Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34 - Kencan Buta
"Tuan, apa anda mau menghampiri nya?." Tanya Sekretaris Ken.
"Tidak, kita jalan saja." Balas Bryan. Kenny pun mengiyakan dan menjalankan mobil nya.
Di perjalanan Mata Bryan menyusuri jalanan, hati nya gusar memikirkan sesuatu yang rasa nya sulit untuk ia lepaskan.
"Awal nya aku mengira kalau Gadis kecil itu adalah anak ku, karena begitu kebetulan yang sama, ada ketertarikan aku pada nya, tapi kenapa malah..." Bryan menghela nafas berat, merasa kecewa.
"Apa kita perlu melakukan tes DNA kedua kali nya tuan?." Tanya Sekretaris Ken. Bryan hanya terdiam tidak menjawab.
Hari ini, Bryan yang melewati meja kerja Jane pun Teringat sosok Jane saat ia akan keluar bertemu klien.
saat mobil sedang berjalan, Bryan meminta Kenny untuk memutar arah dan pergi ke rumah Jane. dari dalam mobil Bryan bisa melihat Kya yang bermain dengan anak anak lain, ia pun tersenyum melihat nya, Kenny yang melihat senyum atasannya dari balik kaca spion pun ikut tersenyum.
Namun kedatangan Frans saat itu memudarkan Senyuman Bryan kala itu.
•••
Keesokan harinya.
Jane yang sedang menatap laptop nya mencari lowongan pekerjaan, di hampiri Emely yang datang.
"Jane, hari ini kau harus bertemu dengan laki laki pilihan ku, kau harus berkencan dengan nya malam ini." Ucap Emely.
Jane hanya melirik Emely sebentar, lalu kembali menatap laptop nya. "Kamu kenapa sih Emely, Maksa banget aku harus bekencang dengan laki laki, lagian pentingan aku cari kerjaan dari pada cari pasangan."
"Aku tidak menerima komplain apa pun, laki laki ini adalah kenalan dari sepupu ku, aku tidak ingin kamu melewatkan nya." Tutur Emely.
"Gak ah, aku belum mau."
"Jane, ayo lah, jangan sampai Mantan mu itu berfikir kamu begini karena masih mengharapkan nya."
Ucapan Emely saat itu lansung di terima Jane. Yang lansung memikirkan ada benarnya juga apa yang di ucapan kan sahabat nya.
"Coba saja dulu, kalau ga cocok tinggal di skip."Kata Emely lagi.
Jane lalu menatap Emely sejenak, Emely pun menatap dengan tatapan yang memohon, hingga akhir nya Jane pun menyetujui.
Emely pun membantu Jane berdandan malam itu. Hingga waktu nya pun tiba.
Jane sedang duduk di meja di sebuah restoran. Menunggu laki laki yang akan menjadi teman kencan nya. Namun beberapa saat menunggu Jane baru teringat ia tidak mengenal seperti apa wajah nya.
Ia pun mengambil telefon dan menghubungi Emely.
"Iya Jane."
"Emely, kau tidak memberitahuku seperti apa rupa nya, bagaimana bisa kami bertemu."Ucap Jane.
"Kamu tenang saja, dia akan menghampiri mu ."Balas Jane.
"Tapi..." belum sempat Jane kembali berkata, Emely sudah menutup telefon nya.
"Jane." Sebuah suara memanggil nya, membuat Jane menoleh. Namun setelah melihat siapa yang menyapa nya, Jane merasa tidak senang.
"Wah, Jane kamu ada disini, kamu sedang kencan ya?, dengan siapa?." Tanya Steffi yang bergandengan tangan dengan Bryan. Bryan pun hanya diam menatap Jane.
"Iya, saya sedang ingin berkencan dengan seseorang."Balas Jane.
"Benarkah?." Steffi tersenyum senang.
"Hallo kamu Jane ya?."Seorang laki laki menyapa Jane. Yang Jane yakini itu adalah orang yang di kenalkan Emely pada nya.
Jane pun melebarkan senyuman nya. Ia pun tidak ingin terlihat lemah di depan Bryan dan Steffi.
Saat Jane akan menyambut tangan laki laki itu untuk berkenalan, Tiba tiba Bryan menarik tangan Jane lalu membawa nya keluar, tanpa sadar menepis tangan Steffi yang melingkar di lengan nya.
Steffi dan laki laki itu pun menatap Terkejut melihat Jane di bawa pergi oleh Bryan.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.