Gadis cantik dari desa yang ambisius dengan segala lika liku kehidupannya, dimulai dari keluarga, karir, percintaan, hingga terbentuk "Selintas Imajinasi" yang seumur hidup akan terus menghantuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Ayu sudah sampai di desa. Ya tempat di mana Ayu dilahirkan, di besarkan, dan memiliki kenangan indah juga buruk yang tidak pernah Ayu lupakan.
Tok... tok... tok...
Ayu mengetuk pintu rumah,
"Ibuuuuuuu" Ucap Ayu.
Ayu pun dengan segera melepas rindu dan memeluk erat tubuh Ibunya itu.
Sontak, Ibunya Ayu menangis, tak terasa Ayu kecilnya kini sudah kian dewasa.
Begitu pun dengan Ayu, melihat suasana di sekelilingnya masih tetap seperti yang dulu, tidak ada perubahan bahkan perpindahan.
●●●
Buku,
Ayu memiliki memori indah ketika melihat buku.
Dulu, ketika Ayu masih menjadi Ayu kecil, Ibunya yang berprofesi sebagai seorang guru selalu menyempatkan waktu untuk mengajari Ayu kecil. Ayu kecil pun sangat senang membaca, dan buku yang sering Ayu baca yakni dengan versi bahasa Inggris. Tak ayal ketika Ayu dewasa, Ayu pun menguasai bahasa asing tersebut.
●●●
Tak berhenti di situ,
Ruang TV.
Ya, ruangan yang penuh menyimpan memori. Ada kakak perempuan pertama Ayu yang bernama Ana, dirinya selalu mendengarkan music sembari fokus dengan laptop nya. Ada kakak laki - laki kedua Ayu yang bernama Andi, dirinya selalu fokus bermain game dengan handphone nya. Ada Bi Nenah, Ibu, yang selalu menyediakan makanan - makanan enak.
Dan,
Siapa lagi jika bukan Ayah?
Ya, sosok seorang Ayah lah yang sebenarnya sangat begitu dekat dengan Ayu. Ayu merasa menjadi seorang Puteri satu - satunya karena Ayahnya selalu memanjakannya. Tapi Ayah sekarang kemana? Kenapa Ayah ninggalin Ayu kecil? Pikir Ayu.
Semenjak kejadian itu, Ayu takut, Ayu kesepian, Ayu menjadi pribadi yang egois. Ayu tidak bersyukur dengan kehidupan Ayu. Banyak gunjingan dari depan, belakang, samping kanan dan kiri. Ayu telan semua.
Begitu pun dengan perubahan pada Ibu,
Ibu terkadang seperti mayat hidup, namun tidak pernah terbayangkan Ibu bisa menjadi buas.
Semua amarah yang Ibu miliki di lampiaskan kepada Ayu. Terkadang Ayu bingung, kemana Ayu mengadu.
Tapi jika di pikir kembali, jika Ayu menuruti ego Ayu dan merubah diri menjadi egois seperti kedua kakaknya, maka semua keluarga akan hancur sehancur - hancurnya.
Ayu kecil yang dahulu memiliki kehidupan bagaikan princess. kemudian kini berubah menjadi Ayu si wanita independen. Berada pada titik ini saja sudah sangat hebat bukan?
Demi siapa? Semua demi keluarga.
Walau entah kapan bisa bersatu kembali seperti dahulu, namun Ayu yakin semuanya saling merindukan satu sama lain. Maka dari itu, Ayu bertahan hidup hingga saat ini.
Semisal dimana semuanya ada rasa terbesit untuk pulang ke rumah. Rumah ini akan selalu terbuka. Ada Ayu dan Ibu yang selalu menunggu. Pikir Ayu.
●●●
"Aaaaa indahnya jika seperti ini" Ucap Ayu sembari melamun.
"Hahahah sayangnya hanya Selintas Imajinasi" Pikirnya.
●●●
"Ayuuuu" Ucap Ibu.
"Iya Buuuu" Jawab Ayu.
"Maafkan Ibu ya, Ibu terlalu lama merasakan luka ini, Ibu baru bisa bangkit, maafkan Ibu" Ucap Ibunya sembari meneteskan air mata.
●●●
Ayu yang melihat keadaan Ibunya itu lantas berkata,
"Ibuuuu, bagaimanapun masalalu kita kemarin, biarkan. Kita jadikan pelajaran dan mulai detik ini, ayoooo kita ciptakan kebahagiaan yang kita inginkan" Jawab Ayu.
●●●
Mendengar perkataan Ayu bersamaan dengan semangatnya. Ibunya pun hanya bisa tersenyum,
Tidak banyak yang diinginkan oleh ibunya pada saat itu, kecuali Ayu bahagia.
Ya, Ibunya Ayu menginginkan Ayu untuk segera mendapatkan pendamping yang benar - benar bisa menjaga Ayu.
Hidup Ayu sebenarnya tinggal sendiri. Bahkan walau raga Ibunya masih ada, tapi tetap saja, tidak ada tumpuan untuk Ayu.