NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERJALANAN MENUJU IBUKOTA

Sesampainya kami di gerbang selatan, aku melihat ada 3 kereta kuda yang sedang bersiap. Terlihat beberapa pekerja sedang memasukan barang2 ke dalam kereta kuda, kami pun mendekati rombongan itu, dan seorang pria menyapa kami.

"Apakah kalian party yang akan mengawal kami?"tanya pria itu

"Benar, kami adalah party petualang Silvermoon" kataku

"Perkenalkan, namaku Migur, aku adalah seorang pedagang" ucapnya

"Senang bertemu dengan anda, namaku Ryo kebetulan aku adalah Leader dari party ini" Kataku

Aku juga memperkenalkan anggota lainya pada Migur.

"Baiklah kalau begitu kalian bisa menumpang di kereta manapun, barang bawaan kami tidak terlalu banyak" ucap Migur

"Baiklah, aku akan mengaturnya bersama anggotaku terlebih dulu," kataku

"Tentu saja, kalau begitu mohon kerja samanya" ucap Migur

Aku pun menemui yang lainnya.

"Jadi, bagaimana pembagian tugasnya" ucap Max

"Migur berkata kalau rombongannya ketiga kereta kuda itu, dan karena barang bawaan mereka tidak banyak, kita bisa menempati kereta manapun" kataku

"Kalau begitu aku akan berada di kereta tengah, aku kan menggunakan Sense ku untuk mendeteksi apa bila ada bahaya atau monster yang mendekat" ucap Tiana

"Baiklah, kalau begitu Max dan Miki, kalian di depan seperti biasanya" ucapku

"Oke, serahkan padaku" ucap Max sambil tersenyum

"Baiklah," ucap Miki

"Anu, Ryo.. Bolehkah aku belajar sihir darimu selama di perjalanan?" ucap Airen

Yah memang selama ini aku selalu saja sibuk dengan urusan ku sendiri jadi belum sempat mengajarinya, jadi sambil menghabiskan waktu selama di perjalanan ada baiknya aku menepati janjiku untuk mengajarinya sihir.

Aku menghampiri Migur yang sedang mengatur anak buahnya.

"Permisi tuan" kataku

"Oh Ryo, jadi bagaimana? Apa kita sudah siap berangkat?" tanya Migur

"Tentu, aku akan menempatkan 2 orang anggota ku di kereta terdepan,1 orang di tengah dan 2 orang lagi dibelakang. Apa itu baik2 saja?" kataku

"Tapi kereta tengah agak sedikit sempit karena kami memfokuskan barang2 penting disana" ucap Migur

"Tidak masalah, yang akan berada disana adalah Hunter kami, dia lebih suka berada di atap karena dia selalu menggunakan skill nya untuk mengawasi sekitar" kataku

"Oh, begitu rupanya. Baiklah dengan begitu aku merasa perjalanan kita akan semakin aman" ucap Migur

"Tentu, kami akan berusaha semampu kami untuk melindungi rombongan ini" kataku

"Baiklah kalau begitu ayo kita berangkat" ucap Migur

Setelah itu kami pun segera berangkat menuju Ibukota dan mulai bergerak meninggalkan kota Takt. Di awal perjalanan semuanya baik2 saja dan tidak ada masalah.

...***...

Max melihat Tiana yang sedang duduk diatas kereta kedua dan terlihat seperti memikirkan sesuatu.

"Hey Miki, menurutmu bagaimana tentang Tiana" ucap Max

"Bagaimana apanya" ucap miki

"Aku merasa masih merasa kalau dia terbebani akan sesuatu" ucap Max

Miki menatap Tiana yang sedang duduk di atap kereta kedua, dia sedang memantau keadaan sekitar, wajahnya tenang seperti biasanya.

"Aku tidak tahu Max, yang aku tahu dia sangatlah setia pada Ryo dan sangat mempercayai serta menghormatinya" ucap Miki

"Itu memang benar, aku juga melihat itu, tapi entah mengapa kalau aku merasa kalau dia sering memikirkan sesuatu" ucap Max

"Yah wajar saja, ras nya hampir musnah karena serangan dari Kerajaan Maelstorm, dia dan banyak ras nya kini banyak yang terpaksa menjadi budak" ucap Miki

"Kau benar, mungkin dia memikirkan hal itu selama ini" ucap Max

"Mungkin saja" ucap Miki sambil terus menatap Tiana

...***...

Sementara itu di kereta ketiga, Aku dan Airen sedang berbicara tentang sihir yang ku ciptakan seperti Radar, Search, dan Regeneration. Aku juga mengajarinya beberapa sihir yang ku pelajari dari beberapa buku yang kubeli dari toko kemarin.

"Radar memang sangat berguna, cara menggunakannya juga mudah, tapi itu sangat menguras mana" ucap Airen

"Aku tidak tahu kalau itu sangat menguras mana, karena setiap aku menggunakannya aku tidak merasakan hal apapun" kataku

"Hmm. Itu mungkin karena jumlah manamu terus meningkat dan juga kemampuan dari Berkah Sihir milikmu" ucap Airen

"Kemungkinan seperti itu" kataku

"Tapi sihir Radar ini memang mudah" ucap Airen

"Ya kau hanya harus menyebarkan mana mu ke sekitarmu dan merasakannya" kataku

"Kau benar, tapi sekarang radius yang bisa ku deteksi hanya sekitar 20 meter saja" ucap Airen

"Selama kau terus melatih kontrol mana mu, kurasa kelak radiusnya akan bertambah" kataku

"Semoga saja begitu, kalau begitu akan kembali berlatih untuk mengontrol mana milikku" ucap Airen sambil tersenyum lalu kembali berlatih kontrol mana

Aku kembali membaca buku sihir yang ku beli kemarin.

Aku sudah mempelajari sihir2 tingkat rendah seperti Fireball, Waterball, Windcutter, Lightball, dan banyak lagi. Namun kurasa kekuatan nya berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya. Contohnya di buku tertulis kalau fireball cukup effisien melawan monster peringkat rendah, tapi setelah kemarin aku mencobanya di ruang pelatihan guild, bahkan boneka peraga yang biasanya mampu menahan serangan sihir kelas menengah, langsung hancur karena satu tembakan fireball milkku.

Itu membuat banyak orang yang melihatnya terkejut dan keheranan, bahkan mereka mengira kalau itu adalah sihir tingkat atas, aku mengatakan pada mereka kalau itu hanya fireball, tetapi mereka tetap tidak mempercayainya.

Ada beberapa petualang yang sedang berada disana mengatakan padaku kalau kekuatan fireball yang ku rapalkan itu kekuatannya hampir setara sihir tingkat atas.

...***...

Setelah melakukan perjalanan selama 2 hari, rombongan kami pun tiba di desa Yoro ketika hari mulai gelap, Migur mengatakan pada kami kalau perjalanan akan dilanjutkan esok pagi, karena terlalu beresiko melewati dua tepian hutan di malam hari karena terlalu beresiko.

Desa Yoro lebih nampak seperti sebuah kota kecil dari pada desa pada umumnya, bahkan jika di bandingkan dengan desa Fern, desa Yoro dua kali lipat lebih besar besar. Banyak penginapan dan juga kedai makan. Terlebih karena ini merupakan tempat transit sebelum atau sesudah melewati dua tepian hutan, tempat ini memiliki lebih banyak penduduk dan juga suasananya lebih ramai.

"Ayo kita pergi makan, aku sudah sangat lapar sekali" ucap Max

"Aku juga sedikit lapar" ucap Airen

"Baiklah, aku juga merasa cukup lapar, ayo kita pergi makan" kataku

Miki dan Tiana hanya mengangguk tanda setuju. Akhir2 ini Miki menjadi lebih pendiam, kalau tiana memang sedari awal dirinya selalu sikap seperti itu. Mungkin Tiana adalah tipe orang yang tidak banyak bicara dan lebih sering diam.

Kami pun tiba di penginapan yang cukup besar dan juga memiliki restoran di dalamnya. Setelah memesan kamar, kami pun langsung duduk di restoran penginapan itu untuk memesan makanan, ketika semua orang duduk Tiana seperti sedang mewaspadai sesuatu..

"Ada apa Tiana" kataku

Tiana melihat kearahku dan berkata..

"Tidak ada apa-apa, bolehkah aku pergi sebentar?"ucap Tiana

"Hmm? (yah mungkin dia perlu ke kamar kecil atau semacamnya, jadi biarkan saja) tentu, tapi kembalilah untuk makan bersama dengan kami" kataku

"Baik, aku permisi sebentar" ucap Tiana

Tiana pun melangkah menuju ke pintu keluar..

"Ada apa dengannya? Dia nampak sedikit aneh" ucap Max

"Hmm? Mungkin dia hanya butuh ke kamar kecil atau semacamnya, jadi biarkan saja" kataku

"Tapi memang sejak kemarin sikapnya sedikit aneh" ucap Miki

"Aneh bagaimana? Aku tidak merasa begitu" ucap Airen

"Aku juga merasa begitu" ucap Max

"Mungkin dia rindu teman2nya" ucap Airen

"Itu mungkin benar, jadi sebaiknya kita berikan sedikit ruang untuknya" ucap Miki

"Miki benar, sebaiknya kita berikan ruang untuk dirinya, dia sudah melewati banyak masa sulit dalam hidupnya jadi biarkan dia memiliki waktu untuk dirinya sendiri" kataku

...***...

Tiana berjalan ke arah sebuah gang yang cukup sepi sendirian, dia melihat kesekitar dan berhenti disana..

'Keluarlah, aku tahu kalian disana" ucap Tiana

Suasana nampak hening dan hanya terdengar suara riuh di kejauhan, lalu muncul dua orang elf yang berpakaian serba hitam dan mengenakan penutup wajah dari balik bayang-bayang.

Tiana menatap kearah mereka dan berkata

"Tidak perlu basa basi lagi, katakan apa tujuan kalian mengikuti kami" ucap Tiana

Kedua elf itu hanya diam sambil terus menatap Tiana

"Jadi kalian ingin memilih cara yang sulit ya" ucap Tiana serata mengeluarkan belati miliknya

"Tunggu, kami tidak bermaksud menyerangmu" ucap elf berbaju hitam 1

"Lalu apa tujuan kalian mengikuti rombongan kami sejak meninggalkan kota Takt" tanya Tiana dengan tatapan yang Dingin

"Kami hanya penasaran, kau adalah ras dark elf, tapi mengapa kau memilih menjadi petualang sedangkan ras mu sedang mengalami masalah besar" tanya elf berbaju hitam 2

"Itu bukan urusan kalian, pergilah dan jangan ikuti kami lagi" ucap Tiana

Kedua elf berbaju hitam itu pun sedikit bertukar pandang lalu berkata..

"Maaf kami tidak bisa melakukan itu" ucap elf berbaju hitam 2

"Tapi kau tenang saja, kami tidak ada niatan untuk menyakiti kalian" ucap elf berbaju hitam 1

"Menyakiti kami? Aku ragu kalian dapat melakukan itu, jika tujuan utama kalian bukan aku berarti kau sedang mengawasi kelompok kami, katakan apa yang kalian inginkan" ucap Tiana

Kedua elf berbaju hitam itu nampak tenang dan tetap tidak mau mengatakan apa tujuan mereka. Merasa obrolan ini tidak menemui titik terang, Tiana pun memutuskan untuk menyerang terlebih dahulu untuk mengorek informasi dari mereka.

Seketika Tiana melesat hendak menyerang kedua elf berbaju hitam itu, menyadari Tiana hendak menyerang mereka, keduanya segera mengeluarkan senjata mereka dan bersiap melawan Tiana dan pertarungan pun tidak terhindarkan.

Kedua elf itu mengepung Tiana dari kedua sisi, serangan demi serangan mereka lancarkan untuk menjatuhkan Tiana. Tetapi sepertinya mereka tidak dapat mengimbangi kemampuan dan kekuatan Tiana yang telah dilatihnya selama ratusan tahun.

Dengan mudah Tiana menjatuhkan mereka berdua, bahkan salah satu diantara mereka terlihat pingsan setelah menerima tendangan telak dari Tiana. Setelah kedua elf berbaju hitam itu terkapar, Tiana menghampiri salah satu diantara mereka yang masih tersadar.

"Katakan padaku siapa yang menyuruhmu" ucap Tiana

"Uhk.. Kau.. Siapa kau.. Sebenarnya?" ucap elf berbaju hitam 1

"Katakan siapa yang memerintahkanmu mengikuti kami" ucap Tiana sambil mengancam dengan belatinya di leher elf itu

Elf berbaju hitam itu tetap tidak mengatakan apapun, karena menemui jalan buntu, Tiana akhirnya melepaskan mereka dan memberi peringatan.

"Katakan pasa siapapun yang memerintahkan mu, jika hal seperti ini terjadi lagi, aku tidak akan segan2 pada kalian" ucap Tiana seraya pergi meninggalkan mereka dan bergegas kembali ke penginapan.

Setibanya di penginapan, Tiana langsung menghampiri Ryo dan yang lainnya. Airen melihat Tiana kembali dan memanggilnya.

"Tiana, cepat kemari" ucap Airen

Tiana pun langsung menghampiri dan duduk didekat Airen.

"Aku sudah memesankan steak Wildboar kesukaanmu" ucap Airen

"Terima kasih, tapi kenapa kalian belum makan? tanya Tiana

"Kami menunggu mu Tiana, akan lebih menyenangkan jika kita makan bersama" ucap Miki

"Itu benar, selama dalam misi aku ingin menjaga kekompakan dan kebersamaan kita sebahai satu tim/party" kataku

Tiana hanya tersenyum mendengar itu. Kami pun mulai makan bersama, namun Max sempat memandang Tiana untuk sejenak sebelum Tiana menyadari kalau Max menatapnya. Namun keduanya tidak berkata apapun dan melanjutkan makan bersama.

Setelah selesai makan bersama dan sedikit minum2 bersama, Aku, Airen, dan Miki hendak kembali ke kamar masing2.

"Hmm? Apa kau masih akan disini Tiana?" tanya Airen

"Ya aku belum mengantuk, aku akan disini sebentar" ucap Tiana

"Baiklah kalau begitu kami ke kamar duluan" ucap Miki

Aku pun melihat Max yang nampak masih terus minum.

"Max, kau masih ingin minum juga?" tanyaku

"Yaahh, aku ada sedikit masalah dirumah, mumpung sedang minum aku ingin minum sedikit lebih banyak" ucap Max

"Baiklah, tapi kau juga harus istirahat Max" ucap Airen

"Airen benar, kita besok harus berangkat pagi untuk melanjutkan misi pengawalan ke ibukota kan" ucap Miki

"Iya aku mengerti" ucap Max

Aku merasakan ada suasana yang berbeda disini, tapi biarlah. Sejak berangkat mereka berdua nampak seperti ada sesuatu yang ingin di bicarakan, biar berikan mereka ruang untuk saling berbicara.

"Baiklah kalau begitu kami duluan, sampai nanti" kataku

Setelah yang lain pergi, kini tinggal Max dan Tiana yang tertinggal disana, nampaknya Tiana mengerti kalau Max sedang mencurigainya, namun Tiana tetap tenang menunggu momen yang pas.

"Jadi kapan kau akan mengatakan yang sebenarnya pada kami?" ucap Max

"Sebenarnya tentang apa" jawab Tiana

"Jelas sekali setelah kau kembali kau sedikit berkeringat seperti sehabis bertarung kecil, yang lain mungkin tidak menyadarinya, tapi aku menyadari itu" ucap Max

Tiana menatap kearah Max sebentar lalu berkata..

"Aku hanya mengurus beberapa lalat yang mengganggu" ucap Tiana

"Lalat? Jadi sekarang kau mulai bermusuhan dengan lalat juga?" ucap Max

Tiana kembali menatap kearah Max dan memberikan tatapan serius..

"Jadi katakan saja apa yang ingin kau katakan, tidak perlu berbelit2" ucap Tiana

"Berbelit2? aku hanya penasaran apa yang barusan kau lakukan di luar" ucap Max

"Aku sudah bilang aku hanya mengurus lalat" ucap Tiana

Seketika mereka berdua saling terdiam, nampak wajah yang serius dari mereka berdua, namun Tiana memutuskan untuk mengalah den mengatakan pada Max yang sebenarnya.

"Baiklah aku akan mengatakannya, sedari ketia meninggalkan kota Takt ada dua orang yang terus mengikuti rombongan kita pada jarak tertentu" ucap Tiana

"Mengikuti kita?" ucap Max dengan sedikit terkejut

"Itu benar, keduanya adalah elf yang berpakaian serba hitam dan mengenakan penutup wajah" ucap Tiana

Max diam sejenak mencoba memikirkan apa yang dikatakan oleh Tiana.

"Lalu apa kau berhasil mendapatkan informasi dari meteka?" tanya Max

"Aku berhasil menjatuhkan keduanya, tapi mereka menolak untuk memberikan informasi" ucap Tiana

"Begitu ya, apa mungkin dia adalah utusan dari ras elf yang di rumorkan para pembebas budak ras elf dan dark elf" ucap Max

"Sepertinya bukan, karena tujuan mereka bukanlah aku, bahkan nampaknya mereka tidak mengetahui kalau aku adalah seorang budak" ucap Tiana

"Begitu ya, ini menjadi semakin rumit" ucap Max

"Benar, tapi aku sudah memberikan ancaman pada mereka untuk tidak lagi mengikuti kita" ucap Tiana

Max pun berfikir sejenak, lalu bangkit dari duduk ya dan berkata..

"Yah, baiklah jika kau sudah berhasil menjatuhkan mereka, semoga saja mereka tidak mengikuti kita lagi" ucap Max

"Aku juga berharap demikian" ucap Tiana

"Kalau begitu aku akan ke atas untuk beristirahat, kau juga istirahatlah Tiana" ucap Max

"Baiklah" ucap Tiana dengan tenang

"Lain kali jangan menanggung nya sendirian oke? kita ini adalah rekan, jangan lupakan itu" ucap Max sambil tersenyum dan melangkah pergi

Tiana hanya tersenyum dan melihat kepergian Max dari tempatnya duduk..

1
Raysonic™
wow
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
RizSlide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
RizSlide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
RizSlide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
RizSlide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
RizSlide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
RizSlide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
RizSlide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
RizSlide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
RizSlide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
RizSlide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!