Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 20
" Kak kamu lihat kan berapa beruntungnya kamu lepas dari cewek ganjen itu kamu ga salah kak dulu sering ninggalin dia sekarang lepasin dia coba kamu bayangin kamu sekarang kerja capek ehh dia enak-enakan godain kakak kandung kamu" Stella dan Dandy memang sepakat untuk makan siang bersama di restoran dekat kantor Dandy dan kebetulan disaat mereka sedang makan tidak sengaja gio dan giva datang namun meja mereka yang cukup jauh.
Sejak tadi Dandy selalu mencuri pandang ke arah gio dan giva yang sangat terlihat bahagia dengan senyuman yang lepas, ditambah perlakuan manis dari sang Kaka untuk mantan kekasihnya itu namun Dandy sadar bahwa giva berhak mendapatkan itu semua karena sejak saat bersamanya giva selalu mendapatkan sikap kurang baik darinya.
" Giva bukan perempuan seperti itu Stella aku tau bagaimana dia" Dandy yang masih fokus dengan hidangan dihadapannya langsung menyanggah ucapan Stella.
" Kamu masih cinta sama dia kak? Kenapa masih belain dia? Kamu tau siapa yang ada disaat kamu lagi butuh support menghadapi kejenuhan tugas akhir kamu kak? Apakah giva ada dan mengerti apa yang kamu butuhkan?" Stella yang mulai tersulut emosi kembali ke sifat awal selalu saja menghadapi masalah dengan amarah.
" Aku bukan masih cinta tapi memang giva orang yang baik dia bukan menggoda Stella, lagian antara aku dan dia sudah tidak ada hubungan sama sekali dan kak gio pun tidak memiliki hubungan dengan siapapun mereka sama sama single jadi wajar jika mereka dekat bahkan jika mereka memiliki hubungan pun itu hal yang wajar, yang salah itu kita dulu pergi berlibur disaat aku masih ada status hubungan dengan giva tapi apakah giva marah sama kamu? Apakah dia selalu memperovokasi orang-orang buat benci sama kamu? Engga kan?" kini Dandy yang mulai terpancing emosi.
" Terus aja belain dia apa kamu lupa........"
Belum sempat selesai ucapannya Stella, Dandy sudah langsung memotong ucapannya dengan nada dingin dan tatapan tajamnya.
" Iya aku ingat tidak perlu selalu dibahas setiap kita sedang nerselis paham Stella jika kamu merasa aku harus balas Budi baiklah apa yang harus aku lakukan untuk membalas kebaikan kamu hingga kamu tidak perlu selalu membawa itu semua sebagai alasan agar aku menurut padamu. Aku ucapkan terimakasih atas kebaikan dan pengertian kamu selama ini tapi bukankah aku tidak meninggalkan kamu dan aku tetap memilih kamu bukan? jadi tidak perlu dibesar-besarkan seolah-olah kamu tersakiti Stella disini yang seharusnya tersakiti adalah giva karena aku dan kamu memiliki hubungan bahkan pergi berdua dan giva tidak mendapatkan kabar dariku selama kita pergi bukan? Jadi tidak ada alasan untuk kamu selalu mengganggu giva" Dandy dengan panjang lebar menjelaskan agar Stella bisa lebih bijak dalam bersikap.
" Kamu nyalahin aku kak? Bukannya ini kemauan bersama?" Stella yang tidak terima langsung menjawab ucapan Dandy.
" Sebelah mana aku menyalahkan kamu Stella bukankah aku hanya menjelaskan kondisi kita? Jika aku menyalahkan kamu mungkin aku sudah mempermalukan kamu dihadapan banyak orang dan saat ini aku sudah memutuskan hubungan kita tapi apakah aku melakukan itu? Saat ini aku masih mau menuruti keinginan kamu untuk makan siang bersama bukan? Jadi tolong bersikap bijak dalam kehidupan kamu" Dandy masih mencuri pandang kearah sang Kakak dan mantan kekasihnya itu.
" Aku mau kamu lupain giva" Stella yang tidak ingin Dandy pergi akhirnya mengalah.
" Kalau untuk melupakan aku sedang berusaha tidak lebih tepatnya aku sedang berusaha berdamai dengan status baru aku baik dengan giva ataupun Perusahaan jadi kamu tidak perlu khawatir kamu juga tahu bukan jika pekerjaan aku berhubungan dengan kak gio itupun aku dibantu oleh Fany jadi tidak perlu berlebihan dalam mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi Stella" Dandy menyimpan alat makanya karena sudah kenyang.
" Tapi Kakak bisakan bantu aku untuk bilang ke kak gio dan om bram agar aku bisa kembali bekerja di perusahaan kakak?" Stella masih merengek ingin bekerja ternyata.
" Aku usahakan nanti, mari pulang jika sudah selesai karena jam istirahat sudah hampir selesai.
" I...ii..iya kak mari kita pulang" dengan terbata Stella akhirnya bangkit dari tidurnya.
" Ekheemmmm seru amat yang lagi ngobrol" gio dan giva yang sedang bercanda seketika menengok kearah sumber suara.
" Lohh kalian, ayo gabung mari makan bersama" giva masih saja bersikap baik dan lembut padahal Stella masih saja bersikap kurang baik diiringi nada tinggi.
" Tidak perlu kau lanjutkan saja pendekatanmu kepada kak gio dasar cewek murahan" Stella terus saja mengumpat.
" Sebelah mana murahannya Stella? Aku dan giva sama sama single jadi kenapa harus dipermasalahkan dan kenapa kamu repot sekali mengurusi kami? Apakah kekasihmu sudah mulai mandiri?" kini gio yang menjawab ucapan Stella.
" Kak gio kenapa sih belain banget cewek ini hihh aku sih ogah" Stella mengibaskan tangannya ke udara.
" Aku juga gamau deketin kamu Stella, Terimakasih atas setiap ucapan baik yang kamu keluarkan dari mulutmu itu semoga bisa membantu pengelolaan emosi diri ya" kini giva yang menjawab ucapan Stella karena sudah sangat geram .
" ckk sok polos Lo padahal kan lo udah biasa nemplok sana sini"
" Ekhemmm stellah jangan banyak berasumsi yang bisa bikin diri kamu malu sendiri ya, tolong sebelum kamu upload foto ke berbagai media sosial , tolong jngat setiap apa yang kita pikirkan harus sesuai dengan bukti jangan sampai kamu malu sendiri nantinya " giva terus saja memberikan perlawanan dengan sangat manis.
" Gaperlu ajarin aku deh, kamu urus aja hubungan kamu dengan kak gio jangan pernah mengganggu kekasihku lagi paham?" bentakan Stella membuat tubuh giva merosot karena menahan emosi.
" Baiklah semoga disaat kita bertemu tidak akan ada keanehan lagi yang terjadi diantara kita ya kami pamit permisi" akhirnya giva menarik tangan gio untuk pergi dari tempat ini.
" Tungguuu..." suara berat dan bergetar menghentikan langkah gio dan giva.
" Ada apalagi apakah masih belum puas? Baiklah aku akan setia mendengarkan kembali" giva yang masih setia menggenggam tangan gio membalikkan badannya dan saat ini berhadapan dengan Dandy dan Stella.
" Apakah ini adalah calon suami yang tadi pagi kamu katakan kepadaku?" Dandy menatap nanar genggam tangan giva dan gio.
" Iya benar aku adalah calon suami dari giva, apakah ada yang salah dengan hubungan kami?" kini gio yang beralih menjawab pertanyaan Dandy sang adik menarik tubuh giva untuk berada dibelakang tubuhnya sebagai bentuk perlindungan seorang pria terhadap wanitanya.
" Kak....." tatapan sendu Dandy terlihat jelas.
" Tidak ada yang perlu disalahkan Dandy, dan tidak ada yang perlu disesalkan bukan? Kita tidak sedang bersaing apalagi saling menyakiti, ini sudah menjadi pilihanmu bukan?"
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...