NovelToon NovelToon
Nathan Dan Rengganis

Nathan Dan Rengganis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldiantt

Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.

Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.

Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.

Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.

Apa yang akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

Keesokan harinya...

Saat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

"Mas! Tunggu, Mas! Pelan pelan banguninnya!" Ucap wanita paruh baya itu, Nyonya Tamara, sembari mengejar suaminya yang nampak murka.

"Diam kamu! Berhenti memanjakan dia! Anak itu sesekali harus dikasih pelajaran biar kapok! Biar dia belajar tanggung jawab! Biar dia juga bisa mikir sebelum bertindak!" Jawab sang suami, Tuan Willy, yang nampak begitu murka.

"Iya, tapi jangan pakai emosi dong, Mas. Ini masih pagi!" Ucap Nyonya Tamara.

"Ma, baru kemarin kamu belikan dia mobil baru. Tapi lihat sekarang, mobilnya udah penyok lagi. Dia pikir harga mobil itu murah?!"

"Jam berapa dia pulang semalam? Pasti dia mabuk lagi, kan? Dan kamu diemin aja! Kamu ngewajarin?! Nggak bener kamu, Ma!" Ucap Tuan Willy marah marah.

"Ya udah lah, Pa! Nanti aja ditegur kalau anaknya udah bangun! Sekarang kan dia masih tidur. Kasihan!" Ucap Nyonya Tamara mencoba melindungi putra kesayangannya.

Laki laki berperawakan tinggi besar dengan perut yang sedikit buncit itu tak peduli. Ia yang sudah dikuasai emosi itu terus mengayunkan kakinya cepat dan lebar menuju kamar salah satu putranya.

Ceklek....

Braakkk....

Pintu kamar terbuka dengan kasarnya. Laki laki paruh baya itu masuk ke dalam ruangan yang cukup berantakan itu diikuti sang istri di belakangnya.

"Nathan, bangun!!" Ucap Tuan Willy sembari mengayunkan kakinya mendekati sang putra yang masih tidur tengkurap di atas kasur hitamnya. Nathan tak bergerak. Sang ayah yang sepertinya tengah berada di puncak amarah itu lantas dengan cepat menarik sebuah guling yang sejak tadi dipeluk oleh putranya.

Ditariknya benda itu dengan kasar hingga mengusik tidur Nathan. Lalu tanpa aba aba, ia menghantamkan benda tersebut ke arah sang putra dengan kasarnya. Membuat pemuda tampan yang masih terlelap itu pun terjingkat kaget karenanya.

"Bangun, kamu!!" Bentak Tuan Willy.

Nathan terjingkat kaget. Ia reflek mendudukkan tubuhnya sembari mengucek matanya yang masih mengantuk. Ayahnya benar benar sudah berhasil mengacaukan mimpi indahnya.

"Apasih?!" Tanya Nathan yang masih setengah sadar itu. Laki laki yang kini terduduk di pojokan tempat tidur itu nampak bingung dan kesal.

"Ulah apa lagi yang kamu buat, ha? Kamu apain mobil kamu? Nabrak apa lagi kamu sampai mobil baru rusak begitu?! Jawab...!!!" Ucap Tuan Willy murka.

Nathan tak langsung menjawab. Ia yang baru bangun tidur dan masih terpengaruh alkohol yang semalam ditenggaknya itu seolah tengah memutar otak. Mencari cari jawaban yang tepat untuk pertanyaan sang ayah.

"Em, itu. Semalem nggak sengaja nabrak pohon," jawab Nathan berbohong. Ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa ia semalam baru saja menabrak pengendara motor.

"Yang jujur, kamu!" Ucap Tuan Willy sedikit sanksi. Pasalnya omongan pemuda itu memang selalu sulit untuk dipercaya.

"Ya aku udah jujur! Kalau udah dijawab masih nggak percaya ngapain nanya!" Jawab Nathan berani dan terkesan kurang sopan.

"Heh, yang sopan kamu sama orang tua!" Ucap Tuan Willy. "Apa begini mamamu mengajarkanmu cara menghormati orang tua?! Dasar anak kurang ajar!!"

Nathan yang masih setengah pusing itu nampak tersenyum sinis sembari mengangkat satu sudut bibirnya.

"Hormat? Emang Papa udah ngerasa pantes buat dihormatin?" Tanya Nathan.

"Nathan...." Lirih sang ibunda seolah meminta putranya untuk tidak meneruskan ucapannya.

"Tutup mulutmu!" Ucap Tuan dengan barisan gigi yang mengetat. Ia berucap sembari menatap tajam ke arah sang putra bungsu.

"Kenapa?" Tanya Nathan dibarengi dengan senyuman getir.

"Nggak usah terlalu banyak nuntut anak anak Papa buat jadi anak yang bener. Kalau bapaknya sendiri aja nggak bisa jadi contoh yang baik!"

"DIAM!!"

"APA?!!" Sergah Nathan dengan berani. Ketegangan kini terlihat di antara kedua pria beda usia itu.

"Gue masih mau manggil lu Papa aja itu udah untung buat lo!" Tambah Nathan makin berani.

"Nak, udah ..." Ucap Nyonya Tamara lagi.

"Kamu benar benar anak kurang ajar!" Ucap Tuan Willy menahan amarah.

Nathan berdecih. Ia nampak mengangkat satu sudut bibirnya kemudian bangkit dari tempat tidur itu.

"Siapa dulu dong bapaknya!" Ucap pemuda itu singkat sembari mengayunkan kakinya melangkah pergi meninggalkan kamar itu. Dia bahkan tak memperdulikan sang ayah yang terus memanggil-manggil namanya.

Tuan Willy mencoba mengejar pemuda tersebut namun Nyonya Tamara menahannya, seolah tak mau ada perdebatan lebih panjang lagi antara ayah dan anak tersebut.

Ya, namanya Nathan William Carson. Seorang pemuda dua puluh lima tahun yang dikenal liar, urakan, nakal, pembuat masalah, tak bisa diatur, dan semaunya sendiri.

Nathan adalah putra kedua dari pasangan Tuan William dan Nyonya Tamara. Keduanya adalah sepasang pengusaha kaya raya yang cukup dikenal di kota itu.

Nathan sendiri memiliki seorang kakak laki laki. Justin William Carson namanya. Seorang pria dewasa berparas tak kalah tampan berusia dua puluh tujuh tahun.

Kehidupan Nathan sangat terjamin. Bukan hanya terjamin, tapi juga mewah dan serba kelebihan. Kekayaan orang tuanya membuat Nathan mampu memiliki segalanya dengan hanya sekali tunjuk. Apa yang ia inginkan, pasti tersedia. Ditambah lagi Nyonya Tamara bisa dibilang begitu memanjakan putra keduanya itu. Mungkin hal itu jugalah yang sedikit banyak mempengaruhi gaya hidup Nathan hingga sedewasa ini.

Lalu apa pekerjaan Nathan?

Apakah ia masih kuliah? Atau sudah bekerja sebagai pengusaha seperti ayahnya?

Jawabnya adalah, tidak keduanya!

Nathan pengangguran kaya raya! Ia tidak bekerja. Ia juga bukan seorang mahasiswa. Nathan sudah dikeluarkan dari kampusnya sejak beberapa bulan yang lalu akibat ulahnya yang sempat memukul salah satu dosen di kampus tempatnya menuntut ilmu. Selain itu, Nathan juga dikenal sebagai mahasiswa yang paling jarang masuk kuliah. Hal itupun membuat pihak kampus tentu tidak berpikir dua kali untuk 'membuang' penghuni perguruan tinggi yang kurang berguna itu.

Nathan juga bukan seorang pengusaha. Hubungan yang kurang baik dengan sang ayah membuatnya sama sekali tak tertarik untuk meneruskan usaha keluarga mereka yang bergerak di bidang properti itu.

Ya, dulu keluarga mereka memang nyaris hancur akibat ulah orang ketiga dalam bahtera rumah tangga Tuan Willy dan Nyonya Tamara. Dulu, saat Justin dan Nathan masih berusia remaja, ayah mereka sempat tergoda wanita idaman lain hingga hampir membuang Nyonya Tamara. Tuan Willy bermain api dengan seorang wanita malam saat usia Nathan dan Justin beranjak remaja.

Meskipun pada akhirnya keduanya berhasil mempertahankan rumah tangga mereka, namun rupanya prahara yang sempat menimpa keluarga mereka itu sudah berhasil membuat luka di hati kedua putra mereka, terutama Nathan.

Ya, Nathan begitu membenci ayahnya. Tak seperti Justin yang masih bisa memaafkan sang ayah, Nathan justru begitu anti pati terhadap pria yang sudah ikut andil dalam membawanya ke dunia tersebut.

......

"Hoooaaaamm....." Nathan mengayunkan kakinya menuju meja makan sembari menguap lebar. Pemuda tampan berusia dua puluh lima tahun yang baru bangun itu lantas berjalan menuju lemari es yang berada di sana. Ia mengambil sebotol air putih dari dalam lemari pendingin itu kemudi..an menuangkannya ke dalam gelas dan menenggaknya hingga tandas.

"Harusnya lo nggak perlu ngladenin Papa kayak tadi," ucap seorang pria berjambang tipis yang terlihat sedikit lebih dewasa disana.

Nathan yang tengah meneguk air putihnya itu menoleh ke arah sumber suara. Dilihatnya di sana, Justin sang kakak nampak duduk di meja makan sembari menikmati sepotong sandwich telur kesukaannya.

"Bukan gue yang mulai!" Ucap Nathan cuek sembari mendekati sang kakak. Tangan celamitannya tergerak, hendak meraih sepotong sandwich yang sudah tak utuh lagi milik sang kakak itu, namun dengan cepat Justin menampik tangan adiknya. Tatapan tajam penuh intimidasi pun pria itu layangkan untuk Nathan.

"Minta dikit doang," ucap Nathan pada sang kakak yang dikenal dingin dan galak.

Justin tak menjawab. Nathan kemudian menarik sebuah kursi disana lalu mendudukkan tubuhnya. Seorang pelayan tanpa diperintah pun datang. Membawakan secangkir kopi serta sepotong sandwich telur yang masih utuh untuk si bungsu.

Justin menghela nafas panjang. "Gue tahu sampai saat ini lu belum bisa sepenuhnya maafin Papa. Tapi lo harus inget, biar gimanapun juga dia tetap orang tua lo," ucap pria dua puluh delapan tahun itu dengan mode cool dan tenang khas dirinya.

Nathan nampak acuh. "Pagi pagi nggak usah bahas hal yang nggak penting!" Ucapnya yang kemudian memasukkan sepotong sandwich ke dalam mulutnya.

Justin melirik ke arah sang adik. Laki laki itu nampak menarik sudut bibirnya sembari membuang nafas pendek.

"Anyway, lu apain tuh mobil baru ampe penyok gitu?" Tanya Justin dengan mode cool dan tenangnya. "Itu mobil baru datang kemarin, kan?"

Nathan mengangguk. "Nabrak pohon. Nggak sengaja!" Jawabnya dengan santai.

"Mabuk lagi?" Tanya Justin sinis.

"Namanya juga anak muda!" Jawab Nathan.

"Nggak semua anak muda doyan alkohol kayak lo!" Jawab Justin singkat.

"Tapi banyak yang suka!" Jawab Nathan tak mau kalah.

"Justin! Ayo kita berangkat!" Suara yang terdengar sedikit lantang itu berhasil membuat sepasang saudara kandung itu menoleh. Dilihatnya di sana, Tuan Willy sudah rapi. Siap untuk berangkat ke kantor bersama putra sulungnya yang kini sudah memiliki jabatan di perusahaan besar miliknya.

Justin mengangguk.

"Gue duluan, ya!" Ucap Justin sembari menepuk pundak adiknya.

"Hmmm..." Jawab Nathan singkat. Justin pun berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut. Mengikuti langkah sang ayah untuk segera berangkat menuju kantor perusahaan milik keluarga besar mereka.

Sementara Nathan. Pemuda itu masih asyik menikmati santap paginya. Hingga tiba tiba...

"Pemirsa, sebuah peristiwa tabrak lari terjadi di jalan X. Korban yang merupakan seorang pengendara sepeda motor ditemukan tewas bersimbah darah................"

Nathan tersedak mendengar berita yang kini tengah ditayangkan di sebuah stasiun televisi itu. Sebuah stasiun tv kini tengah mengabarkan mengenai peristiwa tabrak lari yang terjadi malam tadi. Peristiwa terjadi di jalan X. Korban yang merupakan seorang pengendara sepeda motor dikabarkan tewas di tempat dengan luka parah di tubuhnya. Dan kasus tersebut kini tengah ditangani pihak kepolisian.

"Mampus!" Gumam Nathan pelan.

Laki laki itu nampak menegang. Lokasi itu adalah lokasi tempat dimana ia tak sengaja menabrak seseorang semalam.

Itu artinya, korban tewas yang dimaksud dalam berita itu adalah orang yang semalam ia tabrak.

Mati kau, Nathan!!

Laki laki itu kini tengah dalam masalah besar. Ia baru saja menghilangkan nyawa seseorang. Dan kini polisi pun tengah mendalami kasus ini.

Gawat! Bagaimana ini?!!

1
Evi Alvian
Gawattt nih si Glen ngomongnya asal jeplak aja..
Radya Arynda
mulut ember itu si glen...
Los Dol TV
wo... keren...
Los Dol TV
mampir, thor...
Radya Arynda
semangaat up nya caantik,,,💪💪💪💪
Evi Alvian
Makin akrab aja nih Nathan dan Rengganis dan kayaknya diem" Oma samitha lg ngeliatin mereka berdua deh
Radya Arynda
semangat terus renganis💪💪💪💪
Evi Alvian
Rengganis butuh waktu untuk mengganti posisi Bagas..ntah nanti Rengganis milih siapa Nathan ato Rama
Evi Alvian
Kalo aku mah terserah authornya Rengganis mo dijodohin Ama Rama ato Nathan..yang penting semangat upnya thour💪💪💪
Mari Anah
rengganis sma rama ajah thor,dri pada sma nathan,org y beringasan udh gtu kasar lgi,lagu y tengil,rengganis ga cocok sma nathan bkln makan hati trs nnti y,selalu maksa kemauan dy
Radya Arynda
semangaaat up
Radya Arynda
💣💣💣💣💣💣😂😂😂😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha,,,,,semangaaat💪💪💪💪💪💪
Radya Arynda
💣💣💣💣💣😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha.....semangaaaat💪💪💪💪💪💪💪
Evi Alvian
Wah Nathan nembak Rengganis kira" diterima apa kagak yak?

Semangat thour upnya💪💪
Evi Alvian
Nanti gimana reaksi Rengganis yak kalo tau yang nabrak calon suaminya adalah Nathan..
Ayoo semangattt upnya thour 💪💪
Radya Arynda
semangaat up
Mari Anah
Luar biasa
Evi Alvian
Aku kira siapa ternyata Glen temennya Nathan kok cpet banget nyampenya

Semangat thour 💪💪
Desyi Alawiyah
lanjut kak author, semangat 💪💪💪🙏🙏 maaf, aku jarang baca akhir-akhir ini..🙏
Desyi Alawiyah
Glenn cepet juga menyusul Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!