Violet memiliki trauma yang tidak disadarinya sejak kematian kedua orang tuanya akibat kebakaran hebat yang menghanguskan seluruh rumahnya.
Pertemuan dengan keluarga smith mulai mengubah hidupnya.
Devan Leonardo smith. Lelaki tampan dan cuek yang tidak tertarik dengan sebuah hubungan percintaan karena sakit hatinya pada mantan kekasihnya akhirnya memutuskan menjadi pelindung violet.
Bagaimana kisah violet dan devan?
(MASIH DALAM PROSES REVISI dll)
Violet mempunyai panggilan viki ya guysss...
# haiii readers... ini karya pertamaku.. menerima kritik dan saran.. tapi tidak julid ya.. hehehe...
Yang suka silahkan dibaca... Yang tidak suka ya tidak usah dibaca.. no hate comment ya sai... ...
Karena ini karya pertama jadi dimaklumi ya kalau seandainya ada yang kurang puas dengan jalan ceritanya..memang otor ga terlalu suka novel panjang..jadi dibuat singkat padat n happy ending tentunya...
FEEL FREE TO READ N SKIP
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Dev
"Apa maksdumu? ", bentak viki.
"Sudah kubilang.. aku ingin berhak atas hidupmu jadi aku harus menikahimu bukan? besok bersiaplah...aku akan menikahimu di catatan sipil",jawab Dev dengan santai.
Sementara itu viki hanya bisa melongo dengan yang dikatakan Dev.
'Apa dia sudah gila? ", batin viki.
Viki seolah olah kehilangan kata kata dengan kejutan yang dev berikan padanya.
Viki memganggap apa yang dikatakan Dev kemarin hanyalah bualan belaka.
'Ya.. Dev hanya ingin mengancamnya', batin viki gelisah.
"Kenapa aku harus memikirkan hal ini.. sungguh menyebalkan", gumam viki.
Dev mengangkat Hpnya dan menghungi sekretarisnya.
"Pak Jo.. siapkan dokumen pernikahanku dengan viki hari ini.. buatkan identitas baru untuk viki.. Dalam 2 hari aku akan menikah dengan viki.. kerahkan semua pihak terkait agar pernikahanku besok berjalan lancar.. Aku tidak ingin ada hambatan", ucap Dev tegas.
Pak Jo yang baru menerima perintah sang bigboss langsung dibuat kewalahan.
"Apa lagi ini.. ya tuhan kenapa dengan bosku ini.. hari ini aku pasti akan benar benar dibuat sibuk", ratap Pak Jo lesu.
2 hari kemudian...
Viki menuju dapur untuk sarapan pagi. Sarapan pagi ini sudah tersedia karena Chef kembali masuk bekerja hari ini.
Disana Dev sudah duduk menunggu viki untuk makan bersama. Tidak ada percakapan apapun selama mereka makan. Setelah selesai makan Viki langsung beranjak dari tempat duduknya karena dia tidak ingin berlama lama dengan Dev disana.
"Bersiaplah.. kita akan menikah satu jam lagi", ucap Dev tenang.
"Apa kau waras Dev??? ", teriak viki.
Dev berjalan menuju arah viki. Kini mereka berhadap hadapan. Viki dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Dev dengan senyuman smirknya. Dan itu sukses membuat viki semakin geram pada Dev.
"Bajumu sudah bagus.. tidak perlu mengganti bajumu.. kita berangkat sekarang",kata dev sembari menarik tangan viki menuju pintu keluar.
Viki berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Dev.Tapi hal itu sia sia belaka. Karena Dev tidak akan melepaskan viki begitu saja.
"Lepaskan aku dev...kau jangan bercanda.. ini sama sekali tidak lucu", bentak viki.
"Pernahkah kau melihatku bercanda sayang? ", jawab Dev penuh penekanan.
Viki tidak bisa berbuat apapun. Dev bahkan menggendongnya menuju kantor catatan sipil karena viki tidak mau turun dari mobil.
"Aku tidak akan tanda tangan..ini namanya pemaksaan.. dan kau bisa terkena tuntutan hukum", ucap viki keras kepala.
"Tuntutlah aku nanti.. jika kau tidak mau tanda tangan aku bisa menggunakan cap jempolmu", jawab Dev santai.
Lalu Dev mengangkat jempol viki dan mengarahkannya ke tempat stempel. Lalu menekannya di surat nikah.
"Beres tuan.. selamat anda menjadi suami istri yang sah secara hukum", ucap datar petugas kantor catatan sipil.
"See.. tidak ada yang tidak bisa aku lakukan viki... sekarang kau sepenuhnya milikku... aku berhak atas dirimu viki", tekan Dev.
Viki benar benar speechless. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
Sepanjang perjalanan menuju penthouse mereka benar benar terdiam.
Sesampainya di penthouse viki langsung menuju kamarnya dan merenung disana.
Sampai detik ini dia masih tidak habis pikir kenapa Dev mau menikahinya. Hanya karena rasa kasihan?.
Sesuatu yang tidak bisa diterima viki jika itu alasannya. Dia semakin merasa menjadi wanita yang menyedihkan.
Egonya sangat tidak menerima hal itu. Dia tidak suka dikasihani. Dia tidak suka dipandang iba oleh orang lain.
Tak terasa sudah malam. Dan viki merasa perutnya meminta jatah makanan.
Lalu dia menuju ke ruang makan. Tidak ada siapapun disana.
Dia makan dengan tenang. Setidaknya dia bisa berpikir dengan tenang jika tidak ada Dev disana.
_------------------------
"Kau dimana?", tanya dev pada Axel melalui HP
"Aku di club bersama mattew dan david... kemarilah..kita bersenang senang", jawab axel.
Sesampainya di club. Dev langsung menuju ruang VVIP. Disana sudah ada para sahabatnya bersama dengan wanita wanita penghibur yang menemani mereka minum.
"Kau mau kupesankan satu Dev?.. akan kupilihkan yang terbaik" ujar axel jahil. Dia tau bahwa Dev tidak suka bermain dengan sembarang wanita. Apalagi wanita penghibur.
"Aku tidak seperti kalian. Yang dengan mudah bermain dengan wanita manapun", ejek Dev.
"kau belum move on dude.. menyedihkan", matthew mengejek balik Dev.
"Aku sudah menikah", jawab Dev enteng.
Axel sampai tersedak minumannya mendengar pengakuan Dev.
"WHATTTT?? ", ucap axel,matthew dan david bersamaan.
kebersmaanmu Dave tp kamunya Tdk peka piling seorang istri Tdk akan salah