Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Berjalan keluar masuk toko di dalam mall membuat Vanila dan Baby yang tidak terbiasa berbelanja sampai kelelahan. Mereka berdua kini duduk dengan lemas di sofa di ruang keluarga di kediaman Mami Angel.
Wanita itu tidak seburul yang Vanila kira, ia terlihat menikmati momen di mana mereka bertiga berbelanja bersama. Vanila juga senang karena akhirnya Baby sedikit lebih berani berinteraksi dengan Mami Angel.
“Apa kalian berdua tidak lapar? Vanila kamu harus makan, ayo Baby.” Ajak Mami Angel pada kedua orang yang terlihat kelelahan, berbeda dengan dirinya yang masih terlihat bersemangat. Karena berbelanja adalah hobinya sehati-hari, kadi hal itu tidak membuatnya lelah.
“Mommy ayo makan.” Ajak Baby yang enggan pergi berduaan dengan Oma nya.
Mami Angel langsung menggendong Baby, dan membawanya pergi ke meja makan, karena itu satu-satunya cara agar Vanila mau ikut makan dengan dirinya. Mami Angel sedang berusaha membujuk menantunya agar segera memiliki momongan, karena itulah selain pendekatan melalui Baby dia juga sedang menjaga pola makan menantunya itu tanpa ia sadari.
Mami Angel sudah menyuruh pelayan untuk menyiapkan sayur-sayuran dengan kualitas bagus, karena setaunya Vanila harus makan sayur dan Calvin harus makan daging agar menghasilkan seorang putra.
“Baby!” Panggil Calvin dari arah pintu masuk. “Vanila? Dimana kalian!” Panggil Calvin lagi.
Vanila yang hendak berdiri pun menatap ke arah sumber suara.
“Daddy?” Gumam Baby, ia berusaha menurunkan tubuhnya dari gendongan Oma nya. Baby berlari ke arah sumber suara sambil menarik tangan Vanila dengan perasaan bahagia karena akhirnya Daddy yang sangat di rindukannya pulang.
“Daddy, ahilnya Daddy pulang juga.” Ucap Baby sambil berlari bersama Vanila menyambut kedatangan Calvin.
“Baby sayang, kamu baik-baik saja?”tanya Calvin dengan wajah hawatirnya, ia lalu mengangkat tubuh Baby dan memeluk putrinya. Sambil menatap ke arah Vanila, Vanila yang di tatap pun hanya mampu memalingkan wajahnya saat melihat bibir ranum Calvin.
“Tentu saja Baby baik-baik saja, kalna ada Mommy belsama Baby.” Jawab Baby, ia merasa aman selama ada Vanila di sisinya. Baby juga sudah mulai tidak terlalu takut dengan Oma nya.
“Syukurlah, Nak.” Ucap Calvin sambil menghirup nafasnya dalam-dalam. “Kenapa kalian ada di sini? Ayo kita pulang.” Ajak Calvin sambil menarik pergelangan tangan Vanila.
“Mau ke mana? Mereka belum makan malam Calvin, lagian mereka berdua akan nginap di sini.” Ucap Mami Angel sampai membuat langkah Calvin terhenti.
Calvin oun menatap ke arah Vanila, di mana wanita itu sedang menunduk dan menganggukan kepalanya.
“Iya, kami sudah berjanji akan makan malam dan nginap di sini.” Ucap Vanila, Mami Angel langsung berjalan mendekati Baby dan menggendong cucunya itu sampai membuat Calvin berdiri mematung. Calvin kaget karena Mami Angel mengambil Baby dari tangannya sendiri, namun yang membuatnya syok adalah ketika Baby tidak menolaknya.
Karena yang Calvin tau Baby akan menangis jika berdekatan dengan Oma nya, Calvin sadar betul jika selama ini Mami Angel tidak pernah memperlakukan Baby dengan baik sampai membuat putrinya itu ketakutan saat bertemu dengan Oma nya sama seperti saat bertemu dengan Bella.
Calvin langsung menatap ke arah Vanila saat Mami Angel berhasil pergi membawa Baby.
“Apa yang sudah terjadi, Vanila? Kenapa mereka berdua akur?” Tanya Calvin dengan tatapan tajamnya seolah suasana itu mustahil terjadi, atau bahkan mungkin Calvin tidak menyukai suasana seperti ini.
“Aku tidak tau.” Ucap Vanila. “Ayo makan aku lapar.” Ajaknya lagi, dia tidak ingin bertengkar dengan Calvin di rumah mertuanya itu. Otaknya hanya memikirkan perutnya yang keroncongan saat ini.
Calvin pun menatap kepergian Vanila dengan wajah bingungnya, dia bingung apa yang terjadi selama dirinya pergi meninggalkan kedua perempuan beda generasi itu.
Akhirnya Calvin pun ikut makan dengan ketiga orang itu, walau makan dalam keadaan hening. Mereka berusaha bersikap baik-baik saja, namun berbeda dengan Vanila yang tidak terlihat baik-baik saja. Karena saat makan tadi Mami Angel terus memberinya sayur-sayuran sementara bagian daging-dagingan di berikan kepada Calvin bahkan posisi tempat penyajian dagingnya juga sangat jauh dengan dirinya.
Karena itulah sejak tadi Vanila bergerutu dalam hati karena tidak mendapatkan daging yang dia inginkan.
“Makanlah yang banyak, jangan terus menatapnya.” Ucap Calvin sambil menyimpan beberapa daging di atas piring milik Vanila.
Wanita itu pun tersenyum lebar saat melihat daging itu mendarat di atas piringnya.
Mami Angel yang melihat interaksi keduanya pun hanya bisa mengulum senyum, ia berharap jika mereka berdua segera memiliki seorang putra.
“Iya selamat makan.” Ucap Vanila dengan suara pelannya lalu makan dengan begitu lahap.
Calvin diam-diam memperhatikan Mami Angel yang tampak sibuk membantu Baby untuk mengambilkan makanan untuk putrinya itu, sejak tadi Calvin terus berpikir tentang apa yang sudah ia lewatkan.
Lalu Calvin menatap ke arah Vanila yang duduk di sampingnya. “Tidak mungkin kan dalam waktu aingkat, Vanila bisa merubah semuanya?” Tanya Calvin dalam hatinya, namun mengingat Vanila bisa membuat Baby menyukai wanita itu Calvin jadi berpikir dua kali bahwa benar kalau Vanila pasti melakukan sesuatu sampai membuat Mami Angel bersikap baik pada Baby.
Calvin pun menatap Vanila dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, selesai makan malam rupanya Mami Citra datang ke kediaman keluarga Mami Angel. Dia ikut menahan Calvin yang hendak membawa pulang Vanila dan Baby.
Dengan tujuan ingin membawa Baby menginap di rumahnya, Mami Citra berusaha menahan Calvin dan Vanila agar tetap ada di kediaman besannya itu.
“Lebih baik aku membawa Vanila dan Baby pulang Mam.” Ucap Calvin pada mertua dan ibunya sendiri yang berusaha menahan mereka bertiga pergi.
“Tidak boleh, Mami mu datang jauh-jauh agar bisa bersama kalian. Kalian berdua harus tetap menginap di ruamh ini, biar Baby dengan Mami.” Ucap Mami Citra, ia sebelumnya menerima kabar jika besannya itu ingin segera membuat Calvin dan Vanila memiliki momongan karena itulah Angel menyuruh Citra datang untuk membawa Baby.
“Tapi Mam—“
“Tidak ada tapi-tapi Calvin, tunggu di sini Mami ingin bicara berdua dengan Vanila.” Ucap Mami Citra, ia langsung menarik pergelangan tangan Vanila dan membawanya pergi menjauh dari ketiga orang itu.
“Vanila, Mami pernah bilang kan jika keluarga Calvin membutuhkan keturunan laki-laki segera. Kenapa kami masih belum mendapat kabar bahagia itu?” Tanya Mami Citra. “Ayolah Sayang, Mami yakin kamu bisa melakukannya. Tolong kerjasamanya, itu satu-satunya cara agar kamu bisa hidup dengan Baby.” Ucap Mami Citra.
Vanila hanya diam dengan dada yang terasa nyeri menatap betapa entengnya sang ibu meminta dirinya untuk segera melahirkan seorang putra.
.
To be continued…
mampir dikarya ku ya jika berkenan