Sarena Almaira adalah seorang wanita muda cantik yang hidup dalam penderitaan. Sejak usia 5 tahun, ia mengalami broken home setelah ayahnya menghilang entah ke mana. Kehidupannya pun menjadi sangat sulit dan penuh kesedihan. Setelah lulus SMA, Sarena memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan restoran demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika sebuah kejadian tak terduga membuatnya terikat dalam pernikahan rahasia dengan seorang pengusaha muda yang kaya dan tampan.
Apakah Sarena akan menemukan kebahagiaan setelah bertemu dengan pria itu?
Baca yu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meywh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab3
"Mulai sekarang, ibumu sudah menjadi milik mereka. Kau tidak boleh mengganggu kebahagiaan mereka," ucap neneknya.
Sejak saat itu, kehidupan Sarena berubah. Yang tadinya baik-baik saja, tiba-tiba harus hancur, dan ia pun harus menjalani semuanya dengan ikhlas.
Flashback off
Pagi yang cerah, Sarena bangun pagi untuk bekerja. Dia selalu melewati harinya dengan tabah. Bagi Sarena, hinaan dan cacian yang sering ia terima sudah bukan masalah besar lagi. Kini, ia telah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan dewasa, meski usianya baru 18 tahun. Semangat kerjanya sangat besar, berbeda dengan sepupu-sepupunya yang jauh berbeda darinya.
"Pagi ini aku harus cepat sampai ke restoran. Bagaimanapun, aku harus semangat, aku tidak boleh lemah," gumam Sarena.
Dia keluar dari rumah mewah neneknya, menutup pintu perlahan sebelum orang-orang di rumah terbangun.
"Semoga saja aku tidak membangunkan mereka," bisiknya, sebelum segera pergi menuju restoran tempatnya bekerja.
"Selamat pagi, teman-teman!" sapa Sarena dengan senyum hangat.
"Pagi juga, Sarena. Tumben datang pagi," jawab Naira, teman kerjanya.
"Wih, tumben banget lu datang pagi," tambah Apan, rekan kerjanya.
"Kalian kan tahu gimana keluargaku. Jujur, aku capek, tapi aku akan terus berusaha. Semoga Tuhan memudahkan jalanku," kata Sarena dengan nada serius.
"Iya, Na, yang sabar ya," balas mereka penuh empati.
"Aku selalu sabar, terus sabar, dan akan sabar sampai kesabaranku habis," ujarnya sambil tertawa kecil. Sarena pun mulai bekerja dengan mengepel lantai dan mengelap meja.
"Na, lu masih sendiri aja? Kapan punya cowok?" tanya Naira tiba-tiba.
"Gue nggak mikirin itu, Nai. Gue lagi fokus cari cara supaya bisa banyak duit dan keluar dari keluarga itu. Gue capek," jawab Sarena tegas.
"Iya, gue paham, Sar. Semoga lu bisa keluar dari keluarga yang sering nyakitin lu itu," ujar Naira dengan tulus.
Mereka pun melanjutkan pekerjaan masing-masing. Setelah selesai membersihkan restoran, para pelanggan mulai berdatangan.
"Na, tolong anterin makanan ini ke ruangan VIP ya. Gue mau ke toilet bentar, nggak kuat," kata Naira sambil menyerahkan makanan.
"Yaudah, sini," balas Sarena.
Sarena pun berjalan menuju ruang VIP untuk mengantarkan pesanan. Sesampainya di sana, dia masuk dan meletakkan makanan di meja.
"Ini pesanannya, Tuan," ucapnya, lalu hendak beranjak pergi. Namun, salah satu pelanggan menahannya.
"Hai, kau cantik sekali. Mau menemaniku di sini, cantik?" tanya Arya, salah satu sahabat dekat Aldevaro.
"Maaf, Tuan, saya masih banyak pekerjaan," jawab Sarena sopan.
"Kau menolakku? Apa kau tahu siapa aku?" tanya Arya dengan nada angkuh.
"Saya tidak tahu, Tuan. Sekarang saya permisi dulu," jawab Sarena, lalu segera pergi dari hadapan mereka.
"Astaga, lihat betapa sombongnya pelayan itu," keluh Arya.
"Kau saja yang nggak pandai menggoda wanita," canda Aditya, sahabat dekat Aldevaro.
"Heh, kau salah. Yang nggak pandai menggoda wanita itu Aldevaro," ledek Yoga sambil menatap Aldevaro.
"Kenapa kau bawa-bawa aku? Aku bahkan tidak tahu apa-apa," ucap Aldevaro, bingung.
"Jelas kau nggak tahu, karena kau belum pernah bercinta dengan wanita manapun. Hahaha," ejek Arya sambil tertawa.
"Astaga, aku tidak punya waktu untuk percintaan. Itu hanya membuang-buang waktuku saja," jawab Aldevaro santai.
Aldevaro bener-bener sudah sangat lelah menanggapi teman-teman nya yang sangat gila.