NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Donor ginjal !!

" Pak Roman. "

" Kamu ? Ngapain kamu di sini ? " Tanya Roman heran.

" Apa Bunda benaran sakit ? " Tanya Asha tanpa menjawab pertanyaan Roman.

" Iya. " Jawab Roman singkat.

" Dimana Bunda ,Mbak Anik. " Tanya Asha pada Mbak Anik. Melihat juteknya wajah Roman, Asha jadi takut bertanya padanya.

" Masih di UGD, Neng Asha ." Jawab Mbak Anik.

" Ada apa dengan Bunda, kenapa tiba tiba pingsan ? " Tanya Asha dengan cemas.

" Tidak tahu, Neng. Ketika saya ke kamar , Ibuk udah tergeletak di lantai." ucap Mbak Anik dengan rasa bersalah.

" Boleh saya masuk, Pak " Asha minta izin pada Roman.

" Tidak boleh, Bunda lagi bicara sama Dokter Wira. " Roman masih dalam mood datar dan ketus.

Asha hanya bisa menarik napas dalam. Jujur hati Asha juga gelisah, memikirkan Ibu Farida. Kedekatan mereka sudah seperti Ibu dan anak. Tidak salah kalau Asha sangat mengkhawatirkan Ibu Farida.

Lama menunggu akhirnya pintu ruang UGD itu terbuka juga. Dokter Wira keluar dengan mimik wajah yang susah untuk ditebak. Roman langsung berdiri menyusul dengan raut wajah cemas.

" Om ! "

" Asha ,kamu disini ? Masuklah pasti Mbak Rida senang melihat kamu datang. " Ucapan Roman langsung terpotong oleh Dokter Wira.

" Baik Om, terimakasih. Ayo Mbak, kita masuk. " Ajak Asha ke Mbak Anik.

Asha dan Mbak Anik masuk ke ruang UGD, sedangkan Roman ditarik oleh Dokter Wira keluar dari rumah sakit menuju sebuah Cafe kecil di samping taman rumah sakit.

" Ada apa, Om. Bunda baik baik saja, kan ? " Roman tidak sabar menunggu penjelasan Dokter Wira. Firasatnya sudah tidak enak ketika sang Bunda memintanya memanggil Dokter Wira.

" Bundamu harus segera mendapatkan donor. Kondisinya sudah sangat parah dan waktu kita hanya dua minggu dari sekarang. " Dokter Wira langsung menjelaskan kondisi sebenarnya.

" Ya, Allah. Dimana kita bisa mendapatkannya, Om. Tolong aku, Om. Walau harus menggantinya dengan Perusahaan aku rela. Cari di pasar gelap juga boleh. Asalkan Bunda tertolong. " Roman spontan terisak mengungkapkan kegundahannya .

Sementara Dokter Wira hanya diam seribu bahasa sembari memijit pangkal hidungnya. Dia telah melakukan berbagai cara, namun hasilnya nihil .

" Om, apa yang harus aku lakukan ? "

" Berdoa, hanya itu. Aku sudah berusaha Roman dan kini hanya bisa menunggu kabar dari orang orangku. " Dokter Wira terdengar pasrah.

Kini keduanya terdiam dengan pikiran masing masing. Roman sesekali mengusap sudut matanya. Menyesali beberapa tahun terbuang sia sia karena mengabaikan Bundanya.

Jika saja waktu bisa diputar Roman tidak ingin mengulang kesalahannya. Tapi kata andai itu tidak mungkin terjadi, saat ini hanya penyesalan saja yang Roman rasakan.

Yaah...sesal yang tidak ada gunanya.

*****

Setelah berkendara selama satu jam, kini Asha baru saja tiba di depan rumahnya. Setelah memarkirkan motornya dengan baik, Asha pun langsung masuk.

Jam di dinding menunjukkan pukul delapan malam. Asha telah sangat terlambat sampai di rumah, sehingga Resha telah terlelap dan tidurnya. Tapi Asha sudah mengabari Umi Aminah sore tadi.

Tepat jam lima sore tadi Asha mengantarkan ketring Ibu Farida. Tapi baru sampai pagar, Mang Suryo menyampaikan kalau Ibu Farida sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Tanpa berpikir panjang Asha langsung menyusul ke rumah sakit, tanpa tahu nama rumah sakitnya

Alhasil Asha akhirnya berputar putar mencari rumah sakitnya. Beruntung Asha ingat jika Mbak Anik juga ikut . Asha segera menghubungi Mbak Anik dan berakhir di rumah sakit tempat Ibu Farida dirawat.

Saat ini Asha tengah berbaring telentang di ruang tamu beralaskan karpet merah. Pikiran Asha kembali saat tadi berada di ruang UGD. Tanpa sengaja Asha mendengar pembicaraan antara Ibu Farida dan Mbak Anik.

Flashback on

Ketika Asha masuk ke ruang UGD, terlihat Ibu Farida terbaring lemah. Asha sangat sedih melihat wanita paruh baya yang selalu bergerak gesit kini terbaring lemah.

Tidak lama kemudian Ibu Farida di pindahkan ke ruang rawat. Ruangan yang cukup besar dan dilengkapi fasilitas cukup mewah.

Di tengah perbincangan antara dengan Ibu Farida , Asha minta izin ke kamar mandi. Namun sekembalinya dari kamar mandi Asha tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Ibu Farida dan Mbak Anik.

" Ibuk yang sabar, ya. Pasti Allah akan menolong hamba-Nya yang baik kayak Ibuk. " Terdengar suara Mbak Anik.

" Waktuku tidak banyak lagi, Nik .Hanya satu yang aku cemaskan yaitu kebahagiaan Roman. Aku belum sempat melihatnya bahagia. " Suara Ibu Farida sedikit bergetar.

" Ibuk jangan banyak berpikir dulu masih ada waktu. Jangan putus asa, Buk ." Balas Mbak Anik.

" Aku sudah pasrah, Nik .Jika ini memang waktunya aku sudah ikhlas. " Ibu Farida membalas.

" Jika saja ginjal saya cocok, saya pasti akan memberikannya pada Ibuk, tapi sayang Dokter mengatakan tidak cocok. " Asha yang mendengar langsung menutup mulut karena kaget.

Asha baru menyadari jika ternyata Ibu Farida sakit ginjal dan butuh donor . Asha tidak menyangka jika orang yang selama ini terlihat kuat itu sedang menahan penyakit berat ditubuhnya.

Setetes air bening jatuh di sudut matanya. Orang yang selama ini baik padanya ternyata butuh pertolongan. Asha yang pernah merasakannya menunggui Resha antara hidup dan mati kembali merasakan hal yang sama saat ini.

Akhirnya Asha keluar dari persembunyiannya seperti tidak mendengar apa apa.

Flashback off

Asha menarik napas dalam kemudian bangkit dari tidurnya. Kini Asha duduk menyandar ke dinding sambil memijit betisnya yang terasa agak pegal.

Umi Aminah datang mendekati Asha dengan membawa nampan berisikan secangkir teh hangat dan beberapa potong bolu.

" Lelah, Nak ? " Sapa Umi Aminah dengan senyuman khasnya.

"Sedikit, Umi. " Jawab Asha.

" Minumlah dulu, habis itu mandi biar Umi siapkan makan malam. " Lanjut Umi Aminah.

Asha meraih cangkir teh yang masih hangat dan menyesapnya beberapa kali.

" Ada apa ? Kamu memikirkan sesuatu. ? " Tanya Umi Aminah yang melihat sesuatu yang ganjil dengan Asha. Dan Asha menjawab dengan helaan napas kasar nya.

" Umi, Bunda Farida masuk rumah sakit. " Ucap Asha dengan lirih.

" Ya, ampun. Kapan , dan bagaimana keadaannya ? " Pekik Umi Aminah terkejut.

" Sore tadi, Umi. Umi ...Bunda sakit parah dan waktunya tidak lama. " Asha terisak dan langsung merangkul Umi Aminah.

" Umi sebenarnya tahu jika Ibu Farida gagal ginjal, Sha. " Ungkap Umi Aminah sambil mengelus punggung Asha dengan pelan .Asha langsung mendongak menatap Umi Aminah.

" Umi sudah tahu ? " Umi Aminah mengangguk. " Umi bolehkah Asha mendonorkan ginjal Asha seandainya cocok. Kasihan Bunda ,Umi. Dia benar benar sudah putus asa. "

" Jangan sayang, kamu masih butuh bekerja keras untuk Resha . Orang yang punya satu ginjal tidak boleh bekerja terlalu berat, Nak." Umi Aminah berkata sembari mengelus kepala Asha.

Asha akhirnya hanya bisa kembali terisak di dekapan Umi Aminah . Asha tidak bisa berkata apa apa lagi. Kenyataannya memang Resha masih butuh Asha saat ini.

Sementara Umi Aminah hanya terdiam seperti memikirkan sesuatu. Kemudian dia berkata...

" Umi besok tidak jualan , Umi mau menjenguk Ibu Farida. Kamu jaga Resha sampai Umi kembali ya ? "

" Tapi jangan lama ya, Umi. Asha tidak mau terlambat ke kantor, Big Boss Asha galak. " Ucap Asha .

" Baiklah. "

*****

Keesokan harinya pagi pagi sekali Umi Aminah telah berangkat ke rumah sakit. Resha sangat senang melihat Maminya masih di rumah saat dia bangun. Hal yang langka terjadi jika dihari hari biasa.

Sambil memasak makan siang Asha bisa bermain main sebentar dengan Resha . Kerinduan ibu dan anak itu terobati meski tidak cukup waktu yang mereka rasakan.

Asha telah bersiap untuk berangkat ke kantor. Dia sedang menunggu Umi Aminah sambil bermain Lego dengan Resha di ruang tamu. Tapi sampai jam menunjukkan pukul setengah sepuluh Umi Aminah belum muncul juga.

Namun tiba tiba ponsel Asha berdering. Ternyata dari Umi Aminah .

" Waalaikumussalam, Umi. " Asha menjawab panggilannya.

"....."

" Asha coba dulu, Umi. Mudah mudahan boleh. "

"....."

" Ya udah Umi jangan khawatir, Umi hati hati ya.Pulangnya naik taksi aja jangan pakek ojek , takutnya Umi pusing. " Jawab Asha dengan nada khawatir.

Akhirnya panggilan pun terputus. Asha langsung mencari kontak Yuda dan membuat panggilan.

" Halo Pak Yuda, sebelumnya Asha mohon maaf. Bolehkah Asha izin hari ini ? "

" Kenapa, Sha? Kamu sakit ? " Jawab Yuda di seberang sana.

" Bukan Asha ,Pak tapi Umi. Dan sekarang Umi lagi periksa di rumah sakit. Jadi Resha tidak ada yang jaga. " Ungkap Asha .

" Baiklah, Sha. Semoga Umi cepat sembuh ya. "

" Terimakasih, Pak Yuda. Besok Asha bawain sogokan ya, nasi urap, kan ? Seloroh Asha.

" Harus itu. "Yuda pun terkekeh dari seberang telepon.

Asha bisa bernapas dengan lega, setidaknya satu masalah teratasi. Tinggal masalah Umi Aminah yang Asha cemaskan. Padahal tadi Umi Aminah terlihat baik baik saja, kenapa tiba tiba pusing.

" Mungkin Umi kelelahan ." Pikir Asha.

Kemudian Asha mengganti pakaiannya kembali. Hari ini dia akan menghabiskan waktu bersama anak kesayangannya. Jarang jarang Asha punya waktu luang seperti saat ini, maka akan dia manfaatkan sebaik baiknya.

Di ruang rawat

Umi Aminah duduk di samping brankar Ibu Farida. Mereka terlibat pembicaraan serius. Terlihat sebelah tangan Ibu Farida digenggam oleh Umi Aminah.

" Hasilnya akan keluar besok, Mbak. Mudah mudahan cocok. " Umi Aminah bersuara.

" Kamu tidak usah mengorbankan diri, Min. Aku sudah pasrah, mungkin ini sudah waktunya. " Jawab Ibu Farida lemah.

" Mbak, jangan bicara begitu. Aku ikhlas , seandainya bukan Mbak Rida pun jika ada yang membutuhkan aku pasti akan memberikannya. " Tukas Umi Aminah.

" Kamu baik sekali, pantas Asha begitu baik dan tulus karena kamu ibu yang baik dan Asha tumbuh dengan didikan yang baik. Andai umurku panjang aku ingin Asha jadi menantuku. " Ibu Farida berkata dengan wajah sendu.

" Semangatlah untuk sembuh. Masalah jodoh kita serahkan sama yang punya hidup. Sekarang yang perlu Mbak Rida lakukan adalah istirahat dan berdoa semoga masih ada keajaiban esok hari. " Umi Aminah mengelus jemari rapuh yang ada ditangannya itu.

Semoga.....

...****************...

💖Jangan lupa dukungannya Readers kuh...

Love you all 💖

1
Mira Andani
mampir thor
novi 99
roman tua doang tapi logikanya gak main .... makin tua makin bloon ...


kakak adik sama punya istri dua , keturunan bapaknya nikah dua kali ...
Zaida Yusof
Luar biasa
novi 99
ada-ada aja untuk ribut nya ..
kasihan Asha klo roman sampai salah paham. ..
masa lalu roman di khianati Nia , buat roman. curiga. ..

apalagi Rey punya rasa sama Asha ...

jangan buat Asha menderita dan nangis terus dong. .

Kamila yang jahat kagak nangis-nangis
Lina Katarina
👍👍👍sudah mulai terasa rindu Asha ke suaminya, mudah2 bersatu kembali , kasian si jabang bayi🙂🙂
Lina Katarina
kasian Asha dua x di sakiti suami , kakak beradik lagi , karma apa yg menimpa diri nya Asha 😭😭
Yuri Imut
jijik sama roman jijiiiiiiik
Yuri Imut
Asha yg malang☹️
Yuri Imut
jijik banget sama roman
dah lah asha gak usah nikah aja
laki2 bikin km menderita
Yuri Imut
syedih aku baca nya
Yuri Imut
hak usah hot2 lah Thor
malah gak enak baca nya
novi 99
mampus Lo Rey ...

baru lihat Asha nikah , sudah panas ...
apalagi klo sampe wikwik....

makanya jangan jadi anak mami ...
suami gak kuat iman.
UmmuShafira
kenapa sesedih ini sihhh😭😭
UmmuShafira
Luar biasa
novi 99
roman... apa selama menyetuh istrimu tidak di lihat baik-baik...

biasanya klo suami sangat mencintai istrinya pasti memuja tubuhnya ..
apa pas wikwik gak lihat di bagian perut sang istri apa ...

meski dengan perawatan super tetap terlihat bekas operasi itu , meski samar ...

ini mungkin roman main serodok aja ya .. gak lihat-lihat saat memuja tubuh istrinya .
novi 99
nama Asha cocok untuk orang dan karakternya ... tapi nama Kamila gak cocok dengan hatinya yang durjana
novi 99
ini yang paling busuknya Kamila ...

pura - pura baik sama asha tapi dia yang buat Rey datang ... alasan ketiduran di bath up....
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Nadia
ini anak dan dua anak sama" bejat nya Budi roman dan ray
Wa Tie
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!