PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Ku lirik jam dinding ternyata sudah jam 9. Aku segera menyuruh anak-anaku tidur. Karena aku tidak mau mereka terlambat bangun esok hari.
Setelah memastikan anak-anaku tertidur. Aku kembali menuju kamar. Aku duduk di tepi ranjang kemudian mengambil ponsel di atas nakas, Ternyata tidak ada notif pesan atau panggilang dari suamiku.
Aku menelfon Nayla untuk bertukar cerita siapa tau dia belun tidur.
" Halo Na? Ada apa? " Tanya Nayla setelah panggilan terhubung
" Iya Halo Nay, kamu sedang apa? "Tanyaku basa basi
" Nggak usah basa-basi deh Na. Kaya sama siapa saja. Modusmu sudah terlihat jelas " Kelakar Nayla
" Memang sahabatku yang satu ini paling mengerti aku " Seruku sambil tertawa ngakak
" Eleh basi Na ", Jawab Nayla ketus
" Haha.. Aku mau minta tolong Na, Kamu punya kenalan seorang mata-mata tidak? Aku ingin memata-matai suamiku Nay " Jelasku pada Nayla
" Memangnya kenapa dengan suamimu? Mobil yang tadi itu benar Willy? " Tanya Nayla
" Aku tidak bisa memastikan Nay, tapi tadi aku telfon asisten Mas Willy, katanya dia sudah pulang dari jam 4 sore tadi. Tapi sampai jam segini dia tidak sampai di rumah. Lalu kemana dia? Pulang kerumah siapa suamiku Nay? "
" Astaga, Dasar buaya bunting. Kemana dia sampai tidak pulang? Apa mungkin dia benar-benar selingkuh Na? " Jawab Nayla dengan emosi
" Mana ada buaya bunting Nay, Kamu ini ada-ada saja. Yang ada itu Buaya darat, jangan membuatku tertawa di situasi seperti ini Nay. Kamu itu kalau ngelawak tidak tau situasi " Jawabku pada Nayla kesal
" Hah? Sudah ganti ya Na? Haha maaf-maaf reflek mulutku ini Na " Jawab Nayla tertawa
" Ya Ampun bisa-bisanya aku punya sahabat sepertimu " Ucapku
" Heh! Sembarangan begini-begini aku setia kawan Na. Selalu menghiburmu dalam keadaan apapun " Jelas Nayla sewot
" Iya iya sayang. Lalu bagaimana? Kamu punya kenalan mata-mata atau tidak? dari tadi bercanda saja kamu ini " Selorohku pada Nayla
" Haha iya maaf , jangan marah-marah nanti cepat tua Na. Eemh kalau aku tidak punya kenalan mata-mata, tapi coba nanti aku tanyakan pada suamiku mungkin dia mempunyai kenalan mata-mata profesional " Jawab Nayla Akhirnya
" Kenapa nanti? Suamimu belum pulang Nay? "
" Iya Na, Mas Rendy sedang ada perjalanan bisnis ke luar kota. Besok pagi baru pulang " Jawab Nayla lagi
" Oh yasudah kalau begitu. Kalau sudah kamu tanyakan cepat kabari aku ya Nay "
" Iya pasti langsung aku kabari " Jawab Nayla
" Terimakasih Nay, Ya sudah kalau begitu tidur sana, Tidak baik ibu hamil tidur terlalu larut " Ucapku pada Nayla
" Iya sebentar lagi aku tidur Na. Punggungku sakit sekali, Biasanya ada suamiku yang akan mengusap-ngusap punggungku tapi dia sedang tidak ada " Jawab Nayla manja
" Diih, Usap sendiri saja. Tidak usah manja " Cetusku padanya
" Dih sewot mulu nih " Goda Nayla
" Ah sudahlah tidak ada habisnya kalau sudah berbicara denganmu. Ya sudah aku mau tidur dulu Nay. Kamu juga tidur sana jangan ajak babymu itu bergadang terus. Nanti kalau dia keluar bisa-bisa nyanyi lagu Raja Dangdut Nay. Bergadang jangan Bergadang Haha " Ucapku tertawa sendiri
" Astaga SARENA " Teriak Nayla dan setelah itu kami tertawa bersama. Aku akhiri panggilanku dengan Nayla karena jika di teruskan. Kami tidak akan berhenti, Ada saja yang kami bicarakan dan berakhir dengan tertawa cekikikan
entar di Syang Indra lho