ini karya kedua ku,mohon dukungan nya ya...
selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat datang di jakarta
Setelah 2 jam penerbangan,akhir nya mereka sampai di bandara jakarta dengan selamat. Era yang baru pertama kali ke jakarta pun merasa sangat senang apalagi jakarta adalah tanah kelahiran nya.
"selamat datang di jakarta adek abang" ucap duo V bersamaan.
"terima kasih abang" ucap Era.
Era berada di antara Vero dan Varo,sedangkan Lia berada di antara Gilang dan Bima. Tiba tiba ada empat mobil yang berhenti di depan mereka dan mereka tau ke empat mobil itu milik siapa.
(bagaimana mereka bisa tau kalo kami pulang malam ini?) batin Vero.
(kenapa empat mobil ini berhenti di depan kami?,dan hendak menjemput siapa tengah malam begini?) batin Era.
(ck,kenapa mereka belum tidur sih,inikan sudah tengah malam?) batin Varo.
(aduh,kenapa mereka jemput sih?) batin Gilang.
(padahal gue mau istirahat dulu ke mansion pribadi duo V,kenapa mereka jemput sekarang?) batin Lia.
(aduh,gimana nih?) batin Bima.
Kemudian mereka melihat ke arah Vero dan bertanya melalui kontak mata apakah Vero memberitahu mereka,dan Vero yang merasa di tatap oleh sepupu dan kembaran nya pun menggelengkan kepala nya yang berarti tidak memberitahu mereka.
Hingga semua orang yang ada di dalam empat mobil tersebut pun keluar dan menghampiri anak mereka masing masing. Era yang meyakini bahwa dua orang paruh baya yang menghampiri mereka adalah orang tua nya,ia pun sedikit takut pada mereka dan memeluk Vero dari belakang dengan erat.
"bang Vero,Era takut" bisik Era.
"tenang ya,ada abang di sini. Mereka adalah mommy daddy adek jadi jangan takut ya,abang selalu di sisi adek" bisik Vero.
Varo pun bergeser sedikit ke samping Vero untuk melindungi Era dari orang tua nya.
"halo anak anak mommy yang ganteng,bagaimana kabar nya?" ujar Gia.
"baik" jawab kedua nya dengan dingin.
"sampai kapan kalian akan bersikap dingin pada kami?" tanya Andra.
"terserah kami"
"eh siapa gadis yang ada di belakangmu Vero?,hey!!!,lancang sekali kamu memeluk putraku dari belakang sini kamu!!!" marah Gia.
Sebelum tangan Gia menyentuh tangan Era,Varo langsung menepis nya dengan kasar.
"jangan sekali kali anda menyentuh adek kami dengan tangan anda" ucap Varo penuh penekanan.
"adek?,kenapa kalian membawa nya kembali ke sini hah?!!!!" marah Andra.
"kalian tau kan keluarga kita tidak mengharapkan kehadiran nya?!!!" marah Gia.
"hanya kalian dan para orang tua lain nya saja yang tidak mengharapkan nya,sedangkan kami dan para sepupu sangat menginginkan kehadiran nya" jelas Varo.
"jika kalian tidak mau,maka tinggalkan lah kami dan kami akan pulang ke mansion kami sendiri" ucap Vero.
Ia pun pergi dari hadapan orang tua nya sambil menggandeng adek nya dan di ikuti oleh kembaran dan para sepupu nya termasuk Mita,Sena dan Zefan.
Tapi tiba tiba mereka semua berhenti saat mendengar perkataan seseorang yang mengancam mereka.
"jangan harap kalian selamat bila tetap pergi dari tempat ini" ucap seseorang itu dengan lantang.
Mereka semua terkejut termasuk para orang tua mendengar suara orang tersebut yang sangat mereka kenal yang tak lain adalah tuan besar Bagaskara yang datang bersama istri nya nyonya besar Bagaskara.
Mereka pun kembali mendekati orang tua mereka,tapi Vero tetap memeluk erat adek nya karna takut orang tua nya akan menyakiti nya. Nyonya dan tuan besar Bagaskara berjalan mendekati Vero.
"akhir nya kalian menemukan adek kalian juga,sini sayang peluk grandma" ucap Berlinda nyonya besar Bagaskara.
Era menatap Vero dan menggelengkan kepala nya pelan karna ia masih takut,tapi Vero meyakinkan adek nya bahwa mereka tidak seperti para orang tua kita. Akhir nya Era menghampiri Berlinda dengan ragu dan sesekali melihat ke arah abang nya tapi abang nya mengaggukkan kepala untuk meyakinkan nya.
Berlinda yang tidak sabar pun langsung menarik Era dan memeluk nya dengan erat,Era pun perlahan membalas pelukan nya.
"selamat datang di keluarga besar Bagaskara sayang" ucap Berlinda setelah melepaskan pelukan nya.
"terima kasih atas sambutan nya..." ucap Era yang bingung mau memanggil siapa orang ada di depan nya ini.
"panggil grandma sayang,saya adalah grandma kamu, orang tua dari papa Gibson" ujar Berlinda memperkenalkan diri nya.
"saya Bagaskara panggil aja grandpa,saya juga orang tua papa Gibson" timpal Bagas.
"iya,terima kasih atas sambutan nya grandma grandpa"
"sama sama sayang. Oh ya nama kamu siapa?" tanya Berlin.
"nama saya Xaviera Gabriella Giandra"
"nama yang cantik"
"sudah,sekarang pulang ke mansion daddy dan tidak ada penolakan,pokok nya semua harus pulang ke mansion utama" tegas Bagas.
"baik daddy,grandpa" jawab semua nya.
"eemm...grandpa,adek sama kita ya" mohon Varo.
"tidak,biarkan adek kalian bersama kami" tegas Bagas.
"baiklah" jawab Varo lesu.
Akhir nya semua keluarga besar Bagaskara pulang ke mansion utama atas perintah Bagas. Era duduk di antara Bagas dan Berlin,dan kantuk mulai menyerang nya. Ia pun tertidur di bahu Bagas.
"apa dia tertidur?" bisik Berlin.
"iya,mungkin dia kelelahan. Biarkan saja" jawab Bagas yang juga berbisik.
Sesampai nya di mansion pertama,mereka langsung menuju ke kamar masing masing karna jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari.
"grandpa,di mana Era?" tanya Zefan.
"masih ada di dalam mobil,dia ketiduran" jawab Bagas.
"biar aku saja yang menggendong nya" ucap Vero.
"eh eh eh gak,biar abang aja yang gendong dia,kalian istirahat aja ke kamar" cegah Zefan.
"baiklah,selamat malam bang Zefan grandpa" ucap semua nya.
"selamat malam" jawab Bagas dan Zefan bersamaan.
Bagas pun langsung pergi ke kamar nya, sedangkan Zefan menggendong Era dan membawa nya ke kamar kosong yang ada di samping kamar nya. Zefan meletakkan nya dengan perlahan dan memposisikan nya dengan nyaman.
(selamat datang di keluarga besar Bagaskara dan selamat malam Era) batin Zefan.
Kemudian ia meninggalkan kamar Era dan pergi ke ke kamar nya untuk istirahat juga.
...****************...
pagi hari nya,semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan tapi Era belum turun juga.
"ke mana anak itu?,kenapa lama sekali turun nya?" kesal Kinan mama Gilang dan Sena.
"paling juga masih tidur" timpal Prili bunda Bima dan Mita sinis.
"kenapa harus nunggu dia sih dad?" gerutu Tasya mami Lia dan Zefan.
"iya,mendingan kita langsung makan aja dari pada nunggu anak itu" ketus Gia mommy Vero,Varo dan Era.
"diam!!!,kalian ini apa apaan sih?,terutama kamu Gia,dia itu putrimu jadi gak boleh kamu kayak gitu sama putri kandungmu sendiri!!!" marah Bagas dan menekan kata'putri kandungmu'.
"biar Zefan aja yang panggil dia grandpa" ucap Zefan.
"iya,cepat panggil dia ya" ucap Bagas.
Zefan pun naik ke lantai dua dan menuju ke kamar Era,ia mengetuk pintu kamar Era berharap di Era membukakan pintu dan keluar. Tapi Era justru meminta nya untuk masuk.
"Era,ayo turun,yang lain sudah menunggumu sejak tadi untuk sarapan bersama" ucap Zefan lembut.
"gak bang,Era takut mereka..." ucap Era tapi terpotong dengan ucapan Zefan.
"kenapa?,gak papa kok gak usah takut. Di sini ada abang kembarmu bang Zefan dan para sepupu yang lain,dan juga grandpa dan grandma. Kami semua ada di sisimu jadi jangan takut ya,yuk turun" jelas Zefan.
"terima kasih bang Zefan" ucap Era tulus.
Mereka berdua pun turun ke meja makan,para orang tua menatap Era dengan sinis karna telah membuat mereka menunggu lama. Era yang di pandang seperti itu pun bersembunyi di belakang Zefan. Zefan pun tak masalah,ia menuntun Era sampai di tempat duduk nya yang ada di antara Vero dan Varo.
Mereka pun makan dengan tenang,dan sesekali Vero dan Varo mengambilkan apa yang di inginkan oleh adek nya. Vero juga meminta salah satu maid untuk membuatkan susu vanila kesukaan adek nya,awal nya Era menolak dan ingin membuat nya sendiri tapi Vero tak memperbolehkan nya.