EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Geana adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Ia menikah dengan seorang pria bernama Bion.
Awal pernikahan mereka baik-baik saja, kedua orang tua Bion menerima Geana dengan senang hati. Tapi sampai akhirnya, Geana melahirkan 2 buah hati yang di mana kedua anak itu cacat.
Mulai saat itu Mama mertuanya selalu menyinggungnya secara terang-terangan, bahwasanya jika ia malu punya cucu cacat.
Pada akhirnya, ia pun meminta anaknya untuk menikah dengan anak temannya yang saat itu janda anak satu.
Geana merasa sakit hati dan ia pun terpaksa memutuskan hubungan ayah kepada kedua anaknya karena dari Bion maupun keluarga besarnya tidak menyukai keberadaan kedua anaknya yang cacat itu. Geana akhirnya bertemu dengan pria lain, tapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang pengusaha kaya dan kedua anaknya disembuhkan dan keduanya menjadi anak Genius.
Akhirnya Bion melihat kedua anaknya di TV dan su
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️...
"Zeco, jangan banyak gerak, kamu kan masih sakit," ucap Geana.
"Zeco udah nggak cakit agi," ucap Zeco menggeleng sambil tersenyum.
"Yakin sudah sembuh?" tanya Geana.
"Iya." angguknya semangat.
Geana memegang kening Zeco untuk memeriksa suhu tubuhnya.
'Eh, tidak panas lagi,' batin Geana.
"Maaf Nona Geana? bisakah saya tanya sesuatu, jika Anda tidak ingin menjawabnya maka Anda tidak perlu menjawabnya," ucap Albezro.
"Katakan saja Tuan Direktur, semoga saya bisa menjawab pertanyaan Anda," ucap Geana mengangguk tersenyum.
"Apakah Zeco masih punya ayah?" tanya Albezro tanpa basa basi.
Geana terdiam sejenak.
"Jika Anda tidak menjawabnya maka tidak perlu di jawab," ingat Albezro.
"Kami ... baru saja keluar dari rumah mantan Papa Zeco dan Zeky. Zeco dan Zeky tidak punya punya Papa lagi," jawab Geana menundukkan kepalanya.
"Kalian berpisah? Tapi bukannya tidak ada mantan anak? Kenapa Nona bilang mantan Papa?" tanya Albezro penasaran.
"Mereka itu cacat, tidak di inginkan oleh Papanya, tidak di inginkan oleh Neneknya, setiap hari di maki oleh mereka, Tante dan Om juga tidak ada yang suka sama mereka, lalu apa pantas mereka masih di sebutan keluarga mereka lagi? Aku memikirkan, memutuskan hubungan dengan mereka adalah hal yang terbaik untuk kedua anakku. Tidak ada yang menginginkan mereka, apa aku harus bertahan menganggap mereka seperti keluarga kedua anakku? Jawabku adalah tidak, mereka pantas bahagia tanpa gangguan dari keluarga yang tidak menginginkan mereka. Jadi aku akan membawa mereka pergi jauh dari sini agar suatu saat nanti mereka tidak perlu mengenal keluarganya yang busuk itu," jelas Geana sambil melihat ke luar jendela.
Hatinya benar-benar sakit bila mengingat itu, ia tahan agar tidak menangis.
"Jadi? Kemana kalian akan pergi? Maaf, ini adalah pertanyaan terakhir ku," ucap Albezro.
"Entahlah, mungkin aku akan pulang kampung nenek ku, dan membuka usaha di sana, cukup aku tinggal bersama kedua anakku saja, semoga saja kami bisa bahagia," ucap Geana.
Albezro mengangguk-angguk.
"Hm ... anu ... Ngg ... Anda masih ingin di sini nggak?" tanya Geana ingat akan hal sesuatu.
"Sepetinya iya, karena saya tidak ada pekerjaan lagi," jawab Albezro.
"Bisakah Anda tolong jaga anak-anak saya sebentar, saya mau ke bank," ucap Geana.
"Mau ambil uang?" tanya Albezro.
"Iya, saya di kasih cek sama pelakor mantan Papa anak-anak, jadi cek ini harus saya cairkan dulu," ucap Geana.
"Baiklah kalau begitu, aku akan telpon supir mobil saya untuk antar Anda ke bank," ucap Albezro.
"Terima kasih banyak Tuan," ucap Geana mengambil Zeky dan menggendongnya.
"Tinggal saja Zeco, biar perawat yang akan menjaganya nanti," ucap Albezro.
"Tidak usah, saya tak mau merepotkan Anda," ucap Geana buru-buru keluar dari ruangan tersebut.
"Tapi ...."
Beberapa jam kemudian, Geana pulang dari bank. Ia masuk ke ruangan tersebut dengan wajah yang amat sedih. Di bank tadi ia sempat menangis dan berharap petugas bank untuk memeriksa cek itu lagi.
Geana masuk dengan mata sembab sambil membawa Zeky ke dalam.
"Eh, kenapa?" tanya Albezro.
"Cek ini ternyata palsu," ucap Geana lemas.
"Sini biar saya cek," ucap Albezro.
Geana memberikan selembar cek itu kepada Albezro, Albezro pun memeriksanya.
"Iya, ini palsu," jawab Albezro menurunkan nada suaranya.
"Mereka tak habis-habisnya menyakiti ku dan anakku, kini mereka bahkan membohongi ku! Mereka benar-benar keterlaluan!" ucap Geana tanpa sadar ia menangis di hadapan Albezro.
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️ Bersambung☃️☃️☃️☃️...