NovelToon NovelToon
Kemanapun Aku Pergi, Aku Akan Tetap Kembali Kepadamu

Kemanapun Aku Pergi, Aku Akan Tetap Kembali Kepadamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu / Enemy to Lovers
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Choi Jaeyi

Terjebak dalam kesalahpahaman di masa lalu, menyebabkan Lauren dan Ethan seperti tengah bermain kejar-kejaran di beberapa tahun hidup mereka. Lauren yang mengira dirinya begitu dibenci Ethan, dan Ethan yang sedari dulu hingga kini tak mengerti akan perasaannya terhadap Lauren. Berbagai macam cara Lauren usahakan untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu, namun berbagai macam cara pula Ethan menghindari itu semua. Hingga sampai pada kejadian-kejadian yang membuat kedua orang itu akhirnya saling mengetahui kebenaran akan kesalahpahaman mereka selama ini.

“Lo bakal balik kan?” Ethan Arkananta.

“Ke mana pun gue pergi, gue bakal tetap balik ke lo.” Lauren Winata.

Bagaimana lika-liku kisah kejar-kejaran Lauren dan Ethan? Apakah pada akhirnya mereka akan bersama? Apakah ada kisah lain yang mengiringi kisah kejar-kejaran mereka?

Mari ikuti cerita ini untuk menjawab rasa penasaran kalian. Selamat membaca dan menikmati. Jangan lupa subscribe untuk tahu setiap kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choi Jaeyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tantangan Baru

Malam ini, suasana di sirkuit balap kembali dipadati penonton setelah satu bulan berlalu. Bagaimana tidak, pembalap favorit mereka telah kembali ke habitatnya setelah genap satu bulan tidak bertanding. Mereka semua tahu, penyebab absennya pembalap favorit mereka itu disebabkan terjadinya kecelakaan yang sangat tak terduga. Tetapi mereka juga tidak menyangka, ternyata pembalap itu kembali dalam waktu yang bagi mereka begitu singkat.

Kini semua orang pun sudah berkumpul untuk menyaksikan pertandingan yang sudah ditunggu-tunggu, termasuk para pembalap yang sudah siap dengan motor sportnya masing-masing. Ada enam orang yang akan bertanding malam ini, dengan lima orang yang nampaknya satu kelompok dilihat dari jaket dengan motif serupa yang mereka kenakan. Lalu tersisa satu orang lagi yang kini posisi startnya berada di paling akhir, hal itu memang aturan sebab dia sudah absen selama satu bulan. Namun hal itu sama sekali tidak jadi masalah baginya, dia yakin malam ini garis finish akan tetap menjadi miliknya seutuhnya.

"Lauren."

Baru saja Yara mendekati gadis tersebut, dia malah mendapat pukulan keras di kepalanya.

"Shit! Kenapa gue tiba-tiba digeplak, dugong?" sungut Yara seraya mengelus kepalanya sayang. Sialan, ukuran tubuh gadis itu memang sedikit lebih kecil dibandingkan dirinya. Tetapi untuk pukulannya, Yara mengakui ini sangat sakit.

"Lo yang bego, atau gimana? Udah gue peringatin, jangan panggil nama asli gue kalo lagi di sirkuit."

Seketika Yara cengengesan. "Maaf, gue lupa cuk," gadis bertopi putih itu mengacungkan dua jarinya. Sungguh, dia tak berbohong. Karena sudah absen selama satu bulan, dia jadi melupakan kalau pembalapnya ini memiliki nama samaran.

"Panggil gue, Luna. L-U-N-A, Luna," eja Lauren satu persatu dengan raut wajah kesal.

"Iya, yang mulia Luna. Sekali lagi gue minta maaf."

Selanjutnya Lauren hanya menanggapi dengan hembusan napas kesal. Karena tak ingin menunda waktu lagi, dia yang sebelumnya sudah mengenakan helm full face langsung saja duduk menunggangi motor sport nya, tak lupa dia juga mengenakan kaos tangan berwarna hitam andalannya. Setelah itu Lauren beralih menghidupkan mesin motor miliknya, memutar pedal gas berkali-kali. Suara yang dihasilkan dari CBR250RR miliknya sangat menarik perhatian dan menimbulkan teriakan heboh dari penggemar yang sedari tadi memperhatikannya.

"Btw, lo nggak gugup atau gimana gitu?"

Lauren menghentikan aksinya, duduk tegak seraya mengernyit heran dari balik helm. "Kenapa gue harus gugup?"

"Ya karena lo harus lawan mereka, mana satu geng lagi."

"Trus, emangnya kenapa kalo mereka satu geng? Toh, yang bakalan menang kan gue juga nantinya."

"Buset, pede bener nih human," Yara menggelengkan kepalanya terlampau heran. "Gue tau, kalo lo ratu di sirkuit ini. Tapi kali ini lo lawan satu geng begitu, gue takutnya lo kenapa-kenapa lagi."

Benar kata Yara, dia sangat mengkhawatirkan keadaan Lauren. Walaupun skill Lauren dalam balapan patut diacungi jempol, tapi tetap saja dia khawatir. Selain karena terjadi kecelakaan di pertandingan terakhirnya, Yara juga khawatir sebab lawannya sekarang berjumlah lima orang. Padahal biasanya Lauren hanya bertanding dengan satu atau dua orang saja. Namun kali ini sangat berbeda, dia takut kalau gadis itu akan dicurangi oleh geng tersebut.

"Gue tau isi pikiran lo Ra," tangan Lauren bergerak menepuk pundak Yara, dia tahu pasti apa yang dikhawatirkan sahabatnya itu. "Tapi lo harus tetap yakin sama gue, dan gue janji. Bakal lebih hati-hati dari pertandingan sebelumnya."

Yara pun menghembuskan napasnya, mengurangi rasa gugup yang melanda hatinya. "Oke, lo harus tepatin janji lo itu. Jangan sampai kaya pertandingan sebelumnya, karena gue nggak bakal jamin bisa hadapin abang lo lagi."

"Bangke. Ternyata lo lebih takut sama amukan abang gue".

"Dah lah, gue balik ke situ dulu", pamit Yara sambil menunjuk ke arah paddock area, atau tempat biasanya pembalap dan manajer berkumpul. Baik untuk pembalap itu beristirahat, atau untuk pembalap dan manajer menyusun strategi pertandingan.

Acungan jempol diberikan Lauren kepada Yara kemudian. Manajernya itu memang sangat cerewet, tetapi dibalik itu semua Yara selalu memperhatikan keadaannya jika sebelum bertanding. Bisa dibilang itu semacam ritual, di mana Yara akan mendekati Lauren sebentar walau sekalipun dia hanya diam memperhatikan. Jika menurut Lauren ritual itu berlebihan, tapi bagi Yara hal itu wajib dia lakukan setiap sebelum pertandingan dimulai.

Waktu yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, sesosok wanita cantik berjalan ke tengah-tengah jalur balap. Tepatnya berdiri di garis start, dengan kedua tangannya yang memegang dua bendera. Sorak sorai dari orang-orang terutama para laki-laki seketika memenuhi area, memang tak bisa dipungkiri wanita yang malam ini bertugas untuk memulai start sangatlah cantik dan menawan.

"Kalo kalah jangan nangis."

Suara seseorang yang berada di hadapannya itu, mengalihkan perhatian Lauren dari wanita cantik tadi. Apa-apaan ini pikir Lauren, belum mulai saja sudah meremehkan dirinya.

"Dan jangan lupa. Selain bayar taruhan, lo harus buka identitas asli lo ke semua orang di sini."

Ah, seketika Lauren kembali teringat dengan taruhan gila itu. Baru kali ini Lauren mendapat taruhan selain uang, yaitu jika dia kalah dia harus membuka topi dan maskernya yang selama ini selalu dipakainya. Dengan arti lain, identitas asli yang selama ini Lauren sembunyikan harus dipublikasi begitu saja ke semua orang. Taruhan yang gila bukan? Tentu saja Lauren tidak semudah itu mewujudkan keinginan mereka, pastinya dia harus menang malam ini.

"Santai bree. Apa yang lo harapin semua, nggak bakal kejadian," jawab Lauren santai.

Sontak jawaban gadis tersebut menimbulkan decakan sebal dari lawannya, dengan cepat dia memalingkan wajahnya dari Lauren. Rupanya pembalap dengan nama samaran Luna itu tidak bisa sembarangan diremehkan pikirnya.

"Bos, pokoknya kita harus menang malam ini. Biar gue bisa liat muka asli pembalap sombong itu."

"Tenang. Apa lo lupa, kalo gue pembalap yang pro. Jadi pembalap itu cuma seujung jari gue aja."

Lauren hampir tersedak mendengar ucapan orang-orang itu. Walaupun suasana saat ini begitu riuh oleh teriakan dari banyaknya penonton, tapi hal itu tidak mencegah Lauren bisa menguping pembicaraan geng tersebut. Salahkan mereka yang berbicara sambil berteriak seperti itu, sebab itulah terdengar oleh Lauren meskipun samar-samar. Dia jadi berpikir, seobsesi itukah mereka dengan wajahnya. Sampai-sampai mereka rela bertanding hanya untuk mengalahkan dirinya dan mereka bisa melihat wajahnya. Oh, ayolah. Bukannya Lauren sombong atau terlampau percaya diri. Hanya saja apakah mereka benar-benar penasaran dengan wajah cantik yang dia miliki?

Tiga lampu dengan warna yang berbeda, merah kuning dan hijau, sudah dihidupkan di hadapan mereka. Ketiga lampu tersebut isyarat untuk mereka yang akan bertanding. Lampu yang paling pertama hidup adalah lampu berwarna merah, itu artinya mereka harus sudah siap berada di posisi. Kedua, lampu kuning menyala, wanita yang memegang bendera tadi mengangkat kedua benderanya ke atas. Di situlah para pembalap mulai memutar-mutar pedal gas mereka masing-masing, bersiap. Sampai akhirnya

BANG!!

suara keras mirip suara tembakan terdengar, diiringi dengan lampu hijau menyala dan juga bendera diturunkan ke bawah. Riuh penonton pun tak ketinggalan mengiringi para pembalap yang sudah melakukan start dan melajukan motornya masing-masing dengan kecepatan tinggi.

"Kita mulai, Luna," dari balik helm full face nya Lauren tersenyum miring seraya menyerukan nama samarannya. Malam ini pertandingan pertamanya setelah absen, dan malam ini juga dia harus memenangkan pertandingan. Identitas aslinya yang turut menjadi taruhan pertandingan ini, tak akan semudah itu dia lepaskan begitu saja.

1
Aurora79
orang yang terluka oleh orang2 terdekatnya, akan lebih susah untuk memaafkan. Walau dalam hati sudah memaafkan, tapi tidak dalam tindakannya. Mungkin Geo merasa sangat kecewa atas kepergian ibunya waktu dia sangat membutuhkan kasih sayang ibunya...😭. Kejadian yang sama soalnya sama diriku sendiri, bedanya..., aku ditinggal pergi papa.
Choi Jaeyi: oalah, kejadiannya sama kyk kamu yaa trnyataa😭😭
total 1 replies
yeopo yeojaaaa
weh, ada² aja lo. pntas judul bab ini penitipan anak. kirain tdi apa🤣
yeopo yeojaaaa
lucu bgt, boleh pinjam pangeran nggk ren😭
yeopo yeojaaaa
semoga geo cepat terbuka hatinya☺️
yeopo yeojaaaa
ikut tersentuh juga, Lauren dpanggil kakak dong😭😭
yeopo yeojaaaa
kemana tuh si kembar🤣
Anonymous
kayak baru pernah keluar rumah aja
Anonymous
exited bgt si Lauren
Anonymous
geo pasti lagi bimbang. antara nurutin kemauan adiknya, tpi dia sendiri masih nggk bisa nerima permintaan maaf ibunyaa
Anonymous
gw nggk expect, geo bakal bilang begitu
yeopo yeojaaaa
gebuk aja dia sekalian Ren😭
yeopo yeojaaaa
bener bgt kata Lauren. karma itu instan, hati² loh😭
yeopo yeojaaaa
lauren bener² ya, nggk nanggung² lempar bola basket ke abangnya😭
yeopo yeojaaaa
Geo mulutnya heh😳
yeopo yeojaaaa
se pasrah itu ternyata Vina🥺
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
ada udang dibalik bakwan kah
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: wah, rahasia ya.. oke aku lihat selanjutnya nanti
Choi Jaeyi: maybee🤣
total 2 replies
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
omnivora gak tuh
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
cuapin boleh /Chuckle/
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
bilang aja gabut terus mau ganggu geo
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!