Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 Feng Yie tertawa bahagia
''Apa yang kau lakukan disini ?'' tanya Feng Yie menyelidik.
''Tentu saja sedang duduk,'' ucap singkat laki laki tampan itu.
Feng Yie menggaruk keningnya sendiri, '' Siapa nama mu? Dan kenapa kamu tidak pergi malah ikut bergabung dengan ku?'' tanya Feng Yie dengan galak, lama-lama ia merasa sedikit takut dengan laki laki tampan ini.
''Nama ku Xiao Zhang,'' Xiao Zhang melihat reaksi wanita cantik di hadapannya. Tapi wanita di hadapannya tidak bereaksi apa pun setelah Xiao Zhang menyebutkan namanya, benarkah wanita di hadapannya tidak mengenalinya.
Malam pun tiba Xiao Zhang sudah tak terlihat lagi Ji Yu sedang membakar daging kelinci.
''Hem, harumnya membuat ku semakin lapar,'' ujar Feng Yie.
Setelah matang Feng Yie dan Ji Yu menyantap daging panggang itu.
Makan pun telah selesai, ''Ji Yu aku sedikit melupakan hal yang sudah aku lewati, lebih tepatnya banyak hal yang tidak aku ingat lagi,'' ungkap Feng Yie, dengan menunduk.
''Apa??? Ini tidak mungkin Nona!'' Ji Yu kaget mendengar ucapan Nona mudanya, pantas saja setelah bangun Nona mudanya bersikap jauh berbeda.
Feng Yie hanya terdiam bingung harus berkata apa, agar Ji Yu tidak curiga padanya karena setelah ia datang di dunia aneh ini, ia tidak begitu memahami kehidupan di sini, Feng Yie kebingungan dengan kehidupan seperti ini.
''Nona jangan melamun, ini semua pasti gara gara gundik sialan itu yang telah memukuli Nona, hingga Nona tidak sadarkan diri hingga beberapa hari,'' ujar Ji Yu.
'' Ji Yu akan membantu Nona untuk mengingat kembali semuanya, jika Nona ingin bertanya tanyakan saja!'' ucap Ji Yu merasa sedih.
Saat Ji Yu datang ke mansion jendral Feng.
Saat itu Ji Yu berumur tujuh tahun dan Feng Yie berumur delapan tahun.
Nona mudanya dan Ji Yu selalu di siksa oleh selir Jendral Feng dan di perlakukan sebagai pelayan dan di saat Feng Yie berumur sepuluh tahun, ia di asingkan oleh selir jahat itu ke paviliun yang paling belakang, karna merasa Feng Yie semakin cantik dan sangat mirip dengan Ibunya.
Karna jendral Feng jarang ada di rumah selalu di perbatasan dan pulang setelah dua atau tiga tahun, membuat Feng Yie semakin kesepian.
Jika jendral Feng sedang bertugas maka selir itu akan menyuruh Feng Yie dan Ji Yu bekerja seperti seorang pelayan belum lagi jika melakukan kesalahan, selir jendral Feng akan menghukumnya dengan memukuli Feng Yie kecil hingga Feng Yie berumur enam belas tahun ia mendapatkan perlakuan kasar dari selir ayahnya. Tapi jika jendral Feng sedang ada di mansion, tentu saja perlakuan selirnya pada Feng Yie berbeda penuh dengan kasih sayang.
''Ji Yu di sini apa orang orang bisa berkultivasi?'' tanya Lin Mei.
''Nona, kita berada di Dinasti Qing, di sini kultivator sudah mulai menghilang, hanya beberapa saja yang mampu berkultivasi, setahu Ji Yu Yang Mulia Kaisar paling kuat,'' Ji Yu terus menceritakan apa yang ia tahu kepada Nona mudanya.
Feng Yie dan Ji Yu berbaring saling terdiam menikmati gelapnya malam hanya ada cahaya sedikit dari api yang mulai padam, sebelum mereka berdua memejamkan mata.
Di pagi hari Feng Yie dan Ji Yu membuka mata merasa nyaman dan segar setelah mereka tidur.
''Ji Yu ayo kita latihan lari agar tubuh kita semakin sehat!'' ucan Feng Yie.
''Baik Nona,'' Ji Yu dan Feng Yie berlari untuk melatih tubuhnya agar tidak mudah lelah.
Mereka berlari tidak jauh dari tempat mereka tidur tadi malam, mereka berlari hingga tiga putaran membuat wajah Feng Yie dan Ji Yu memerah karna kelelahan, Ji Yu sudah tak kuat lagi untuk berlatih dan ambruk.
Feng Yie melihatnya, ''Ji Yu, aku sudah lelah, kita sudahi saja latihannya.''
Setelah cukup beristirahat, ''Ji Yu aku akan mencari sungai untuk mandi, apa kau akan ikut ?'' ucap Feng Yie.
''Ya Nona, Ji Yu ikut,'' jawab Ji Yu.
Kedua gadis itu berjalan beriringan mencari sungai, yang kebetulan tidak jauh dari tempat mereka istirahat, Mata ke dua gadis itu berbinar melihat air sungai, ke dua gadis muda itu menceburkan diri ke sungai.
'' Ah segarnya.'' Feng Yie sangat bersemangat bermain air.
Setengah jam sudah mereka berendam di sungai.
''Nona Ji Yu sudah selesai dan akan mencari buah untuk kita makan,'' ucap Ji Yu.
''Pergilah, aku masih ingin berendam!'' jawab Feng Yie.
Feng Yie masih berenang kesana kemari dengan bahagia, ia tidak menyadari ada seseorang yang terus menatapnya.
''Hem.''
Feng Yie kaget mendengarnya lalu mencari sumber suara.
''Apa yang kau lakukan apa kau sedang mengintip ku? kau jangan berpikir yang macam macam atau aku akan menghajar mu!'' ucap Feng Yie dengan galak.
''Laki laki berengsek apa yang kau lakukan?'' tanya Feng Yie lagi.
''Tentu saja mandi,'' Jawab Xiao Zhang tanpa dosa, ia juga masuk kedalam sungai.
Feng Yie memutar matanya malas, laki laki ini semaunya saja, sepertinya laki laki ini tidak waras.
Feng Yie meringsek ke pinggir. Tapi masih di dalam air dia ingin kabur. Tapi pakaiannya basah kuyup, akan sangat memalukan jika di lihat oleh laki laki.
''Hei Nona, apa aku menakutkan?'' tanya Xiao Zhang.
''Kau jangan macam macam padaku jika kau berani mendekat, aku akan menghajar mu.'' ucap Feng Yie dengan kesal.
Xiao Zhang mengangkat alisnya sebelah dia tersenyum, dan melihat ke arah dada Feng Yie, ''Hem, masih belum tumbuh."
''Apa??? Kau laki berengsek, awas kau, aku pasti bisa membalas mu,'' Feng Yie keluar dari air dengan bibir mengerucut dan pakaian basah kuyup yang tak sengaja memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Xiao Zhang menelan air liurnya, ia merasa tubuhnya tidak nyaman, '' Ah sial. ''
Feng Yie berjalan menjauh dari sungai ia berjalan ke arah tadi malam ia tidur. Feng Yie duduk menyalakan api dengan batu dan menghangatkan daging panggang, sisa tadi malam, dengan bibir seperti baca mantra, mungkin ia masih kesal pada Xiao Zhang.
Ji Yu masih memanjat pohon apel dengan susah payah, ''Hah semut apa ini? oh astaga ini menyakitkan.''
Bruk ... ''Aw, bokong ku sakit, aduh semut sialan, untung aku sudah mengambil apel yang banyak,'' gerutu Ji Yu.
Ji Yu kembali sambil meringis, ''Aduh Nona, bokongku sakit gara gara
Semut sialan itu.''
''Hahaha Ji Yu, apa kau sudah mendapatkan ilmu bela diri gaya kera? Hahaha kau lucu sekali,'' Feng Yie terbahak melihat tingkah Ji Yu.
''Nona berhentilah menertawai ku, bokongku sakit, dan tubuh ku sakit dan gatal, gara gara semut sialan itu aku jatuh dari pohon !'' Ji Yu menggerutu.
''Haha Ji Yu maafkan aku. Tapi gayamu lucu hahaha, perutku sakit.'' Feng Yie masih terbahak.
''Hahaha, Nano sebaiknya rapihkan dulu rambutmu, itu sangat menyeramkan hahaha,'' Ji Yu membalas ledekan Nona mudanya.
''Haha apa aku seperti hantu? Ji Yu aku lapar, aku akan memakan mu hihihi,'' Feng Yie bergaya seperti hantu.
''Nona berhentilah, kau memang cantik. Tapi dengan rambut seperti itu sangat menyeramkan,'' reflek Ji Yu memukul Nonanya.
''Nona berhentilah, sepertinya Nona sudah tidak waras!'' ujar Ji Yu lagi.
''Hahaha, yang tidak waras itu Xiao Zhang,'' ujar Feng Yie. Tapi tiba tiba Feng Yie melihat Xiao Zhang berdiri tegak dengan tangan di dada.
''Aish aku lelah, Ji Yu bantu aku mengurus rambut ku! kau tahukan aku tidak pandai!'' ucap Feng Yie.
Ji Yu menyisir rambut panjang Feng Yie, Feng Yie melihat ke arah Xiao Zhang, ''Aish kenapa ia sangat menyeramkan?''
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.