NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Entahlah.....

Jadwal yang ditentukan akhirnya tiba. Dengan memejamkan mata ,Umi Aminah memanjatkan doa. Tidak dapat dipungkiri di dalam hatinya ada rasa takut. Namun jiwa solidaritas dalam dirinya merasa terusik ketika mendengar Ibu Farida dalam keadaan sekarat.

" Ya, Allah... hamba melakukan semua ini hanya mengharap ridho-Mu. Selamatkan kami dalam menjalani operasi ini. Jika boleh hamba berharap balasan, maka hamba berharap jika semua ini berbalas surga. Dan dengan segenap hati hamba memohon sembuhkan cucuku .Lepaskan dia dari rasa sakit, agar anak hamba juga terlepas dari beban beratnya. Aamiin. "

Sementara di ruangan Ibu Farida, Roman dan Mbak Anik hendak melepas Ibu Farida menuju ruang operasi. Roman sejak tadi menggenggam jemari Ibu Farida. Ada rasa cemas yang menghantui. Tapi Roman berusaha berpikiran positif.

" Jadi Umi Aminah sakit usus buntu ya, Bun. Tadi Dokter Ridwan bilang sama Roman. Katanya juga dioperasi malam ini. " Ucap Roman.

" Iya, kasian dia. Syukur Bunda ada kamu sama Anik. Sementara Umi Aminah sendirian, tidak ada yang menemani. " Ibu Farida berusaha untuk santai. Sedangkan jantungnya berdebar kencang.

" Tidak apa apa Bunda, biar kami sekaligus menjaganya. "

" Benar, hanya kita yang dia punya saat ini. Umi Aminah tidak mau Asha tahu, takut membuat Asha cemas. "

" Iya, Bunda. Tidak usah dikasi tahu. "

Tidak lama kemudian beberapa orang petugas rumah sakit datang menjemput Ibu Farida. Mereka semua menuju ruang operasi . Sedangkan Umi Aminah sudah menunggu disana.

Sebelum anestesi itu bekerja, Umi Aminah dan Ibu Farida masih sempat saling melemparkan senyuman. Seakan mereka berkomunikasi lewat mata. Sama sama menyimpan rasa takut dan cemas . Seakan mengatakan "Semua akan baik baik saja " . Hingga kedua pasang mata itu mulai mengabur dan akhirnya tertutup dengan sempurna.

Waktu berlalu detik demi detik , hingga jam demi jam terlewati. Bahkan hari hari pun berlalu begitu saja. Tidak terasa sepuluh hari sudah operasi pencangkok ginjal itu terjadi.

Semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tubuh Ibu Farida menerima ginjal baru dengan baik. Begitu juga Umi Aminah , walau hidup dengan satu ginjal tapi keadaan baik baik saja.

Asha selalu menanyakan kabar kedua wanita kesayangannya itu. Tidak ada rasa curiga sedikit pun. Apalagi Asha sibuk dengan Resha dan desain desainnya. Asha selalu memanfaatkan waktu untuk bekerja dengan sungguh sungguh.

Sudah banyak karya yang Asha hasilkan . Dengan bantuan Suri yang selalu memantau dan memberikan masukan masukan untuk Asha. Asha yang notabennya adalah siswa berbakat dengan mudah bisa menyerap ilmu yang Suri berikan.

Dan tentang Roman dan Nia, tidak ada penyelesaian yang berarti tentang masalah mereka. Roman yang sibuk bolak balik dari kantor dan rumah sakit tetap tidak punya waktu untuk membahas masalahnya dengan Nia .Sementara Nia merasa hubungan mereka baik baik saja asalkan Roman kembali ke rumah mereka.

Entah seperti apa rumah tangga yang mereka jalani. Merasa saling mencintai ,namun hidup dengan cara sendiri sendiri. Roman sendiri tidak ingin membahas, sedangkan Nia merasa tak punya masalah.

Kini tiba saatnya Ibu Farida dan Umi Aminah kembali ke Bandung. Kondisi keduanya sudah lebih baik. Organ vital mereka telah bekerja dengan normal dan bekas operasi sudah mengering. Hari ini adalah hari terakhir mereka berada di ruang rumah sakit ini. Besok pagi kedua wanita paruh baya itu dan Mbak Anik kembali ke Bandung.

Ketika Umi Aminah dan Mbak Anik beristirahat di kamar, Ibu Farida mengajak Roman berjalan jalan ke taman rumah sakit itu. Dengan menggunakan kursi roda Ibu Farida didorong oleh Roman dengan santai.

Kemudian mereka berhenti di bawah sebatang pohon Ketapang yang rindang. Roman duduk di kursi panjang dan Ibu Farida berada di depannya.

" Roman, bagaimana kabar Nia. Apa kalian sudah berbaikan ? ." Tanya Ibu Farida.

" Dia baik, Bunda. Maaf jika Nia tidak datang menjenguk Bunda. " Roman tidak mengatakan alasan apapun ,karena memang tidak punya alasan. Hanya saja Nia memang tidak berniat baik untuk datang. Dan Roman tidak ingin memaksakan kehendaknya.

" Tidak apa apa, asalkan hubungan kalian baik baik saja bagi Bunda itu sudah cukup. " Terlihat Roman menarik napas dalam untuk melegakan dadanya.

" Kenapa ? Apa kamu belum menyelesaikan masalah kalian. " Ibu Farida menatap putranya dengan intens.

" Roman juga tidak mengerti. Nia tidak merasa bersalah sama sekali. Dia juga tidak bertanya apa apa. Seperti tak ada masalah. Sementara Roman sudah merasa hubungan ini terasa hambar. Apa yang harus Roman lakukan Bunda ? " Suara Roman terdengar lelah .

" Tanyakan baik baik, Nak. Apa alasannya berbohong. Dan tanyakan apa maunya. Jika hatimu bisa menerima alasan dan kemauan istrimu maka berjalanlah seperti biasanya. Tapi jika tidak sesuai dengan harapanmu maka kau bisa berkompromi dengannya. Tentukan langkah terbaik untuk kalian berdua. Asalkan kalian bahagia apapun itu caranya maka jalani dengan baik. "

"Iya ,Bunda memang benar. Masalah harus segera diselesaikan .Roman juga ingin tahu kenapa dia melakukannya. Walau sebenarnya Roman sangat kesal. Selama ini dia terus ikut terapi untuk menghilangkan traumanya . Untuk apa dilakukan jika dia sudah tidak memiliki rahim. " Roman terkekeh miris.

" Roman, apa kamu ingin punya anak ?" Ibu Farida menatap Roman. " Bunda ingin sekali punya cucu. Bunda hanya punya kamu seorang. Jika bukan darimu, Bunda punya cucu dari mana. " Ucapan lirih sang Bunda mampu mengetarkan hati Roman.

" Maafkan Roman, Bun. " Hanya itu yang mampu Roman ucapkan. Dia tahu Bundanya kecewa. Begitu juga dengannya. Namun harapannya kini pupus sudah, karena istrinya tidak memiliki tempat untuk berkembangnya seorang bayi.

" Biar Bunda pulang dengan Wira saja. Besok dia akan kesini menjemput Bunda. Kamu tetaplah disini, selesaikan masalahmu .Jangan pulang sebelum kalian berbaikan. Bunda tidak ingin Nia salah paham sama Bunda lagi. " Ucap Ibu Farida tanpa jeda.

" Baiklah jika itu yang Bunda mau. Roman akan sering pulang mulai sekarang. Tetap jaga kesehatan Bunda. " Roman menggenggam jemari tua itu dengan lembut.

" Hmm ." Jawaban singkat itu menutup pembicaraan mereka. Roman kembali mendorong kursi roda itu menuju ruang rawat Ibu Farida.

*****

Sebulan kemudian

Banyak yang berubah dalam waktu sebulan ini di kehidupan Asha dan Umi Aminah .Asha telah bekerja di butik yang bernama AF Etnic Butik milik Ibu Farida. Ibu Farida menyukai hasil rancangan Asha yang lebih berjiwa muda dan tetap elegan dan mewah.

Sementara Umi Aminah tidak lagi berjualan sarapan pagi. Rumah yang Asha tempati bersama Umi Aminah telah dibeli oleh Ibu Farida kepada Ibu Nurul.

Warung yang tadinya hanya berukuran kecil kini telah direnovasi bersamaan dengan rumahnya. Menjadi rumah yang lebih luas yang memiliki toko yang menyatu dengan rumah. Tentu saja dengan ukuran yang cukup besar.

Dengan sedikit paksaan akhirnya Ibu Farida berhasil membangun sebuah mini market disana. Dengan dalih bagi hasil agar Asha tidak curiga. Sedangkan kepada Umi Aminah ,Ibu Farida mengatakan terus terang bahwa dia tidak ingin Umi Aminah bekerja terlalu berat dengan satu ginjal.

Umi Aminah akhirnya menerima walaupun dengan berat hati. Tidak ingin dibilang memanfaatkan keadaan ataupun pamrih atas pengorbanannya. Namun Ibu Farida tidak peduli dengan penolakan Umi Aminah.Dengan berbagai rayuan akhirnya Umi Aminah menerimanya.

Sementara Roman tidak pernah pulang ke Bandung sejak sebulan ini. Hanya menanyakan kabar Bundanya lewat telepon saja. Pekerjaan yang menumpuk menjadi alasan Roman yang tidak memiliki waktu.

Ibu Farida tidak terlalu memikirkan hal itu. Baginya hanya kebahagiaan Roman yang paling utama. Tidak peduli Roman memiliki anak atau tidak. Jika Roman tidak masalah, Ibu Farida bisa apa.

Namun apa yang Ibu Farida inginkan tidak terjadi. Hidup Roman semakin hari semakin hambar. Dulu dia sibuk bekerja tapi masih ada harapan dalam hatinya. Sekarang dia sengaja menyibukkan diri untuk mengalihkan rasa sepinya.

Dulu saat memiliki waktu sesingkat apapun selalu dia manfaatkan bersama Nia istrinya. Sekarang Roman seakan enggan meluangkan waktu sedikitpun dengan Nia. Berulang kali Nia berusaha merayunya tapi tak sedikitpun Roman berniat padanya. Roman tidak memiliki gairah untuk menyentuh istrinya. Seperti kehilangan rasa, hambar dan tidak berna*su sedikit pun.

Roman masih normal tentunya. Namun rasa kecewanya terhadap Nia membuatnya kehilangan rasa. Merasa ditipu dan dimanfaatkan. Dan yang pasti Roman merasa apa yang dilakukannya selama ini terhadap Nia hanyalah sia sia.

Nia yang mengaku trauma untuk hamil karena melihat kakaknya meregang nyawa saat melahirkan. Roman bisa mengerti alasan Nia tidak mau hamil kala itu. Dengan syarat Nia mau terapi untuk menghilangkan traumanya .

Nia pun menuruti keinginan Roman. Walaupun sudah lima tahun mereka menikah trauma Nia tidak kunjung sembuh, Roman masih mampu untuk bersabar. Tapi kini harapan kecil itupun musnah sudah ketika melihat kenyataan yang sebenarnya.

Nyatanya Nia telah mengangkat rahimnya. Sekuat apapun dia berusaha mengobati trauma itu tidaklah berguna sama sekali . Dan sekuat dan serajin apapun Roman membuahi Nia ,tidak akan pernah ada hasilnya.

Kecewa yang Roman rasakan telah membuat rentang diantara mereka semakin jauh. Dan Nia ,sampai saat ini tidak menyadari jika perubahan Roman karena dirinya. Nia merasa Roman sibuk saja saat ini. Karena Roman belum ingin membahasnya dengan Nia. Roman akan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan kekecewaannya. Itulah sebabnya Roman tetap diam .

Tanpa Roman sadari jika kini dia menyimpan sebuah bom dalam rumah tangganya. Menunggu waktu untuk meledak. Yang mungkin saja bisa mempora porandakan hidupnya maupun Nia. Atau mungkin menghancurkan rumah tangga mereka yang terjalin dari kata cinta itu.

Entahlah.....

...****************...

Hai Sista 💖

Mohon maaf ya besok dak bisa Update karena ada acara di rumah. Mudah mudahan besoknya lagi kita lanjut ya... 👍

Tetap semangat membaca Readers. Selalu dukung yaa dan mohon doanya semoga pihak NT secepatnya lulusin kontraknya.

Love you all 💖

1
novi 99
nama Asha cocok untuk orang dan karakternya ... tapi nama Kamila gak cocok dengan hatinya yang durjana
novi 99
ini yang paling busuknya Kamila ...

pura - pura baik sama asha tapi dia yang buat Rey datang ... alasan ketiduran di bath up....
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Nadia
ini anak dan dua anak sama" bejat nya Budi roman dan ray
Wa Tie
Luar biasa
Tua Jemima
nyesek
mbak i
happy ending❤️❤️❤️
mbak i
aku bahagia banget .ereka yang baikan,,roman jangan bodoh lagi,,,awas kalau goblok lagi
Dewi Nurlela
knp ga langsung dicerai aja sich roman,
Dewi Nurlela
jangan" mantannya Bu farida
Frandamia 💀
Luar biasa
Joy Santoso Awine
sdh berapa kali nangis baca bab yg memilukan hati...keren banget bisa membawa pembacax merasakan sakit yg di rasakan oleh tokoh2 yg ada
Biru Laut mama anggita
aduh Thor kamu berhasil membuatku menangis yaa cerita yang menyayat hati 😭😭😭😭😭
Biru Laut mama anggita
semakin kesini aku sampai mengeluarkan air mata dengan nasib asha yaa .....
DPuspita
Dr mulai akta cerai nya keluar sampai capther ini, kok Rey diem2 aja? Dia tau atau gak ya kl udah cerai dg Asha? atau gak peduli? atau othor lupa tulis ceritanya? 🤔
Fitria Ningsih
resiko jd istri ke2 jd g usah merasa sakit hati sha, gimana perasaan nia saat swami nya meminta ijin menikah lg kmu jg pernah merasakan bukan. jd selamat menikmati
Ratna Nur
apa kabar Rey Thor.....buat cerita Rey dong/Rose//Rose/
Aty Gusasi
apa mantan suaminya mertuanya asha ya
Neney chica
Novel yang bagus.
BunDa TuTi 0910
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!