NovelToon NovelToon
Kiara

Kiara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Wanita Karir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: timio

Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.

Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.



Happy reading yeorobun 😂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

"Kalian lagi apa?", tanya Tommy datar.

" Ooh... lagi pesenin tiket konser, dibantuin Juan."

"Kopi lu ntar disikat Shane tuh, tinggal satu."

"Biarin, ntar bisa dipesen lagi." tolak Juan.

"Minum aja dulu, ini udh selesai kan? Ntar diminum beneran sama Shane kamu tantrum loh. Itu tokonya udah tutup dari se jam yang lalu. Delivery juga gak bakal ada lagi." tawar Kiara.

"Beneran?"

"He emm...", jawab Kiara pendek masih sibuk dengan ipadnya, tanpa ba bi bu Juan pun masuk memperjuangkan kopinya, semoga belum diminum Shane.

Sementara Tommy agak dongkol dengan Kiara yang cuek, bahkan tidak perduli dirinya sedang ada dihadapannya. Gadis itu bahkan masih sibuk menyentuh layar selebar talenan itu.

"Kamu ngga kangen ya sama aku?", Tommy frontal.

" Hah?", bingung Kiara menghentikan aktivitasnya.

"Ayo ikut sebentar."

"Kemana?"

"Ayo ikut aja."

Tommy menarik tangan Kiara untuk masuk ke mobil yang dikendarainya beberapa jam yang lalu. Kiara yang masih bingung hanya mengikuti.

"Ini orang kenapa sih? Aku kangen loh sebenernya, cuman gengsi, hiks...", batin Kiara memandang Tommy yang menyetir.

Selagi mobil berjalan yang tak ia ketahui arahnya kemana itu, Kiara sempat meneliti seluruh mobil van yang selalu dikendarai The Prince itu.

"Mobil artis itu begini ya?", Kiara membuka percakapan.

" Gimana?"

"Ya gini, kesannya gelap, private banget."

"Kalo ga gini kita semua ngga bisa kemana-mana Ki. Atau kalau ada orang yang kenal, pasti auto di foto, bahaya juga."

"Trus ini kemana?"

"Ngga kemana-mana, cuma keliling aja. Kan aku udah bilang aku kangen waktu itu."

Deg

Deg

Deg

"Apa lagi nih. Jantung lu diem ngga??", batin Kiara mengancam jantungnya sendiri.

" Kok diem?", Tommy akhirnya menghentikan mobilnya didepan sebuah minimarket yang sepi, dan menatap Kiara.

"Kangen sih, tapi ya mau gimana." seru Kiara akhirnya dengan nada sangat lirih dan menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Duhh gemesin banget si ini manusia." batin Tommy sumringah.

"Kok nunduk sayang?."

"Apa sih... udah ah kamu ngeselin."

Tommy hanya tertawa cekikikan melihat Kiara yang salah tingkah, lucu, dan gemas bercampur jadi satu.

"Tom..."

"Hmm?"

"Kita kayak gini ngga masalah kan? Gimana pun juga kamu public figure, dan aku orang biasa."

"Emangnya public figure ngga manusia kah? Aku juga kan manusia, punya perasaan, masa sih aku ngga bisa punya kehidupan pribadi?"

"Iya juga sih. Tapi aku takut banget loh ini diserang fans kamu."

"Ngga akan Ki. Tenang aja, percaya sama aku."

"Yaudah ini intinya kita mau ngapain? Parkir didepan mini market, tujuannya ngapain coba?", bingung Kiara. Tiba-tiba Tommy menarik tangan kanan Kiara, mengusap-usap dan meniupnya seolah ada debu disana.

" Kamu ngapain?", bingung Kiara.

"Tadi sentuhan sama Juan, aku ga terima, yaudah aku bersihin sendiri. Huuuff.... huuffff....", masih lanjut meniup-niup punggung dan telapak tangan Kiara.

"Hahhaa... lebay, emang Juan kuman apa. Baik loh dia, bantuin aku pesenin tiket."

"Iya tapi harus pegangan tangan kayak gitu? Ipad itu beratnya seberapa sih? Sampe nahannya harus berdua? Minta tolong aku kan bisa?", omel Tommy lagi.

" Aku tadi juga awalnya mau minta tolong kamu, tapi pas mau masuk aku papasan sama Juan, ya auto minta tolong dong, takut sold out. Lagian kalian semua sama aja, sama - sama The Prince kan? Kamu belum berubah jadi The Princess kan?", ledek Kiara.

"Jelas beda, dia Juan, aku Tommy." kesalnya Tommy lagi.

"Aku Kiara." timpal Kiara lagi, membuat Tommy menundukkan kepalanya di stir mobil, yang mengundang gelak tawa dari Kiara.

"Pacaran yuk. Cape tahu overthinking kayak gini. Mau ngelarang, mau protes aja rasanya berat banget, beban banget. Bener-bener ngerasa ngga berhak." keluh Tommy masih membenamkan wajahnya di stir mobil.

"Kamu ngajak pacaran kayak ngajak beli bakso aja."

"Jadi harus gimana mbak Kiara, kalo aku effort bawa-bawa bunga, pake balon-balon segala, confess sambil diliatin sekampung, juga ujung-ujungnya kamu nolak aku."

"Tuh tahu..."

"Jadi harus gimana?"

" Tom..."

"Iya sayang?"

"Sayang, sayang. Aku lagi serius nih ya."

"Iya iya maaf, kenapa?"

"Aku orangnya sulit, entah karena emang udah karakter atau kelamaan hidup sendirian, aku agak kesulitan bawa orang baru masuk ke hidup aku. Jadi dari pada kamu kesulitan, tetaplah di posisi kita sekarang. Kalau urusan perasaan, aku juga suka kamu. Suka banget malah. Aku nyaman, tapi aku ngga mau ke jenjang yang lebih jauh."

"Kok gitu?."

"Ya karena emang begitu. Mumpung ada minimarket nih, mau dibeliin apa? Kita semua pasti begadang, butuh banyak amunisi buat gibah nanti. Kamu tunggu disini aja, kamu pake setelan biohazard pun orang pasti kenal."

Tommy pun terdiam melihat Kiara memasuki minimarket itu. Jujur ia kecewa dengan jawaban Kiara, setelah ia berhasil melabuhkan hatinya lagi, orang itu malah menggantungnya. Diterima tidak, ditolak juga tidak. Jadi apa sebenarnya jabatan yang ia punya? Seorang Tommy The Prince manusia rebutan wanita seiisi bumi, malah digantung dan dibuat bingung oleh wanita satu ini.

30 menit berlalu, Kiara kembali dengan menenteng dua kantong belanja besar. Ada rasa bersalah di hati Tommy tidak bisa membantu gadisnya itu karena ia lupa membawa maskernya.

"Maaf ya lama."

"Iya, ngga papa. Masih ada yang mau dibeli lagi?"

"Ngga Tom, kita balik aja. Ntar orang rumah pada curiga lagi, kita keluar ga bilang-bilang."

"Malah aku mau confess didepan mereka." seru Tommy dengan ekspresi menantang.

"Apa sih."

Drrrt... drrt... ponsel Kiara bergetar.

"Halo, siapa ini?", mendengar Kiara masih bertelepon Tommy kembali mematikan mesin mobilnya.

" Iya, saya Kiara."

"Iya pak, saya Kiara Levin."

"Andreas? Andreas siapa pak? Divisi apa ya? Di resort? Hotel?"

Deg.... Andreas katanya? Mendengar nama itu Tommy spontan menempelkan telinganya di sisi ponsel Kiara yang satunya. Kiara menghindar tapi ditahan Tommy, agar bisa mendengar percakapan itu.

"Ohh.. pak Andreas yang itu? Andreas Johansen kan? Yang kemarin ngirim baby breath. Ada apa ya pak? Kalau urusan bisnis telepon sekertaris saya saja. Iya pak, saya lagi sibuk ada urusan diluar. Nanti saya hubungi lagi. Baik. Iya, selamat sore." telepon terputus.

sekedar mengingatkan, ini loh gess yaa pak Andreas kita yang bening itu. Andreas Johansen

"Ngga bisa. Aku ngga bisa." seru Tommy tiba-tiba.

"Apa sih?."

"Mulai hari ini kita pacaran ya Ki. Harus pacaran. Harus. Harus pokoknya."

"Kamu laper ya Tom?".

"Ngga sayang, pokoknya ini hari pertama kita. Aku bener-bener ngga bisa kalau Andreas Johansen itu bener-bener deketin kamu."

"Ohh? Kamu kenal juga?"

"Iya."

"Ganteng banget tau Tom. Putih, bening banget."

"Bodo amat."

"Seorang Tommy The Prince sedang cemburu, duh pengen salto deh hehe. Apaan nih artis papan atas nih ya, cemburuin seorang Kiara, langsung tumpengan aja kayaknya ya, atau selametan aja tujuh hari tujuh malem, atau mandi kembang." ledek Kiara.

"Ngga lucu."

"Yahh ngambek. Ga asik ah."

"Iya asikan Andreas kan?" seru Tommy.

"Hmm, cakep lagi."

"Kiaraaaa....!", kesal Tommy pada akhirnya.

" Dih... tantrum..."

Cup.... satu kecupan tiba-tiba mendarat di bibir Kiara tanpa aba-aba apapun. Sontak membuatnya speechless.

"Aku tarik kembali kalimatku ke Alexa yang bilang Tommy cowo yang sopan banget, ini ngga sopan banget anjir, ini ugal-ugalan. Tapi kenapa aku malah suka, Kiara mesum lu ya...", teriak gadis itu dalam hati.

" Pancing sekali lagi, aku kasih lebih dari itu." seru Tommy dengan suara yang berat spontan Kiara membungkam mulutnya, masih sibuk nenata pikirannya tentang yang baru saja dilakukan Tommy.

"Aku serius Ki. Untuk bisa sampai di tahap ini, aku ngelewatin banyak kesulitan, aku pernah kehilangan dan benar-benar nutup hati aku untuk perempuan mana pun, tapi ketemu kamu, itu bener-bener diluar kendali aku Ki. Aku ngga bisa kehilangan lagi Ki. Tolong."

"Aku ngga kemana-mana Tom. Aku disini, didepan mata kamu."

"Tapi kamu ladenin cowo itu."

"Aku mana tahu kalau yang nelepon itu dia, dan jujur, aku gabisa pacaran Tommy. Semua hubungan aku ga pernah bertahan lebih dari dua bulan, aku trauma. Buat apa aku terikat toh cuma sebentar, sakit tahu, cape."

"Aku janji ini akan bertahan selama mungkin."

"Aku ngga mau. Aku ngga mau kamu terikat ke aku."

"Aku yang mengikat hati aku ke kamu, Kiara. Kalung itu contohnya.", menunjuk kalung berkilau yang melingkar di leher Kiara. Gadis itu pun terdiam, mencerna setiap perkataan Tommy tadi, pikirannya sibuk sekali.

"Ayo, Ki. Jadi pacarku, supaya kita bisa saling tanya kabar tanpa terhalang ikatan bukan siapa-siapa. Bisa ngelarang dan saling mengikatkan, saling jaga tanpa harus canggung. Aku mau punya orang yang bisa kukabari kalau aku lagi konser, aku lagi nyanyi, aku lagi latihan, aku lagi cape, atau sedih sekalipun aku mau lakuin itu semua bareng kamu, Ki. Perasaan kita sama."

Kiara masih terdiam, entah apa yang dipikirkannya.

"Kiara...", mohon Tommy.

" Satu syarat."

"Apapun sayang, apapun."

"Rahasiakan dari semua orang."

"Hah? Kok gitu? Ada Andreas, Juan itu diem-diem suka sama kamu loh."

"Hah? Juan? Ahh? Terserahlah. Kamu mau ya setelah kita go publik besoknya kamu nemu mayat aku di laut? Kamu itu The Prince, kamu tahu betul kan fans kamu itu setiap ada rumor, masih rumor aja ditanggepin secara barbarly. Lah aku apa kabar nanti kalau dikonfirmasi kayak gitu. Ogah ahh."

Tommy akhirnya nyengir kuda menanggapi kekawatiran Kiara.

"Diterima kan?", tanyanya sekali lagi.

" Hm"

"Ki...'

" Hm ..."

"Pacarku...."

"Bisa diem ga, aku malu nih." keluh Kiara menutup wajahnya teringat kecupan kecil tadi.

"Yaa mana bisa." Sappp Tommy memeluk gadis mungil itu, tercium aroma segar yang manis menyeruak dari tubuh Kiara. "Akhirnya aku tenang. Akhirnya aku milikin gadis setengah tiang ini."

"Aku yang ngga tenang." jawab Kiara pendek, ditanggapi tawa kecil oleh Tommy.

"Mari bertahan selama mungkin, Sayang."

"Iya, ayo."

"Jika bukan kamu, maka berarti tidak."

"Maksudnya?", bingung Kiara.

" Suatu saat nanti kamu akan ngerti, Sayang. Ayo, kita pulang. Aku mau umumin sama mereka nanti kita nikahannya out door aja."

"Tommy...!!!!!!"

"Iya... iya enggak. Atau dipantai aja kali ya."

"Yaudah, kita putus aja."

"Baru juga jadian lima menit yang lalu."

"Kamu rese..."

"Iya iya sayang, aku diem."

.

.

.

Tbc... 💜

.

.

Tommy pecicilan sekali please 😭

Btw author salting sendiri 😭

1
Timio
Luar biasa
SweetPoison
Hiks, udah abis. Pengen lagi baca semua karya author luar biasa ini!
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
Ivy
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!