Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Debat dengan Ibu
Siska agar ragu mendekati Andini yang sedang duduk menunggu giliran menyanyi, memang kadang Andini di taruh paling belakang agar penonton tak pulang dulu, biasa nya mereka setelah melihat Andini maka akan langsung pulang bagi yang tidak kuat mau membeli tubuh nya, tapi yang sudah minat maka mereka pun rela berdesak desakan dengan yang lain agar bisa mendapatkan setuhan dari Andini malam ini. Andini bagai kan alkohol yang bisa membuat orang kecanduan, siapa pun pasti akan ingin sekali merasakan sentuhan nya, karena yang ada di pikiran mereka selama ini Andini belum pernah mereka jamah, pokok nya selalu lupa dan ingin merasakan lagi.
Bukan nya tidak ada yang curiga karena bagi yang tidak memakai maka mereka ingat bahwa Andini pernah di pakai ini dam itu, namun kenapa kesan perawan masih melekat dalam jiwa gadis itu. ada rasa penasaran namun ada juga yang berburuk sangka bahwa Andini memakai dukun agar mereka semua terus tertarik dan ingin mencoba nya, Pak Lurah ingat sekali saat itu dia sudah merekomendasi kan Mawi untuk Andini dan kata Mawi dia memang masih perawan berdarah, namun kenapa sekarang masih saja orang mengatakan bahwa Andini perawan ting ting sehingga mereka pun mau membayar nya mahal sekali, Pak Lurah sungguh tidak mengerti.
Andini tahu isi pikiran nya Pak Lurah karena sejak tadi pria itu terus menatap nya, Siska yang mau menghampiri Andini jadi urung karena dia melihat Andini mendatangi Pak Lurah. biar lah bila ada waktu saja dia akan bertanya pada Andini tentang masalah perawan dari para pelanggan nya, bukan karena Siska iri dengan kehidupan Andini, namun karena dia agak takut bila gadis ini membuat kesalahan sehingga nanti malah membuat celaka diri nya sendiri, lama Siska termenung apa memang benar bila memakai susuk pemikat sukma itu akan lebih baik, apa lagi sekarang kondisi dia yang penyakitan karena Siska terinfeksi HIV akibat bergonta ganti pasangan.
"Aku akan bertanya pada Andini, bila dia memang pakai itu maka aku akan pakai juga! kata Mbah Karso itu bisa menjaga agar kita tak penyakitan." lirih Siska sendirian.
"Ngomong sendirian terus kamu!" Aulia datang dengan keringat banjir karena dia habis nyanyi dengan goyangan maut.
"Aku tuh lupa naruh sesuatu, jadi merutuk sendiri lah." dusta Siska.
"Maka nya pikiran kamu tuh jangan cuma bela Andini terus, jadi pelupa kan." sindir Aulia.
"Apa hubungan nya coba?! lagi pula aku membela yang benar kok." Siska kesal juga lana lama dengan Aulia.
"Halah!" Aulia memutar bola mata nya malas karena Siska memang klop sama Andini.
Aulia pergi meninggalkan Siska dia memilih duduk jauh saja karena malah ngomong dengan orang yang selalu membela satu orang, padahal Aulia begitu karena dia iri saja dengan Andini yang lebih segala nya dari dia. kalah saing dan juga kalah pamor, sebab Andini jauh lebih cantik dapti pada Aulia sehingga banyak orang yang suka pada gadis itu.
Awal mula sakit hati nya Aulia gara gara dia sedang nyanyi dan malah di suruh turun panggung oleh seorang pria kaya dan pria itu ingin Andini saja yang menyanyi, posisi saat itu sedang banyak orang sehingga Aulia malu dan juga kesal di buat demikian oleh orang tersebut.
"Apa sih cantik nya dia, awas saja besok aku akan pasang susuk biar betina gila itu kalah dariku." geram Aulia kesal sekali.
Satu pasang susuk maka satu nya lagi akan pasang juga, pokok nya dunia ini penuh dengan persaingan yang sangat ketat sekali, tak pernah mau kalah apa lagi mengalah dalam hidup ini, semua nya berlomba lomba untuk jadi nomor satu, pokok nya mereka harus jadi yang utama dan tidak bisa bila mau di kalahkan oleh yang lain. Aulia memang sangat besar iri nya dengan Andini, sebab gadis itu sekarang sudah punya segala nya.
...****************...
Bu Semah menyambut pulang nya anak lanang yang entah dari mana, cuma yang dia ingat Yogi sudah ganti baju dengan kemeja, padahal dia ingat nya saat berangkat Yogi pakai kaos hitam. namun itu tidak di pertanyakan nya sebab dia lebih senang ketika melihat anak kesayangan nya ini pulang, Yogi duduk di kursi sebelah Ibu nya berada.
"Dari mana kok baru pulang?" tanya Bu Semah lembut.
"Biasa lah, Bu." Yogi menjawab singkat karena dari wajah nya terlihat jelas bahwa dia sedang lelah.
"Salsaaaa...
Bu Semah memanggil putri bungsu nya yang sedang sibuk di dapur, ada saja yang Salsa kerjakan karena dia sedang latihan membuat kue, dia bercerita pada Andini bila ingin membuka toko kue supaya jadi pengusaha. Andini mendukung cita cita adik nya, soal modal dia akan memberikan bila nanti Salsa sudah mahir membuat kue.
"Apa, Bu?" Salsa keluar dengan tubuh penuh tepung.
"Hahaaaaaa, orang gila saja bentuk nya lebih bagus dari pada kamu." Yogi tertawa melihat rambut Salsa yang putih.
"Diam lah kau beban keluarga!" sengit Salsa kesal sekali.
"Tidak baik bicara gitu sama Abang, dia cuma bercanda saja." Bu Semah membujuk si bungsu agar tidak marah.
Salsa menghentak kan kaki kesal karena masih seperti biasa kalau pembelaan pasti jatuh nya keYogi, tak akan ada pernah cerita nya Bu Semah mau membela anak perempuan, mau itu Andini atau pun Salsa. Yogi adalah yang di utama kan oleh dia, pokok nya Yogi bagai kan raja yang selalu harus di utamakan walau dia hanya parasit di rumah ini dan beban untuk Andini.
"Kenapa Ibu manggil aku?" Salsa bertanya tidak mood.
"Tolong kamu ambil kan Abang air minum, kasihan dia lelah sekali." pinta Bu Semah.
"Aku? ngambilin dia air minum!" sengit Salsa yang menatap nyalang pada Yogi.
"Coba kamu lihat Abang itu loh, Sa! dia capek sekali itu." Bu Semah malah terlihat kesal.
"Yogi itu lelah bukan karena kerja, Bu! untuk apa aku harus mengambil kan dia air minum, dia saja kelah karena mabuk dan hura hura." geram Salsa.
"Wong cuma air minum saja kok kamu sampai marah gini, Sa! Ibu kalau tidak lumpuh juga tak akan menyuruh kamu." sentak Bu Semah.
"Kak Andini yang kerja banting tulang saja dia tak pernah lebay minta di ambil kan air minum! ini anak pulang mabok kok sampau di hormati segala." geram Salsa.
Yogi yang tadi nya menutup mata karena dia memang sedang mumet usai memblender tubuh nya Laila, kini bangun dengan kemarahan yang besar karena Salsa menghina harga diri nya.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah