NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Goyah

Bab 21. Goyah

Pov Author

"Apa ini sudah cukup?!"

Mata Menur berbinar Pram secara tiba tiba mencium bibirnya. Dengan menganggukan kepala bak orang yang sedang mabuk dan hilang kesadaran, Menur merespon pertanyaan Pram.

"Hahh! Ini gila!"

Umpat Pram pada dirinya sendiri yang baru saja ia lakukan kepada keponakan istrinya. Lelaki itu meletakkan kepala di stang bulat yang ia genggam kuat saat itu.

Pram akui dia telah goyah. Cintanya untuk Ranti telah retak dan cacat. Sebaik apa pun usaha Pram untuk menghindar dan tidak peduli, nyatanya ia tergoda oleh daun muda yang menantang dirinya. Pram kalah, imannya tidak kuat menahan godaan yang terus datang tertubi-tubi.

Menur pada dasarnya tidak lah menggoda Pram seperti apa yang pria itu pikirkan. Gadis itu hanya memiliki kecerobohan dan bersikap semaunya level ekstra saja.

Dan akhirnya Pram tak kuasa menahan gejolak hatinya. Serta tak rela gadis yang menyatakan suka padanya malah akan menyerahkan dirinya pada lelaki lain di luar sana.

Pram melihat ke arah Menur yang tersenyum senang menatapnya. Dan Pram semakin yakin bahwa ia telah jatuh pada pesona daun muda dihadapannya.

"Apa yang kamu sukai dari lelaki tua seperti aku ini?" Tanya Pram tak habis pikir.

"Entahlah Om. Apa menyukai seseorang perlu alasan? Aku hanya mengikuti apa yang aku rasakan saja."

"Kamu tahu, apa yang kita lakukan akan sangat melukai Tante mu?"

"Aku tidak minta Om jadi suamiku kok. Aku sudah cukup senang walau hanya jadi selingkuhan Om."

"Kenapa?"

"Karena Om juga belum tentu mau pisah sama Tante kan?"

Pram akui apa yang dikatakan Menur memang benar adanya. Dia tidak mungkin bisa dan rela berpisah dengan Ranti, cintanya. Namun saat ini ia juga sedang bergelut dengan hatinya yang tidak mengijinkan Menur bersama Pria lain. Pram merasa ia telah menjadi lelaki brengsek yang paling ingin ia hindari sejak dulu.

Pram mendesah, membuang napas berat. Otaknya masih saja terus berpikir, cara untuk mengatasi keadaan ini.

"Menur, bagaimana kalau kita lupakan saja kejadian tadi. Dan anggap saja aku khilaf." Pinta Pram.

"Maksud Om? Ciuman kita? Perasaan aku ke Om? Atau perasaan Om ke aku? Tidak! Aku tidak mau!!"

Pram telah salah besar membuka hatinya untuk menerima kehadiran Menur. Nyatanya gadis itu pasti sudah tidak mau lagi melepaskan dirinya.

"Haaahh! Ck!"

Pram gelisah sekarang. Dilema, dan pusing tujuh keliling karena pastinya tidak ada lagi kedamaian dalam hidupnya.

Tanpa berkata apa-apa, Pram menjalankan kembali mobilnya dan bergerak menuju pulang ke rumah. Ia harus segera sampai sebelum Ranti yang lebih dulu tiba disana.

Sampai di rumah Menur terus mengikuti Pram. Menur butuh kejelasan atas hubungan mereka.

"Hentikan Menur, bersikaplah seperti biasanya dan tidak ada yang terjadi di antara kita. Haaah..."

"Om!!"

"Om, akui Om salah. Tolong maafkan Om dan kita tidak boleh memiliki hubungan lebih dari hubungan keluarga."

"Aku tidak mau, Om!"

"Mengerti lah Menur. Aku ini suami Tante mu, dan kamu masih muda. Masih panjang perjalanan mu untuk merasakan kehidupan. OM yakin kamu akan bertemu tambatan hati mu nanti."

"Bukannya tadi aku memang ingin mencari tambatan hati, tetapi Om malah mencegah ku?! Apa ini Om?! Mana yang jelas?!"

Pram kesulitan menelan salivanya setelah mendengar ucapan Menur. Memang benar ia yang menahan Menur, karena tidak ingin gadis itu kenapa-kenapa dan dirinya pun merasa tidak suka jika Menur harus bersama orang lain. Tapi lagi-lagi Pram dilema akan statusnya, yang ia pun sangat mencintai istrinya.

Sungguh tidak mudah bagi Pram. Ia tidak bisa menentukan sikap sekarang. Hatinya bingung dan bimbang.

"Ck!"

Merasa Pram hanya diam saja tanpa ada kejelasan, Menur merasa kesal dan pada akhirnya ia kembali ke kamarnya.

Bertepatan dengan itu mobil Ranti memasuki halaman rumah. Pram bersyukur, Ranti tidak perlu melihat perdebatannya dengan Menur.

"Assalamualaikum..." Salam dan sapa Ranti.

"Wa'alaikumsalam, sudah pulang sayang?"

Pram bersikap seperti biasanya seolah tidak ada yang terjadi.

Ranti menghampiri suaminya dan mencium punggung tangan Pram.

"Ya Mas. Wah rumah sudah bersih dan rapi." Kata Ranti melihat sekeliling dalam rumah.

"Menur pulang sayang, ia tidak jadi menginap rumah temannya katanya."

Pram terlebih dahulu menjelaskan sebelum Ranti merasa heran, bila tiba-tiba ada Menur di rumah mereka.

"Biar aku masak kalau begitu. Kita makan malam di rumah saja ya."

"Aku bantu ya sayang.

"Sebentar, aku ganti baju dulu."

Ranti pun berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian rumahan yang lebih santai dan nyaman. Rencananya Ranti akan mandi bila sudah selesai masak nanti.

Beberapa menit kemudian, Ranti yang sudah mengenakan daster rumahan pun menghampiri suaminya.

"Mau masak apa sayang?" Tanya Pram

"Apa saja yang ada di kulkas ya Mas. Kayaknya masih ada daging sama beberapa sayur."

"Ya sayang, tidak apa-apa."

Ranti kemudian mulai menyiapkan makanan untuk mereka malam nanti. Tidak ada yang berubah di antara mereka. Baik Ranti maupun Pram masih terlihat mesra seperti biasanya.

Namun kemesraan mereka itu sesekali di lirik Menur dengan tatapan tidak suka yang duduk di ruang tengah. Menur telah berganti pakaian. Ia tidak memakai baju seksi namun tetap saja pakaian yang ia gunakan seperti hendak pergi.

"Loh, Nur kok sudah rapi lagi. Mas katanya Menur tidak jadi menginap di kosan temennya?" Tanya Ranti ketika berbalik badan dan melihat Menur duduk di depan Tv yang ruangannya tidak bersekat dengan dapur.

"Aku mau pergi lagi Tante." Jawab Menur dan sepintas melirik pada Pram yang menatapnya dengan tatapan tidak suka mendengar gadis itu mengatakan hendak pergi lagi.

Pram takut Menur nekat kembali menjalankan niatnya tadi. Pram ingin mencegah kembali, tetapi ia tidak bebas melakukannya di depan Ranti.

"Loh, jadi menginap?"

"Lihat dulu nanti Tan. Nanti aku kabari Tante."

"Ya sudah. Ayo makan dulu ya, Tante barusan selesai masak. Tapi Tante mandi dulu sebentar. Tidak apa kan menunggu sebentar?"

"Ya, Tante."

"Mas, sebentar aku mandi dulu ya."

"Iya sayang."

Menur memutar bola mata jengah ketika mendengar Pram dengan lembut dan mesra menyebut Ranti dengan kata sayang. Dan apa yang dilakukannya itu tanpa sengaja di lihat oleh Pram.

"Kamu mau kemana lagi?" Tanya Pram dengan suara rendah agar Ranti tidak mendengar ketika istrinya itu sudah naik ke lantai atas.

"Bukan urusan Om!"

Pram kesal, Menur bersikap jutek padanya. Sesekali Pram melihat penampilan Menur dari atas sampai bawah.

Rok pendek yang di gunakan Menur membuat isi kepala Pram penuh dengan tanda tanya. Apakah Menur masih mengunakan segitiga tadi dan memakai celana pendek di dalaman atau tidak.

Membayang Menur yang ceroboh dan tidak memperlihatkan isi roknya pada lelaki di luar sana membuat Pram mendidih dan sakit kepala.

Tanpa sadar ia mendekati Menur dan menyingkap rok pendek itu untuk memastikan, apakah Menur memakai celana pendek di dalamnya atau tidak.

Dan ternyata segita macan langsung terpampang begitu Pram menyingkap rok mini itu.

Menur sontak berdiri.

" Apa maksudnya Om?! Om sok jual mahal? Kalau penasaran jangan tanggung-tanggung Om. Harusnya begini..."

Tiba-tiba Menur menarik tangan Pram dan menyentuhkannya pada bagian paling sensitif miliknya. Sontak mata Pram membulat dan segera menarik tangannya.

Kesal dengan sikap Pram yang menarik ulur dirinya, Menur menarik leher Pram dan mencium lagi bibir lelaki itu. Namun kali ini ada yang berbeda dengan apa yang di lakukan Menur. Ia tidak hanya mencium Pram, tetapi tangannya ikut bergerilya menyentuh belalai gajah milik Pram yang nyatanya mendadak bangun dari tidurnya.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
jngn smpe Ranti membantunya ya
🦆͜͡𝐉𝒐𝒚𝒂𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘᴳ𝐑᭄🥀
wkwkwk belum apa2 dah kebingungan pram, pram🤦‍♀️
🦆͜͡𝐉𝒐𝒚𝒂𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘᴳ𝐑᭄🥀
lieur ya ga punya duit, kan menur punya barang mas yg bisa di jual, kenapa ga di jual aja😂
Uthie
paling greget dr cerita ini adalah saat baca soal kesengsaraan para pengkhianat 👍😏😏
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
gaya elit ekonomi sulit gk usah bergaya kalo masih sulit/Drowsy//Drowsy/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
gemes dianya udh gk sabaran juga si tama 😂😂😂 mau makan hidangan penutup
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
jual aja mobilnya Pram atau gadein dulu lah
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
iyalah Pram kamu harus bersyukur istri dan anakmu selamat, sekrg fokus aja bahagia kan mereka
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
dia pengen cepat makan kamu itu 🤭
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
semoga aja selamat deh bayinya
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
makanya Pram jangan teledor samaa istri dan anakmu,
Ira
Gk usah di bantu thor .. Biar usaha sendiri.. Orang gk tau diri menur dan pram.. Biar pembelajaran .. Setiap perbuatan ada konsekuensinya itu laah Allah kasih manusia akal pikiran utk berpikir baik buruk nya akan suatu perbuatan... Klau orang salah minta maaf selesai dr mana pembelajaran nya
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
menurut ku jual aja mobilmu buat bayarr si menur
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
nah lho tagihan Pram dimana² skrg
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
nah lho si Menur harus dioperasi
ʟᴀᴘᴏʀ ᴍᴀs ᴡᴀᴘʀᴇs!!!📱
bagaimana² ya byr atuh, masa mau ngebuat nya doang😏
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ 𝐙⃝🦜
jual ajalah mobilnya, udah dewasa bisa mikir harusnya
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ 𝐙⃝🦜
akhirnya kondangan kita
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ 𝐙⃝🦜
cenut cenut gak Pram dengernya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
tanyain menur, tabungannya masih gak 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!