Tragedi Dimalam Pertama

2 tahun yang lalu....

" Ya Tuhan bagaimana ini,tolong! Tolong!" teriak seorang wanita paruh baya yang sedang bersandar dibahu jalan dengan memeluk kepala seorang lelaki yang bersimbah darah dengan kepala dan badan penuh luka.

Sementara wanita tersebut pun terluka namun tidak separah laki-laki yang sedang dipeluknya.

" Tolong! Tolong!" Teriaknya lagi,namun dikeheningan malam ditengah jalanan yang sepi apa lagi rintik hujan sudah mulai membasahi bumi membuat jalanan itu semakin sepi.Hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang namun tak ada satu orangpun yang perduli.

Tak lama terdengar suara kendaraan berhenti tepat didepannya.Turunlah seorang pemuda yang memakai pakaian seperti preman.Dia menatap dengan tatapan yang membuat wanita itu semakin ketakutan.

Dengan sisa tenaganya yang masih ada wanita itu mundur dengan menarik badan suaminya perlahan kebelakang.

" Jangan,jangan sakiti kami.Kami tak punya apapun lagi,kami hiks hiks." Isak wanita itu dengan suara bergetar.Dia yang panik dan juga ketakutan ditambah dengan keadaannya yang sedang terluka membuatnya hampir terjerembab ke bahu jalan.

" Jangan takut Bu,ibu kenapa? Kalian korban tabrak lari?Mari saya tolong dan saya antar kerumah sakit." Ucap pemuda tersebut yang rupanya adalah Natan.

Hari itu adalah hari pertama bi Mun bertemu Natan disaat bi Mun baru menginjakan kakinya dikota.Bi Mun datang dari desa untuk mencari pekerjaan dan dia menjadi korban tabrak lari oleh pengendara yang ugal-ugalan dijalan.

Bahkan lebih parahnya lagi pengendara tersebut tidak bertanggung jawab dengan menolong ,ia justru mengambil kesempatan dengan melihat kondisi bi Mun dan suaminya.Pengendara tersebut merampas barang-barang berharga dan sejumlah uang yang bi Mun bawa.

Waktu itu Natan baru saja pulang dari markas setelah menjarah sebuah rumah milik seorang bandar judi online.

Entah bagaimana ia melakukannya namun kejahatannya tak pernah terendus dan mereka selalu lolos dari jerat hukum.

Natan membawa suami bi Mun dengan menggendongnya karna ia tidak mungkin membawanya dengan sepeda motor dengan kondisinya yang tak sadarkan diri. Sementara bi Mun berjalan beriringan dan terpaksa harus dipapah karna kakinya cidera.

Entah mendapatkan kekuatan dari mana Natan bisa melakukannya ,sebelah tangannya menopang tubuh suami bi Mun dibelakang punggungnya dan sebelah tangannya lagi untuk memapah bi Mun.

Jarak dari tempat kejadian kerumah sakit kurang lebih 25 menit.Dibawah guyuran air hujan Natan dengan semangat dan ketulusannya membawa dua orang yang tak ia kenali kerumah sakit.Tak hanya itu sesampainya dirumah sakit Natan juga menyumbangkan darahnya kepada suami bi Mun yang kehilangan banyak darah.Semua biaya pengobatan bi Mun dan suaminya ditanggung Natan,tak hanya itu sepulang dari rumah sakit bi Mun dan suaminya dicarikan kontrakan dan Natan juga sudah membayarnya untuk 1 tahun kedepan.Biaya makan dan kebutuhan lainnya pun Natan penuhi.Setelah itu Natan tak pernah lagi muncul dihadapan bi Mun,hingga akhirnya mereka bertemu lagi saat bi Mun bekerja dirumah Amira sebagai ART yang hanya dipanggil beberapa hari saja untuk bersih-bersih rumah.

Tapi semenjak sembuh dari sakitnya suami bi Mun memilih tinggal dikampung dan hanya datang beberapa bulan sekali saja.

Kembali ke bi Mun dan Azra...🥰🥰

" Bukan berati orang yang suka menolong tidak bisa membuhun bi.Semua orang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang.Cih, jangan jangan selama ini dia memberiku banyak uang itu hasil dari dia merampok.Pantas saja dia begitu loyal,berapa sih pendapatan kerja dibengkel.Ya Tuhan bodohnya aku yang sempat menganggap dia itu manusia baik." cicit Azra.

...****************...

Pagi-pagi sekali sandi ditemani pak Mulyo datang kekantor polisi untuk membesuk Natan.

" Ka,apa yang terjadi kenapa sampai begini? Aku tidak percaya kalian semua melakukan apa yang dituduhkan,aku tidak percaya." Teriak sandi ka ia sudah berhadapan dengan ketiga Kaka angkatnya.

" Sandi jangan hawatir kan Kaka,tugas kamu hanya belajar dan belajar.Jaga adik-adik kamu,jaga jelita.Jangan kasih tau apapun kepadanya,gadis kecil itu pasti akan sangat kecewa jika mengetahui semua ini." Lirih Natan dengan suara parau.

" Tidak ka,semuanya sudah tau karna waktu itu kita semua sedang menonton televisi." Isak sandi.

" Pak Mulyo tolong jaga anak-anak selama kita disini.Oh ya,pergi kebengkel dan ambil uang yang ada diruangan saya.Pakai itu untuk keperluan anak-anak beberapa hari kedepan.Katakan pada anak-anak bahwa kita disini baik-baik saja." Ucap Natan pada pak Mulyo.

Sementara dibelahan bumi yang lain seorang pengacara kondang bernama Sunan haris terus mengikuti berita mengenai kasus Natan dan tema-temannya.

Dia merasa tertarik dan ingin menawarkan bantuan pada Natan.Entah mengapa dia merasa jika Natan membutuhkan bantuannya.

Setelah menyaksikan acara berita dia lantas bersiap-siap pergi kekantor polisi untuk menemui Natan dan menawarkan bantuan kepadanya.

Kurang dari 45 menit pengacara kondang itu sudah sampai kekantor polisi dan dia meminta izin untuk menemui Natan dan teman-temanya.

Didepan ruangan tersebut sunan berpapasan dengan sandi yang hendak pulang.

Mereka sempat saling tatap namun tak bertegur sapa karna merak memang tak saling mengenal.Namun sandy tau siapa orang yang berpapasan dengannya karna sandi sering melihat wajah sunan yang wara Wiri ditelevisi.

" Selamat siang saudara Natan,Fandi dan Ardi.Perkenalkan saya sunan haris,kalian tentu sudah mengenal siapa saya bukan?" Sapanya saat sudah sampai ruangan Natan dan bertatap muka dengan Natan dan kedua temannya.

" Selamat siang pak sunan,sungguh suatu kehormatan bagi kami karna dikunjungi anda meskipun ditempat kesakitan seperti ini." Ucap Natan.

Ketiga orang tersebut menjabat tangan sunan satu persatu.

" Langsung saja Natan,saya tertarik dengan kasus yang menjerat kalian.Apa kalian sudah memilih pengacara untuk membantu kalian dipersidangan nanti?" Tanya sunan membuat ketiga orang tersebut tercengang dengan tawaran sunan.

Seorang pengacara hebat tanpa diminta turun langsung menawarkan diri untuk membantu mereka menyelesaikan kasus yang mereka hadapi.

" Be-benarkah?" Tanya Ardi yang masih tak percaya.

" Ya,benar tapi sebelum itu saya ingin kalian menceritakan kepada saya semuanya tak ada yang kalian rahasiakan satupun dari saya,saya ingin tau semuanya.Ceritakan semuanya secara rinci dan sedetail mungkin." Ucap sunan.

" Apa anda benar-benar ingin membantu kami?" tanya Fandi kembali memastikan.

Sunan hanya menjawabnya dengan senyuman,senyuman penuh arti yang hanya Natan sendri yang paham apa itu artinya.

" Baiklah sunan,jika anda bisa membantu kami saya akan hadiahkan kamu secara pribadi satu buah mobil sport keluaran terbaru.Terserah kamu mau minta apa,saya akan kabulkan." Ucap Natan yang membuat sunan menyunggingkan senyumnya.

bersambung dulu ya gais...