Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan
Di panggung yang telah dihiasi seindah itu dipijaki oleh Shera dengan putranya dan tentunya Abra yang tiba-tiba ikut bergabung.
Joseph melanjutkan sepatah katanya dan bersiap memulai acara utama. "Dan kepada para hadirin sekalian, ini adalah cucu ku yang tampan, dan sangat aku sayangi, keturunan pertama Jonatan. Leo Ivandar Jonathan." Joseph mempertegas nama cucu pertamanya yang berada dalam gendongannya. Dan disambut dengan tepuk tangan meriah oleh semuanya.
Para tamu yang merupakan rekan bisnis tampak terpukau dengan paras yang dimiliki oleh Leo. Karena wajah kecil itu di zoom dengan kamera yang tidak menganggu Leo.
"Sungguh tampan."
"Gen Abraham lebih melekat padanya."
"Lihat, kulitnya seperti susu."
"Bukankah dia memiliki kulit ibunya?"
"Wah, sudah berapa lama kita tidak bertemu dengan menantu keluarga Jonatan. Bukankah ia semakin cantik dan sungguh elegan."
"Visualnya luar biasa! Pasti ketika besar, dia akan menjadi incaran para gadis." Kata-kata pujian langsung terlontar dari para tamu kepada cucu pertama Jonatan itu.
Joseph tersenyum bahagia mendengar pujian yang terlontar untuk cucunya. Shera memberikan kode untuk berbicara, dan Joseph menerimanya. Sedangkan Abra, hanya melihat apa yang dilakukan oleh wanita yang menjadi istri nya itu, ralat! Mungkin lebih tepatnya mantan istrinya.
"Aku sangat berterimakasih atas pujian kalian semuanya kepada putraku. Aku berharap, kalian juga bisa memberi doa yang terbaik untuknya. Dan mengingat putraku Leo yang masih berusia kecil, acara ini hanya berlangsung paling lama dua jam. Tamu hadirin silakan menikmati jamuan yang telah disediakan. Terimakasih " Ucapnya Shera dengan lembut.
Wajah cantiknya menjadi pusat perhatian para tamu. Abra tentu tidak percaya, Shera yang biasanya tidak tau mengatakan apapun selain namanya, sekarang berbicara dengan baik dan tentunya dengan rasa percaya diri yang besar.
"Tidak masalah kan pa?" Tanya Shera atas keputusannya yang belum dibicarakan.
"Tentu saja tidak masalah. Kau sungguh memiliki pemikiran yang bagus untuk Leo."
"Terimakasih pa."
"Ayo, kita juga makan." Ajak Joseph pada keluarga nya duduk di meja yang telah tersedia.
Acara makan itu, juga diselingi dengan pembicaraan. "Untukku?" Tanya Abra ketika melihat puding coklat yang dinikmati oleh Shera.
"Itu, kau bisa ambil sendiri. Bukankah tidak jauh? Atau kaki mu bermasalah? Dan kalau kau kesulitan bicara, tepuk tangan saja untuk memanggil pelayan. Dan jangan lupa kita tidak ada ikatan lagi. Oh ya, aku memberikan toleransi atas sikapmu tadi." Jelas Shera dengan pelan sambil menikmati kembali puding nya.
Abra yang kesal, langsung mengambil puding di tempat hidangan. Baru saja tangan nya terulur, telinganya menangkap pembicaraan dari beberapa pria di dekatnya.
"Aneh sekali kan? Sebelum nya aku melihat biasa saja pada Shera, menantu tuan Joseph. Tapi sekarang, mataku tidak bisa lepas darinya. Senyum nya, wajahnya dan gayanya. Sungguh luar biasa."
"Pesona Mama muda, bukan begitu?" Ujar yang lain.
"Ya, tepat sekali!"
"Tapi aku lihat, hubungan nya dengan Abraham suaminya tidak harmonis."
"Kalau benar, sungguh tidak habis pikir. Apa yang kurang dari wanita cantik itu?"
"Aku pernah dengar, pernikahan mereka hasil perjodohan."
"Kalau begitu, bukankah kita memiliki peluang?" Tak lama mereka tertawa bersamaan, sedangkan Abraham sudah tidak berminat lagi memakan puding, karena tangannya terlihat mengepal kuat.
Matanya beralih pada sekelompok pria itu, tapi mata sekelompok pria itu justru tertuju pada arah yang diikuti oleh Abra. Wajah apinya sudah terlihat dan mulai terbakar ketika menyaksikan Shera tengah bicara dengan seorang pria seusianya di meja makan.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya