NovelToon NovelToon
ARGADANA

ARGADANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: tiara

Menceritakan mengenai sebuah keluarga yg awal nya keluarga yg utuh, keluarga baik baik tapi seketika berubah menjadi keluarga kejam yg tidak banyak orang tau, kelurga yg penuh cinta dan kehangatan berubah menjadi sebuah keluarga penuh rasa dendam dan kebencian



Dari pembantaian secara tragis itu merubah kehidupan keluarga ARGADANA tidak ada cinta kebaikan maupun kasih sayang




Mampu kah mereka tetap menjaga keutuhan keluarga yg tersisa atau malah mereka semua mati dengan mengenaskan oleh musuh?


Mampu kah cinta mengalahkan rasa benci mereka atau malah kegelapan semakin menutupi keluarga itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft 21

Setelah istirahat beberapa minggu Alin memutuskan untuk kembali beraktivitas untuk melanjutkan hidup nya tidak mungkin dia terus bersedih seperti ini,Alin bersiap akan pergi dia ikut sarapan

"Feli om aku mau balik ke apartemen"ujar Alin duduk

"Kenapa ngak tinggal di sini aja lagian hanya om dan Feli tinggal di sini"ucap tuan Pratama

"Ngak usah deh om aku punya apartemen juga"ujar Alin tersenyum langsung sarapan

"Ya udah deh asal jangan bunuh diri lagi"ujar Feli tersenyum

"Tapi apa rencana mu selanjutnya"tanpa Feli

"Belum ada rencana sebenarnya karna jika aku cari pekerjaan aku masih tergantung pada perusahaan AG grub karna meski posisi ku udah ada yg ganti tetap aku masih kerja di sana aku pun tidak ingin kerja di sana"ucap Alin

"Alin apa kamu ingin cerai sama Rendra kami bisa bantu"ujar Feli serius

"Rendra seperti bagian dari ku meski hubungan kami tidak jelas aku tidak punya alasan untuk pergi dari nya"ujar Alin

"Ya udah jika itu keputusan mu kamu hati hati saja"ujar tuan Pratama tersenyum mereka lanjut sarapan

###

"Pokoknya tidak ada yg boleh balas dendam"ucap Desi serius pada anak anak nya mereka tengah sarapan

"Kita kehilangan ayah ma"ucap Bian datar

"Kita balas Alin secara perlahan agar dia tidak mampu untuk bernafas"ucap Desi

"Jika itu kemauan mama aku tidak akan melepaskan Alin"ucap Bian datar mereka akan balas kematian Remon

Saat Alin keluar dari lift menuju apartemen nya ada Letta menunggu di depan pintu Apartemen membuat Alin heran dia seperti biasa saja Alin menekan password nya saat Alin masuk Letta ikut masuk dengan santai

"Kak Alin kembali lah pada bang Rendra"ucap Letta menghentikan langkah Alin lalu Alin berbalik

"Maaf kak kami tidak memberi tau bang Rendra mengenai kehamilan kak Alin aku lakukan karena paksaan Pandra aku tidak bisa membantah karna itu demi keutuhan keluarga ARGADANA membuat kak Alin kehilangan bayi yg kak Alin kandung"ucap Letta serius menatap Alin

"Aku tidak membenci siapa siapa karna itu keadaan kalian aku juga tidak akan kembali pada Rendra karna aku menghargai Pandra sebagai adik ipar ku jika Pandra sendiri yg mengizinkan maka aku akan kembali "ujar Alin berjalan

"Jangan khawatir dengan ku aku bisa menjaga diri dengan baik jaga saja Rendra dan Pandra dengan baik"ucap Alin

"Aku mencoba memahami Rendra dari hari pertama aku bekerja dengan nya jadi aku paham betul bagaimana Rendra "ucap Alin serius Letta terdiam

"Sejak pergi nya kak Alin dan pergi nya Sena rumah berantakan apa lagi di lakukan oleh Remon"ucap Letta mengeluarkan sesuatu dari tas nya mengambil cincin itu Alin mundur karna dia tau itu seperti cincin dan kalung peninggalan orang tua Letta

"Dengan membunuh Remon meski atas apa yg Remon lakukan pada kak Alin maka aku serahkan kalung papa dan cincin ini kak Alin membuktikan diri sebagai menantu ARGADANA aku tidak bisa kak aku seorang dokter sumpah melekat di diri ku setiap musuh bang Rendra yg operasi dia yg membunuh aku tidak pernah ikut campur balas dendam dan juga membunuh orang aku tidak bisa meski aku anak ARGADANA namun aku tidak mampu aku berharap kak Alin bisa mendamaikan kekurangan ARGADANA agar bisa bahagia selalu"ucap Letta lirih meletakkan barang itu lalu melangkah pergi,Alin menghembuskan nafasnya dan duduk lalu memakai cincin itu serta mengenakan kalung itu di lengan nya menjadi sumber kekuatan menjadi kan nya gelang

"Aku tidak akan menyentuh mereka jika mereka tidak mulai"ujar Alin lalu menuju kamar

Bian tidak memperdulikan kelurga ARGADANA dia akan membalas dendam pada Alin.Bian mendatangi Alin masuk apartemen itu kebetulan Alin ingin pergi keluar

"Mau apa kamu"ucap Alin serius

"Aku akan balas dendam melecehkan mu dan mengirim jasad mu pada Rendra"tajam Bian

"Ternyata kamu sama ayah mu sama saja jangan mengusik ku karna kamu tidak tau kekuatan wanita"ucap Alin serius

"Tidak usah mengajari ku"Bian menjambak rambut Alin tapi tanpa Bian duga Alin memelintir tangan Bian dan menendang nya

"Oke juga kamu"kekeh Bian ingin maju Alin memasang kuda kuda nya dia lari dan menginjak sofa melompat menonjok mata Bian

Bugh

"Aghhh sialan kamu"teriak Bian memegang mata nya

"Jangan macam macam sekarang aku mulai ganas terhadap musuh mu aku tidak akan memohon dengan kehilangan aku akan buat orang memohon telah menganggu ku"Alin menendang kaki Bian dan melangkah pergi membenarkan jaket nya

"Sial"geram Bian berdiri dan pergi

"Wih penampilan nya beda banget "ucap Feli melihat Alin mengunakan jaket dan celana jeans nya

"Ayo cepat"ujar Alin tersenyum mereka masuk mobil

"Kita mau ngapain"ucap Feli melaju kan mobilnya

"Kiat akan lihat kelakuan Pandra"ujar Alin tersenyum membuat Feli tertawa

"Wah wah kamu jadi ganas ya"ucap Feli dia tetap melaju menuju club

Club

"Itu Pandra"tunjuk Alin pada Pandra yg menuruni tangga Feli menoleh menatap Pandra memang wajah Pandra mirip mirip dengan wajah Rendra

"Wah Alin dia juga tampan dari Rendra aku rela dia bunuh tiap hari"hati Feli berdegup kencang

"Gila kamu"Alin menutup mata Feli

"Ighh serius dia ganteng banget"ujar Feli beranjak

"Feli"ucap Alin mengejar nya

"H....hai aku Felisya Pratama"ucap Feli mengulur kan tangannya Pandra menatap Feli dia kenal Feli tapi belum bertemu secara langsung

"Ada apa"ujar Pandra datar

"Ighh Feli"Alin menarik Feli

"Pandra"ucap Alin serius

"Ngapain di sini"ucap Pandra tidak senang

"Untuk melupakan Rendra "jawab Alin beralasan

"Jangan cemas aku akan melatih membuat Alin lupa pada Rendra"ucap Feli tersenyum

"Kasih nomor mu"ucap Feli menyerah kan ponselnya Pandra mengambilnya seketika dia menjatuhkan ponsel Feli

"Cewek murahan seperti mu mau apa dengan nomor ku"ucap Pandra sinis mendorong kepala Feli

Bugh

"Heh kamu lebih kejam dari Rendra"seketika Feli menendang kebanggaan Pandra karna kesal Pandra seakan berlutut di depan Feli dengan memegang bagian bawah nya

"Feli"ujar Alin menganga

"Pria tidak bisa menghargai wanita seperti mu bisa bisa nya sangat tampan menyesal aku pernah mengangumi mu dasar bajingan "maki Feli tapi Pandra masih kesakitan

"Feli ayo ayo"Alin terus menarik Feli yg ingin menyerang Pandra karna kesal

Bugh

"Aghhh"Alin melayang saat di tabrak seseorang seketika orang itu memegang pinggang Alin membuat mereka saling pandang

"Rendra"lirih Alin lalu berdiri

"Ngapain di sini"tanya Rendra datar

"Temani Feli dia menyukai Pandra"ucap Alin dia gugup bertemu dengan Rendra

"Apa,aku mana sudih menyukai pria bajingan seperti dia asal kamu tau ya jika Rendra menolak dia masih sopan terhadap wanita tapi dia sama sekali tidak menghargai wanita"geram Feli

"Udah Fel udah "ujar Alin ingin pergi

"Aghhh Alin"Rendra memegang tangan Alin membuat mereka saling pandang

"Aku ingin bicara pada mu sebentar saja Pandra juga"ujar Rendra

"Boleh"ucap Alin serius lalu mereka menuju ruangan Pandra meski Pandra tertatih

"Bang kita sudah sepakat itu"ujar Pandra serius

Plak

"Heh Rendra berkorban demi keluarga ini kamu sebagai adik malah menghalangi kebahagiaan nya sangat egois kamu"kesal Feli menampar Pandra

"Feli"rasa nya Alin frustasi pada Feli lalu Alin memegang kedua tangan Feli

"Alin aku ingin bicara pada mu mengenai hubungan kita"ujar Rendra serius

"Aku mau fokus dengan dendam ku pekerjaan kantor pun aku serahkan pada asisten ku aku juga ingin pisah sama kamu berikan kalung mu itu pada ku"ujar Rendra serius

"Oke"Alin melepaskan kalung itu menyerahkan pada Rendra

"Terimakasih untuk semua semoga sukses"ujar Alin tersenyum berdiri Alin mengecup pipi Rendra

"Kamu sendiri tidak mampu memahami diri mu tapi aku mampu memahami diri mu Apartemen ku terbuka untuk mu"bisik Alin dan melangkah

"Alin"Feli berlari mengejar Alin yg pergi,Pandra menatap abang nya merasa puas dengan keputusan abang nya tapi Rendra jadi ragu dengan keputusannya kali ini

###

Alin bingung juga ingin kerja apa jadi nya karna saat memulai kerja Alin jadi sekertaris belum pernah kerja yg lain,Alin menggosok rambutnya ingin sarapan melihat makanan apa ada di dapur nya

"Lama sekali mandi nya"Alin tertegun melihat Rendra menyilang kan kaki nya di ruang tamu lalu Alin mendekati Rendra

"Kenapa ke sini" tanya Alin heran Rendra melirik sekilas

"Bukan nya kamu yg menggoda ku pintu apartemen mu selalu terbuka untuk ku lalu buat apa bertanya"ujar Rendra tajam Alin terkekeh pelan

"Ayo lah kamu seperti akan mengancam ku kamu tau aku tidak bisa di ancam"ujar Alin santai Rendra terdiam

"Kenapa Rendra"Alin menatap Rendra serius

"Aku mendidik mu bukan untuk mengubah diri mu aku mengajari ku bela diri untuk membela diri bukan untuk mengubah diri mu"ucap Rendra serius memajukan wajahnya

"Aku tidak menyukai sosok kamu ini aku lebih suka sosok kamu yg dulu"ujar Rendra serius

"Kamu ragu ingin meninggalkan aku"ujar Alin tertawa geli Rendra diam seperti menyusun kata kata

"Aku tau Rendra tidak ada yg paham diri mu selain aku"ujar Alin

"Kita bisa sama sama menghadapi semuanya hanya satu yg ku ingin kan kita tetap bersama maut pun akan ku hadapi apa lagi hanya ketidak sukaan Pandra kita bisa di sini menjalankan hidup sama sama tapi"ucap Alin

"Aku ingin Pandra sendiri mengizinkan kita bersama tapi jauh dari mu hidup bersama mu seperti sangat menyakiti aku"ucap Alin serius mendorong badan Rendra ke sofa lalu Alin naik ke tubuh Rendra mengusap dada Rendra

"Aku membutuhkan benih mu"ujar Alin serius menatap Rendra menyadarkan Rendra jika Alin masih sangat terluka kehilangan anak nya Rendra mengelus kepada Alin lalu duduk

"Alin"ucap Rendra membelai wajah Alin

"Kamu tidak perlu melakukan itu aku akan tetap bersama mu aku janji tidak akan meninggalkan kamu lagi seumur hidup ku"ujar Rendra serius Alin memeluk Rendra dengan erat dia tetap menangis mengingat anak nya itu

"Hiks hiks aku sangat menanti anak itu"lirih Alin sesegukan Rendra mengusap kepala Alin membiarkan nya menangis

"Jangan menangis sekarang aku tidak akan pernah meninggalkan mu"Rendra mengangkat tangan Alin melepaskan kalung yg berada di lengan Alin dan memasang kan di leher Alin

"Gunakan kemampuan untuk melindungi diri bukan untuk mengubah mu"ujar Rendra mengelus pipi Alin dan mereka berdua berpelukan dengan erat Rendra memutuskan untuk mempertahankan Alin dia tidak sanggup melihat Alin di miliki pria lain

1
Jeon Clue
Rendra jangan galak galak/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!