Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.
Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.
Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal. Namun, naas awal pernikahan nya sudah dimasuki oleh orang ketiga . Dan si*lnya orang ketiga itu tengah hamil janin milik suaminya. Kejadian itu ,ia bertemu dengan pria asing tapi, seperti orang yang kenal lama.
Akankan Divya bertahan dan menerima bayi dari wanita lain suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20.000 Box Chicken KFC
" Perhatian! Perhatian! Ada berita panas hari ini," seru Mona kepada semua orang di lobi yang hendak pulang ke ruang masing - masing.
Semuanya berhenti berjalan ,melihat kearah Mona berada.
Divya juga berada di sana.
"Pak Dhaki hari ini sangat bahagia. Beliau mentraktir kita makan KFC sepuasnya!" ucap senang Mona.
" Wah, benarkan?"
" Benarkan?"
" Pak Dhaki sangat baik."
" Lalu kabar Anas nya apa Mon?" tanya Nindi penasaran. Katanya kabar panas tapi, Dhaki traktir satu kantor KFC.
" Buka kuping kalian lebar - lebar! Dengarkan baik - baik! Berita sangat penting dan menggembirakan bagi keluarga nya pak Dhaki.." Namun dipotong oleh Nindi. " Iya apa ? " kesalnya Mona berbicara berulang - ulang .
" Sabar dong! Pak Dhaki istrinya Aldona telah melahirkan putri pertama mereka, yu huu!" Teriaknya ikut senang.
Deg
Kabar menggembirakan ini bagi Divya merupakan kabar menyakitkan bagi Divya.
Suaminya merayakan kelahiran bayi dari orang lain.
" Heh," Divya melihat keatas, air mata Divya hendak keluar , tapi di tahan.
" Ayo sekarang kita ke KFC!" ajak Mona gembira.
" Wah, kita harus cepat nih, biar tidak kehabisan!" seru Nindi menggebu-ngebu.
Maklumlah, gratisan. Lumayan, meski se cap besar KFC .
Lusi, Vina, Windi, Jennifer ikutan merapat.
Semua orang pergi menuju KFC.
Kecuali Divya. Hatinya sangat sakit. " Ternyata, ini lebih menyakitkan, daripada yang dahulu," gumamnya mengingat Yovan yang berkhianat. Yovan sering memperhatikan Vina daripada dirinya. Kali ini, suaminya membawa wanita lain kedalam rumah nya sebelum dirinya, dan melahirkan bayi pertama suaminya.
" Ayo Div!" tiba-tiba suara seseorang mengangetkan nya. Mengajaknya pergi ke KFC.
" Eh , pak Zafar. Iya , ini aku mau ke sana,"jawabnya melihat ke arah Zafar.
" Ayo, bareng aja sama saya. Tidak usah sungkan," ajak Zafar.
" Tidak usah pak, saya bawa motor sendiri kok, itu!" Divya menunjuk motornya diparkiran dekat motor Zafar.
Zafar melihat kearah yang ditunjuk Divya. Memang ada dua kotor di sana. Yang satu miliknya motor Honda Forza 150 . Dan motor Honda biasa tanpa baju. Zafar tersenyum getir.
" Hem..tapi lebih baik bareng saya aja ya Bu Divya?" tanya nya yang mendesak Divya.
" Tapi, " Divya ragu - ragu.
" Ayo!" Zafar menyeret Divya menuju motornya.
" Sesekali aja kok, saya juga gak akan ngapa - ngapain kamu. Pokoknya kita sekarang ke KFC!" Divya merasa sungkan tapi ,boleh si.
" Bisa nih, nanti pulang bawa sekarung,heheh," Divya terkekeh mendapatkan ide brilian.
**
" Pih, gimana Divya apa dia betah tinggal dengan suaminya?" tanya Inara kepada suaminya.
Alaric ragu - ragu mengatakan ini. Tapi, harus disampaikan saja. Supaya kedepannya lancar.
" Mom, em.. sebenarnya, Divya tinggal di rumah dengan suaminya. Divya tampak senang.."
" Syukurlah," ucap Inara senang.
" Tapi Pi, kenapa perasaan mami selalu Tidak enak ya setiap kali mengingat Divya," ucapnya. Perasaan seorang ibu memang tidak pernah salah.
" Mom, sebenarnya Dhaki, Dhaki mempunyai wanita lain selain anak kita. Dan sekarang, Dhaki tengah bahagia atas kelahiran putri pertama nya dengan wanita itu," ucap Alaric ragu - ragu takut melukai hati istrinya.
Jedar
" Apa pih, wanita lain? pu- putri wanita lain?" kaget Inara. Ternyata perasaannya tidak salah mengenai putrinya .
" Kenapa papi tidak bilang sejak awal? Kenapa tidak bertindak pih? Putri kita ,hiks..hiks.." tangisan Inara sangat memilikan.Menyangkan tindakan suaminya. Putri satu - satunya menjalani rumah tangga yang tidak baik.
" Ini kemauan Divya. Divya dari awal meminta Papih untuk tidak menyelidiki apapun tentang Dhaki. Dia sangat mencintai Dhaki mih. Walaupun begitu, Papih tetap mencari tahu. Saat Papih ingin bertemu Ludwig, Divya mencegahnya. Divya sangat mencintai Dhaki, Divya juga tidak ingin persahabatan Papih dengan Ludwig putus. Papih juga sakit mih, huh..karena cinta Divya memilih diam," Alaric ikut menangis. Putrinya memendam rasa sakitnya seorang diri, dia rela hidup dengan orang yang di cintai nya.
" Hiks..hiks.." kedua paruh baya itu menangis . Mereka sangat menyayangkan tindakan putrinya.
***
Semua orang kantor antri di depan kasir KFC uang telah di borong oleh Dhaki.
Sekarang, giliran Divya yang terakhir.
" Saya pesan , 20.000 box Chicken KFC nya ya!" pinta Divya. Semua yang mendengar itu melongo. Lima ratus cup KFC? Mereka saja hanya berani pesan maksimal 5 box saja.
" Div?" Zafar menyenggol lengan Divya.
" Kenapa? Bukannya boleh makan sepuasnya ya?" tanya polos Divya. Tamak? Hehe, Biarkan saja , toh suaminya tidak akan bangkrut ini kan. Siapa suruh , punya bayi dari wanita lain.
" Tapi, tidak sebanyak itu Div," tegur Zafar.
" Biarkan saja Bang, mungkin dia baru mau memakan KFC ini. Toh yang bayar Dhaki ini kan. Dasar Tamak!" sindir Lusi.
" Ya , mumpung di traktir ya kan," celetuk Vina sedikit menyindir Divya.
" Dasar Bodoh! Orang traktir ini malah di manfaatkan!" umpat Lusi kembali.
" Bodi amat, aku ini yang bodoh," ucap Divya acuh ta acuh.
" Tolong cepat bungkus semuanya. Satu bos biarkan terpisah oke! Kalau sudah selesai, beritahu aku ,oke!" Kasir itu ragu - ragu, tapi yang mentraktir adalah perusahaan terkaya nomor 4 di dunia. Jadi biarkan saja lah. Akhirnya, kasir itu memberitahukan kepada kitchen.
" Ya, kalian benar. Selagi di traktir kan apa salahnya. Lebih baik kalian juga ikut pesan sama seperti ku!" Divya mengajak semua rekannya untuk memesan 20.000 box sepertinya.
" Mayan, bisa dijual lagi heheh. Tapi lebih baik, kirim ke panti aja lah, " batinnya terkekeh.
Dua jam pun pesanan Divya berhasil di buat. baru 10000 box saja. Karena bahan - bahan.
" Nona, pesanan anda hanya bisa kita buat 10000 saja.." " tanya Kasir hari - hati.
"Tolong kirim saja ke jalan xxxxxx..xxxnomor 59! saa tunggu di rumah ya! 10.000 box lagi kirimkan besok ! Dan yang membayar tetap Tuan Dhaki Sigmund ya," menyebutkan orang yang membayar pesanannya. Tidak lupa, ia memberitahukan alamat tujuan pengiriman sebuah yayasan panti asuhan Cinta Ibu . Yayasan panti asuhan terbesar di Indonesia. Jumlah anak panti lebih dari 5000 anak kecil. Ia berniat membagikan makanan itu kepada mereka dan semua anak buahnya yang berpusat di satu kota. Kota khusus panti asuhan, karena saking banyaknya anak yatim dan tidak mampu.
Mereka tidak tahu, bahwa panti itu di bangun oleh Divya dan kawan -kawan sekitar 7 tahun yang lalu. Sewaktu usia Divya 16 tahun.
( Maaf ya ngarang, emang semua juga ngarang si)
Semua yang mendengar itu melongo.
" Wah, ternyata Divya dermawan juga ya. "
" Iya , dia kirim itu ke panti asuhan. Lebih bermanfaat."
" Dan banyak berkah yang di dapatkan."
Orang - orang kantor memuji Divya. Ia memilih membagikan pesan nya kepada anak panti.
" Masyaalah, Bu Divya ternyata mengingat anak yatim." Pujian untuk Divya terus menerus diucapkan.
" Sudah lah jangan memuji, nanti saya besar kepala lagi. Saya duluan ya! " pamit Divya keluar dari restoran KFC.
" Tunggu Bu Divya! Anda pulang menggunakan apa? Sudah ayo bareng saya lagi!" cegah Zafar. Tadi Divya berangkat dengannya. Jadi harus pulang dengannya juga.
" Em, baiklah kekantor dulu ya. Motor saya masih di sana soalnya," Zafar Dan Divya pulang bersama. Lusi yang melihat itu sangat kesal .
" Awas ya kamu Divya!" gumamnya.
"Terimakasih ya pak Zafar, saya pulang duluan!" Divya pergi menggunakan motor milih satpamnya.m setelah mengucapkan terimakasih kepada Zafar. Zafar hanya mengangguk.
"Darimana saja kan" Saat hendak melangkah kedalam rumah. Divya dikagetkan oleh suara suaminya.
" Kamu lupa,m ya? Semua orang kantor di traktir makan KFC oleh mu, untuk merayakan kelahiran putri pertama mu," ucap Divya datar.
" Tapi tidak seharusnya kamu pulang jam segini Divya?" Waktu menunjukan pukul 12 malam.
" Sejak kapan kamu perduli kepadaku? Sudahlah, urus saja putri pertamamu itu juga wanita kesayangan mu!" Divya pergi dengan hati yang sakit.
Chicken KFC yang ia bawa , dimakan di kamarnya. Tidak lupa mengunci pintunya.
" Ck, buat apa dia khawatir. Toh, dia tidak perduli ini sama aku," ucapannya tidak sama dengan mata dan hatinya.
Air mata lagi lagi lolos mengalir di atas pipinya.
" Huft, mencintai manusia itu ternyata sesakit ini ya," lirihnya.
Owaa owaa owaa
Suara bayi menggema di kamar Aldona.
Bayi itu sudah pulang. Karena sudah sehat. Ini aneh menurut Dhaki. Bayi prematur bisa pulang tidak ada rangkaian perawatan bayi prematur. Apa dirinya yang salah ya. Dhaki membatin " Mungkin aku salah , dan tidak tahu apa - apa," Dhaki bangkit menghampiri putrinya yang baru lahir.
" Kamu mau kemana? Ini sudah sangat larut," tanya Dhaki melihat Divya hendak pergi jam 1 malam. Divya Tidak menggubrisnya. Ia terus berjalan, mengendarai motor Vino. Jujur ia khawatir kepada istrinya.
Angin malam terasa sangat dingin. Namun, tidak bagi Divya yang hatinya panas.
Ctarrrrrr..... Ctarrrrrr
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara