NovelToon NovelToon
Become The Duke'S Adopted Daughter

Become The Duke'S Adopted Daughter

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:73.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atiiqah Alysia Hudzaifah

Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.

Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.

Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana

Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?

Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?

Semua keanehan ini..

Tidak masuk akal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3 | Dimana ini?

Dilain tempat------ lebih tepatnya dilain dunia dimana pemandangan yang tersaji terlihat berbeda dari biasanya. Bunyi tetesan air hujan terdengar berirama diiringi para manusia yang mulai keluar melakukan rutinitas pagi mereka. Tidak ketinggalan beberapa hewan mulai bersuara seperti para burung yang juga keluar dari sangkar mereka untuk mencari makan, juga para ayam yang mulai berkokok menjadi patokan waktu bagi manusia.

Bisa ditebak bahwa daerah mereka baru saja diguyur hujan semalaman. Tanah berlumpur dengan jalanan yang becek, daun-daun yang mengkilap akibat air hujan dengan bau tanah basah menjadi sarapan mereka pagi ini. Walau begitu pun, hal tersebut tidak menghalangi para warga untuk berjualan ataupun sekedar memberi makan hewan ternak mereka tiap pagi.

Namun ada yang aneh dari mereka--- tidak! Lebih tepatnya penampilan mereka tidak seperti manusia yang biasa dijumpai selama ini. Karena warna rambut dan mata mereka terlihat berbeda! Beberapa terlihat rambut yang berwarna coklat kemerahan, coklat muda, pink tua, ungu, atau bahkan hijau. Namun ada juga yang terlihat berwarna hitam legam. Kebanyakan dari mereka memiliki rambut coklat, tetapi tidak sedikit yang berwarna hitam.

Lalu disebuah kamar bernuans Eropa lama, terlihat seorang gadis yang tengah tertidur mulai membuka matanya. Iris safir tersebut mengerjab pelan menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya. Matanya mulai meneliti sekitar menyadari tempat asing didepannya.

Gadis itu mengernyit 'Dimana ini?' Pikirnya bertanya-tanya.

Mencoba bangkit, gadis itu meringis "Awsshh.. ini sakit." ucapnya sambil memegang kepala.

Gadis berdecak, kembali meneliti sekitar dan semakin mengerutkan keningnya

"Sial! Sebenarnya ini dimana sih, apa mungkin rumah sakit?"

Namun langsung ditepisnya 'Tidak mungkin rumah sakit semewah ini.'

Bagaimana tidak, tempat yang ia tempati saat ini terlihat sangat megah dengan atap khas ala eropa lama, dengan banyaknya ukiran unik yang menambah kesan klasik dari ruangan ini. Terdapat beberapa pilar-pilar tinggi, sofa, meja, kursi dan masih banyak lagi. Ditambah tempat ini terlalu lebar dan luas, bahkan atapnya pun terlalu tinggi untuk dikatakan sebagai rumah bagi orang sakit.

Jika ini kamarnya pun tidak mungkin, Lidya tidak pernah merasa pernah membeli sebuah bangunan mewah dengan interior-interior yang penuh dengan lapisan emas. Oh tidak, Lidya tidak sebodoh itu untuk membeli hal-hal tidak berguna seperti ini.

Lalu dimanakah dia, apakah dia tertangkap?

Tapi rasanya tidak mungkin mengingat ia terjatuh dari tebing sebelumnya

Dari pada hanya diam ditempat, gadis itu memilih bangkit dengan perlahan karena rasa sakit di sekitar kepalanya. Karena hal itulah ia baru menyadari bahwa TUBUHNYA SANGAT KECIL!!

Masih dengan dengan tubuhnya yang lemas Lidya lalu berjalan ke arah cermin diruangan itu.

"Eh ini aku?" Gumamnya seraya menyentuh pipinya.

Lalu dengan bodohnya dia malah menampar pipinya dengan sekuat tenaga meninggalkan bekas kemerahan di pipi pucatnya.

"Sakit.."

"Jadi yang dicermin benar-benar tubuhku.. Namun bagaimana bisa?" Tatapannya menyiratkan ketidak-percayaan pada pantulan cermin didepannya.

"Bagaimana.... Bagaimana bisa?!"

'Tubuhku... '

Tubuh kecil dengan surai pirang keemasan dipadukan dengan netra biru Saphire indah bercahaya. Definisi sempurna pada penampilan jatuh kepada tubuh ini. Hanya saja semakin diperhatikan, semakin Lidya menyadari bahwa tubuh ini terlihat kurus dan tidak terawat. Wajahnya memang cantik, namun kulit tubuhnya terasa kering dengan tubuh kecil sedikit kurus di matanya.

Lidya membatin heran 'Sebenarnya siapa anak ini?'

Lalu tanpa sengaja tatapannya jatuh pada jendela besar tinggi di ujung sana. Lidya bergerak mendekat, dia mencoba membuka jendela kaca tersebut yang ternyata sebuah pintu yang menghubungkan balkon dengan kamar ini.

Lidya berdecak kagum melihat pemandangan didepannya "Gila.. ini terlihat luar biasa."

Pemandangan didepannya adalah sebuah taman luas yang terkesan simple namun elegant. Halaman yang diduga sebagai halaman milik tubuh asli ini benar-benar luas. Banyak pepohonan, rumput-rumput yang terpotong rapi, bunga-bunga yang meski tidak banyak namun cukup untuk menambah kecantikan taman tersebut. Sebuah air mancur yang tepat berada ditengah-tengah taman tersebut dengan jalanan yang mengelilingi pancuran tersebut. Benar-benar Indah!

Selesai mengagumi keindahan taman itu, perhatiannya berpindah pada manusia yang terlihat berlalu-lalang dibawah sana. Ya.. dibawah. Lidya berada pada salah satu kamar yang ia duga berada di lantai tiga. Karena hal itu lah membuatnya dapat melihat dengan jelas aktivitas yang dilakukan para pelayan dibawah sana.

Namun ada yang aneh, pakaian pelayan mereka tak seperti pakaian pelayan yang biasa ia lihat. Dan.. APA-APAAN RAMBUT MEREKA! KENAPA WARNA-WARNI!? Dimana sebenarnya ia sekarang, Dunia apa yang sebenarnya ia singgahi saat ini?!

Lidya tertawa canggung "Apa-apaan ini? Apa aku mengalami reingkarnasi? Namun dimana ini, apa ada yang bisa menjelaskannya padaku?"

H e n i n g ~

Beberapa detik berlalu, Lidya membuang nafasnya kesal. Sial sekali dirinya.

Apakah menurut kalian dirinya terlalu tenang diposisi ini?

Entahlah.. Rasanya percuma! Walau mengejutkan dan tidak masuk akal, kehebohan tidak akan menyelesaikan masalah.

Entah apa maksud Tuhan melakukan hal ini

Lidya menghela nafasnya panjang, dia lalu berniat kembali ke ranjangnya. Namun belum sempat dia melangkah, sebuah ingatan masuk menyebabkan kepalanya seakan dipukul dengan palu sangking sakitnya.

"Ukhh.. Apa ini..." Geramnya mencoba menahan sakit yang tak kunjung reda. Tak kuat berdiri membuatnya memegang dinding demi menahan bobot tubuhnya agar tidak jatuh.

Rasa sakit ini semakin lama bukannya menghilang malah makin sakit membuat kepalanya serasa ingin pecah.

"Ughhhh..."

PRANGG

KLONTANG..

KLONTANG..

"AAKHH!!!!"

Lidya berteriak keras meraung kesakitan, dia memukul kepalanya berharap nyeri dikepalanya menghilang. Namun bukannya membaik malah kesadarannya yang terenggut habis akibat rasa sakit pada kepalanya yang semakin betambah. Sebelum kesadarannya terenggut sempurna, samar-samar Lidya mendengar bunyi dobrakan pintu disusul sebuah teriakan yang seakan memanggil nya.

BRAKK

"NONAA!!.."

...-oOo-...

Beberapa menit berlalu, tak terasa Lidya telah pingsan selama beberapa jam. Kelopak matanya terbuka perlahan menampilkan iris mata safir nya. Matanya mengedar sebentar,

'Jadi emang bener ya..' pikirnya pasrah.

Lidya mencoba bangkit dan melihat keluar jendela yang menampilkan matahari yang hampir tepat diatas langit menandakan sudah hampir semasuki waktu makan siang.

Lidya mendesah "Gricella ya..." Gumamnya.

Gricella Laverna de Velvord merupakan putri angkat dari Duke Alverd Alexio de Velvord, salah satu bangsawan yang namanya sangat berpengaruh di kerajaan ini, bahkan marga Velvord tidaklah asing bagi rakyat di luar kekaisaran Carvil.

Duke Alverd merupakan duke termuda saat ini yang menjabat di umur 20 tahun karena jasanya dimedan perang beberapa tahun silam. Ketika umurnya memasuki usia 28 tahun, entah karena alasan apa duke tiba-tiba memilih untuk mengadopsi seorang anak perempuan ketika sedang bertugas di salah satu Duchy miliknya. Para bangsawan pun heran atas pemikirannya yang memilih mengangkat seorang anak dibanding menikah dengan salah satu putri bangsawan terkenal di sini.

Dan entah kenapa, tubuh ini tidak memberinya sebuah ingatan yang berhubungan dengan hal itu. Entahah.. Mungkin untuk sekarang bukan itu prioritasnya. Ada hal lain yang lebih penting menurutnya karena ini menyangkut soal harga diri.

Dari ingatan Gricella, Gricella selalu direndahkan oleh pelayan dikediaman Velvord karena statusnya yang hanya anak angkat dengan asal-usul tidak jelas. Tentu saja para pelayan merasa ogah-ogahan melayaninya. Gricella dikediaman juga tidak terlalu mempermasalahkannya, selama ini Gricella hanya melakukan tugasnya sebagai putri duke, seperti belajar etika, sopan santun, bermain musik, belajar sejarah kekaisaran dan sebagainya. Nilai-nilai yang didapatkan juga memuaskan, karena tujuan dari latihan keras Gricella selama ini adalah membuat sang Duke mengakuinya. Entah kenapa di ingatan ini terlihat duke yang seakan tidak peduli padanya. Jika dipikir, buat apa duke itu mengadopsi anak jika akan diacuhkan begini.

Setidaknya diingatannya,  Gricella tidak melakukan hal-hal yang membuat nama Velvord tercemar, dia tidak pernah memberontak. Gricella hanya selalu menundukkan kepalanya ketika bertemu atau berpapasan dengan seseorang, entah itu pelayan, pengawal, penjaga, para bangsawan dan sebagainya. Itulah mengapa para pelayan selalu mengolok-oloknya. Mereka selalu semena-mena dengan Grisella yang selalu diam ketika ditindas, bahkan dengan teganya, para pelayan tidak memberinya makan seharian.

Dan sialnya, alasan tubuh ini sangat lemah dan kecil adalah karena kurangnya asupan nutrusi juga gizi untuk pertumbuhannya. Lidya berani bersumpah tubuh ini lebih kecil dari anak seusianya disini.

"Hah.." Lidya berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya "Karena sekarang aku yang menempati tubuhmu, maka tubuh ini kini milikku. Akan ku ubah semua pandangan sekitar terhadap tubuh ini. Akan ku balas perilaku kejam mereka selama ini dengan rasa sakit yang berkali-kali lipat, Gricella."

"Aku paling tidak suka yang namanya penindasan, apalagi kalau aku sendiri yang ditindas. Karena itu Gricella, sebagai pemilik baru tubuh ini aku ingin meminta maaf karena mulai sekarang tubuh ini akan kugunakan sesuai keinginanku. Tentunya akan kujaga tubuh ini seperti aku menjaga tubuh asliku sendiri."

Lalu ingatannya tiba-tiba kembali saat ia terjun ke jurang, Lidya meringis mengingatnya.

"Tentunya dengan nasib yang berbeda."

"Baiklah, jika kemarin aku survive demi bertahan ditengah badai peluru, maka kali ini musuhku adalah mulut berbisa para bangsawan. Kita lihat, mana yang paling sulit. Hidup sebagai ketua mafia dengan musuh seluruh dunia, atau hidup sebagai bangsawan yang mewah namun menghancurkan mental seseorang karena tuntutannya."

"Yang mana pun itu, akan kutakhlukan semuanya, dimulai dari para pelayan."

.......

.......

.......

...-oOo-...

.......

.......

.......

Sedangkan dilain dimensi..

Disuatu hotel megah dikota itu sedang diadakannya acara perpisahan dari sebuah sekolah elit. Murid perempuan yang biasanya dituntut untuk memakai seragam sekolah yang menyesakkan kini bebas menggunakan gaun pilihan mereka. Sedangkan para lelaki diwajibkan menggunakan tuxedo atau setelan jas dengan warna yang bebas.

Murid-murid yang hadir tampak bahagia saat ini karena merasa bebas akan tugas-tugas yang selalu sekolah berikan pada mereka. Tidak perlu bangun pagi dan tidak perlu merasakan dinginnya air di pagi hari. Padahal mereka tidak tau seberapa inginnya para orang dewasa kembali pada masa-masa mereka sekolah dulu yang tidak perlu memikirkan caranya menghadapi kerasnya dunia.

Dilain tempat dimana jauh dari keramaian murid lainnya, terlihat seorang pemuda berusia sekitar 17 tahun sedang berdiri memperhatikan orang yang keluar masuk ruangan. Disaat murid lainnya terlihat bahagia, lain halnya yang terjadi dengan pemuda tampan satu ini.

Wajahnya tampak kusut seakan menahan kekesalan yang mendalam.

"Masih belum keliatan?" Tanya pemuda lainnya yang merupakan sahabatnya.

Raydan menggeleng sebagai balasan.

Sahabatnya terdiam sejenak "Mungkin yang kali ini bener-bener gak bisa ditinggal, Ray."

Raydan mendengus kesal "Emang dasarnya gak pernah ada waktu.." sinisnya "Bahkan cuma nampakin hidungnya sedetik pun dia gak bisa! Gak guna emang. Gue aja yang terlalu berharap.." Raydan lalu menghempaskan tubuhnya pada sofa disana. Dia menutup matanya menggunakan lengan kanannya

"Berasa bego banget gue karena masih berharap..." Gumamnya pelan.

Theo yang melihat sahabatnya kembali dalam kondisi tidak baik pun ikut duduk disampingnya.

"Gue bukannya apa ya.. Tapi lo kan udah biasa begini, bahkan sebelum-sebelumnya lo juga gak begitu peduli mau kakak lo dateng apa enggak. Ngapa tiba-tiba kali ini beda?"

Raydan diam tidak menjawab. Beberapa detik berlalu hingga Theo pun akhirnya kesal merasa terabaikan "Hoy! Gue nanya elah."

Raydan masih diam tidak berniat menjawab. Theo yang kesal lantas mendengus "Serah lo dah mau gimana, Malah gue yang pusing gegara lo." Sungutnya dan memilih menyender memejamkan mata.

Beberapa menit pun berlalu hingga Raydan akhirnya membuka suara.

"Gue.. Habis ribut sama kakak gue."

...-oOo-...

Klek

Tak..tak..tak

Hahh..

Raydan menghempaskan tubuhnya ke kasur, menarik nafas dalam dalam kemudian mengeluarkannya. Meskipun tidak banyak berguna, setidaknya itu cukup menghilangkan perasaan sesak karena rasa besalah pada kakaknya.

Pikirannya melayang pada beberapa jam yang lalu saat acara tersebut masih diselenggarakan.

.

.

"Gue.. Habis ribut sama kakak gue."

Theo menoleh cepat "Terus?"

"Ya gitu."

"Gitu gimana anjing!"

"Yang kayak biasanya orang ribut!"

"Yang begimana Raydan..."

Raydan berdecak "Intinya gue gak sengaja ngomong kasar ke dia!"

"Ngomong kasar gimana maksud lo?"

"Ck pointnya adalah gue ngomong kasar ke dia dan sekarang gue ngerasa bersalah karena itu."

"Oalahh.. ngerasa bersalah rupanya.." Theo justru mengambil kue manis didepannya dan dengan santai memakannya "Yaudah tinggal minta maaf, susah bener!"

Decakan kembali terdengar dari mulut Ray "Seandainya semudah itu.."

Theo mendelik sinis "Kenapa, bagi lo susah?!" Tuding Theo dengan nada tinggi "Lagian lo keras banget. Kakak lo begitu juga demi kebaikan lo! Lo nya aja yang gak tau diri."

Raydan meraup wajahnya kasar "Bukan gitu masalahnya---"

"Halah.. jelas begitu! Lo selalu gak besyukur Ray!! Gue sebagai sahabat lo disini iri sama lo yang masih punya keluarga yang peduli sama lo!"

Tak lama kemudian Theo bangkit "Gue udah ingetin lo Ray. Jangan sampe nyesel!"

.

.

Raydan mendesah gusar mengingatnya "Gue harus minta maaf sama kakak." Raydan mencoba memejamkan matanya sejenak menghilangkan perasaan sesak yang melingkupi dadanya.

'Kak.. lo kapan balik? Gue.. kangen sama lo...'

Hingga tanpa sadar.. Raydan tidur karena kerinduannya pada Lidya.

***

TOK TOK TOK TOK TOK

"Den? Den bangun den!"

TOK TOK TOK TOK

"Den!! Den Ray!? DEN ADA KABAR DARI NON LIDYA!!"

TOK TOK

"DENN!"

Mendengar suara bising tersebut membuat Raydan terbangun. Dia melihat jam di nangkas nya.

'23.45?! Kenapa bibi berisik jam segini?'

"DEN DEN BANGUN DEN!!"

Ray lantas bangkit menuju pintu "IYA BI SEBENTARR!!"

Klek

"Ada apa bi malem-malem begini? Gak biasanya." Tanya Raydan sebelum mengetahui situasi gawat didepannya

Raydan kemudian tersentak saat melihat wajah bibi yang selama ini mengurusnya terlihat kusut, sembab seolah habis menangis.

"Lhoo bibi kenapa? Bibi nangis?!"

Wanita tersebut merupakan pengurus rumah ini yang sudah bekerja di rumah ini bahkan dari sebelum orang tuanya menikah, beliau menggeleng sambil terisak "Ini gak penting Den, yang penting sekarang adalah no-nona! Nona Den.." Dia kembali menangis.

Raydan sontak khawatir "Kakak? Kakak kenapa bi?!"

"Jawab bi!!"

Wanita tersebut menggeleng kuat "Nona...."

"......Nona meninggal."

.

.

.

To be Continued_

1
Saulia Aulia
ck ck kesian kesian/Facepalm/
Saulia Aulia
Ahahaha
Saulia Aulia
🤣🤣🤣🤣
Ririn Santi
pict: "tidak terimakasih"
hahaha....apa apaan muka seperti itu, dapat dimana Thor?/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ririn Santi
ya ampun spiritnya di tendang macam bola kaki hahahaha....
Wulansari Fiona Serhalawan
ya ampun thor,lama banget upnya,aku tungguin smpe mau jamuran loh thor😩! aku smpe hampir amnesia krna author kelamaan up. double up donk thor atau klu nggk tenble up deh sklian thor,bener nggk sih nulisnya🤔🤣! dalam hati author "nih pembaca gue 1 ini maruk bener ya,udh protesnya bejibun malah minta up tenble lagi. kaga tau apa gue mikir jln critanya ampe nggk tidur sma mkn yg bener" bener nggk sih thor,maaf klu salah🤣🤣🤣
Lylysifah
cepet sembuh thor yaa.. cerita mu akan selalu kutunggu
sansan
semoga cepat sehat ya thorr... bisa update lagi... ak mau otw baca.. Nemu novel ini langsung baca info penting dulu... 🤭🤭 takutnya Hiatus apa gimana gt...
Ita Xiaomi
Maaf kk klo bs jgn gunakan kata ini. Kasar banget.
akyyaa_
Biasa
Viona Syafazea
bener banget.. 🤣🤣🤣
Nadine Wulans
ku tunggu up nya kak yg panyang biar puasss lanjutt🌹
Dewi Ansyari
Season 2 jadi penasaran deh 🤔
Dewi Ansyari
AQuarium di bilang laut dalam kotak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget Leo namanya
Dewi Ansyari
Wah luar biasa rancangan baju-bajunya benar bagus dan cantik
Dewi Ansyari
Wow nama Ella sudah di sebut hebat .semuanya pasti terkejut hingga ingin muntah darah🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Ansyari
siapa sebenarnya laki2 berambut perak itu jadi penasaran deh 🤔
Dearest
semoga lekas sembuh ya othor yang imut²...
gak sabar baca ceritanya lagi.

tapi tolong banget nih untuk konfliknya gak usah terlalu banyak n ribet karna aq bakal skip kalo udah terlalu kompleks konfliknya.

get well soon ya bebep
Chauli Maulidiah
isabela itu sp thor? koq aku lupa ya..

btw, cepet sembuh ya thor. biar bs liat aksi si lidya lagi..
Dewi Ansyari
Gracella di lawan 🤣🤣🤣🤣 dasar Isabella bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!