Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Pak Kertajaya,,, apakah sebaiknya kita undur dulu masalah perjodohan ini sampai nak Viona tenang??" Tanya Ibu Nathan kepada ayah Melodi.
"Tidak Bu Ratna,, kita harus menyelesaikan semua ini saat ini juga"
Sang ayah sangat ingin jika Melodi menikah dengan Nathan
"Ma,, aku benar-benar tidak mau menikah dengan wanita itu"
"Nathan jaga bicaramu!"
Nathan tidak habis pikir kepada ibunya karena sangat memaksakan perjodohan ini padahal jelas-jelas dia dan Melodi sudah menolaknya. Nathan yang memiliki nama lengkap Nathan Dirgantara itu adalah mahasiswa Jurusan Bisnis di Universitas Bunga Bangsa, dia memiliki hobi yaitu bermain game online yang sangat dia kuasai dan memiliki mimpi untuk menciptakan perusahaan game online sendiri.
Paksaan dari sang Mama membuat dia harus mau di jodohkan padahal dia masih kuliah dan belum siap untuk berumah tangga, selain itu dia juga tidak bisa menolak keinginan sang Mama karena setiap dia menolak maka sang Mama akan selalu menangis dan mengingat mengenai sang kakak yang sudah meninggal 7 tahun yang lalu karena sakit.
Mamanya menjodohkannya lebih awal karena takut jika dirinya akan mengalami hal yang sama seperti sang kakak dan tidak memiliki keturunan, sebab itulah hari ini dia ada di sana dan menyaksikan drama perselisihan keluarga.
"Maafkan anak saya karena dia masih belum berpikir dewasa"
"Tidak masalah,, saya juga minta maaf karena sikap Viona seperti itu"
"Itu biasa terjadi karena dia sudah dewasa jadi pasti sulit menerima perjodohan ini"
"Sayang,, kita juga dijodohkan tapi kita bisa saling mencintai kan" ucap Ayah Nathan menambahkan.
Kembali lagi pada Melodi yang sedang bersama dengan ibu tirinya di depan restoran, dia tidak bisa mengatakan apapun karena mengingat kondisi sang ayah yang tidak boleh mendapatkan tekanan yang tinggi. Namun dia tidak bisa menikah dengan Nathan karena mereka adalah dua orang yang benar-benar berbeda keyakinan dan sifat sehingga tidak mungkin mereka dapat bersatu dalam suatu hubungan.
"Melodi,,, lebih baik kamu pikirkan lagi sebelum mengambil keputusan agar tidak menyesal di akhir" bujuk sang ibu.
"Kenapa ayah sangat ingin aku menikah dengan pemuda yang lebih muda dariku sedangkan masih banyak pria di dunia ini??"
"Ayahmu tidak mengatakan alasannya tapi dia sangat yakin jika kamu dan Nathan sangat cocok untuk menikah"
Melodi sangat bingung untuk memilih antara hidupnya dan juga kebahagiaan sang ayah, jika dia menerima perjodohan itu maka dia akan hidup dengan pemuda aneh dan mereka akan sering bertengkar karena perbedaan kepribadian ini. Tapi jika dia menolaknya maka sang ayah akan malu dan akan mempengaruhi kesehatannya.
"Kamu anggap saja sedang mengabulkan permintaan terakhir dari ayahmu karena selama ini ayahmu tidak pernah meminta apapun darimu jadi lebih baik kamu berkorban sedikit untuk kebaikan semua orang"
Perkataan sang ibu tiri membuat dia semakin takut untuk menolak perjodohan itu karena dia memang tidak pernah dilarang dalam melakukan apapun selama ini dan perjodohan ini adalah kali pertama sang ayah meminta sesuatu darinya.
"Baiklah aku akan tetap melanjutkan perjodohan ini"
Ibu tirinya senang karena Melodi dapat berpikir positif dan mau melanjutkan perjodohan itu demi kesehatan sang ayah.
Selanjutnya Melodi kembali ke dalam restoran bersama dengan ibu tirinya, dengan perasaan yang sangat sedih dia melangkah menuju ruangan tempat ayahnya berada.
Di dalam semua orang masih menunggu Melodi untuk dapat melanjutkan perjodohan itu dan menerima Nathan sebagai suaminya. Melodi dengan perlahan masuk ke dalam ruangan itu dan di sambut dengan tatapan penuh harapan dari sang ayah
"Nak,, kamu kembali??" Ucap ibu Nathan
"Maaf menunggu lama karena tadi masih ada kendala sedikit" ucap ibu tiri Melodi.
Melodi dengan tatapan penuh kesedihan duduk di samping sang ayah lalu menatap Nathan yang ada di depannya
"Aku akan tetap melanjutkan perjodohan ini" ucap Melodi singkat dan membuat Nathan terlihat kesal.
"Tapi aku menolaknya" ucap Nathan tidak terima.
Melodi tidak peduli jika Nathan mau menerima perjodohan ini atau tidak karena yang pasti dia hanya memiliki satu jawaban yaitu menikah dengan pilihan dari ayahnya.
"Nathan!!! Kenapa kamu berkata seperti itu?? Bukankah dari awal kamu sudah setuju untuk menikah dan menerima pasangan yang mama pilihkan untukmu??"
"Iya aku memang mengatakan hal itu, tapi aku tidak mau menikah dengannya"
"Tidak ada penolakan karena kamu sudah berjanji untuk menikah jadi kamu harus menikah dengan Melodi!!!"
Nathan tidak bisa membantah perintah sang Mama karena dia sudah terlanjur berjanji untuk siap menikah dengan siapapun yang dipilihkan oleh orang tuanya.
"Bagaimana Pak Kertajaya?? Apa kita bisa menentukan tanggal pernikahan mereka??"
"Tentu saja Bu,,"
Kedua keluarga mulai menentukan waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan Melodi dan Nathan, tapi sebelum itu Melodi mengajukan satu syarat dimana dia tidak mau mengundang siapapun dalam pernikahannya selain keluarga dan pernikahan akan dilaksanakan di gereja.
"Nak Melodi,, apa tidak bisa acara pernikahannya dilakukan di hotel saja??"
"Maaf Tante tapi aku ingin pernikahan dilakukan secara sederhana dan tidak perlu orang lain hadir"
"Aku juga setuju dengannya karena lebih baik acara pernikahan ini dilakukan secara tertutup"
Untuk pertama kalinya mereka memiliki pemikiran yang sama dalam memutuskan sesuatu jadi pihak keluarga tidak bisa menolaknya dan menyetujui untuk melaksanakan pernikahan secara sederhana dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat saja. Saat keluarga sedang berdiskusi terlihat Melodi dan Nathan yang bermain mata dengan saling memberikan kode untuk keluar untuk berbicara berdua.
Mendapatkan kode dari Melodi, Nathan langsung permisi ijin ke kamar mandi dan selang beberapa saat Melodi ijin dengan alasan ada telepon masuk padahal mereka akan bertemu di luar.
"Kenapa lo menyuruh gue keluar??"
"Temui aku di Kafe Moonlight besok siang!" Ucap Melodi singkat lalu pergi meninggalkan Nathan yang merasa kesal karena diperintah seenaknya oleh Melodi.
"Heii siapa dia beraninya dia memerintah gue" gumam Nathan setelah Melodi pergi.
Mereka lalu kembali ke dalam dan mendengarkan diskusi yang sangat membosankan dari kedua keluarga, ingin rasanya mereka berdua pergi dari sana karena sudah merasa muak dengan topik pembicaraan yang sama sejak tadi.
"Pak Kertajaya,, bagaimana jika kita atur mereka untuk bulan madu ke Jepang??" Ucap ibu Nathan dan langsung membuat Melodi dan Nathan mengerutkan keningnya
"Tidak!!!" Ucap mereka secara bersamaan dan membuat kedua keluarga terkejut.
"Apa yang tidak??" Tanya sang ibu
"Kami tidak ingin bulan madu"
"Tapi kenapa??"
"Karena kami sama-sama sibuk jadi lupakan saja soal itu"
Sekali lagi kedua keluarga tidak bisa berkata apapun karena rencana bulan madu yang direncanakan malah ditolak oleh Melodi dan juga Nathan sehingga pernikahan itu akan menjadi acara yang benar-benar sesederhana dan tertutup.
"Nak Melodi,, karena sebentar lagi kalian akan menikah maka sebaiknya kalian saling berkenalan dulu" ucap ibu Nathan
Ingin rasanya Melodi menolak hal itu karena dia tidak terlalu ingin untuk mengenal pemuda di hadapannya, tapi jika dia menolak pasti akan berdampak negatif untuknya
"Aku Melodi Kertajaya,," ucap Melodi sambil mengulurkan tangannya tapi Nathan terlihat enggan untuk membalasnya. Namun sang ibu langsung memberikan tatapan tajam sehingga dia tidak bisa menolaknya
"Aku Nathan Dirgantara,," ucap singkat dan membuat semua orang heran
"Apa hanya itu?? Apa kalian tidak ingin membicarakan apapun??" Tanya sang Ibu
"Tidak!!!" Ucap mereka bersamaan
"Hehehe tidak masalah, mungkin mereka masih malu tapi nanti mereka juga akan saling mengenal satu sama lain jadi kita serahkan kepada mereka saja" ucap Ibu tiri Melodi.
Melodi melihat jam tangannya dan merasa jika pertemuan itu sudah sangat lama jadi dan dia sudah tidak nyaman ada di sana.
"Ayah,, apa masih ada yang perlu dibicarakan saat ini??" Tanya Melodi
"Eee seperti tidak,, tapi kami berencana membahas masalah cincin pernikahan kalian"
"Maaf ayah,, seperti aku tidak bisa ikut karena aku harus mengurus berkas untuk pertemuan besok jadi untuk masalah pernikahan ini ayah saja yang mengurusnya aku akan mengikuti apapun yang ayah pilih" ucap Melodi lalu berdiri dan berpamitan kepada semua orang lalu pergi dari sana tanpa memperdulikan panggilan sang ayah yang ingin dia tetap berada di sana.
Melodi yang dapat keluar dari restoran itu langsung bernafas lega karena sejak tadi dia benar-benar sulit untuk bernafas. Dia juga tidak peduli tentang pernikahan itu karena pada akhirnya dia hanya perlu menikah jadi sebaiknya dia diam saja dan menunggu mereka menyiapkan semuanya.
Saat pulang dan melewati lampu merah dia melihat pasangan yang sedang berboncengan motor terlihat saling mengumbar kemesraan dan hal itu membuat Melodi jijik karena merasa pasangan itu tidak tahu malu dan bermesraan di depan umum.
Beberapa saat kemudian dia sampai di apartemen dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur tanpa melepaskan pakaiannya karena dia sudah terlalu lelah dengan semua yang terjadi hari ini jadi akan lebih baik dia tidur dan melupakan semuanya.
Bersambung..
terus berkarya