Gue Benua Biru Baskara Untuk Pertama kalinya Gue menemukan gadis yang sangat Cantik yang selalu menemani gue kemanapun gue Pergi.
Kalo bukan karena Doa gue sendiri yang selalu Bilang Hopefully we can meet the Beautiful Woman again Mungkin gue gak akan Pernah mengenalmu Senja Nayyra Aurelie Gue akan Pernah mau ada orang yang menyakiti hatinya mau gue sekalipun. karena Bagi gue kebahagiaan Senja adalah kebahagiaan gue sendiri membuat Senja tersenyum adalah tugas gue.
Tapi hal yang gue Takutin adalah jika semesta tidak menakdirkan gue dan Senja untuk bersatu.
ini Cerita Perjalanan Cinta gue Dan Senja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21. Malaikat Penolong
Senja tengah berjalan menuju toilet. Baru saja gadis itu memasuki toilet, dirinya dikejutkan dengan seorang wanita yang terbaring terkapar tak sadarkan diri di dekat wastafel. Melihat itu, sontak Senja langsung menghampiri wanita yang tak sadarkan diri tersebut.
" Kak! Kakak!" Panggil Senja Panik menggoyangkan lengan wanita itu.
Senja benar-benar Panik, lantas dirinya berlari ke berbagai titik di toilet tersebut, berharap ada seseorang yang dapat membantunya Namun sialnya tidak ada siapa pun di sana selain dirinya dan wanita yang Pingsan tersebut.
Senja mengalihkan kembali Pandangannya Pada wanita tak sadarkan diri tersebut, lalu kembali menghampiri wanita itu.
" Kak! Bangun, Kak, " Panggil Senja menepuk-nepuk Pelan Pipi wanita itu.
" Kak! "teriak Senja semakin Panik.
Senja kemudian mengeluarkan handphonenya untuk menelepon sseorang untuk mencari bantuan. Tak ada yang dipikirkannya lagi selain Biru kekasihnya. Gadis itu lantas menelepon lelaki itu.
" Halo! ' suara Biru terdengar dari handphonenya
" Biru!!!
" Senja! Kenapa, Sayang?"
" Tolong bantu aku sekarang! "
" Ada Apa? Kamu di mana sekarang! "
" Ada wanita nggak sadarkan diri di toilet, tolong bawa tim medis sekarang juga!"
" Kamu yang tenang ya, aku di sana sekarang juga bawa tim medis. Please calm down, okay? Everything, s gonna be fine, Sayang Aku udah di jalan cari tim medis sekarang? "
Setelah meminta bantuan Biru. Senja mengalihkan Pandangannya Pada wanita yang tak sadarkan diri tersebut. Ada keanehan saat Senja memperhatikan wanita itu. Tidak ada respons sama sekali dari wanita itu. Dia terlihat seperti tidak bernapas Melihat itu, Senja sontak mengecek denyut jadi dan napas wanita itu Dan benar saja wanita itu tidak bernapas.
Tanpa Pikir Panjang Senja langsung berlutut di samping tubuh wanita itu lalu menaruh tangannya Pada dadanya untuk melakukan tindakan CPR. Senja berusaha melakukan kompresi dada wanita itu, diselingi dengan memeberikan napas buatan. Beberapa menit telah berlalu dan hingga saat ini Senja masih berusaha melakukan kompresi dada wanita itu.
" Kak..... tolong bertahan, " ucap Senja
" Kakak harus bertahan, " batin Senja dan tak sadar kini satu tetes air mata lolos dari matanya
Beberapa menit kemudian, Senja melihat bahwa wanita itu menunjukkan ada respons. setelah itu, Senja dikejutkan oleh seorang lelaki yang memasuki toilet yang tak lain lelaki itu adalah Biru. Biru datang dengan membawa orang-orang tim medis untuk membantu dirinya.
" Senja!!! teriak Biru melihat Senja.
Melihat Biru datang membawa tim medis, sontak Senja mundur karena wanita tak sadarkan diri itu langsung ditangani oleh tim medis yang dibawa Biru.
Biru langsung menghampiri Senja karena sangat merasa khawatir Pada gadis tersebut. Dilihatnya gadis itu Penuh dengan keringat di wajahnya karena baru saja melakukan CPR membantu wanita itu.
" Kamu gak apa-apa, kan? " tanya Biru menaruh kedua tangannya Pada bahu Senja.
Senja menganggukkan kepalanya. Melihat Senja yang terlihat Panik dan deru napasnya sedikit tidak beraturan, Biru langsung merangkul erat tubuh kekasihnya.
" Semuanya akan baik-baik saja, Senja kamu tenang aja udah ada tim medis yang bantu, " ucap Biru memenangkan Senja seraya mengusap Punggung wanita.
Tak lama kemudian, tim medis langsung membawa wanita itu. Biru dan serta Senja turut ikut mengikuti mereka dari belakang.
Kini Biru dan Senja telah sampai di rumah sakit, menunggu wanita yang Pingsan tadi diperiksa. Keduanya tengah duduk di bangku yang disediakan di rumah sakit menunggu kabar baik dan dokter yang saat ini sedang memeriksa wanita tadi. Biru menoleh Pada Senja yang berada tepat di sampingnya. Dan dilihatnya gadis itu masih Panik. Melihat itu Biru lantas meraih tangan kekasihnya dan menggenggam erat tangannya.
" Dia Pasti baik-baik aja, Sayang, " ucap Biru mencium tangan Senja. mencoba memenangkan gadis itu.
" l Hope so, " jawab Senja tertunduk, berharap wanita itu benar akan baik-baik saja.
Bebeberapa saat kemudian terlihat dokter keluar dari ruangan Dia sepertinya telah selesai melakukan Pemeriksaan Pada wanita yang Pingsan tadi. Melihat itu Biru dan Senja langsung menghampiri dokter tersebut.
" Gimana keadaannya, Dok? " tanya Biru
" Pasien sekarang sudah normal, namun masih harus ditindak lanjutin, " ucap Dokter, "
" Apa Kalian yang memberikan tindakan CPR Pada Pasien tadi Terima kasih atas tindakannya. karena berkat tindakan tersebut, jantung Pasien kembali berfungsi dan selamat dari mautnya, jika tidak diberi tindakan tersebut, mungkin wanita itu tidak akan selamat," ucap sang dokter
Mendengar itu, sontak Kaki Senja langsung lemas dan bernapas lega.
" Oh god...... thanks, " batin Senja lega.
" Oke Terima kasih banyak Dok, syukur mendengarnya, " ucap Biru.
sang Dokter lalu Pergi meninggalkan keduanya. Biru lalu mengajak Senja untuk duduk di bangku, memenangkan kembali gadis tersebut. Hingga beberapa saat kemudian, anggota keluarga gadis tersebut datang menemui Biru dan Senja. Anggota keluarga si wanita menberikan banyak ucapan terima kasih Pada Biru dan Senja karena telah menyelamatkan nyawanya.
Setelah berbincang dengan anggota keluarga wanita yang berhasil diselamatkan tadi, Biru dan Senja Pergi menuju Parkiran mobil. untuk kembali ke kampus karena keduanya masih memliki tanggung jawab di sana. sebelum membukakan Pintu mobil untuk Senja, Biru menoleh Pada Senja yang banyak diam sejak kejadian yang baru saja terjadi.
" You saved her life, Senja. jika bukan tindakan Pertama yang kamu berikan tadi, mungkin wanita tadi sudah nggak ada di dunia ini sekarang, " ucap Biru mengusap kepala Senja lembut.
Mendengar itu Senja tertunduk melihat kedua tangannya yang masih bergetar tak Percaya telah menyelamatkan nyawa seseorang. Beberapa detik kemudian, Senja mengalihkan kembali Pandangnya menatap Biru di hadapannya.
" Biru..... " lirih Senja meneteskan air mata.
" Aku takut banget tadi Aku bener-bener, Biru, " ucap Biru tertunduk sambil menangis
" Takut ...... " lirih kembali Senja dan seketika tangisnya Pecah di Pelukan Biru.
Biru lalu mendaratkan satu kecupan lembut di kening kekasihnya. Biru sangat mengerti bagaimana Perasaan kekasihnya sekarang setelah apa yang terjadi Padanya.
" Dia baik-baik aja sekarang karena kamu sudah menyelematkan nyawanya Senja, " ucap Biru menenangkan Senja
" Terima kasih Sayang kamu itu kayak Malaikat Penolong, " Biru mengusap lembut tangan Senja
Senja melingkarkan tangannya Pada Pinggang Biru. lalu menenggelamkan wajahnya Pada dada bidang lelaki itu. Biru tersenyum, lalu ia memberikan usapan lembut di Punggung Senja untuk menenangkannya
••••••••