NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTEMUAN

Kini keduanya saling bertatap mata, rasa rindu yang amat dalam menyelimuti hati Mereka. mata Asri kini berkaca-kaca, begitupun dengan Sam Ia merasa bahagia bisa melihat dan bertemu Asri saat ini.

"Sam..."

Asri memanggil Sam dengan suara terbata-bata.

Sam belum menjawab Asri ia masih terus memandangi Asri dengan wajah bahagia, tiba-tiba Sam langsung memeluk Asri dengan erat.

"Sayang.. Aku rindu Kamu, Aku senang bahagia bisa bertemu Kamu lagi"

Air mata keduanya kini tak dapat tertahankan, pecah tangis Asri Ia memeluk pinggang Sam dengan sangat erat.

"Aku juga rindu Kamu Sam, jangan pergi lagi"

Asri bicara sambil menangis, lalu Sam mencium rambut Asri pundak Asri, lalu Ia memegang pipi Asri dan kini Mereka bertatapan lagi.

"Aku tidak akan pernah tinggalkan Kamu lagi, Aku janji"

Farhan ikut bersedih melihat pertemuan Mereka yang begitu haru, Dia pun menangis kecil.

Sam kini menggenggam tangan Asri mencium tangan Asri berkali-kali, kemudian Ia menyadari perut Asri yang kini membesar.

"Kamu hamil?"

Asri tersenyum dan menganggukkan kepalanya, tiba-tiba Sam melepaskan genggaman tangannya, Asri kaget dengan reaksi Sam ketika melihatnya berbadan dua.

"Kamu sudah bersuami?"

Tanya Sam dengan wajah penuh tanya.

Rasanya Sam tak kuat jika Ia harus mendengar bahwa Asri bersuami, namun Asri mengerti dengan reaksi Sam yang tak tahu menahu soal kehamilannya, akhirnya Asri mengatakan yang sesungguhnya pada Sam.

"Aku akan bersuami, jika Kamu meminang Aku"

Sam tertawa mendengar gurauan Asri, namun Sam belum puas karena belum mendapatkan jawaban yang tepat dari Asri.

"Baik.. Kamu pasti bingung ya, sini wajah Kamu mendekat di wajahku"

Sam masih tak mengerti apa yang ingin Asri lakukan.

"Aku hamil Anak Kamu"

Asri bicara berbisik di telinga Sam.

Sam sangat terkejut dengan apa yang Asri ucapkan, Dia masih tak mengerti kapan Asri hamil, lalu Asri menjelaskan sedetail-detailnya awal dari kehamilannya.

Sam sungguh sangat menyesal karena waktu itu Ia meninggalkan Asri begitu saja.

"Jadi sehabis Aku pergi meninggalkan Kamu di tengah hujan deras itu, Dokter kemudian mengabarkan bahwa Kamu tengah hamil"

Asri tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Iya.. Dan waktu Aku hampir jatuh lalu Kamu menahan Aku agar tetap berdiri, kamu ingat, itu juga karena Aku mual dan pusing"

Sam kini menggenggam tangan Asri kembali, Ia sangat-sangat merasa bersalah, Ia tidak ada di saat Asri benar-benar membutuhkan dirinya.

"Aku minta maaf ya sayang, Aku memang bodoh, Aku tidak punya sikap waktu itu"

Lalu Asri membelai pipi Sam dengan lembut lalu mengatakan jika dirinya sudah menerima semuanya yang terjadi waktu dulu.

"Aku mengerti, Arif sudah menceritakan semuanya sama Aku"

Sam pun tersenyum, lalu Ia mencium pipi Asri dengan mesra, perlakuan itu membuat hati Asri menjadi berbunga-bunga.

Sekian lamanya Asri tak merasakan jatuh cinta, kini Ia dapat merasakan lagi kenangan-kenangan indah bersama Sam.

"Aku mencintai Kamu"

Sam berbisik mengatakan cinta pada Asri.

Lalu Asri baru ingat jika kakaknya masih berada disini.

"Oh iya kak Farhan, Sam ayo Kita ke kakak ku dulu"

Sam dan Asri kini menghampiri Farhan.

"Kak..?"

Asri memanggil dengan suara pelan, Farhan pun membalikkan badannya lalu berkata,

"Loh.. sudah selesai pertemuannya"

Sam kini menjawab,

"Asri ingin kakak ikut makan dengan Kami"

Farhan tersenyum kecil, Ia merasa tak pantas berada di antara dua insan yang sedang saling merindu.

"Memangnya gak ganggu, Mungkin kalian ingin mesra-mesraan gitu"

Asri jadi malu mendengar kakaknya bicara seperti itu.

"Apaan sih kak"

Lalu Sam mengatakan tentang pernikahannya dengan Tini.

"Kamu serius Sam sudah resmi cerai dengan Tini"

Asri masih belum menyangka jika semua ini benar terjadi.

"Ya aku serius Asri, sebenarnya Aku berniat ingin mendatangi Kamu besok, tapi malah kakak Kamu yang mempertemukan Kita sekarang"

Lalu Farhan menyahuti,

"Bagus dong sudah bertemu, jadi Kalian sudah tahu kan, Asri sedang hamil Anak Kamu, dan Kamu kini sudah resmi bercerai, sekarang tinggal bertemu dengan Mamah Anita, Kamu sudah siap Sam"

Sam sebenarnya berani-berani saja, namun Ia takut jika Bu Anita masih membencinya seperti dulu.

Lalu Asri menggenggam tangan Sam dan berkata,

"Jangan takut Sayang, Kamu kan sekarang sudah sendiri, artinya Kamu sudah menepati janji Kamu ke mamah waktu dahulu, Kamu ingat kan?"

Dan Mereka pun makan malam bersama menikmati hidangan yang sudah di pesan Farhan sebelumnya.

Chandra baru saja pulang setelah lembur 2 jam di kantor, Chandra pun masuk ke kamar dan langsung melepas sepatunya.

Rahma merasa gugup ketika tahu Chandra sudah pulang, Ia menyambut Chandra dengan membawakan kopi yang biasa Chandra minum.

"Chan... Aku ingin bicara sesuatu"

"Bicara apa Rahma, Aku mandi dulu ya"

Rahma masih tegang, Ia pun menunggu Chandra mandi dahulu.

Selesai mandi Chandra memakai bajunya, melihat Rahma yang sedang mondar-mandir tak jelas, Chandra pun bertanya,

"Kamu kenapa sih?"

Chandra bicara sambil memakai baju, setelah itu Rahma mempersiapkan dirinya untuk mengatakan hasil lab kesehatannya.

"Chan.. Hari ini hasil lab sudah dikirim"

"Oh ya.. lalu hasilnya bagaimana?"

"Aku... Aku mengidap penyakit kanker rahim"

Chandra terkejut hingga Ia menjatuhkan sisir yang sedang Ia pegang.

"Apa.. Kanker rahim, tapi bagaimana bisa.. Lalu kondisi kehamilan Mu bagaimana?, anak Kita gak apa-apa kan Rahma"

Rahma kini melihat kekhawatiran dari raut wajah Chandra.

"Aku belum tahu soal itu, Aku mau konsultasi Chan.. Kamu mau kan temani Aku besok"

Chandra menatap wajah Rahma, lalu Ia tiba-tiba memeluk Rahma dengan hangat, pelukan ini rasanya berbeda dari biasanya, pelukan ini lebih terasa tulus, ujar Rahma dalam hatinya berkata.

"Chan apakah Kamu akan meninggalkan Aku, karena kondisi Aku tidak sesehat dulu"

Chandra melepaskan pelukannya lalu menjawab,

"Kamu bicara apa, Aku akan tetap menemani Kamu, hingga Kamu sembuh"

Chandra menggenggam tangan Rahma lalu Ia berkata meyakinkan Rahma jika dirinya akan tetap menyayanginya sampai kapanpun.

Rahma tersenyum bahagia mendengar bahwa Chandra menerima kondisinya.

"Terimakasih Chan... Aku mencintai Kamu"

Setelah mengatakan cinta Rahma langsung memeluk Chandra dengan erat, Chandra pun membalas ucapan cinta Rahma.

"Aku juga mencintai.... Kamu"

Chandra pun membelai rambut Rahma, namun entah kemana pikiran Chandra tiba-tiba Ia mengingat Asri dalam pikirannya, dan mengatakan dalam hatinya bahwa cinta sejatinya tetaplah untuk mu Asri.

Cinta pertama memang sangat susah untuk dilupakan, sebesar apapun usaha Chandra menghilangkan Asri dalam pikirannya, tapi tetap saja bayangannya senyumannya masih sangat terukir jelas dalam benaknya.

Bu Heni resah menunggu putrinya tak kunjung sadar dari pingsan, Ia pun terus bertanya pada suster yang bertugas disitu.

"Sus.. kenapa anak Saya belum sadar juga ya?"

"Ditunggu saja ya Bu, Mbak Tini gak apa-apa kok, hanya pingsan sebentar lagi juga sadar"

Tak lama Tini tersadar, Ia membuka mata perlahan, lalu melihat ke kanan dan ke kiri, Ia mulai bicara bertanya dimanakah Ia berada saat ini, Bu Heni merasa senang akhirnya Putrinya sadar juga.

"Sayang.. Kamu di Rumah Sakit Nak"

Tini mulai ingat bahwa dirinya baru saja bercerai dari Sam, Tini kembali histeris teriak mengatakan,

"Mah.. Aku gak mau pisah dari Sam, Aku masih istri Sam kan Mah?"

"Aku gak mau pisah, gak mau Mah"

Tini bicara sambil menangis, Bu Heni tak tega melihat keadaan Putrinya yang semakin hari semakin frustasi, Ia tak tahu harus bagaimana membuat Putrinya mengerti bahwa dirinya sudah bukan lagi istri Sam.

"Ya Allah Nak.. Kamu harus mengerti Tini, Kamu sudah bukan istri Sam lagi, Kamu harus menerima keadaan ini Sayang"

Tini masih menangis sesenggukan, entah apa yang dipikirkan Tini, pikiran bodoh pun muncul dalam benaknya.

"Aku ingin mati saja, Aku tidak sanggup kehilangan Sam, Aku tidak ingin anak ini tidak punya ayah, Aku gak sanggup merawat anak Ini, ini semua gara-gara anak ini"

Lalu Tini memukul-mukuli perutnya sendiri dengan kencang hal itu pun membuat Bu Heni semakin bersedih melihat keadaan Putrinya.

"Cukup Tini, cukup Kamu jangan seperti ini Nak.. Kasian bayi yang di kandungan Kamu"

Tanpa pikir panjang Tini mencabut infus ditangannya, Ia pun berlari menuju lantai atas.

"Tini.. Kamu kemana Nak?"

Bu Heni teriak sambil mengejar Tini, namun Tini terus berjalan walaupun sempoyongan Ia terus berjalan hingga lantai paling atas di gedung Rumah Sakit.

Tini Terus berjalan hingga akhirnya Tini sampai juga di lantai paling atas, Ia masih menangisi perceraiannya dengan Sam, Tini berjalan lagi ke sudut bangunan, lalu Ia melihat ke bawah gedung.

Fahmi yang sedang menghisap rokok, merasakan angin sepoi-sepoi di atas gedung Rumah sakit membuat hatinya sedikit tenang, Ia memikirkan bagaimana caranya supaya Ia bisa bekerja membantu sang Ayah, agar biaya rumah sakit selama ini bisa di lunasi.

Karena saat ini Ia sudah tidak lagi mendapatkan transferan uang dari Tini, semenjak dirinya sadar akan kesalahannya dan berhenti menganggu Tini.

Tak sengaja Fahmi melihat seseorang yang sedang berdiri di sudut bangunan, Fahmi pun mendekati dan ingin tahu apa yang sedang ingin di lakukan oleh seseorang itu.

Lalu Ia melihat seseorang lagi sedang berlari memanggil wanita yang tengah berdiri di atas gedung.

"Tini... apa yang ingin Kamu lakukan? jangan gila Tini"

Fahmi cukup terkejut mendengar nama Tini, Ia pun mendekati Bu Heni dan bertanya.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!