Jatuh cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh seorang Kenza Ria Nugraha. Sayangnya, sosok pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta sudah dimiliki oleh seseorang. Alhasil, selama bertahun-tahun Ria hanya bisa memendam perasaannya dalam diam. Ria juga harus menerima kenyataan saat pria itu menikahi kekasihnya.
Namun, sebuah harapan kembali hadir saat mendengar jika pria yang dicintainya, yaitu Sandi Pangestu bercerai dengan sang istri dan menjadi seorang duda. Ria pun bertekad untuk berjuang mendapatkan cintanya, tanpa peduli dengan status Sandi. Dia mulai mendekati pria yang juga adalah sahabat dari kakak kandungnya.
Akankah Ria mampu untuk mendapatkan hati Sandi? Ataukah sebuah penolakan yang akan Ria dapatkan?
***
" Hello, Mas Duda! Boleh aku isi hatinya? " ~ Kenza Ria Nugraha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Berawal dari Penasaran
Sekitar lima belas menit kemudian, Ria keluar dari kamar mandi dengan mengenakan piyama milik Sandi yang tentu saja cukup kebesaran. Gadis itu bahkan harus menggulung celana serta lengan piyama itu agar lebih mudah dan tidak terlihat seperti orang-orangan sawah. Meskipun begitu, Ria bersyukur karena ada pakaian Sandi yang bisa dikenakannya. Andai tetap mengenakan pakaiannya yang basah tadi, kemungkinan besar Ria akan masuk angin.
Sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, Ria mencari keberadaan Sandi yang tidak terlihat di kedua matanya. Entah dimana pria itu, tapi pasti masih di dalam rumah itu, tidak mungkin pergi dengan keadaan hujan deras begini.
" Dimana Kak Sandi? " gumam Ria yang tidak menemukan pria itu di sekitar sana.
Kemudian Ria pun melangkahkan kakinya menuju sofa yang ada di ruang tamu. Gadis itu mendudukkan tubuhnya di sana dan mencoba memeriksa ponsel miliknya yang berada di dalam tasnya. Takutnya ponselnya itu akan basah dan rusak karena sempat terkena hujan walaupun berada di dalam tas.
" Huh, untuk saja tidak sabar " ucap Ria merasa sangat lega.
Ria segera menyalakan ponselnya dan mencoba memeriksanya. Beruntung ponselnya itu baik-baik saja dan masih bisa digunakan seperti biasanya.
" Kamu sudah selesai, Ria? " tanya Sandi yang entah dari mana datangnya.
Spontan Ria pun langsung menoleh ke arah sumber suara dan meletakkan ponselnya di atas meja. Bisa gadis itu lihat Sandi yang sedang berjalan menghampirinya dengan membawa dua cangkir minuman hangat di kedua tangannya. Sudah pasti pria itu baru saja dari dapur dan membuat minuman itu selama Ria berada di kamar mandi.
" Iya, sudah, Kak " jawab Ria menganggukkan kepalanya.
Lagi-lagi Ria sampai tidak mengedipkan kedua matanya melihat Sandi yang sangat tampan. Meski sudah menggunakan pakaian rumahan dengan celana pendek dan kaos polos, tetapi masih terlihat tubuh atletis pria itu. Terlebih lagi ditambah dengan rambutnya yang masih basah dan acak-acakan, benar-benar sangat seksi di mata Ria.
" Aku membuat coklat panas, sangat cocok dengan suasana hujan seperti ini. Apalagi kita baru saja kehujanan dan kedinginan " ucap Sandi memberikan secangkir coklat panas itu pada Ria.
" Terima kasih, Kak " sahut Ria menerima secangkir coklat panas itu.
Sandi pun menganggukkan kepalanya lalu mendudukkan tubuhnya tepat di samping Ria, meski masih sedikit berjarak. Sedangkan Ria segera meminum coklat panas itu sedikit demi sedikit untuk menghangatkan tubuhnya yang memang cukup kedinginan.
" Gimana? Suka? " tanya Sandi menoleh ke arah Ria yang berada di sampingnya.
" Iya, suka. Coklatnya juga enak sekali " jawab Ria tanpa kebohongan.
Memang coklat panas itu terasa sangat enak dan tidak terlalu manis, sangat pas di lidahnya. Bagi Ria yang tidak terlalu suka coklat pun masih bisa menikmatinya, bahkan bisa menghabiskannya.
Mendengar itu, Sandi pun tersenyum. Jujur saja, Sandi tidak mengetahui apa yang Ria sukai, jadi dia buatkan coklat panas saja yang memang ada di lemarinya. Kebanyakan wanita menyukai coklat, sehingga Sandi berpikir itu saja.
" Kamu seperti anak kecil, Kak, bisa-bisanya banyak sisa coklat di bibir begitu " ucap Ria tertawa kecil karena melihat sisa-sisa coklat di bibir Sandi.
Tidak tahu sejak kapan sisa-sisa coklat itu berada di bibir Sandi, tapi Ria baru menyadarinya. Terlihat sangat lucu karena sepertinya membentuk sebuah kumis.
" Hah? Masa iya sih? " tanya Sandi sembari mencoba untuk menghapusnya.
" He'em, banyak tuh, hampir seperti kumis " jawab Ria menunjuk bibir Sandi.
Sandi berusaha untuk menghapusnya kare cukup malu ditertawakan oleh Ria seperti itu. Tumben-tumbenan sekali juga ada sisa-sisa coklat yang menempel pada bibirnya, padahal biasanya tidak.
" Masih ada? " tanya Sandi pada Ria memastikan.
" Masih, sedikit " jawab Ria.
Entah sebuah dorongan dari mana, tiba-tiba tangan Ria terulur dan membantu Sandi untuk membersihkan sisa-sisa coklat di bibir pria itu. Hingga saat menyadarinya Ria malah menatap wajah Sandi yang juga sedang menatapnya dengan terkejut. Ria malah terpaku pada bibir milik Sandi yang tidak terlalu tebal dan berwarna merah, sangat-sangat menggoda.
" Kira-kira rasa bibir Kak Sandi gimana ya? Apa mungkin manis? " batin Ria terus menatap ke arah bibir Sandi.
Gadis itu memang sangat penasaran karena belum pernah berciuman sebelumnya. Sebisa mungkin Ria menahan keinginannya untuk mencium bibir Sandi dengan mengigit bibir bagian bawahnya.
Sementara Sandi juga merasakan hal yang sama, pria itu tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Ria yang terlihat sangat cantik dengan wajahnya yang natural. Sandi benar-benar terhipnotis, apalagi dengan bibir yang sedang digigit sendiri oleh gadis itu. Dia bahkan hanya diam saja saat Ria mulai mendekatkan wajahnya.
Berawal dari penasaran dan mungkin juga dorongan setan, Ria menempel bibir pada bibir Sandi. Hanya menempel, tetapi rasanya begitu manis persis seperti yang dirinya bayangkan tadi. Sumpah demi apapun, Ria benar-benar sangat nekat dan berani mencium pria lebih dulu.
" Bodoh kamu, Ria! Kenapa kamu lakukan ini? Terlihat sekali seperti perempuan murahan " rutuk Ria pada dirinya sendiri di dalam hati setelah menyadari yang dilakukannya itu.
Ketika Ria akan menarik wajahnya, tiba-tiba tangan Sandi menahan tengkuk lehernya dan malah mulai menggerakkan bibirnya. Kedua mata Ria langsung terbelalak dan menatap Sandi dengan tidak percaya. Dia hanya diam saja dan tidak melakukan apapun di saat Sandi merubah bibir yang hanya menempel menjadi sebuah ciuman.
" Kamu yang memulainya, Ria, jangan harap bisa melepaskannya begitu saja " batin Sandi memperdalam ciuman mereka.
Awalnya Sandi memang sangat terkejut dan tidak menyangka Ria bisa menciumnya lebih dulu. Namun setelah merasakan betapa manisnya bibir Ria, membuat Sandi tidak rela jika harus berakhir begitu saja. Apalagi sebuah rasa yang berbeda dirasakannya saat melakukannya dengan Ria, rasa ingin lebih lagi.
Perlahan, Sandi mendorong tubuh Ria hingga terbaring di atas sofa dan berada di bawah tubuhnya. Tanpa melepaskan tautan bibir itu, tangan Sandi mulai terulur masuk ke dalam piyama yang dikenakan oleh Ria. Suasana yang sedang hujan sangat-sangat mendukung Sandi untuk melakukannya. Lagipula Ria yang telah memancing pria dewasa sekaligus duda sepertinya, pastinya sudah merindukan kehangatan dari seorang wanita.
" Hmpf.. " lenguh Ria saat Sandi mengusap lembut perutnya di balik piyama yang dikenakannya.
Keduanya seperti sudah hilang akal dan melakukan sesuai dengan apa yang mereka inginkan sekarang. Ria sendiri bahkan tidak bisa melawan dan malah terlena dengan ciuman dan sentuhan yang Sandi berikan. Sedangkan Sandi terus terpancing dan menginginkan sesuatu yang lebih.
***
Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya ya😱
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
sehat selalu ya thor cpt sembuh biar bisa ttp berkarya
semoga Jeremy & genk nya tertangkap, segera dapat hukuman yg setimpal