NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaffi Sakit Part 1

Pak Mamat terkejut. "Kok bisa negara belanjakan uang negara untuk produk mantan penjajah pak?!"

Ekspresi petugas polisi juga sedikit kaku. Mereka yang baru diangkat dan dilantik pernah bertanya hal sama ketika melihat produk teknologi dari Jepang sering digunakan. Beberapa petinggi mengatakan bahwa ada sebagian merupakan pemberian dan juga dibeli dengan harga murah.

"Senior kami, mereka bilang hal ini diberikan sebagai bentuk kompensasi setelah negara menang dalam tuntutan kejahatan perang pada perkumpulan PBB. Negara yang pernah menjajah telah membayarkan kompensasi dalam bentuk uang ataupun benda"

"Dana yang dipakai juga bukan dari rakyat. Tapi persepsi kebanyakan orang masih salah paham."

Pak Mamat yang tidak berpendidikan tinggi hanya ah dan oh. Bowo yang datang dengan kopi dan rokok nyengir, dia tidak mengembalikan sisa uang dan masuk ke kantong sendiri. Karena ada tamu, pak Mamat tidak mengoceh. Hanya saja tensi darahnya mulai naik.

"Bos, sudah waktunya pulang. Saya pulang yo. Makasih loh untuk rokoknya."

***

Sebelum pukul enam pagi, Gaffi yang masih mengantuk di gendong di punggung menuju bengkel. Jalanan tidak terlalu ramai, sesekali lewat gerobak atau penjual pasar yang akan bersiap berjualan.

Mengetuk pintu bengkel, dari dalam Pak Mamat yang tidur di bengkel untuk menjaga dua minibus menggigil karena udara dingin di luar.

"Cepat masuk. YaAllah dingin sekali."

Gaffi yang belum pernah melihat angkutan seperti minibus menyentuh body depan. Karena perlu membantu untuk mendapatkan poin, Gaffi yang biasanya duduk sampai pekerjaan Bayu selesai tetap di sekitar Bayu untuk membantu.

Body mesin minibus tidak berada di depan seperti mobil biasa. Berada di bagian belakang, mesin aneh berwarna hitam terlihat kotor.

"Kotor banget kan. Saya juga pas lihat mengeluh. Bagaimana tidak cepat rusak, wong tidak di urus."

Gaffi menutup hidung. Bau menyengat tercium yang membuat kepalanya pusing. "Ini bau apa, huekk."

Pak Mamat yang tepat di dekat Gaffi buru-buru mundur. Gaffi terlihat sedih, sarapannya belum tercerna dan sudah dimuntahkan. Bayu menarik Gaffi menjauh, menyentuh bagian perut dan wajah Gaffi.

"Masih mual?"

"Sudah enggak. Tapi pusing."

Lima belas menit kemudian, Gaffi yang bersikeras membantu berjongkok dengan masker kain yang diikatkan. Kain sapu tangan itu milik istri pak Mamat yang tertinggal di bengkel. Satu-satunya kain bersih yang tersedia.

Bayu akhirnya menyadari kalau Gaffi punya sikap keras kepala jika ingin melakukan sesuatu yang dimau. Meski tidak tahan dengan bau, Gaffi tetap bersikukuh pada pendiriannya.

"Ambil Kunci urutan empat dari kanan."

Gaffi menyerahkan apa yang diminta oleh Bayu. Karena kondisi mesin rusak dan kotor. Bayu berencana melepas mesin untuk dibersihkan dulu sebelum dibongkar dan dibetulkan.

Pak Mamat yang keluar sebentar untuk beli sarapan berpapasan dengan Bowo yang baru datang. "Ngapain kamu lihat nasi bungkus saya?! Sana bantuin Bayu."

"Lihat saja gak boleh. Kan saya juga belum minta."

Bowo yang sudah berpakaian bengkel tidak perlu berganti pakaian dan langsung ikut membantu Bayu. Setelah mesin lepas dari minibus, dua pria itu bekerja sama membawa mesin untuk di taruh di atas lantai bengkel yang sudah dialasi terpal tebal.

"Inimah gak cuma bisa disiram saja. Harus disikat. Oli mesin sudah menumpuk setebal itu."

Bayu mengangguk setuju. "Kamu bersihkan mesinnya dulu, saya mau lepas mesin satunya lagi."

Pekerjaan membetulkan mesin minibus hampir semua dikerjakan oleh Bayu. Pak Mamat tidak terlalu paham sedangkan Bowo hanya membantu membersihkan.

Gaffi yang menjadi asisten cilik Bayu memandang ayahnya dengan pandangan kagum. "Ayah minum."

Gaffi berinsiatif menyodorkan air botol dengan sedotan. Menyesal beberapa teguk air, Bayu yang tangannya mulai sakit tidak mengatakan apapun dan tetap fokus.

Tepat pukul tujuh malam. Bayu menyelesaikan pembetulan. Dua petugas polisi yang dihubungi segera datang. Menerima kunci, Bayu masuk ke dalam dan duduk di kursi pengemudi. Suara mesin awal nya terdengar jelek dengan apa hitam yang keluar dari knalpot, lalu berubah menjadi halus dan asap hitam tidak keluar lagi.

Petugas polisi segera menghubungi markas. Menjabat tangan Bayu. "Kami akan melaporkan pada atasan. Kemungkinan kedepannya jika ada kendala pada mesin kendaraan dinas, kami akan terus datang kemari."

Pak Mamat meloncat girang. Bengkel bututnya bisa menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah?! Betulan ini?!

Membayar tagihan kepada pak Mamat, dua petugas juga menyerahkan amplop tersendiri untuk Bayu. "Ini adalah apa yang dititipkan oleh atasan kami. Terimakasih."

Ketika amplop diterimanya, sistem juga mengeluarkan pemberitahuan bahwa misi sudah diselesaikan dan Gaffi menerima 200 poin. Menghitung total keseluruhan poin, kini Gaffi mempunyai 435 poin.

Sistem yang tidak tahan, tanpa diminta membuka menu toko sistem. Sebelumnya tidak banyak produk yang terbuka kini hampir seperempat barang yang awalnya berwarna abu-abu kini sudah berwarna dan dapat di akses.

Selamat tuan! Poin anda kini cukup untuk dibelanjakan. Item di toko merupakan barang-barang langka.

Gaffi yang masih pusing karena mual tidak penasaran dengan apa yang dijual oleh sistem. Bayu melihat putranya nampak lesu menolak tawaran makan bersama dengan dua petugas polisi

"Maaf pak, saya tidak ikut."

Pak Mamat yang sudah melihat bagaimana Gaffi muntah dan bersikeras membantu Bayu langsung maju. "Lain kesempatan pasti bisa pak. Hari ini Bayu sudah seharian berkutat dengan mesin. Tangan dan kaki Bayu pasti capek dan ingin segera pulang untuk istirahat.

***

Guntur sudah dua hari ini tidak bertemu dengan Gaffi. Biasanya walau Gaffi ikut pergi ketemu kerja Bayu, Guntur masih bisa bertemu di sore hari. Namun dua hari ini Gaffi tidak terlihat sama sekali batang hidungnya.

"Ngapain kamu ngintip ke pagar sebelah? Cari Gaffi ya?" Wati yang baru selesai kasih pakan ayam ikut celingak-celinguk melihat halaman rumah Bayu. "Kayaknya Ndak ada orang di rumah."

Guntur menyipitkan mata kesal. Dia juga tahu kalau tidak ada orang di ruang Bayu! Mendengus, Guntur masuk ke dalam rumahnya sendiri dengan langkah kaki lebar.

"Kenapa sih?" Wati yang membuat kesal adiknya tanpa tahu alasannya berbalik ke kebun sayur di sisi lain rumah.

Darsih yang di dapur berteriak mengingatkan Wati. "Jangan ambil yang warna hijau ya ndok, yang sudah merah. Ndak pedas cabe nya kalau yang hijau itu."

"Iya Bu, nanti Wati pilih satu-satu." Balas Wati setengah berteriak agar terdengar sampai dapur.

***

Pak Mamat kembali meminjamkan sepeda kepada Bayu. Gaffi yang tidak tahu alasan tubuhnya menjadi lemas setelah menerima poin dari sistem mulai merasakan kantuk. Kalau Bayu tidak memegangnya, Gaffi yang duduk dibagian depan sepeda pasti jatuh.

"Ayah, kepala Gaffi sakit."

Bayu yang tidak langsung pulang melainkan menuju rumah sakit daerah sudah berkeringat deras. Dia mengayuh sepeda dengan cepat selama dua puluh menitan.

1
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!