Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Salah orang
" Ara jawab Sayang jangan bilang kamu membawa pistol sekarang" ucap Rey ingin memastikan.
Ara yang sudah terbawa emosi itu mencoba menenangkan pikiran nya agar kembali berpikiran terbuka.
" Papi gila menanyakan hal seperti itu pada anak dibawah umur seperti ku?" ucap Ara yang membuat Rey langsung terdiam bahkan berhenti berjalan .
" Bagaimana mungkin Aku legal mempunyai pistol " ucap Ara yang cukup menepis keraguan Rey .
" Ya tapi Kamu kan Anak mafia " ucap Rey karena alasan kuat itulah dia percaya .
" Terus kenapa kalau Aku anak mafia? Apa Papi pikir karena Daddy punya banyak senjata jadi Aku dibiarkan membawa nya , jangankan membawa Pi menyentuh saja tidak boleh " pengakuan Ara begitu sampai di dalam ruang Rey .
" Itu wajar " ucap Rey yang merasa tepat keputusan Daddy karena kalau gadis nakal seperti Ara mungkin sudah banyak berjatuhan korban setiap harinya.
" Tapi bela diri kamu boleh juga ya " ucap Rey mengangkat sebelah alisnya kini duduk di kursi kerjanya.
" Iya lah . Papi kalau jahat-jahat Aku SmackDown" pernyataan Ara dengan senyum jahatnya yang membuat Rey sedikit merinding mendengarnya.
" Tinggal Aku SmackDown balik di atas ranjang " senyum penuh arti Rey menatap Ara yang berdiri disampingnya dengan nanar .
Plakkk
" Dasar Om-om mata jelalatan ya " ucap Ara memarahi Rey yang matanya melihat begitu nanar seolah Ara tidak memakai pakaian .
" Ya sama istri sendiri nggak papa , sekalian nyicil praktek " tawa meledak Rey .
" alah nyicil bukannya udah praktek terus setiap bertemu sama pacar Papi " ucap Ara , walaupun dia polos tapi kalau soal hubungan orang dewasa dia lumayan mengerti meski tidak sepenuhnya.
" Astaga pikiran Kamu ini , Aku tidak pernah sampai melakukan hal seperti itu dengan Hazeera. Suami kamu ini masih perjaka " ucapan valid Rey .
" Tidak meyakinkan " ucap Ara yang memang pernah melihat Rey berciuman dengan Hazeera.
" Kamu ingin buktinya?" tanya Rey serius pertanda ucapan nya memang benar .
" Tidak perlu dan tidak ingin melihat juga " ucap Ara dengan santainya.
" Yasudah rasakan saja nanti saat kita malam pertama " ucap Rey dengan senyuman khas nya .
" Hahhh malam pertama? Bukankah kita akan bercerai Pi?" tanya Ara menatap Rey penuh keseriusan bahkan berdiri mendekat .
" Tidak ada kata cerai Ara, Ini adalah pernikahan pertama dan terakhir untuk kita " pernyataan Rey merangkul pinggang Ara dan membawa duduk diatas pangkuan nya .
" Kita mulai dari awal semuanya ya" ucap Rey yang benar-benar ingin mempertahankan pernikahan ini agar menjadi abadi sebagai pernikahan pertama dan terakhir dalam hidupnya.
" Cehhk , Aku nggak percaya sama orang kayak Papi . Jangankan dengan Aku yang Memang sejak awal kita tidak pernah saling mengenal dengan pacar Papi saja yang sudah menjalani hubungan bertahun-tahun lamanya di campakkan begitu saja " ucap Ara dengan tatapan datarnya.
" Aku tidak pernah mencampakkan nya tapi sifatnya lah yang membuat dia di campakkan dengan sendirinya " pernyataan Rey yang sebenarnya merasa sulit menerima kenyataan bahwa sifat asli Hazeera seperti itu dan itu menggulung habis tanpa bersisa rasa cinta yang sudah Rey pupuk sejak lama untuknya.
" Tapi Papi mencintai nya kan ?" Ara memainkan dasi Rey tak lagi melawan atau memberontak seperti tadi kini Ara duduk anteng diatas pangkuan Rey .
" Dulu Aku sangat mencintai nya bahkan melawan keluarga pun Aku lakukan demi tetap bisa mempertahankan hubungan kami tapi setelah tau seperti apa Hazeera aslinya hatiku sangat hancur mengetahui kenyataan, kecewa sekali rasanya " ucap Rey dengan lirih yang dapat terlihat jelas dari matanya.
" tenangkan lah diri Papi dulu sebelum mengambil keputusan dan kalau Papi ingin menjadikan Aku sebagai penyembuh luka Papi setelah putus cinta , Maaf Papi salah orang " ucap Ara yang memang tidak ada rasa sama sekali untuk Rey .
" Aku tau kita tidak saling mencintai sekarang tapi cinta itu bisa hadir seiring waktu berlalu " ucap Rey mengelus punggung Ara .
" Kalau cinta nggak hadir bagaimana? Apa Papi juga akan membuang ku seperti Hazeera?" tanya Ara beruntun .
" Itu tidak akan terjadi . Kamu itu istri sah Aku secara agama dan negara kalau pun itu terjadi dikemudian hari kamu bisa menuntutnya " ucap Rey berterus terang.
" Ngapain nuntut nggak guna juga " jawaban santai Ara .
" Ara sebenarnya sebelum kita menikah Aku sudah menandatangani pasal pra nikah dengan keluarga kita " jujur Rey dengan suara kecil .
" isi pasalnya apa?"tanya Ara yang benar-benar tidak tau sama sekali tentang hal itu .
" Kalau Aku menceraikan kamu tanpa alasan yang jelas dan kesalahan fatal yang kamu lakukan maka apapun yang Aku miliki akan berpindah hak kepada kamu " ucap Rey dengan nafas berat.
" Semuanya?" tanya Ara dengan senyum nakalnya dan semakin senang begitu melihat anggukan Rey .
" Oooh jadi orang miskin lah Papi setelah kita menceraikan Aku " kata Ara dengan senyum penuh kemenangan nya .
" Kalau hanya untuk harta Aku masih bisa mencarinya dengan kemampuan yang Aku miliki Ara, tapi setelah Aku pikirkan dengan matang ternyata menikah itu cukup sekali seumur hidup agar tidak ada yang tersakiti " ucap Rey sebagai seorang pria dewasa yang sudah memikirkan semuanya.
" Papi kita kan tidak ada anak jadi kalaupun bercerai tidak akan ada yang tersakiti dan kita pun tidak saling mencintai " pernyataan Ara yang membuat pandangan Rey semakin datar memandang nya .
" Suatu saat kamu akan mencintai ku Ara " batin Rey yang benar-benar akan memperjuangkan rumah tangga mereka .
" Kita jalan aja 2 bulan ini dulu ya Pi " ucap Ara setelah lama diam
" Baiklah, " ucap Rey mengangguk lalu menyalakan laptop di hadapan nya.
" Papi mau kerja sekarang?" tanya Ara yang diangguki Rey .
" Aku duduk disini temani Papi ya" kata Ara yang masih duduk di pangkuan Rey .
" Tumben diem biasa main kesana kemari kalau ikut" kekeh Rey .
" Capek Aku Pi " ucap Ara duduk miring di pangkuan Rey agar bisa bersandar ke dada Rey.
" Ya kalau capek duduklah dengan tenang " ucap Rey memajukan kursinya kedepan .
sudah lebih dari setengah jam Ara memperhatikan Rey yang sedang bekerja dengan fokus membuatnya terkagum karena tidak pernah melihat orang bekerja yang sangat jenius seperti Rey bahkan gerakan mata dan jari seiring di laptopnya.
Muachh.
Sesekali Rey mengecup kening Ara disela kesibukan nya dan itu membuat Ara malu-malu sampai wajahnya memerah karena merasakan hal yang tidak pernah dia rasakan .
Tok
Tok
" Masuk " ucap Rey tanpa menyuruh Ara turun dari pangkuan nya .
" Papi Ara malu " suara kecil Ara menyembunyikan wajahnya didalam jas Rey karena ternyata yang masuk bukan hanya satu orang tapi 8 orang .
" Ada apa?" tanya Rey pada staffnya walaupun sambil menahan tawa melihat Ara yang mendadak jadi pemalu dan pendiam.