My Wife My Enemy

Kinan berdiri di hadapan Bintang tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Eh... Udah selesai Kin filmnya?" tanya Bintang sembari menoleh ke pintu keluar dan melihat beberapa orang yang juga nampak keluar dari sana.

Kinan pun hanya mengangguk.

"Em...Mau langsung pulang, atau makan dulu?" tanya Bintang.

"Pulang aja." jawab Kinan singkat.

"Beneran? Emangnya lo gak laper?" tanya Bintang berusaha mencairkan suasana.

Dan Kinan hanya menggeleng.

"Oh...Okey."

Saat sampai di tempat parkir, Bintang segera membukakan pintu untuk Kinan, kemudian dia juga masuk dan duduk di belakang kemudi.

Sebelum menjalankan mobilnya. Bintang menoleh ke arah Kinan yang hanya diam saja sedari tadi.

"Kin !!?" panggil Bintang, dan Kinan pun hanya menoleh sekilas.

"Lo marah ya sama gue ?" tanya Bintang penuh rasa bersalah.

Kinan hanya menggeleng.

"Hmm... untuk kejadian tadi gue bener-bener gak sadar, dan...-"

"Please jangan di bahas lagi !!" sergah Kinan memotong ucapan Bintang. Dia mengalihkan pandangan ke arah jendela untuk menutupi wajahnya yang memerah.

Bintang pun menghela nafas, kemudian melajukan mobilnya keluar dari parkiran mall.

Hening suasana di dalam mobil, tidak seperti biasanya, yang pasti akan selalu ada topik untuk di jadikan perdebatan, namun kali ini, seolah saling tidak mengenal satu sama lain.

Mereka fokus dengan pikiran masing-masing.

Kinan yang masih mengingat kejadian ciumannya tadi di bioskop, sedangkan Bintang yang merasa sangat bersalah dan sangat bodoh bisa bisanya mencium Kinan tanpa izin.

Tak terasa mobil Bintang sudah berada di depan rumah milik Kinan.

Kinan segera membuka seat belt nya, dan hendak membuka pintu. Namun Bintang belum membuka kunci nya.

Kinan pun menoleh ke arah Bintang.

"Buka !" ucapnya singkat.

"Kinan gue minta maaf !!" sesal Bintang dengan wajah yang benar-benar merasa bersalah.

Kinan hanya diam, sembari menundukkan wajahnya menghindari tatapan Bintang.

"Kin ngomong dong, Jangan diemin gue kayak gini... " Bintang mengambil tangan Kinan, namun Kinan menarik nya.

"Kin...!!" ucap Bintang memelas.

Sebenarnya bukan karena dia terlalu berharap dengan Kinan, namun dia yang sudah mengajak Kinan keluar, dan dengan sangat baik ibunya pun sudah memberikan izin.

Namun balasan yang Bintang berikan justru melukai hati Kinan. Kali ini Bintang benar-benar tulus meminta maaf.

"Kin jawab gue dong !!" Bintang hendak meraih lagi tangan Kinan.

"Aaaa udah deh, gue gak tau... Gue gak bisa mikir sekarang... Mending lo buka pintu mobil, gue mau balik. !!" ucap Kinan tanpa mau menatap Bintang. Dia kembali menepis tangan Bintang yang hendak meraih tangannya.

Bintang pun mengela nafas, dia membuka kunci pintu mobil dan membiarkan Kinan yang langsung keluar tanpa mempedulikan dirinya.

"Ck... Udahlah, semoga besok dia udah maafin gue...!" Bintang melajukan kembali mobilnya.

Bintang pun melajukan mobilnya pulang.

Sementara itu, Kinan membuka pintu kamarnya, dan menutupnya kembali.

Dia berlari kecil ke arah ranjangnya dan melompat ke atasnya.

Kinan membalikkan badan dan menatap langit-langit kamar. Dia memegang bibirnya dan mengingat kecupannya bersama Bintang.

"Gilakkk sih !!" gumam Kinan.

Tanpa sadar dia tersenyum.

"Tuh anak sebenernya emang manis sih kalo diliat dari deket, cuman.... Berani-beraninya dia ambil first kiss gue.... Aaaaa !!" Kinan merengek seperti anak kecil di akhir kalimatnya.

Dia pun berguling ke kanan dan kiri, karena masih saja salah tingkah karena kejadian itu.

"Sumpah... Gak mungkin kan gue suka sama playboy kaya dia... Hiiiihhh...!!"

Kinan yang sebal pada dirinya pun memukul mukul pelan kepalanya.

"Sadar Kin... sadar !!!"

Akhirnya Kinan memutuskan untuk berendam di bathtub untuk menenangkan pikirannya.

Walaupun ini sudah tergolong larut malam, namun kebiasaan buruk itu masih saja Kinan lakukan dikali dirinya sedang suntuk atau banyak masalah.

Dia berendam sembari membuka ponsel dan men scroll explore social media nya.

Tiba-tiba satu pesan dari Bintang pun masuk.

"Gue mau minta maaf buat yang tadi, terserah lo mau maafin gue atau enggak. Tapi buat rasa bersalah gue, besok pagi lo gue jemput. Istirahat ya Kin, jangan kecapekan."

Kinan menganga kan mulutnya membaca pesan dari Bintang.

"Udah cium gue sembarangan, masih suka maksa lagi !!" gumam Kinan pelan.

Dia hanya membaca pesan itu dan tidak berniat membalasnya.

Kinan tidak tahu dengan dirinya yang akhir-akhir ini selalu menuruti permintaan Bintang.

Padahal bisa saja dia menolak, dan tidak perlu takut dengan ancaman Bintang. Karena banyak yang pasti akan melindungi nya.

Dengan iseng Kinan membuka akun social media milik Bintang.

Kinan melihat sampai ke bawah dan sama sekali tidak melihat foto Bintang bersama seorang perempuan, juga fotonya bersama Eva yang masih menyandang status pacarnya.

"Kok gak ada foto cewek nya sama sekali ya." gumam Kinan merasa heran.

Sedetik kemudian Kinaan tertawa.

"Ya iyalah dia gak berani posting cewe, orang pacarnya pasti gak cuma satu.. Dia pasti takut ketahuan tuh..." gumam Kinan lagi.

Dia beralih menatap profile picture Bintang, dan melihat pose Bintang yang sedang tersenyum sembari mengenakan jas almamater universitas Adi Jaya.

Kinan meng zoom foto itu sampai wajah Bintang memenuhi layar hp nya.

"Hih... Dasar Playboy ... Udah punya banyak cewek, masih aja cium-cium gue... Hiiih !!!"

Dia menekan nekan foto nya Bintang dengan kesal.

Hingga terdengar suara Farah dari luar kamar nya yang menyuruh untuk segera tidur.

"Iya mama. Ini lagi sikat gigi, habis ini mau tidur." ucap Kinan berteriak dengan tangannya yang masih menekan nekan foto Bintang hingga tak sadar menekan Follow.

Kinan pun mematikan ponselnya dan menyudahi acara mee time nya kali ini.

Dia segera keluar dari kamar mandi dan mengenakan setelan piyama.

Tak lupa menyetel alarm pukul 05.30 agar tidak kesiangan saat berangkat kuliah karena rata-rata mata kuliah nya dimulai di pagi hari.

Sedangkan di sebrang sana, Bintang yang menyusul Darren dan Edo menonton balapan motor pun menyipitkan mata tatkala melihat notifikasi di layar ponselnya.

Kinanti putri Has following you.

"Ini beneran si Kinan?" gumam Bintang tak percaya.

"Dia follow gue...!?" Bintang tertawa heran.

Dia mendekati Darren yang sedang duduk bersisi an dengan Edo.

"Dar... Liat deh, masa Kinan follow gue... kesambet apa tuh bocah."

"Hah serius... coba gue liat !" Darren nampak antusias dan mengambil ponsel Bintang.

Edo hanya ikut memperhatikan saja.

Darren mengeklik akun bernama Kinan itu dan melihat profil nya.

"Gila sih... Ini beneran Doi loh Bin... Selamat ya, selangkah lagi menuju jadian." ucap Darren diakhiri kekehannya.

"Si*lan lo !!" Bintang ikut terkekeh sembari mengambil kembali ponselnya.

"Kepencet kali tuh.!" sahut Edo menimpali.

"Mungkin sih... Cuma biarin aja, besok bisa jadi bahan ledekan buat dia , hahaha." ucap Bintang membuat Darren dan Edo menggelengkan kepalanya pelan.

"Ke angkringan yuk... Laper nih." ucap Darren.

"Boleh." sahut Bintang

"Lo yang traktir ya !?" sambung Edo.

"Asiappp.. Kalo cuma ke angkringan mah insyaallah mampu gue !!" jawab Bintang membuat Darren dan Edo tertawa lagi.