"Ya aku mengerti istriku, ayo kita menuju Kediaman selir agung" ucap kaisar
"Iya baiklah" ucap Permaisuri
Sedangkan di posisi Ming Yue ia baru mendapatkan pesan dari orang nya tentang keadaan pangeran kedua
Bersambung
Nice story 👍🏻👍🏻👍🏻