NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Empat Tahun Kemudian

  Seorang bocah laki-laki usia sekitar 3,5 tahun tengah bermain di halaman rumah bertanah, di depan sebuah rumah berbahan kayu. Bocah itu berwajah tampan, berkulit kuning langsat, dan bermata coklat. Sesekali bocah itu bercanda dengan sang nenek buyut yang menungguinya.

  Celotehannya membuat sang nenek buyut gemas. Sang nenek buyut terlihat begitu sangat menyayangi bocah itu, yang terdengar sangat bawel. Apapun ditanyakan pada sang nenek buyut, sembari sesekali memamerkan kepandaiannya memainkan sepeda roda empat.

  "Lihat Nek buyut, Gaza sudah pandai memainkan sepeda. Kalau nanti Gaza sudah besar, Nenek buyut sama Kakek buyut akan Gaza bawa ke kota pakai sepeda ini," bangganya sembari memainkan stang sepedanya, lalu menggowes sepeda itu berkeliling halaman rumah yang luas.

  "Awas jatuh, Sayang," peringat Nek Romlah pada sang cucu. Bocah bernama Gaza Al Kahfi itu, tidak peduli dengan peringatan sang nenek buyut. Dia terus memacu sepedanya sembari cekikikan menghampiri sang kakek buyut yang sedang berkebun.

  "Kakek buyuttt, lihat Gaza, Kek. Gaza sudah pandai main sepeda," pamernya membanggakan diri.

  "Wahhh, pintarnya buyutnya, kakek. Kamu jangan masuk kebun, Nak. Kembali ke nenek buyutmu. Tungguin mama kamu, sebentar lagi pulang dari pabrik," seru Kakek Prana menyuruh buyutnya kembali menghampiri Nek Romlah.

  Kakek Prana dan Nenek Romlah merupakan kakek buyutnya Gaza. Mereka berdua sangat sayang pada buyutnya, karena sejak lahir Gaza sudah tinggal di sana.

  "Itu Mama kamu, dia sudah pulang dari pabrik. Sepertinya bawa oleh-oleh buat kamu. Sana jemput mamamu," titah Nenek Romlah ketika seorang gadis muda berumur sekitar 22 tahun menghampiri mereka dengan sebuah kantong kresek di tangan kanannya.

  "Mamaaa," teriak Gaza seraya menghampiri perempuan muda yang dipanggilnya mama.

  "Tifa, bagaimana hasilnya, apakah pesangon kamu sudah diberikan hari ini?" tanya Nek Romlah pada perempuan muda yang ternyata Latifa.

  "Alhamdulillah, sudah, Nek. Semua sudah selesai. Perusahaan memberikan pesangon karyawan yang di PHK nya karena pengurangan karyawan. Walaupun hanya setengah dari pesangon, tapi alhamdulillah daripada tidak sama sekali. Setidaknya Tifa nanti ada sedikit bekal untuk ke kota," tutur Tifa bersyukur.

  Nek Romlah terlihat senang sekaligus sedih mendengar berita dari sang cucu yang sudah empat tahun ini tinggal bersamanya di kampung ini.

  "Tapi, sayang sekali kamu seminggu lagi harus meninggalkan nenek dan kakek, juga anakmu di sini."

  "Tifa terpaksa, Nek. Andai saja perusahaan tekstil tempat Tifa bekerja tidak mengurangi karyawannya dan mem-PHK nya, mungkin saja Tifa akan tetap tinggal di sini sampai Gaza tiba saatnya sekolah SD," tutur Tifa mendadak sedih lalu memeluk Nek Romlah dan menangis di sana.

  "Lalu, apakah kamu di Jakarta yakin akan segera mendapatkan pekerjaan yang layak serta gajinya lebih tinggi daripada di sini, mengingat satu tahun lagi Gaza masuk TK?" Nek Romlah terlihat khawatir.

  "Nenek tenang saja, Tifa akan berjuang dan mendapatkan pekerjaan yang layak di Jakarta demi Gaza," sahutnya berusaha membuat sang nenek tenang.

  "Baiklah kami percaya kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan yang layak dan bagus di sana." Nek Romlah berkata dengan penuh keyakinan.

  "Terimakasih banyak, ya, Nek, karena selama ini Nenek dan Kakek sudah menampung Tifa dan Gaza di sini. Tanpa kalian, bisa saja Tifa sudah tidak ada di dunia ini, atau mungkin Tifa sudah luntang-lantung di jalanan menjadi orang gila tidak tahu arah," ujarnya diiringi isak tangis.

  Nek Romlah mengusap bahu sang cucu dengan kasih sayang. Benar yang dikatakan Tifa, mungkin tanpa Nek Romlah dan Kakek Prana, bisa jadi Tifa kini sudah tinggal nama, atau luntang-lantung di jalanan karena stres.

  Setelah diungsikan oleh kedua orang tuanya dari Jakarta ke Bogor empat tahun yang lalu, beberapa hari tinggal di rumah Nek Romlah, Tifa masih mengalami depresi dan trauma. Yang dilakukannya hanyalah termenung, duduk diam dan melamun. Ketika sesekali ditanya masalah yang terjadi di malam setelah perpisahan sekolah itu, reaksi Latifa langsung berteriak layaknya orang depresi.

  Namun, berkat kesabaran dan perhatian serta kasih sayang dari Nek Romlah dan Kakek Prana, serta dibantu secara spiritual oleh beberapa pemuka agama di kampung itu, perlahan Tifa berangsur membaik. Baik secara psikis maupun mental.

  Butuh waktu kurang lebih setahun untuk mengembalikan Tifa pada kondisi normal. Sungguh itu masa-masa yang sulit buat menyembuhkan dirinya dari trauma, nasib baik Latifa tidak menyakiti dirinya sendiri kala itu, yang pada saat itu sedang mengandung.

  Namun, berkat kerjasama kedua orang tua Latifa dan kesabaran Nek Romlah dan Kek Prana mendampinginya, akhirnya membuahkan hasil yang perlahan-lahan membaik sampai Latifa bisa menjalani kehidupannya dengan normal kembali.

  "Tifa titip Gaza untuk sementara di sini sampai kondisi aman untuknya. Tifa tidak mau keberadaan Gaza diketahui oleh bajingan itu. Tifa sudah sayang sama Gaza, Nek," ungkap Latifa sendu.

  Nek Romlah mengusap rambut sang cucu dengan lembut. Nek Romlah tahu saat-saat tersulit di mana Latifa sempat mengalami baby blues. Menganggap baby Gaza kala itu bagai monster yang sangat menakutkan di mata Latifa, sebab setiap melihat wajah Gaza, maka bayangan lelaki si pemerkosa itu selalu muncul di dalam otaknya.

  Setahun lebih Latifa melewati masa sulit itu. Perlahan namun pasti, kesembuhan itu mulai dirasakannya. Sebuah kasih sayang dan kesabaran yang diberikan sang nenek, membawa Latifa terlepas dari belenggu trauma.

  "Kamu tenang saja, Gaza aman bersama kami, dia anak yang cerdas dan menyenangkan. Lagipula kalau dia pergi ikut kamu, lantas kami harus menghibur diri ke mana? Gaza sungguh buyut kami yang sangat menyenangkan. Kami akan sangat kesepian kalau dia ikut kamu sekalian," ungkap Nek Romlah dengan raut sedih.

  "Iya, Nek. Tifa paham. Nanti Tifa usahakan datang ke kampung ini sebulan sekali untuk menengok kalian semua," ujar Latifa terlihat lega.

***

  Seminggu kemudian, tiba saatnya kepergian Latifa ke kota Jakarta. Latifa berpamitan pada nenek dan kakeknya serta Gaza sang anak. Dengan berurai air mata Latifa berpelukan dengan sang anak. Perempuan muda itu sebetulnya berat jika harus berjauhan dengan putra kecilnya itu. Namun dengan terpaksa Latifa harus meninggalkan Gaza, demi masa depan sang putra.

"Mama, mau menyusul Papa ke Jakarta?" celetuk Gaza dengan polosnya. Latifa terhenyak mendengar pertanyaan polos dari sang putra. Perempuan muda itu, kembali teringat masa-masa kelam di malam perpisahan itu. Bayangan seringai wajah lelaki bajingan itu kini bagai di pelupuk mata. Dan kini tugas Latifa adalah benar-benar melupakannya.

"Mama pamit, ya, Sayang. Jangan nakal sama Nenek dan Kakek buyut. Nurut sama mereka," peringat Latifa seraya mencium pipi kiri dan kanan sang anak.

Setelah berpamitan pada nenek dan kakeknya serta sang putra, Latifa segera bergegas menghampiri ojeg yang sudah menjemputnya yang kebetulan tetangga sebelah Nek Romlah. Latifa diantar dengan ojeg sampai terminal Bogor. Dari sana dia menaiki bis untuk ke Jakarta, kota yang menyimpan kenangan buruk. Tapi kini buruknya kenangan itu harus Latifa taklukan demi sang buah hati.

1
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
Citra Merdeka
terima kasih update nya Thor
selamat hari raya idul adha
maaf lahir batin
Lina Zascia Amandia: Sama2 Kak. Selamat hari raya idul adha juga. Maaf lhr dn batin juga.
total 1 replies
Noviyanti
bunga mendarat, bayang2 menyedihkan pasti sulit dilupakan. semangat latifa
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Nov.
total 1 replies
Noviyanti
latifa dibawa dika, ya salah si arda si manas2in
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!