Lingkaran takdir memang penuh misteri. Menyukai ibunya, malah dapat anaknya. Tapi Ken bersyukur mendapatkan putri dari sahabatnya sendiri.
"Apa? Nikah sama Om Ken? Bapak, please dong jangan ngadi-ngadi? Masa iya aku menikah sama om-om?"
"Bapak mohon, Num. Hanya dia yang bapak percaya untuk menjaga kamu? Waktu bapak tidak banyak lagi."
"Maksud bapak apa sih?"
"Bapak divonis mengidap kanker hati. Sudah stadium 4. Jantung bapak juga bermasalah. Bapak mohon penuhi permintaan bapak!"
"Tapi, Pak____!" Hanum menggigit bibirnya sendiri.
"Ken, aku mohon nikahi putriku. Dia masih polos. Masih perawan. Tidak tersentuh lelaki manapun. Aku percaya kamu bisa menjaganya. Waktuku sudah tidak banyak lagi. Aku mohon jagakan dia untukku!"
"Man, kamu akan sembuh. Percayalah!"
"Tidak, Ken. Kanker hati yang aku derita sudah stadium 4. Aku tidak akan pernah bisa sembuh. Tolong penuhi permintaan sahabatmu yang terakhir ini!"
"Tapi_____!"
"Aku mohon _____!"
"Baiklah."
Pengen tahu kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
Di perusahaan, kedua sahabat itu saling merangkul erat, suasana haru menyelimuti kantor mereka. Akhirnya, Ken, teman yang sejak lama ditunggu-tunggu untuk memimpin perusahaannya sendiri tiba. Dave, pria yang seumuran dengan Ken, menunjukkan kebahagiaannya yang tak tersembunyi melihat kedatangan sahabatnya Itu.
Akhirnya, tugas Dave sebagai pemegang sementara perusahaan berhasil dituntaskan. Kini giliran Ken untuk melanjutkan dan mengangkat perusahaan ini menjadi lebih sukses, berdampingan dengan sahabat sekaligus rivalnya itu. Kebersamaan mereka kali ini sungguh menggugah hati, seolah membuktikan bahwa cinta dan persahabatan tetap bertahan meski diterjang oleh ujian kehidupan yang berat.
Di tengah-tengah ruang aula, kerumunan karyawan berkumpul dengan gusar, seperti dalam dekapan ketegangan tak terukur. Mereka diundang ke sana untuk bertemu dengan seseorang yang begitu ditunggu-tunggu, sosok misterius yang akan diperkenalkan oleh Dave. Siapa dia? Mengapa dirasakan begitu penting?
Kemisteriusan semakin menguat saat mereka menyaksikan pria asing berwajah tegas, berdiri gagah di samping Dave. Serentak, suasana di aula berubah menjadi hening, sepertinya ada rasa ketertarikan yang saling menyergap antara satu dan lainnya. Setiap wajah memancarkan penasaran, matanya berbinar mencari jawaban.
"Teman-teman yang saya hormati," Dave meraih mic, lalu berkata, "Terimakasih banyak atas kehadirannya di sini." Dave menjeda kalimatnya sebentar, "Tujuan saya mengumpulkan kalian di sini adalah ingin memperkenalkan seseorang yang sangat penting, ini dia, Ken. Dia adalah seseorang yang selama ini kita tunggu kehadirannya. Pemilik perusahaan KZ Ltd. Kenzo Rayyan Alvaro."
Suara Dave memecah keheningan dan rasa penasaran yang menyelimuti ruangan.
"Dia adalah CEO kita. CEO yang selama ini sangat misterius, dan kalian yang selalu penasaran! Inilah orangnya. Kenzo Rayyan Alvaro." Ucap Dave seraya menunjuk pria berwajah tegas itu.
Puluhan pasang mata kemudian tertuju padanya, asap rasa penasaran semakin tebal, seolah mempertanyakan jati diri pria misterius tersebut.
"Mulai sekarang, Pak Ken sendiri yang akan memimpin perusahaannya!" sambung Dave lagi.
Mereka bertepuk tangan meriah. CEO yang hanya mereka dengar, kini mereka bisa langsung melihat rupa bagaimana bos mereka. Para karyawan wanita nampak terpesona dan kagum menatap Ken.
Para wanita tak berhenti untuk memuji ketampanan Ken, dimana penampilan Ken membuat fantasi liar para wanita yang menyukai wajah tegas nan rupawan merasa antusias.
Setengah Jam Kemudian.
Setelah acara perkenalan tadi, Ken langsung meninggalkan tempat, tanpa kata sambutan apapun. Padahal semua karyawan sudah menantikan acara sambutan keluar dari mulut Ken, tapi nyatanya pria itu sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Membuat semua orang tampak kecewa. Bisik-bisik para karyawan pun mulai terdengar.
"Sepertinya bos kita kali ini tidak ramah!" kata wanita berbaju hijau.
"Ya kau benar. Dia bahkan tidak menyapa kita!" timpal wanita berbaju orange.
"Jangan-jangan, dia pria galak!" kata wanita berbaju putih.
"Meski begitu, dia ganteng kan?" celetuk wanita berkemeja hitam.
"Justru orang seperti itu yang perlu kita waspadai!" celetuk karyawan pria berbaju kotak-kotak.
"Lah, kenapa?" tanya para karyawan wanita menatap karyawan pria berbaju kotak-kotak itu.
"Pria dingin seperti itu, biasanya galak, tegas, dan yang pasti orang seperti ini mementingkan KEDISIPLINAN PARA KARYAWANNYA!" jawab pria berbaju kotak-kotak dengan menekan kata DISIPLIN.
"Ah, iya benar juga!" kata mereka manggut-manggut membenarkan ucapan pria berbaju kotak-kotak.
"Nah, Lo tuh yang biasanya suka colong-colongan absen!" timpal wanita berbaju hijau menyindir wanita berbaju orange.
"Lo juga sama. Belum waktunya istirahat, sudah istirahat duluan!" balasnya.
"Lo juga, jam kerja malah dimanfaatkan buat pacaran sama OG!"
"Lo juga sama, Jam kerja malah telpon-telponan sama pacar. Udah gitu pake fasilitas kantor lagi! Lo tuh yang parah abis!"
"Ish, udah-udah! Malah saling nyalahin!" seru pria berbaju kotak-kotak menengahi para karyawan wanita.
"Eh, semua kembali ke tempat masing-masing. Pak Ken dan Pak Dave sedang jalan ke arah sini!" teriak salah satu karyawan yang baru boker dari kamar mandi. Mereka langsung menutup hidung, sepertinya tuh orang nggak bersih deh ceboknya. Baunya ketinggalan.
Tap ... Tap ... Tap
Mereka berjalan melewati para karyawan begitu saja tanpa menyapa mereka, membuat mereka saling menatap, tapi tidak berani untuk berbicara. Sontak mereka langsung kincep, hening sejenak.
Begitu keduanya masuk ke ruangan, para karyawan langsung bernafas lega. Selamat, ucap mereka dalam hati.
"Ken, Florina nyari, Lo!" ucap Dave, begitu mereka sampai di ruangan CEO.
"Ah, biarkan saja. Gue ogah berurusan dengan wanita itu!"
"Dia sangat tergila-gila sama Lo!" ucap Dave sambil terkekeh.
"Sialan memang. Kenapa nggak Lo puaskan saja, Dave? Buat dia puas dan ngecrot berkali-kali, biar dia nggak nyariin gue sampai sini. Lagipula gue sudah ada istri. Sudah cukup gue makai jasanya satu kali. Nggak akan pernah mengulanginya lagi!"
"Gue dah pernah ngomong kayak gitu, tapi dia tetap kekeuh pengen ketemu sama, Lo. Katanya dia pengen ngulang ah, ih, uh sama Lo!' Dave ngakak ngakak.
"Dasar sinting!" ucap Ken, "Buat Lo ajalah, gue males banget ketemu dia!"
"Sudah. Gue dah ngomong kayak gitu. Jika dia butuh kehangatan, gue siap memberikannya. Tapi katanya punya gue kayak putren, beda sama Lo, mirip jagung Bangkok! Sialan tuh cewek!" umpat Dave begitu kesal anunya dibilang mirip putren ( Jagung muda).
Hahahaha .....
Ken terbahak-bahak mendengar penuturan sahabatnya. Jelaslah punyanya super besar, Hanum saja sampai teriak-teriak kalau si Tarzan sudah memasukinya. Katanya si Tarzan guede banget, panjang sampai nerobos nyampe jantung. Hihihi....
"Urutlah ke Mak Peyot!" kelakar Ken.
"Emang bisa bikin gede Ken?" tanya Dave dengan antusias.
"Gue denger sih iya. Bisa bikin gede, panjang, lebar, gemuk, dan tahan lama."
"Boleh tuh kayaknya. Kayaknya gue emang perlu gedein lagi, biar lebih gede, panjang, lebar, gemuk, dan tahan lama."
"Nah, pinter!" ucap Ken.
"Lo tau alamatnya?"
"Hehehehe, sayangnya nggak!" Ken tertawa.
"Ah, sialan Lo, Ken. Gue kira tau!"
"Hehehehe, nanti gue cari tau."
"Lo nolak Florina, so Lo dan istri, sudah....!" Dave menjeda kalimatnya.
"Hehehe, sudahlah. Rasanya, enak banget, Bro! Hahahaha!"
"Aih, Sialan, Lo. Bikin iri saja!"
"Makanya cepetan nikah. Cari yang kayak gue. Masih kinyis-kinyis!"
"Boleh lah gue minta nomor istri, Lo!"
"Mau ngapain? Jangan macam-macam ya! Nggak ada urusannya dengan Hanum!" galak Ken.
"Yeay, sensi amat, Lo. Maksudnya, gue mau tanya. Dia punya nggak temen cantik yang cantiknya sebelas dua belas dengan dia! Yang terpenting masih PERAWAN!"
"Lah, mau ngapain?"
"Mau gue kawinin lah. Gue kan juga pengen punya bini masih kinyis-kinyis dan perawan, kayak istri Lo, Hanum! Hahahaha!"
"Ish, dasar Kampret!"
Bersambung ....
Penampilan Om Ken saat datang ke kantor barunya. Kira-kira usianya 38 tahun. Meski begitu masih terlihat muda dan gagah. Selisih dengan Hanum 18 tahun.
mending mundur aja deh
ayo kak up lagi 🥰🥰🥰🥰
blass gabis bro...