NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:55.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rihana Panik

Mahendra sudah berada didalam mobil miliknya, disampingnya ada Rihana yang masih senantiasa memegangi lengan miliknya yang mengeluarkan darah segar.

Sementara Hans dan Sofia duduk di kursi depan. Hans dan Sofia sama paniknya dengan Rihana ketika melihat sang tuan mengeluarkan darah.

"Hans, kenapa suamiku sampai seperti ini?" tanya Rihana dengan cemas.

"Pekerjaan lelaki memang seperti itu nyonya, kami sudah biasa seperti ini" jawabnya

"Pekerjaan macam apa, jangan bawa suamiku dalam pekerjaan yang berbahaya. Aku tidak ingin menjadi janda muda" jawabnya ketus

Hans tidak berani bersuara lagi, Mahendra sudah menatapnya dengan tatapan mematikan, bahaya jika dilanjutkan.

Mahendra meletakkan kepalanya di bahu Rihana, menatapnya dengan lemas. Kali ini Mahendra tidak bergurau, keadaan benar-benar lemas, apalagi ia belum tidur sejak kemarin.

"Jangan tidur mas, dikit lagi kita sampai. Hans percepat" perintah Rihana sembari menepuk-nepuk pipi Mahendra agar tersadar

Hans menambah laju mobilnya dengan kecepatan maksimum, tak kalah cepat dengan pembalap internasional. Sesaat kemudian mobil hitam itu sudah terparkir didepan rumah sakit ternama yang berada di kota X.

Bergegas Hans membantu nyonyanya untuk memapah tubuh kekar milik Mahendra.

"Suster tolong suami saya, luka jahitannya terbuka lagi"

"Mari saya antar ke ruang UGD nyonya" jawab suster itu sembari menunjukkan jalan

Rihana sudah panik bukan main, matanya sudah melihat kesana kemari untuk mencari ruangan yang dimaksud, tanpa sengaja mata coklat miliknya melihat sesosok pria paruh baya masuk kedalam sebuah ruangan. Sosok pria itu tidak asing baginya, Rihana memilih menghampiri pria itu sejenak untuk memastikannya

"Hans bawa Mahendra ke UGD, aku ingin kesana sebentar"

"K2 ikuti Rihana" perintah Mahendra dengan suara lemas nya

"Baik tuan" jawab Sofia

Rihana sudah berdiri tepat didepan ruang rawat inap yang dimasuki pria itu. Didepan ruangan VVIP itu ada beberapa penjaga memakai setelah jas berwarna hitam, Rihana mengenal salah satu dari mereka. Dengan gerakan cepat Rihana memasuki ruang VVIP itu.

Benar saja pria paruh baya yang dilihatnya tadi ternyata sang ayah. Dari arahnya berdiri Rihana dapat melihat punggung sang ayah, didepannya terbaring lemah seorang wanita paruh baya yang ditemuin satu hari lalu.

"Mamah kenapa?" tanya Rihana. Sontak kedua orang tua itu langsung menoleh kearahnya.

"Rihana?" keduanya terkejut mendapati putrinya sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Kenapa kalian bilang ga terjadi apa-apa. Lalu ini apa? kenapa ga ngasih tau aku sih?!" omelnya sembari mengeluarkan air mata

"Mas Mahen tau juga kalau mamah masuk rumah sakit?"

"Mahendra tidak tau, hanya Lion yang tau" jawab pak prabu

Rihana memilih mendudukkan diri disebelah pak prabu, mengelus tangan Bu Syahla dengan lembut sembari menatapnya dengan berkaca-kaca.

"Mamah kenapa pah?" wajahnya sudah dihadapkan kearah pak prabu, menuntut jawaban darinya.

"Terkena tembakan Xavier saat ingin menyelamatkan Lion. Kondisi mamah mu tidak terlalu buruk, besok juga sudah pulang. tidak perlu khawatir Rihana"

Rihana tidak menjawab lagi, matanya fokus memperhatikan sang mama yang terbaring lemas didepannya.

"Bagaimana kamu bisa sampai sini? apa Mahendra ikut bersamamu"

Tanya pak prabu dengan keheranan, harusnya Rihana mengetahui kondisi mamahnya dari suaminya bukan. Karena pagi tadi Mahendra baru mengunjungi mereka, itu saja karena anggota cakrawala yang memberitahunya.

Lamunan nya buyar seketika, ingatannya kembali lagi pada Mahendra. Sebenarnya Rihana sangat khawatir dengan kondisi Mahendra. Tapi Rihana masih ingin menemani mamahnya, mau tak mau Rihana harus bisa membagi waktunya.

"Dia ada disini" jawab Rihana lemas

"Kau tidak mengajaknya masuk? tadi pagi Mahendra sempat kesini lalu bergegas pergi katanya ingin menemui mu"

"Mas Mahen masuk UGD, kalau papah ingin melihatnya masuk saja kesana" jawab Rihana lagi, suaranya terdengar lemah. Entah apa yang dipikirkan nya saat ini.

Bu Syahla tersenyum hangat melihat putrinya lalu mengelus puncak kepalanya dengan lembut, memberikan sensasi yang menenangkan untuknya.

Baru saja pak prabu ingin mengeluarkan suaranya kembali tapi dicegah oleh istri tercintanya itu.

"Kamu kenapa? harusnya menemani suamimu yang sedang sakit bukan?" kali ini Bu Syahla yang membuka suara

"Kok mamah gitu sih, aku kan mau liat kondisi mamah dulu. Habis itu aku jagain om Mahen kok" jawabnya sembari memanyunkan bibir

"Kamu ini, harusnya kamu menemani Mahendra. Suamimu kasian ditinggal sendirian" omel mamah Syahla

"Iya mamah sayang, nanti aku kesana" jawabnya lagi dengan nada manja

"Luka mamah di bagian mana? apa sekarang sudah mengering?" tanya Rihana sembari memeriksa tubuh mamahnya

"Tadi kan papah udah bilang kalau istri papah baik-baik saja. jangan diajak ngomong dulu, biar istri papah bisa istirahat. Sana pergi temui Mahendra." ucapnya dengan nada meledek

"Ish apaan sih, papah ganggu aja. Inikan mamah aku bukan istrinya papah doang"

Jawab Rihana sembari melayangkan pelukan kearah mamahnya. Tak mau kalah dengan anaknya, pak Prabu ikut juga memeluk istrinya dengan erat.

"Papah apaan sih, aku kan lagi mau berduaan sama mamah. Mending papah jenguk sahabat baik papah tuh. Kasian sendirian di UGD"

Kanan kiri dipeluk oleh dua manusia besar membuat mamah Syahla menjadi sedikit sesak dibuatnya.

"Lepaskan, kalian berdua membuatku sesak" omelnya sembari memukul ringan Rihana dan Pak Prabu

"Salahin papah tuh, dia duluan yang mulai."

Dengan seenak enak hati Rihana menunjuk papahnya sebagai pelaku utama, nyatanya keduanya memang salah tapi masih bisa membela diri.

"Enak aja, kamu juga memeluk mamah dengan erat. Istri papah jadi sesak gara-gara kamu" omelnya tak mau kalah dengan anaknya

Hingga beberapa saat kemudian, sepasang anak dan ayah itu masih saja ribut tidak jelas. Mamah Syahla ingin mengomelinya namun sudah malas, keduanya sulit dibuat akur jika sudah adu mulut.

...****************...

Rihana sudah keluar dari ruangan mamahnya, saat ini Rihana berjalan santai melewati lorong rumah sakit, dibelakangnya masih ada Sofia yang senantiasa mengikuti langkahnya.

"Kamu tau pekerjaan Mas Mahen?" tanya Rihana yang merasa bosan

"Tau nyonya" jawabnya singkat

"Apa pekerjaannya?" tanya nya lagi

"Sebaiknya anda tanyakan sendiri pada tuan. Saya tidak berani menjawabnya"

"Menyebalkan"

Obrolannya berakhir, Rihana sudah sampai didepan pintu masuk UGD. Dengan perlahan Rihana membuka pintu itu, terlihat seorang dokter wanita sedang membersihkan beberapa luka Mahendra.

Dapat Rihana lihat dengan jelas bukan dibagian lengan saja luka Mahendra, ada di beberapa bagian tubuh lainnya. Termasuk punggung.

"Astaga, Hans kamu gimana sih. Kok Mas Mahen sampai kaya gini, saya pikir lukanya cuman di lengan."

"Maaf nyonya" jawabnya pasrah

"Keluarlah, aku malas melihat wajahmu" usir Rihana yang merasa kesal dengan Hans. Rihana beranggapan Hans tidak bisa menjaga suaminya itu dengan baik.

Hans beranjak pergi diikuti Sofia dibelakangnya, tepat sebelum keduanya benar-benar menghilang dari ruangan itu, Rihana teringat sesuatu.

"Tolong ambilkan tas ku dikantor. Jika aku dipecat aku sudah pasrah." perintahnya dengan nada pasrah

1
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Modus Mahen berhasil..👏👏👏🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ketagihan Mahen,Maklum udah lama ngejomblo wkwkwkwk
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ahen tuh kaya,tampan,manis aja tuh sikap caranya ngelayani Rihana,Kok bisa ngelajang sampai tua gitu,gak mungkin kan dia gak punya pacar?? 🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Lha ku pikir umur ya masih 30-31 gitu, Ternyata udah tue.ya..😂😂
Ripah Ajha
keren sekali🥰
Tutik Lestari
up dong Thor, sy suka karya nya 👍👍
Aleika_mama
untung bacanya pas malem tor/Shy/
Retno Anggiri Milagros Excellent
Rahina masih cemburu ya.. hahaha
Retno Anggiri Milagros Excellent
ga cemburu RIHANA dengan dokter cantiknya?
Retno Anggiri Milagros Excellent
paniknya sang istri nambah rasa cintanya ya.. 🤭😍
Retno Anggiri Milagros Excellent
wah siapa yang menabraknya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!