"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAKTIK SONYA
"Kamu ngapain di situ?" tanya kepala sekolah dengan nada berbeda saat bicara yang datang sebelum Fanaya
"Duduk di sini, ngapain kamu berdiri disitu?" kata kepala sekolah itu lagi
Sonya sangat terkejut mendengar nada bicara kepala sekolah itu
"Nggak apa-apa, duduk aja sini" ucap Sonya sambil menepuk ruang kosong di sebelahnya
Fanaya pun akhirnya duduk di sebelah Sonya
"Begini Fanaya sebentar lagi seleksi olimpiade tingkat internasional di mulai. Jadi bu Sonya minta kamu belajar di rumahnya untuk sementara waktu. Saya yakin kamu akan lolos tahap seleksi itu, tapi untuk semakin meyakinkan tidak ada salahnya untuk ikut saran bu Sonya untuk belajar bersama tutor yang ahli. Hitung-hitung untuk tambah kamu pengalaman belajar. Tadi saya sudah kasih tau ibu kamu, beliau setuju kamu belajar di rumah Bu Sonya. Sekolah kita beruntung karena peduli dengan anak yang kurang mampu seperti kamu. Kata Bu Sonya dia sudah menyiapkan guru untuk kamu belajar di rumahnya. Nanti di rumah kamu kasih tau ke ibu kamu lagi ya"
Ternyata inilah penyebab Fanaya di panggil ke ruang kepala sekolah ini. Sonya memang pintar mencari alasan supaya Fanaya bisa di antar jemput sampai di depan sekolah
Fanaya mengangguk "Iya Bu"
"Bilang terima kasih dong sama Bu Sonya" bilang kepala sekolah itu kesal karena Fanaya diam tidak seperti biasanya
"Terimakasih Bu Sonya" ucap Fanaya sambil membungkukkan badannya
"Ya udah sekarang kita pulang" ucap Sonya sambil menarik tangan Fanaya
"Bu Rani lain kali jangan bedakan siswa yang mampu dengan yang nggak mampu, ya! Mereka semua sama. Kalau sekolah kita sudah berani menerima beasiswa, jangan pernah mengungkit mengenai status mereka!" ucap Sonya kepada kepala sekolah bernama Rani itu
Bu Rani tergagap tidak percaya di tegur oleh pemilik sekolah seperti itu. Ia tadi hanya menegaskan status Fanaya sebagai siswa beasiswa di depan Sonya
"I-iya Bu Sonya maafkan saya"
"Kenapa minta maaf sama saya, minta maaf dong sama menantu saya!"
Sonya terbelalak, ia salah sebut karena terlalu emosional
Fanaya pun tak kalah terbelalak dia tidak menyangka Sonya bakal sebut status aslinya
"Menantu?" tanya kepala sekolah itu mendengar penuturan Sonya
Sonya terkekeh sambil mengibaskan tangannya "Maksud saya calon menantu, calonnya ketinggalan. Saya tadi nggak ada ya bilang pengen punya menantu seperti Fanaya yang cantik dan pintar?"
Kepala sekolah itu menggeleng karena memang Sonya tidak ada mengatakan kalau Fanaya adalah calon menantunya. Beberapa detik kemudian barulah Bu Rani sadar alasan Bu Sonya mengajak Fanaya belajar di rumahnya, mungkin saja ingin mendekatkan Fanaya dengan putranya
"Fanaya mau nggak jadi menantu saya?" tanya Sonya "Atau nggak, jadi istri anak saya aja deh"
Fanaya terbelalak sementara Sonya tergelak seorang diri. Sonya memang bisa membuat orang lain senam jantung. Bagaimana mungkin dia berbicara soal menjadi istri anaknya di depan kepala sekolah
Di tanya seperti itu membuat Fanaya gugup setengah mati. kenapa juga mertuanya itu tanya soal menjadi menantunya di depan kepala sekolah
"Kayaknya Fanaya malu, nanti kenalan sama anak saya. Saya yakin kamu suka sama dia" ucap Sonya percaya diri lalu mengajak Fanaya keluar dari ruang kepala sekolah itu
Sementara itu Bu Rani kebingungan, dia bingung apa Bu Sonya serius apa tidak
"Mulai sekarang nggak ada lagi alasan kamu turun di ujung jalan. Mami sudah cari jalan supaya kamu bisa di antar sampai di depan sekolah" ucap Sonya tegas. Selama ini dia mendapat laporan dari sopir yang mengantar Fanaya kalau Fanaya nggak mau di antar sampai ke depan gerbang sekolah. Fanaya hanya bisa pasrah, percuma saja dia menolak keinginan ibu mertuanya itu
Semua mata tertuju pada Fanaya dan Sonya yang baru saja masuk ke dalam mobil mewah seharga miliaran rupiah itu. Begitu juga dengan Reina dan Aldo yang dari tadi menunggu Fanaya di parkiran. mereka sedikit terkejut melihat Fanaya begitu akrab dengan pemilik sekolah
"Gue nggak salah lihat kan? itu pemilih sekolah kan? kenapa Fanaya bisa masuk ke dalam mobil mewah itu?" tanya Reina
Aldo mengedikkan bahunya, dia juga penasaran kenapa Fanaya bisa pergi dengan pemilik sekolah "Mana gue tau Rei. Jangan bilang kalau Fanaya itu sebenarnya anak pemilik sekolah ini. Plot twist banget kalau ceritanya kayak gini!"
"Besok kita tanya Fanaya, jangan kebanyakan nebak-nebak, Do!" kata Reina lalu masuk ke mobilnya
"Rei, katanya mau pulang sama gue, kenapa Lo malah pergi?" pekik Aldo
Reina hanya melambaikan tangannya. Tadinya ia memang pengen pulang bersama Aldo tapi tidak jadi.
*
*
Sesampainya Sonya dan Fanaya di rumah, Uttara sudah menunggu di depan pintu sambil bersedekap dada
"Jadi pulang berdua nih?" tanya Uttara
"Emangnya kenapa kalau kita pulang berdua? Kamu nggak tau kalau kita ini bestie?" Sonya balik tanya
Uttara tertawa mendengar kata Besti yang keluar dari mulut Mami nya. Lucu saja menantu dan mertua bestian
"Kenapa tertawa?"
"Nggak apa-apa, memang nggak boleh tertawa?"
Sonya mendelik "Jangan tertawa, kamu jelek!"
Kini giliran Fanaya yang menahan tawa mendengar Uttara dikatain jelek oleh ibu mertuanya.
Uttara ingin protes tapi tiba-tiba ponselnya bergetar. Tak lama kemudian pergi meninggalkan Fanaya dan Sonya begitu saja
"Kenapa lagi tu anak, kebiasaan main pergi-pergi begitu saja" protes Sonya sambil menggelengkan kepala
"Uttara sering pergi-pergi nggak bilang ke Mami?" tanya Fanaya. Dia baru tau kalau Uttara jarang ada di rumah
Sonya mengangguk "Iya nanti pulang-pulang mukanya lebam, berantem"
Fanaya terkejut dia baru tau kalau Uttara pemuda yang suka berkelahi.
"Trus Mami biarin aja?" tanya Fanaya penasaran
"iya, dia berantem biasanya nolongin temennya. Uttara tipe orang yang nggak pernah nyenggol orang tapi jangan sampai dia di senggol, pokoknya ya gitu deh"
Fanaya mengangguk kebanyakan orang kaya biasanya sok berkuasa berbeda dengan Uttara yang lebih menutup diri dan tidak mau ada yang tau statusnya
"Masuk yuk, nanti dia juga pulang. Jangan terlalu dipikirkan"
Fanaya berdehem, siapa juga yang memikirkan badboy urakan itu