"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
"Bru.. uk" Suara tubuh Faela yang terjatuh dari lantai 15 apartemen termewah dikota itu.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
"Siska!, dia bukannya tinggal di luar negeri bersama suaminya. Kenapa dia disini? " Pikir Faela yang kebingungan.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan.
Malam itu Fa ela dan Hugo tidur satu ranjang yang sempit, dengan guling sebagai pemisah mereka berdua.
Mereka berdua terlihat gugup, sehingga memalingkan wajahnya.
"Selamat malam" Ucap Fa ela yang gugup.
"A.. ku matikan lampunya! " Seru Hugo yang sama gugupnya.
"Jangan! " Larang Fa ela dengan suara kencang.
Dan itu membuat Hugo kaget, dan tidak jadi matikan lampunya.
"Apa kamu tidur dengan lampu menyala? " Tanya Hugo.
"Tidak juga, aku cuma takut jika dimatikan tidak tahu apa yang akan terjadi nanti" Ucap Fa ela.
"Memangnya apa yang terjadi pada kita? " Tanya Hugo.
"Kenapa kamu perlu aku jelaskan?, pikiran saja sendiri! " Ucap Fa ela sambil menutupi dirinya dengan selimut mereka.
Hugo yang melihat sikap Fa ela, dia menjadi tersenyum sendiri. Dan kembali ke tempat tidur mereka.
"Rasanya aku tidak bisa bernapas, karena terlalu gugup. Baru bertemu kita sudah berbagi ranjang dan juga berbagi selimut juga, jika cuaca diluar saat malam tidak dingin aku pasti akan suruh dia tidur diluar" Gumam suara hati Fa ela.
Lalu Fa ela melihat Hugo yang ada disampingnya dia sedang tertidur.
"Dasar tak adil, apa hanya aku saja yang mati karena gugup didekatnya? " Ucap Fa ela dengan suara pelan.
Tiba-tiba saja Hugo menjawab sambil menutup matanya.
"Kata siapa aku tidak gugup di dekatmu? " Ucap Hugo.
Lalu dia melihat kearah Fa ela, dan kedua mata mereka saling berpandangan.
"Kamu belum tidur?, dan kamu juga mendengar apa yang aku katakan tadi? " Tanya Fa ela yang terkejut.
"Iya" Jawab Hugo.
Fa ela yang akan bangun, tiba-tiba dihentikan oleh Hugo. Dan Hugo menarik Fa ela, kearah pelukannya dan dia memeluk Fa ela dengan erat.
"Lepaskan! " Perintah Fa ela.
"Tidak mau" Jawab Hugo sambil tersenyum.
"Kalau tidak kamu lepaskan, aku akan teriak! " Ucap Fa ela.
"Aku merindukanmu" Ucap Hugo.
Fa ela lalu langsung terdiam, dan sedikit tersenyum diwajahnya.
"Maafkan aku, aku pria bodoh yang melepaskan mu begitu saja" Ucap Hugo.
"Dan apa perasaan mu?, masih sama padaku" Tanya Hugo.
"Jangan pikir aku masih memiliki perasaan yang sama padamu" Ucap Fa ela yang berpura-pura ketus.
"Kalau begitu aku akan menumbuhkan kembali perasaan mu padaku" Ucap Hugo.
Fa ela lalu mendorong tubuh Hugo dengan lembut.
"Hari ini sudah malam, sebaiknya kita tidur" Ucap Fa ela dengan gugup.
Fa ela pun lalu membelakangi Hugo, dan Hugo melihat punggung nya Fa ela sambil tersenyum.
Malam harinya Fa ela tidur dengan nyenyak tidak dengan Hugo, saat tidur Fa ela terus bergerak.
Kadang kakinya diatas kaki Hugo, bahkan sampai dia berada diatas tubuh Hugo. Karena sikap tidur Fa ela itulah Hugo jadi sedikit-dikit terbangun dari tidurnya.
"Sepertinya saat kita menikah kita butuh ranjang yang besar" Pikir Hugo yang mengambil napas panjang.
Keesokan harinya, Fa ela terbangun dari tidurnya dan dia merenggangkan tubuhnya.
"Kenapa rasanya aku tidur nyenyak sekali kemarin malam? " Ucap Fa ela.
Lalu dia tersadar kalau dia tidur dengan Hugo, dan dia menoleh kearah Hugo.
Mata Hugo sudah seperti panda, dan itu membuat Fa ela merasa bersalah.
"Maafkan aku, pasti tadi malam aku tidurnya sering bergerak jadi membuatmu terus terbangun" Ucap Fa ela sambil menyesal.
Dan Hugo langsung terbangun disebelah Fa ela.
"Jika kita menikah nanti kita butuh ranjang yang besar untuk mu" Ucap Hugo.
"Siapa yang mau menikah dengan mu?, dan jika tidur ku seperti itu karena aku kecapean saja" Ucap Fa ela yang gugup.
Tiba-tiba pintu kamar mereka ada yang mengetuk.
Tok..
"Pengantin baru cepat keluar!, kita sarapan dulu" Seru Rafi sambil bercanda.
"Apa-apaan ayah ini!, kenapa panggil kita seperti itu? " Ucap Fa ela yang buru-buru keluar dari kamar.
Hugo yang melihat sikap Fa ela tersebut, dia matanya dia terlihat manis.
"Pengantin baru, aku suka sebutan itu" Ucap Hugo sambil tersenyum.
Dia langsung kembali tertidur lagi, karena mengantuk.
Saat Fa ela diluar bersama Rafi yang sedang menyiapkan sarapan.
"Bagaimana malam pertamamu? " Tanya Rafi.
"Ayah ini!, suka sekali godain aku. Hubungan kami tidak seperti yang ayah kira" Ucap Fa ela.
"Tapi Ayah setuju jika kamu dengan Hugo, walaupun dia penerus GJ tapi dia pria yang mencintaimu dengan tulus dan satu hal lagi dimatanya itu hanya ada wajahmu" Ucap Rafi.
"Ayah jadi makcomblang nya sekarang! " Seru Fa ela dengan kesal.
"Jika pria tulus seperti itu, pegang dia dengan erat dan kesalahpahaman antara kita juga selesai, jadi hubungan kalian tidak ada hambatannya" Ucap Rafi untuk menyakinkan Fa ela.
"Aku sudah bilang ayah, aku tidak suka pria terlalu posesif" Ucap Fa ela.
"Terserah kamu saja! " Seru Rafi.
Mereka berdua terus bercanda dan saling menggoda, sedangkan Hugo masih tertidur nyenyak di kamar. Dan hari mulai siang Hugo pun bangun dari tidur, dan dia keluar dari kamarnya.
Lalu Hugo berjalan kearah dapur untuk mencari Fa ela dan ayahnya, lalu dia melihat dimeja makan ada tudung saji menutupi sesuatu.
Saat dibuka ternyata isinya sarapan untuk nya dan sebuah pesan dari Fa ela, kalau dia dan ayahnya sedang pergi ke kebun.
"Ini pertama kalinya aku sarapan masakan rumahan" Ucap Hugo sambil tersenyum.
Di lain tempat seseorang sedang merusak rem mobil Zico di tempat parkiran yang ada di apartemen Zico, ternyata pria misterius itu yang keluar dari bawah mobil Zico.
Dengan memakai serba hitam dan wajah yang tertutup wajahnya dengan rapat, dia lalu berjalan santai keluar dari garasi apartemen Zico.
Dia terus berjalan hingga sampai dia sampai di stasiun kereta bawah tanaah, dan masuk kedalam toilet pria. Lalu dia berganti pakaian saat keluar dari toilet kereta bawah tanah.
Di perjalanan dia membuang pakaian yang dia pakai tadi di tong sampah, lalu dia naik bus di halte bus didepannya.
Zico dan asistennya yang tidak tahu kalau mobilnya sudah dirusak oleh seorang yang tidak dikenal, mereka masuk kedalam mobil seperti biasa.
Saat mobil Zico keluar dari parkiran apartemen nya, mobil mereka berpapasan dengan mobil penghuni apartemen itu.
Karena mobil Zico remnya rusak, dengan cekatan sopir mobilnya memutar kemudi kearah samping dan mobil Zico menabrak tiang parkiran apartemen Zico.
Semua orang yang ada didalam mobil Zico, terluka terutama sopir mobil Zico yang kepalanya terbentur sampai berdarah.
Dan Zico dan asistennya pingsan karena kepala mereka terbentur kaca mobil, dan semua orang yang ada disana menolong Zico.
Kabar kecelakaan Zico tersebar diberita, dan fans Zico merasa bersedih karena idola mereka mengalami kecelakaan.
Selama dua hari Fa ela dan Hugo berada di rumah Rafi, hubungan mereka berdua jadi mulai dekat kembali.
Dan Fa ela tidak tahu kalau sahabat satu agensinya itu mengalami kecelakaan.
