NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 06

"Halo Windi, Irena..!" sapa Okan dan Abra pada dua wanita cantik yang tengah duduk dibangku taman gedung universitas.

"Halo juga..!"

"Belum ada kelas gitu..? kok masih anteng disini.." tanya Abra sembari mendaratkan bokongnya didekat kedua wanita ayu itu.

"Belum." jawab Irena "kalian sendiri..?"

"Belum, tiga puluh menit lagi baru ada." jawab Abra lagi.

Sementara Okan hanya diam kali ini. Entah apa yang membuat Okan tidak bersemangat sekarang. Sampai obrolan selama tiga puluh menit usai, Okan masih mengatupkan kedua bibirnya.

"Loe kenapa sih..? dari keluar apartemen, sampe tadi didalem kelas, mendung terus. Jangan jangan loe enggak fokus lagi sama materi dosen..?" selidik Abra.

Kini keduanya sedang ada diarea taman belakang kampus.

"Loe capek enggak bong kaya gini..? gue capek banget. Berhenti yuk bong bikin dosa." ucap lemah Okan penuh sesal.

Netra Abra membola "siapa malaikat yang semalem datang kemimpi loe..? diancam apa loe sama itu malaikat..?"

"Brengsek..!" maki Okan meninju pelan lengan Abra.

"Kok gue merinding ya onta..?" goda Abra "loe dikasih makan apa sama itu menyan semalem..? apa habis adu kepala loe sama dia..?"

Okan menghela nafas "gue merasa berdosa banget setiap kali melihat papa sama mama. Apa lagi kalau inget kisah mama dulu, gue jadi mikir mungkin sesakit itu yang dirasain sama para menyan yang gue udah ajak kerja terus gue katain kasar."

"Gue salah ambil jalan bong, seharusnya enggak begini gue melampiaskan kekecewaan dan sakit hati gue. Bukan ini pelariannya bong..!!" sambung Okan dengan suara yang mulai bergetar.

"Loe kecewa dan sakit hati sama siapa..? sama papa..?"

Okan menggeleng "sama diri gue sendiri."

"Loe yang jelas kenapa kalau ngomong..? curhat jangan nanggung nanggung, bongkar semuanya. Kebiasaan loe tuh, masih aja ada yang ditutupi." kesal Abra yang selalu dibuat pusing akan cerita Okan.

"Tobat yok bong..! udah stop berhubungan sama menyan. Kita pelarian diatas ring aja udah."

"Ya udah ayo..! suka suka mau loe deh, ikut gue." jawab Abra menggaruk kepala dengan geregetan.

*Kafe & Resto*

Esra tengah fokus membuat menu baru untuk Kafe & Restonya. Wanita itu serupa seperti sang mama, sangat hobby sekali dengan kegiatan dapur.

Saking asiknya didapur Esra bisa sampai lupa dengan waktu, yang ternyata sudah lewat jam makan siang. Keluar dari dapur sudah mendapati duo tampan yang membawa gandengan.

"Halo cantik..!" sapa Okan dan Abra.

"Halo tampan..! pasti mau minta makan..?"

"Tau aja loe..!" jawab duo tampan bebarengan lagi.

"Buruan siapin, tambah dua porsi ya..? jangan lama lama, asli laper banget gue." sambung Abra.

"Kenalin dulu kali ini calon kakak ipar." sahut Esra sembari melihat Irena dan Windi.

"Temen, enggak usah ngomong macem macem." balas cepat Okan.

"Sekarang temen besok mana tau kan..?" balas Esra kemudian menyapa Irena dan Windi.

"Udah gue kesana, buruan siapin makanannya." sela Okan melangkah ketempat duduk yang biasanya.

"Kenapa itu onta..?" tanya heran Esra yang melihat raut tak mengenakan dari Okan.

Abra menaikan kedua bahunya "curhat juga malah bikin pusing doang."

"Ya udah sana duduk, gue siapin makanannya, sekalian kalian cobain menu baru ya..?" kata Esra.

"SIAP...!!"

Esra bergegas masuk kedapur guna menyiapkan makanan untuk para kakak dan teman wanitanya.

Lima belas menit kemudian, Esra bersama satu karyawannya datang membawa nampan yang berisi penuh dengan makanan. Duo tampan dan duo cantik mendelikkan mata seketika, melihat apa yang kini tersaji diatas meja.

"Dek, loe kira kira kenapa..? gue memang laper tapi enggak gini juga." protes Abra.

"Ini menu barunya, cobain semua pokoknya dan ditunggu komentar, saran serta kritikannya." balas Esra.

"Pulang dari sini, timbangan naik ini kita." canda Irena.

"Enggak apa apa, biar lebih bahenol." sahut Abra.

"Udah makan, gue juga ikut gabung sini ya..? gue juga belum makan soalnya." Esra meminta izin.

"Ngapain pakai izin, gabung aja lah. Sekalian gue mau nanya lowongan kerja." sahut Abra.

Esra mengernyitkan matanya "buat siap.?"

"Ini buat Irena, dia habis berhenti dari restoran. Kalau disini ada lowongan boleh lah Irena kerja disini." jelas Abra.

"Oh, nanti kita obrolin lagi ya..? sekarang makan dulu." kata Esra.

Makan bersama pun dimulai, pujian terus Esra dapatkan. Okan tidak henti hentinya melahap semua makanan itu. Yang tadinya sempat diprotes oleh mereka, sekarang ludes, habis tak tersisa.

Esra beranjak pergi dari sana, memberi kesempatan para saudaranya untuk pacaran.

"Adek loe jago banget didapur." ucap Windi.

"Dari kecil dia diajari mama, Ini Kafe & Resto kan warisan mama. Tempat bersejarah buat para orang tua kita." jawab Abra.

"Biasanya keluarga kaya semua serba pelayan, mana mau ngerjain beginian..?" imbuh Windi.

"Itu enggak berlaku buat keluarga kita. Para perempuan diwajibkan bisa dan pinter urusan dapur dan ngurus suami." sahut Okan.

"Gue enggak masuk nominasi dong ya..? buat masuk jadi menantu dirumah loe." canda Windi.

"Emang loe enggak bisa gitu didapur..?" tanya Abra.

"Enggak sama sekali, masak air aja gue kesiram."

"Belajar sono sama Esra, biar bisa dapet suami baik entar." balas Okan.

"Loe juga enggak bisa Ren..?" tanya Abra.

"Bisa gue mah..! sama gue juga dari kecil diajarin ibu. Ya gue kan bukan anak Kaisar, jadi semua serba ngerjain sendiri." jawab Irena.

"Irena mah pinter Bra, semua serba bisa. Bikin kue apa lagi, masakan mau dari barat, timur, utara, selatan, bisa dia." tambah Windi.

Ditengah obrolan seru keempat orang itu, tiba tiba awan mendung yang memayungi Okan kian menebal, dimana sosok pria tampan yang tempo hari berkenalan dengannya dan Abra, datang menghampiri Esra sembari membawa buket bunga mawar putih.

Esra yang terlihat sangat bahagia, membuat hati Okan kembali tercabik cabik. Untuk kesekian kali, Okan harus rela melihat senyum serta tawa bahagia Esra bersama kekasih barunya.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!