Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 papa suapin
"Rencana kamu setelah ini apa Num?!" tanya Jamilah
"aku menyelesaikan semua urusanku dengan papanya Nata setelah itu aku kembali ke Makassar untuk menenangkan diri "jawab Hanum
"num apa kamu nggak mau ke kantornya Dimas untuk melaporkannya !? Kamu bilang tiga bulan ini kamu nggak dikasi gajinya kan!?" tanya Jamilah
"apakah itu harus mil!?" tanya Hanum
"ya harus num,biar dia dan gundiknya jangan kesenangan dong kamu dan Baby Nata juga punya hak dalam gajinya enak aja tuh pelakor menikmati semuanya cukup tiga bulan ini mereka bersenang-senang
Sekarang giliran kamu dan baby nata yang bersenang-senang " jawab Jamilah
"terserah kamu aja mil,aku ngikut " ucap Hanum
"loh kok terserah aku sih num,kamu jangan terlalu pasrah juga dong ingat kamu punya baby Nata yang harus kamu hidupi walaupun kamu punya gaji sendiri dimas juga harus menafkahi anaknya " jawab Jamilah kesal sendiri pada sahabatnya itu berbulan-bulan di khianati Hanum tenang-tenang saja
Walaupun ketenangan hanum akan menjadi Boomerang untuk Dimas dan istri mudanya
Setelah lama berkendara mereka telah sampai di sebuah restoran tempat mereka janji bertemu dengan calon pembeli mobil Hanum
Damar mendekati mobil hanum dan mengambil Baby Nata dari gendongan hanum
Bayi cantik itu sangat bahagia jika bersama damar
"papa" ucap baby nata memanggil damar
"wah mas damar lampu hijau tuh,anaknya sudah manggil Papa tinggal nunggu mamanya nih" ucap Jamilah menggoda damar karena dia tau jika damar punya rasa untuk Hanum sejak dulu
"ngomong apa sih kamu mil" ucap hanum dengan wajah memerah
Begitupun dengan damar namun mengaminkan ucapan mila dalam hatinya
"ya Allah jodohkan hamba dengan wanita baik dan soleha di depanku ini" ucap damar dalam hati
Mereka berjalan kedalam restoran dan hanum langsung berpamitan untuk ke toilet hanum ingin merapikan penampilannya yang acak-acakan karena ulah siska
entah bagaimana keadaan Siska saat ini karena adalam pertarungannya hanum lah pemenangnya
Setelah merasa penampilannya sudah rapi kembali hanum menghampiri sahabatnya yang sudah duduk bersama seorang wanita cantik yang hanum belum kenal
"nah ini yang punya mobil mbak Rani " ucap Jamilah saat hanum duduk di sampingnya
"oh saya Maharani mbak......! Rani mengulurkan tangannya pada Hanum
"Hanum namaku Hanum mbak Maharani " jawab Hanum
"panggil Rani saja mbak Hanum, mungkin usia mbak hanum dan mbak mila lebih tua karena saya masih kuliah dan pak Damar ini salah satu dosen aku di kampus " jawab Maharani
"oh begitu ya" jawab hanum dan mila bersamaan
"kalian memang kompak ya" sahut damar dan mereka tertawa bersama
"eh sebelum kita bahas jual beli mobil lebih baik kalau kita makan dulu karena perutku sudah pada siap tawuran nih sudah pada bawa golok dan samurai " canda Jamilah dan semua kembali tertawa
Mereka pun memesan makanan dan mereka menikmati makan siang mereka yang tertunda
Setelah makan mereka pun membicarakan masalah jual beli mobil milik hanum
Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya mereka sepakat dan Rani kini menjadi pemilik mobil hanum
"nanti aku bantu kamu membalik nama semua surat-surat mobil itu ran" ucap damar karena dia tidak ingin suami gila hanum akan mengaku jika mobil itu miliknya Hingga damar menawarkan untuk membantu rani agar semua cepat selesai
"terimakasih Banyak pak atas segala bantuannya "jawab rani
Setelah memeriksa semua isi mobil rani dan memindahkannya ke mobil damar
Rani berpamitan terlebih dahulu,dan pergi meninggalkan ketiganya dengan mengendarai mobil barunya
"untuk sementara waktu kamu tinggal di apartemen aku dulu ya Num, kebetulan disana kosong dan aku yakin Dimas pasti akan mencarimu
Jika kamu kembali kerumah Jamilah dia akan mudah untuk menemukan kamu tapi jika kamu tinggal si apartemenku dia tidak akan menemukan kamu karena dia tidak akan mungkin berfikir jika kamu akan tinggal si sana" ucap Damar
"iya Num benar juga yang mas damar katakan kamu dan baby Nata bisa aman disana sebelum kamu ke Makassar " sahut mila membenarkan ucapan Damar
"baiklah kalau menurut kalian itu baik" jawab hanum
"oke kalau begitu kita belanja dulu untuk keperluan si apartemen "ucap damar dan mereka pun ke sebuah pusat perbelanjaan untuk berbelanja keperluan hanum dan baby nata di apartemen
Baby nata sejak tadi tidak mau lepas dari damar bahkan baby nata duduk di pangkuan Damar saat menyetir
Baby nata bertepuk tangan karena merasa senang bisa mengendarai mobil bersama damar
Mata hanum berkaca-kaca melihat putrinya karena selama ini Dimas tidak pernah memperlakukan putrinya seperti itu
"maafkan kami sayang,kamu jadi kurang kasih sayang terutama dari ayahmu " ucap hanum dalam hati
Setelah berbelanja semua kebutuhan hanum kini mereka ke apartemen Damar
Sesampainya disana hanum membawa putrinya masuk kedalam kamar karena baby nata sudah tertidur mungkin kelelahan karena seharian diajak keliling
Damar memesan makanan untuk makan malam mereka,tadi sengaja tidak singgah makan malam di luar karena damar kasihan melihat baby Nata dan juga hanum yang sudah terlihat kelelahan
"mil malam ini kamu temani hanum dulu ya disini" ucap damar pada mila setelah mereka makan malam
"oke nggak masalah "jawab Jamilah
"kalau begitu aku pamit ya bilang sama hanum, Kalau ada apa-apa kasi kabar ya mil" pesan damar saat berpamitan pulang
"oke bos"jawab mila
"aku pamit ya mil, assalamualaikum "ucap Damar
"waalaikumsalam hati-hati ya mas Damar " jawab mila lalu menutup kembali pintu Apartemen lalu masuk kedalam kamar yang di patoknya menjadi kamarnya selama di apartemen itu
Setelah bersih-bersih dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang di belinya tadi bersama hanum tadi mila menuju ruangan Loudry untuk mencuci pakaiannya yang di pakainya seharian ini
karena besok dia akan memakainya kembali
"kayaknya besok aku akan bawa beberapa pakaian untuk ku simpan disini dan meminta izin pada emak dan Abah untuk menemani hanum disini " monolog mila saat menunggu pakaiannya selesai di cuci
Hanum sudah sejak tadi masuk kekamarnya karena baby Nata ingin asi
Setelah selesai mencuci mila masuk kedalam kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya
Ke esokan paginya hanum sibuk memasak sarapan di dapur apartemen
Bau wangi masakan hanum mengusik indra penciuman Jamilah yang masih terlelap dalam mimpi indahnya
Mila mengerjapkan matanya
"wah masakan emak baunya enak banget " ucap Jamilah masih setengah sadar
Setelah nyawa terkumpul Jamila baru sadar jika dia berada di apartemen damar menemani Hanum
Mila masuk kedalam kamar mandi cuci muka dan gosok gigi setelah itu baru keluar menemui hanum
"Harum banget num masakan kamu" ucap mila
"ah kamu biasa aja,ayo duduk kita sarapan " jawab Hanum
Saat mila akan mendudukkan dirinya di kursi meja makan bel apartemen berbunyi
mila segera berdiri dan membuka pintu apartemen ternyata disana ada damar dengan senyuman manisnya
"assalamualaikum " ucap damar
"waalaikumsalam,masuk mas " sahut mila
"baby nata dan hanum mana!?" tanya damar
"oh mereka sedang di meja makan bersiap untuk sarapan" jawab mila
"oh gitu ya" ucap damar
"ayo kita sarapan bareng " ajak mila basa basi karena tidak enak pada lelaki pemilik apartemen itu
Mereka pun berjalan ke meja makan dan benar saja hanum sudah duduk di sana bersama baby nata yang duduk diatas meja karena tidak ada kursi anak di apartemen itu
"papa mam" ucap baby nata saat melihat Damar
"kamu lagi makan ya sayang,sini papa suapin " ucap damar tanpa sadar memanggil dirinya papa
Jamila hanya tersenyum-senyum saja, sedangkan hanum melongo mendengar ucapan damar barusan