Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.
Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.
Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.
"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"
Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21. Bertemu mantan mertua.
Beberpa hari berlalu..
Malam ini Rere nampak sudah bersiap dengan gaun yang cantik, dia akan di ajak ke acara perusahaan sesuai dengan rencana nya.
"Ini sudah waktunya, ayo pergi" ajak Edward.
"Hem, tunggu sebentar" balas Rere yang masih belum puas dengan hasil make up nya.
Meski bukan make up tebal tapi lebih ke natural tapi tetap saja Rere ingin penampilan nya memuaskan.
Edward yang melihat Rere sudah cantik semakin merasa kesal, karena menurutnya semakin cantik wanita maka semakin banyak saingan nya.
Entahlah Edward hanya sedang merasa jika dia menyukai Rere, dan dia tak ingin ada saingan lain untuk mendapatkan Rere.
"Sudah, ayo" Rere bangkit dari duduknya.
Edward yang melihat kecantikan Rere tak bisa mengendalikan dirinya, dia mendekati Rere dan langsung mencium bibir Rere.
Hemph..
Rere yang di cium tak sempat menolak karena bibirnya sudah terlanjur terbuka dan alhasil dia harus membalas ciuman Edward.
Keduanya berciuman bebarapa menit hingga akhirnya ciuman terlepas karena Rere mendorong dada Edward.
"Lipstik ku habis" Rere mengeluhkan bibirnya yang di cium.
"Pakai lagi" balas Edward.
"Iya mau" balas Rere memegang lipstik.
Tapi saat Rere akan mengoleskan lipstik ke bibirnya tiba-tiba tangan nya di tahan oleh Edward.
Dan Edward mengambil alih lipstik itu, lalu mengoleskan lipstik warna merah itu di bibir Rere.
Mata Rere tertuju pada wajah Edward yang sangat dekat, lama dia menatap Edward hingga akhirnya Rere sadar jika Edward sudah selesai mengoleskan lipstik di bibirnya.
"Cantik" puji Edward.
"Aku wanita tentu saja cantik" Rere tersenyum penuh percaya diri.
"Ya, tapi ada laki-laki yang cantik juga" balas Edward sambil menyimpan lipstik itu.
Rere menaikan sebelah alisnya ke atas.
"Siapa?" tanya Rere.
"Entahlah, ayo keluar kamar" ajak Edward sambil memegang tangan Rere.
Dan saat tangan keduanya bersentuhan Rere nampak sedikit gugup.
Dia bisa merasakan perasaan nya yang berbeda pada Edward, dia bukan hanya menyukai sikap Edward yang dingin tapi perhatian, Rere juga merasakan getaran yang bisa di bilang cinta.
"Apakah ini cinta?" batin Rere sambil melihat tangan nya yang di pegang oleh Edward.
Langkah kaki Edward yang tidak seimbang kembali membuat langkah mereka terasa lambat, tapi meski begitu Rere merasa senang dan tak pernah malu berdampingan dengan pria seperti Edward.
Bagi Rere Edward adalah pria hebat, kenapa begitu? tentu saja karena Rere tahu tak mudah bisa menerima kekurangan diri sendiri dan melihat Edward yang bisa menerima kekurangan nya dia merasa semakin kagum pada pria tampan itu.
"Tom, apakah Andre datang?" tanya Edward.
"Tentu tuan, tuan Andre dan keluarga nya pasti datang" balas Tom.
"Bagus, pastikan jika semaunya berjalan lancar" ucap Edward lagi.
"Baik tuan" sahut Tom yang Mengemudikan mobil nya.
Dan Rere yang mendengarkan nampak bingung, Rere tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan oleh Edward.
Andre?
Rere nampak bertanya-tanya, siapa Andre yang di maksud oleh Edward.
"Apakah Andre mantan suami ku? atau Andre yang lain?" batin Rere bertanya-tanya.
Beberapa waktu berlalu..
Akhirnya mereka pun sampai di gedung tempat acara di buat, Rere dan Edward turun dari mobil dan saat baru turun Edward nampak sedikit gelisah hal itu bisa di lihat oleh kacamata Tom yang tajam.
"Anda yakin tuan?" tanya Tom.
"Aku merasa gugup Tom, tolong ambilkan aku minum" ucap Edward yang tiba-tiba merasa gugup.
Rere kebingungan saat mendengar ucapan Edward, dia melihat pria itu nampak berkeringat dingin.
"Ada apa?" tanya Rere.
"Tuan mungkin sedang tidak percaya diri, nona. bisakah anda membantu tuan?" tanya Tom.
"Tentu, apa yang bisa aku bantu?" balas Rere yang balik bertanya.
Tom melirik Edward yang sedang minum, lalu melihat Rere.
"Teruslah memegang tangan tuan muda, dan jangan pergi satu langkah pun dari pandangan nya, tuan muda membutuhkan anda untuk membuat nya merasa tenang" ucap Tom.
"Itu tak perlu" Edward menolak.
"Tidak masalah, aku akan terus memegang tangan anda tuan" Rere langsung memegang tangan Edward.
Membuat Edward yang semula gugup kini perlahan bisa mulai mengendalikan dirinya dari rasa gugup akan ketidaknyamanannya.
Dia memang sudah bisa bersahabat dengan takdir, tapi tetap saja terkadang Edward merasa gelisah karena takut dengan omongan orang-orang yang bisa saja membuat nya sakit hati karena ketidak-sempurnaan nya ini.
Edward masuk bersma Rere yang terus menggenggam tangan nya, keduanya yang baru masuk langsung mendapatkan sorotan dari banyak mata yang melihat ke arah nya.
Tom ada di belakang mereka, dan membuat semua mata bertanya-tanya akan siapa orang yang ada di depan Tom karena acara ini di adakan hanya untuk mengenalkan Edward kepada semua tamu undangan yang kebanyakan adalah rekan bisnisnya.
"Andre, apa Mamih tidak salah lihat bukan kah itu wanita jalaaang itu" tunjuk Mamih Della.
Andre yang sedang bersama teman nya seketika mengahdakan pandangan nya ke arah seseorang yang di tunjuk oleh tangan Mamih nya.
Dan ya, Andre juga mengenali wanita yang sedang bersama dengan Edward sepupunya.
"Bagaimana mungkin, kenapa Rere ada bersama pria pincang itu" Andre nampak tidak percaya jika Rere mantan istrinya bersama dengan Edward.
Dan penampilan Rere sangat jauh berbeda dari Rere yang dia kenal dulu, Rere terlihat sangat cantik dan menawan bahkan menurut nya tak pantas bersanding dengan Edward yang pincang.
Lain dengan Mamih Della yang menatap penuh kebencian pada Rere, karena sebelum nya gara-gara jatuh cinta kepada Rere Andre sempat membangkang padanya.
"Kamu sudah menjualnya kan, kenapa bisa wanita itu ada bersama si pincang" tanya Mamih Della lagi.
"Entahlah, aku juga tidak tahu. tapi seperti nya aku tahu apa yang terjadi sekarang Mih" kata Andre sadar akan satu hal.
Andre merasa Rere sedang membalas kan dendam nya dengan mendekati Edward.
Dan kehancuran Zeck, entah kenapa Andre juga merasa jika bukan Edward yang berulah nya melainkan Rere sendiri yang merasa sakit hati karena telah dia jual dan buang.
"Apa? apa yang terjadi?" tanya Mamih Della penasaran.
Andre tak menjawab, dan matanya tertuju ke arah Rere yang masih memegang tangan Edward.
Rasanya dia begitu marah, entahlah sekalipun dia sudah membuang Rere ke tempat Zeck tapi tetap saja setelah kembali bertemu dengan Rere getaran yang dulu pernah dia rasakan entah kenapa sekarang Andre rasakan kembali.
"Ndre" panggil Mamih Della merasa tak senang lagi untuk berada di acara ini.
"Mamih bawel, lebih baik Mamih pulang saja" Andre melos pergi dan dia semakin mendekati Rere yang bersama Edward.
Mamih Della bukan nya pergi dia juga mendekati Rere, dan ya hal itu juga di sadari oleh Rere yang langsung pasang badan.
"Kalian, senang bertemu dengan kalian" ucap Rere dengan berani.
"Cih, Edward. kamu kenapa bersama jalaaang ini, kamu tahu wanita ini adalah mantan istri Andre, dia tidak Virgin da karena itu Andre menceraikannya" kata mamih Della memberitahu.
Berharap Edward percaya padanya dan mau mengusir Rere dari acara ini karena menurutnya Rere tak pantas masuk ke acara besar seperti ini.
Rere yang mendengar itu nampak mengepalkan tangan nya menahan marah.
Dan tanpa di sadari Edward malah menarik pinggang Rere, dan membawa tubuh Rere merapat padanya.
"Dia calon istri ku, sayang kamu mengenal mereka?" tanya Edward sambil menatap Rere.
Rere melihat tatapan Edward, dia tersenyum dan menggeleng.
"Aku rasa tak seharusnya aku mengingat masa lalu bukan? jadi aku juga merasa tidak mengenali mereka" balas Rere sambil melirik mantan mertua jahat nya.
Dan ya, semuanya sesuai dengan apa yang Andre pikirkan, Rere sedang membalas dendam padanya dan keluarga nya atas apa yang telah terjadi padanya dulu.
"Edward, jangan tertipu dengan wajah cantik nya dia hanya ingin memanfaatkan mu untuk membalaskan dendam nya padaku" Andre bersuara.
"Dendam? maksudnya dendam apa? apa yang kamu lakukan pada wanita ku sampai dia memiliki dendam pada kalian?" tanya Edward yang membuat Andre seketika di buat bungkam.
❤❤❤ ❤❤❤❤
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭