NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Mentari

Satu minggu sudah sejak Mentari dan Tian dari panti asuhan dan selama seminggu itu Mentari mencoba untuk tidak banyak berinteraksi dengan Tian.

Alasannya tentu karena perasaan anehnya yang Mentari tahu perasaannya adalah rasa cinta pada lawan jenis, bukan rasa sayang pada saudara, seperti perasaan sayangnya pada Bayu selaku abangnya.

Ya saat dipanti asuhan satu minggu lalu, Mentari merasa tidak suka saat melihat Tian terus berdekatan dengan seorang yang Mentari kenal bernama Indah, Mentari merasa tak suka saat melihat mereka tertawa bersama dan entahlah Mentari melihat mereka sangat dekat dan Mentari berpikir jika mereka bukan teman biasa seperti yang dikatakan Tian atau pun Indah.

Awalnya Mentari menuruti perasaannya yang kesal akan kedekatan mereka tapi saat sadar jika dia adalah ponakan Tian, Mentari pun merasa tertampar oleh kenyataan itu dan sejak saat itu Mentari yang ingin menghilangkan perasaan anehnya berpikir untuk menjaga jarak dari Tian.

Tian tentu menyadari hal itu dan beberapa kali Tian mempertanyakan kenapa sikap Mentari berubah, namun jawaban yang selalu dia dapat adalah lagi cape, banyak tugas dikampus.

Sebuah alasan yang masuk akal, tapi tetap terasa aneh untuk Tian, namun karena tidak ingin membuat Mentari tidak nyaman akan rasa penasarannya, jadilah Tian mengiyakan jawaban Mentari.

Bahkan sudah satu minggu ini mereka tidak pernah duduk bersama saat makan, baik sarapan atau pun makan malam.

Namun sepertinya cara Mentari yang menjauhi Tian, tidaklah efektif, karena bukannya bisa menghilangkan perasaan yang menurutnya salah, ini malah semakin memperkuat perasaannya itu, karena ada rasa rindu ingin menatap wajah Tian seperti sebelumnya.

Mentari yang prustasi langsung saja pergi kesebuah rumah sakit, biarlah dianggap gila karena pergi berkonsultasi pada dokter jiwa, dari pada benar-benar gila nantinya.

Di sana Mentari menceritakan masalahnya pada seorang dokter, dan dokter itu menyarankan Mentari untuk menjauhi Tian sebelum perasaannya semakin menjadi dan Dokter pun menyarankan Mentari untuk menyibukan diri agar bisa lebih cepat melupakan perasaan salahnya pada Tian.

Dan disinilah Mentari didalam kamarnya, dan dia sedang menyusun pakaian juga barang-barang yang akan dia bawa pulang.

Ya pulang, Mentari memilih pulang dari pada benar-benar gila jika terus tinggal satu atap dengan Tian, dan Mentari juga sudah yakin melepaskan cita-citanya yang ingin menjadi seorang Guru, karena merasa sudah tidak pantas menjadi seorang Guru akibat perasaannya yang menurutnya sudah salah tempat.

Mentari menulis sepucuk surat yang nantinya akan dia tinggalkan untuk Tian, disana Mentari menjelaskan kenapa dia harus pergi, dan Kini mentari tinggal menunggu Tian berangkat mengajar dan baru setelah itu dia akan pergi.

Mentari yang sudah mendengar motor tian keluar dari halaman, langsung keluar kamar dengan menyeret koper juga menenteng tas besarnya.

Setelah Mentari memasukan barang bawaannya kedalam mobil miliknya, Mentari pun sempat meneteskan air mata namun hanya sedikit, karena sadar jika apa yang dia lakukan sekarang benar, melepas mimipi dan cita-cita demi kewarasannya.

Mentari menatap rumah tian lalu berkata "Semoga saat kita bertemu lagi, Aku sudah bisa melupakan Om, benar kata orang cinta akan hadir karena terbiasa, tapi sungguh aku tidak menyangka jika itu berlaku bagi seorang keponakan pada Omnya sendiri."

Mentari pun mulai memasuki mobilnya dan dengan segera melajukan mobilnya, meninggalkan rumah tian yang sudah menjadi saksi bagai mana perasaannya berkembang dari biasa saja, jadi luar biasa dan sampai membuatnya harus berkonsultasi pada dokter jiwa.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!