Brian Carlos adalah seorang presiden direktur sekaligus pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di suatu negara. Ia diterpa gosip miring tentang minatnya pada wanita.
Valerie, seorang wanita yang bekerja sebagai instruktur senam dengan keahlian beladiri yang mumpuni serta kehidupan penuh rahasia.
Keduanya terlibat masalah karena sebuah kesalahpahaman, hingga Brian menuntut Valerie atas kasus penganiayaan.
Demi menyelamatkan nama baiknya, Valerie menerima tawaran Brian untuk bekerja sebagai bodyguard. Namun tidak menyangka jika Brian sudah memiliki maksud lain sejak pertama kali mereka bertemu.
Akankah kisah mereka berakhir manis seperti kisah dalam novel pada umumnya?
Yuk baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip Yang Menyebar
Brian duduk dengan perasaan tidak karuan di kursi kebesarannya, sementara Valerie hanya diam di sofa tempatnya semula.
Sesekali Brian melirik Valerie, hingga pandangan mereka tidak sengaja bertemu.
Perasaan malu tiba-tiba muncul di benak Valerie. Apa ia termasuk lancang menyentuh Brian tanpa meminta izin terlebih dahulu dari laki-laki itu? Tapi Brian diam saja dan menerima tanpa protes seperti yang biasa ia lakukan.
"Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa dia melihatku seperti itu?" batin Valerie. Ia mendadak gugup.
"Apa dia tidak nyaman karena aku wanita? Dia sungguh tidak menyukai wanita." Valerie merasa geli. Namun ia segera mengusir pikiran buruk di kepalanya. Tidak ada gunanya ia terus menerus mencurigai Brian dan Max tanpa memastikan kebenarannya.
Selang beberapa saat Max kembali bersama seseorang yang bertugas mengantar setumpuk dokumen. Laki-laki itu langsung menghampiri Brain dan duduk di depan mejanya.
"Kau kenapa?" tanya Max setelah pengantar dokumen pergi.
"Memangnya aku kenapa?" Brian balik bertanya dengan nada ketus.
"Ah, baiklah kalau tidak terjadi sesuatu," ucap Max pelan. Ia memperhatikan Brian sekilas namun menangkap raut wajah aneh dari Bosnya.
"Valerie, apa kau sibuk? Bantu aku," pinta Max. Ia mendekati Valerie dan meletakkan setumpuk dokumen di depan wanita itu.
Max meminta Valerie untuk mensortir dokumen yang ada di hadapannya. Ada banyak kesalahan yang harus dikoreksi dan Max butuh bantuan. Sementara mengganggu Brian, bukanlah ide yang bagus saat ini. Ia tampak sensitif.
***
Setelah satu bulan bekerja untuk Brian, Valerie sangat memahami kebiasaan laki-laki itu. Dari keberangkatannya ke kantor, kebiasaannya bekerja serta makan dan banyak hal lainnya, Valerie mulai paham dan terbiasa.
Ada kalanya Brian bersikap sensitif dan enggan mengobrol, ada kalanya juga laki-laki itu menanyakan banyak hal tidak penting serta membuat Valerie kesal.
Malam ini saat Valerie tengah bersantai di rumah kosnya, sebuah berita di layar televisi dan internet menjadi perbincangan panas para penghuni dunia maya.
"Presiden direktur sekaligus pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di negara ini adalah seorang ga*y"
Meski tidak disebutkan siapa dan perusahaan apa, Valerie langsung memahami isi gosip itu. Sudah beberapa waktu terakhir gosip semakin menyebar di kalangan karyawan perusahaan milik Brian, hal ini pasti sudah tercium oleh media dan para wartawan hingga membuat berita ini muncul ke publik tanpa bukti yang pasti.
"Bagaimana ini? Orang-orang itu kejam sekali, bagaimanapun kehidupan Brian adalah privasinya! Semua orang berhak menentukan pilihannya!"
Valerie merasa kesal dan menggerutu sendirian di kamar. Meski sikap Brian cuek, dingin, dan sok tidak peduli, laki-laki itu baik. Selama ini Brian tidak pernah berbicara kasar padanya, apa lagi sampai melakukan perbuatan tidak menyenangkan.
Keesokan paginya, Valerie datang ke rumah Brian lebih awal. Namun sampai pukul tujuh lebih dua puluh menit, Brian tak kunjung keluar dari kediamannya.
"Tidak biasanya dia pergi terlambat."
Valerie bersabar dan menunggu. Tidak hanya dirinya, beberapa orang yang bertugas sebagai penjaga keamanan rumah dan yang biasa mengawal mereka sampai ke kantor pun nampak heran.
Tepat pukul delapan pagi, Brian baru muncul dan masuk ke dalam mobilnya.
"Apa kau baik-baik saja? Tidak biasanya kau terlambat," tanya Valerie sambil fokus mengemudikan mobil.
"Hmm." Brian hanya mengangguk, matanya fokus pada layar ponsel yang menyala.
Valerie merasa khawatir, apa ini semua karena gosip itu? Apakah Brian sudah melihat beritanya?
🖤🖤🖤
knp aku jg jd senyum" sendiri yah bacanya sambil merinding tapi hihiii 😁😁