Sekuat apa pun aku bertahan, nyatanya aku tidak bisa sekuat itu," ucap Vira.
Dunia Vira seakan runtuh saat tahu jika suami yang sangat ia cintai sudah menikah siri secara diam-diam dengan sahabatnya sendiri. Faktor belum dikaruniai keturunan yang membuat Yusuf tega mengkhianati cinta Vira.
Akankah Vira bertahan dengan pernikahannya atau kah memilih menyerah dan melanjutkan hidup sesuai takdir yang sudah dituliskan oleh Allah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 Bertemu Kembali
Hari demi hari, bulan demi bulan sudah Vira lewati dengan ikhlas tanpa mengeluh sama sekali. “Vir, hari ini kita disuruh bertemu dengan klient,” seru Mia.
“Di mana?” tanya Vira.
“Di restoran Melati.”
Vira melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. “Ya sudah, kita berangkat sekarang saja biar klient nya gak nungguin kita,” seru Vira.
“Oke, yuk!”
Vira dan Mia pun pergi ke sebuah restoran menggunakan mobil kantor dan diantar oleh sopir kantor juga. Karena lokasi restorannya tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 15 menit mereka pun sudah sampai di restoran yang dituju. Vira dan Mia masuk ke dalam restoran sembari berbincang-bincang ringan.
“Orangnya mana, Mia?” tanya Vira sembari celingukan.
Mia ikut celingukan, hingga tidak lama kemudian seorang pria melambaikan tangannya ke arah Vira dan Mia. “Nah, itu orangnya,” tunjuk Mia.
Vira menoleh dan betapa terkejutnya Vira saat melihat siapa klient yang akan mereka temui. Begitu pula dengan pria itu, tak kalah terkejutnya dari Vira. Ternyata pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Yusuf, mantan suaminya.
“Vira, ayo! Ngapain malah bengong? Aku tahu pria itu tampan, tapi jangan norak juga,” bisik Mia.
Vira berusaha menetralkan hatinya dan dengan mantap, akhirnya Vira dan Mia pun menghampiri Yusuf yang saat ini terlihat bengong melihat Vira yang menurutnya semakin cantik. “Selamat siang Pak Yusuf, saya Mia dari Perusahaan Adiguna dan ini Vira rekan kerja saya,” seru Mia memperkenalkan diri.
Yusuf mengulurkan tangannya ke arah Mia dan tentu saja Mia membalas ukuran tangan Yusuf dengan bahagianya. Tapi pada saat Yusuf mengulurkan tangan kepada Vira, Vira justru menangkupkan kedua tangannya di dada. Yusuf terlihat canggung namun Yusuf sangat mengerti dengan sikap yang ditunjukkan oleh mantan istrinya itu.
“Silakan duduk!”
“Terima kasih, Pak.”
Mia mulai menjelaskan mengenai proyek yang sedang dijalani perusahaan Adiguna dan perusahaan milik Yusuf karena saat ini dua perusahaan itu sedang menjalani kerja sama. Yusuf bukanya mendengarkan penjelasan Mia, dia justru curi-curi pandang kepada Vira. Vira menyadari itu, maka dari itu Vira memilih menundukkan kepalanya dan berpura-pura membaca.
“Bagaimana Pak? Apa Bapak setuju dengan usul dari perusahaan kami?” seru Mia.
“Ah iya, saya sangat setuju.” Yusuf tampak canggung karena dia memang tidak fokus dengan apa yang dijelaskan oleh Mia.
“Syukurlah kalau begitu. Oh iya, maaf saya permisi ke toilet dulu sebentar,” seru Mia.
Vira terkejut, dia ingin ikut kepada Mia tapi sudah terlambat akhirnya dia pun memutuskan untuk mengotak-ngatik ponselnya. “Kamu semakin cantik saja, Vira,” puji Yusuf.
“Istighfar Mas, Mas harus jaga pandangan karena Mas itu sudah mempunyai anak dan istri,” sahut Vira dengan masih menundukkan kepalanya.
“Kenapa kamu begitu berubah, padahal dulu kamu wanita yang lemah lembut.”
“Jangan tanyakan kenapa aku berubah, tapi tanyakan kepada diri Mas sendiri yang sudah membuat aku berubah,” sahut Vira tegas.
“Apa tidak ada maaf untukku Vira?” tanya Yusuf.
“Dari dulu aku sudah memaafkanmu Mas, terus apa lagi yang kamu mau?”
“Aku ingin kembali kepadamu Vira, aku masih sangat mencintaimu,” seru Yusuf memelas.
Vira baru saja ingin menjawab ucapan Yusuf, namun tiba-tiba Mia kembali dan Vira pun mengurungkan niatnya untuk berbicara dan memilih diam. “Pak Yusuf, sepertinya kita harus kembali ke kantor karena kita masih banyak pekerjaan,” seru Mia.
“Ah iya, silakan.”
Vira dengan cepat meninggalkan Yusuf tanpa berpamitan terlebih dahulu. “Astaga Vira, tungguin!” teriak Mia.
“Kami permisi dulu, Pak,” seru Mia.
Yusuf memperhatikan kepergian Vira dengan tatapan sedihnya. “Memang benar apa yang dikatakan pepatah, kita akan merasa sangat merindukan seseorang pada saat seseorang itu sudah pergi dari hidup kita,” batin Yusuf.
Selama dalam perjalanan, Vira tampak terdiam membuat Mia sedikit bingung. “Kamu kenapa, Vir?” tanya Mia.
“Gak apa-apa, memangnya aku kenapa?” Vira malah balik bertanya.
“Ya, tiba-tiba kamu jadi pendiam padahal sebelum bertemu Pak Yusuf tadi kamu bawel. Apa jangan-jangan kamu suka ya, sama Pak Yusuf?” goda Mia.
“Astagfirullah, apaan sih Mia. Sembarangan kalau ngomong,” kesal Vira.
“Hai, hanya wanita bodoh yang tidak terpesona dengan ketampanan Pak Yusuf. Malahan aku juga suka sama Pak Yusuf, tapi dengar-dengar Pak Yusuf sudah menikah. Bahagianya yang jadi istri dia.” Mia senyum-senyum sendiri membuat Vira tersenyum sinis.
“Belum tentu Mia, apa yang kita lihat belum tentu sama dengan kenyataannya. Bisa jadi di luar terlihat bahagia, tapi kenyataannya kehidupan keluarga mereka tidak sebahagia itu,” sahut Vira.
“Ih, kamu suudzon sama orang.”
Vira tersenyum, Mia tidak tahu saja kalau Yusuf adalah mantan suami Vira. Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di kantor dan kembali bekerja seperti sedia kala. “Mia, aku sudah bekerja di sini 3 bulanan tapi sampai sekarang aku sama sekali belum pernah melihat Bos kita, Bos kita itu yang mana?” tanya Vira penasaran.
“Entahlah. Jangankan kamu, aku saja yang sudah lama bekerja di sini belum tahu bagaimana wajah Bos kita,” sahut Mia.
“Lah, kok bisa?”
“Kata karyawan lama di sini, Bos kita memang tidak mau di ekspose. Bos kita juga jarang datang ke kantor palingan semuanya dipercayakan kepada asisten pribadinya.”
“Oh, begitu ya. Jadi penasaran, bagaimana wajah Bos kita.” Vira menopang dagunya sembari berpikir.
“Sama aku juga, tapi palingan Bos kita itu sudah tua, perut buncit, dan botak,” seru Mia terkekeh.
“Dasar, kamu ini.”
Keduanya tertawa bersama, Vira sampai lupa kalau tadi siang sudah bertemu dengan Yusuf. Saat ini, Vira memang sudah benar-benar move on dari Yusuf dan Vira juga sudah tidak mengharapkan untuk kembali kepada Yusuf. Untuk saat ini, Vira hanya fokus untuk menyenangkan diri sendiri dan Mamanya yang ada di kampung.
***
Waktu pulang pun tiba, seperti biasa Vira memesan taksi online untuk pulang ke kontrakannya. Vira tidak sadar kalau saat ini Yusuf sedang mengikutinya dari belakang. “Aku hanya ingin tahu, sekarang kamu tinggal di mana?” batin Yusuf.
Setelah cukup lama mengikuti, akhirnya Yusuf melihat Vira berhenti di depan sebuah kontrakan. Yusuf melihat Vira keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam kontrakan yang kecil itu. Tiba-tiba hati Yusuf merasa ngilu melihat Vira tinggal di sebuah kontrakan kecil.
“Ya Allah, kok kamu tinggal di kontrakan kecil seperti ini sih? Kenapa kamu gak tinggal di apartemen yang dulu pernah aku belikan untukmu.” Yusuf benar-benar tidak habis pikir dengan Vira, padahal dulu Yusuf pernah membelikan apartemen untuknya dan Yusuf mengira kalau Vira selama ini tinggal di sana.
.tp bau2 nya anisa jodohnya yusuf😄😄