NovelToon NovelToon
Berkorban Demi Cinta

Berkorban Demi Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Morgan Zavierson, dipenjara demi kekasih tercintanya, Kelly Thompson. Akibat kesalahpahaman membuat Morgan membenci sang gadis tersebut.

Apa sebabnya Kelly yang dikenal gadis polos dan ceria, dianggap mengkhianati Morgan? sehingga pada akhirnya Morgan memilih menikahi Zoanna, yang adalah sekretarisnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keraguan Kelly

Dokter keluar dari ruang rawat dengan wajah serius, menghampiri Morgan yang sejak tadi gelisah menunggu di koridor rumah sakit. Morgan segera bangkit dari duduknya, tatapannya penuh kecemasan.

"Bagaimana dengan Kelly?" tanya Morgan dengan suara bergetar.

"Luka pasien cukup dalam, dan dia kehilangan banyak darah. Kondisinya masih lemah," jawab dokter dengan nada profesional namun penuh simpati.

Morgan merasa dadanya semakin sesak. "Dokter, tolong selamatkan Kelly, apapun yang terjadi!" pinta Morgan dengan tegas, suaranya penuh keputusasaan.

Dokter mengangguk perlahan. "Kami akan melakukan yang terbaik, Tuan Morgan. Namun, kondisi pasien seperti sebelumnya. sudah berulang kalinya dia mencoba bunuh diri. Mengenai luka di dahinya, ada pembengkakan yang cukup serius," jelas dokter, matanya menatap Morgan dengan empati.

"Luka di dahinya, apakah juga karena dia mencoba mengakhiri hidupnya?" tanya Morgan, suaranya hampir berbisik.

Dokter mengangguk sekali lagi. "Benar, Tuan Morgan. Pasien sudah sangat nekad. Kami sangat menyarankan agar Anda mengawasinya dengan ketat. Jangan sampai dia mengalami hal yang sama lagi. Jika pasien tidak bisa keluar dari mimpi buruk ini, dia akan mencoba bunuh diri lagi," kata dokter dengan nada tegas namun lembut.

"Saya akan melakukan apa saja untuk membantunya, Dokter. Tolong bantu kami," ucapnya dengan suara bergetar, namun penuh harapan.

Tidak lama kemudian, Markus mendatangi Morgan yang masih berdiri di depan ruang rawat, menatap pintu dengan penuh kekhawatiran.

"Morgan, Billy berhasil diselamatkan. Bagaimana dengan Kelly?" tanya Markus dengan suara penuh perhatian.

"Kondisinya masih lemah, lukanya cukup dalam," jawab Morgan, matanya tidak beranjak dari pintu ruang rawat.

Markus menatap sahabatnya dengan cermat, memahami beban yang sedang ditanggungnya. "Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Markus.

"Pertahankan Billy. Jangan menyerahkan dia dulu. Antara aku dan dia masih ada yang belum diselesaikan!" perintah Morgan tegas, sorot matanya berubah tajam.

Markus mengangguk, namun keraguan masih menyelimuti wajahnya. "Tapi, Lion mungkin saja akan menyerahkan dia kepada polisi. Apakah kamu akan membalas perbuatannya?" tanyanya hati-hati.

Morgan menghela napas dalam, matanya berkabut oleh amarah dan kesedihan. "Apa yang dia lakukan terhadap Kelly sudah meninggalkan luka dalam dan mimpi buruk yang tak berkesudahan. Sudah empat kali Kelly mencoba bunuh diri. Saat anggotaku mengejarnya, dia mengira itu anggota Billy sehingga dia nekad berlari ke tengah jalan. Dan saat di tangan mereka, Kelly juga melakukan percobaan bunuh diri. Empat kali dia terselamatkan. Andaikan kelima kali, aku tidak yakin kita akan seberuntung itu," jawab Morgan, suaranya bergetar oleh emosi.

Markus mengangguk dengan pemahaman. "Aku yakin dia pasti sangat menderita, sehingga melakukannya berulang kali. Billy sudah ditahan oleh kita. Pastikan Kelly tidak bertemu dengan dia lagi," ujar Markus, mencoba menenangkan sahabatnya.

Morgan mengangguk perlahan. "Aku akan meminta Robby untuk mengatur sebuah tempat untuk Billy. Sebelum urusan kami selesai, aku tidak akan menyerahkan dia kepada polisi," katanya dengan nada yang tidak terbantahkan.

Markus menepuk bahu Morgan dengan kuat, memberikan dukungan. "Kelly akan sembuh, dan kita akan pastikan Billy mendapatkan ganjarannya. di saat ini yang Kelly butuhkan adalah kamu. Jangan menyakitinya lagi!" kata Markus dengan tegas.

Tenang saja! Aku dan Kelly baru bisa bersama setelah banyak halangan dan rintangan. Aku tidak akan mengecewakannya!" ucap Morgan dengan tegas, matanya menyala penuh tekad.

Malam itu, Morgan duduk di samping ranjang Kelly yang masih belum sadarkan diri. Wajah gadis itu terlihat pucat, dan kondisinya sangat lemah. Lampu ruangan yang redup menambah suasana sunyi dan menegangkan.

Morgan menatap wajah Kelly dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa sangat bersalah dan marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi orang yang paling dicintainya.

"Kelly, aku tidak tahu selama aku di penjara kamu malah disiksa oleh Billy dan Zoanna. Mereka adalah orang yang paling aku percaya. Tapi mereka yang menyakitimu. Aku adalah pacarmu dan gagal melindungimu. Semuanya salahku sehingga dirimu tidak bisa hidup dengan tenang. Aku berjanji seumur hidupku akan melindungimu dengan baik," ucap Morgan dengan suara yang bergetar, menggenggam tangan Kelly dengan lembut.

Ia menatap bekas luka pada jari gadis itu, bekas yang menjadi saksi bisu atas penderitaan yang Kelly alami. Luka-luka itu bukan hanya pada tubuhnya, tetapi juga pada jiwanya yang hancur.

Morgan pun mengingat kembali siksaan yang diterima Kelly yang dia tonton dari rekaman. Setiap pukulan, setiap jeritan kesakitan Kelly terlintas di benaknya, membuat hatinya semakin hancur. Dia melihat bagaimana Billy memperlakukan Kelly dengan kejam, tanpa sedikitpun belas kasihan.

Pikiran Morgan melayang kembali ke saat-saat itu, saat dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan penderitaan Kelly. Setiap detik dari rekaman itu terpatri dalam ingatannya, menjadi mimpi buruk yang terus menghantuinya. Morgan mengepalkan tangannya, menahan amarah yang mendidih dalam dirinya.

"Aku tidak akan membiarkan mereka lolos. Billy dan Zoanna akan membayar atas apa yang mereka lakukan. Tapi yang lebih penting, aku akan memastikan kamu aman, Kelly. Aku akan menjadi pelindungmu, selamanya," bisik Morgan dengan tekad bulat.

Dua hari kemudian.

Kelly membuka matanya perlahan, matanya menyesuaikan dengan cahaya di ruangan rumah sakit. Kesadarannya kembali sepenuhnya, menyadari bahwa dirinya masih hidup dan berada di rumah sakit. Alih-alih merasa gembira karena lolos dari kematian, Kelly justru merasa semakin frustasi.

"Kenapa aku diselamatkan lagi," gumamnya dengan suara penuh keputusasaan.

Dengan susah payah, Kelly bangkit dari tempat tidurnya, menahan sakit yang menusuk di bagian perutnya akibat tikaman yang ia lakukan sendiri. Setiap gerakan terasa menyiksa, tapi dia terus memaksakan diri untuk berdiri.

"Apakah Billy sudah mati? Mati atau tidak, aku tetap akan dipenjara," ucap Kelly pelan sambil memegang bekas lukanya. Langkahnya tertatih-tatih mendekati jendela, tatapannya kosong menatap ke luar. Tatapan Kelly terlihat hampa, seakan-akan tidak memiliki masa depan. Dia menatap awan biru di langit yang luas, mencari makna dan harapan yang sudah lama hilang dari hidupnya.

Bayangan masa lalu yang kelam terus menghantuinya, membuat setiap detik terasa menyiksa.

Tidak lama kemudian, Morgan masuk ke kamar Kelly. Ia terdiam sejenak, terkejut melihat Kelly berdiri di dekat jendela setelah dua hari tidak sadarkan diri. Morgan merasakan campuran perasaan lega dan cemas.

Dia cepat-cepat menghampiri Kelly. "Kelly," panggil Morgan dengan suara lembut namun tegas, mencoba menarik perhatian gadis itu.

Kelly menoleh perlahan, matanya bertemu dengan tatapan Morgan. Ada kilatan rasa sakit dan kelelahan yang mendalam di mata Kelly, membuat Morgan merasa semakin bersalah.

"Bagaimana dengan Billy?" tanya Kelly dengan suara datar, tatapannya tertuju ke luar jendela.

"Dia telah diselamatkan," jawab Morgan dengan tenang, meski di dalam hatinya masih berkecamuk berbagai perasaan.

Kelly menghela napas panjang. "Jangan khawatir! Aku tidak akan kabur. Aku akan menyerahkan diri sekarang juga," ucapnya sambil mengalihkan pandangan kembali ke arah Morgan.

Morgan menggeleng pelan, menatap Kelly dengan penuh kepedulian. "Kelly, aku tidak akan membiarkan siapapun menahanmu. Aku sudah tahu semuanya. Apa yang dilakukan Billy dan Zoanna padamu. Aku sudah tahu detailnya," ujarnya dengan suara yang penuh tekad.

Kelly menghela napas lagi, kali ini lebih dalam. "Apapun yang dia lakukan terhadapku, dia tetap adikmu. Aku tetap akan bertanggung jawab," katanya, suaranya penuh keteguhan meski terdengar getir.

Morgan merasa hatinya semakin hancur mendengar kata-kata Kelly. "Kelly, maafkan aku! Rekaman yang ada di ruangan itu, aku sudah melihatnya. Aku yang salah karena tidak memperhatikanmu. Apakah kamu sudi memberiku satu kesempatan lagi? Kita akan mulai dari awal," kata Morgan dengan suara penuh harap, tangannya terbuka lebar, siap menyambut Kelly kembali ke pelukannya.

"Apakah kamu yakin ingin mulai dari awal denganku? Apakah kamu tidak akan menyesal suatu hari nanti ketika kamu menyadari mungkin saja bukan aku yang kamu butuh?" tanya Kelly dengan suara bergetar, matanya penuh keraguan. Ia takut suatu saat akan dikecewakan ketika mantan Morgan, Juny, kembali.

Morgan menatap Kelly dengan penuh ketulusan. "Aku akan menyesal kalau kita tidak mulai dari awal. Belakangan ini aku selalu merindukan masa lalu kita. Kita pergi liburan dengan senang hati tanpa beban. Aku ingin seperti dulu," jawab Morgan dengan suara yang dipenuhi keinginan yang tulus untuk memperbaiki hubungan mereka.

Kelly mengalihkan pandangannya, rasa sakit masa lalu masih menghantuinya. "Kenapa kamu berubah setelah bebas dari penjara? Bukankah karena kamu sudah berpaling ke Zoanna?" tanya Kelly, nada suaranya penuh dengan kepedihan yang terpendam.

Morgan menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan perasaannya. "Apakah itu yang Billy katakan padamu?" tanya Morgan, matanya mencoba menangkap tatapan Kelly.

"Iya, Zoanna adalah wanita sempurna yang bisa membantumu. Sedangkan aku hanya gadis sialan yang menyusahkanmu," jawab Kelly, suaranya penuh dengan rasa rendah diri dan ketidakpercayaan diri.

"Kelly, semua yang dia katakan salah. Dia yang memberitahu aku kalau kamu mengkhianatiku," jawab Morgan, mencoba meyakinkan Kelly.

Kelly menatap Morgan dengan penuh kekecewaan. "Tanpa menyelidiki, kamu percaya pada adikmu? dan tidak percaya padaku?" tanyanya, suaranya penuh dengan kekecewaan dan rasa sakit.

Morgan merasa hatinya semakin hancur mendengar kekecewaan Kelly. "Dia menunjukkan foto palsu, sehingga aku percaya begitu saja. Tapi aku dan Zoanna tidak pernah menjalin hubungan," jawab Morgan, mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi.

"Aku bisa melihat bahwa kamu juga menyukainya dan akhirnya aku pilih mundur," kata Kelly, mengingat saat-saat pahit di ulang tahun Morgan. Matanya berkabut dengan ingatan yang masih menyakitkan.

Morgan menggelengkan kepala, menatap Kelly dengan penuh penyesalan. "Aku tidak pernah menyukainya, Kelly. Aku yang salah dan gegabah menggunakan Zoanna untuk menyakitimu," jawab Morgan dengan tulus, seraya menunjukkan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

Kelly terkejut melihat jam tangan itu, matanya membesar. "Jam tangan itu...bukankah sudah kubuang?" tanyanya, suaranya penuh keheranan.

Morgan tersenyum tipis, "Iya, aku mengambilnya di tempat sampah saat kamu pergi. Aku tahu betapa berartinya jam tangan ini. Meski kamu membuangnya, aku tidak bisa membiarkan hadiah pemberianmu disia-siakan begitu saja!"

"Bukankah yang kamu pakai adalah jam tangan yang terdapat berlian, kenapa memilih jam tangan yang murah?" tanya Kelly.

"Jam tangan berlian aku bisa beli dengan uangku sendiri ketika aku ingin memilikinya, Tapi jam tangan pemberianmu adalah satu-satunya di dunia ini," jawab Morgan dengan senyum.

Morgan melangkah mendekati Kelly dengan tatapan mata berkaca-kaca. “Kita mulai dari awal. Kita tidak akan terpisah lagi!” ucap Morgan dengan suara yang dipenuhi tekad, menarik pinggang Kelly ke pelukannya.

Kelly merasakan kehangatan dan keamanan dari pelukan Morgan, tetapi keraguan masih menyelimuti hatinya. “Kamu yakin, tidak akan menyesal apapun yang terjadi?” tanyanya dengan suara yang penuh dengan ketidakpastian.

Morgan mengelus kepala Kelly dengan lembut, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah. “Aku mencintaimu,” ucapnya dengan tulus, membiarkan Kelly merasakan ketulusan dalam kata-katanya.

Kelly menundukkan kepalanya, Di dalam hatinya, berbagai pikiran berkecamuk. “Tidak baik aku pertanyakan masa lalumu ketika kamu tidak ingin aku tahu, tapi aku takut suatu saat kamu akan mencintainya lagi,” batinnya, perasaan takut dan cemas masih menghantui.

"Apakah aku bisa bertanya sesuatu?" tanya Kelly.

"Tanya saja, kamu bebas bertanya apapun!" jawab Morgan.

"Selain aku, apakah kamu pernah mencintai seseorang?" tanya Kelly.

Morgan terdiam mendengar pertanyaan dari gadis itu, kemudian ia melepaskan pelukannya dan menatap Kelly selama beberapa saat.

"Tidak pernah!" jawab Morgan dengan senyum. Berusaha menyembunyikan masa lalunya.

1
yuning
sudah mampir sana akunya
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
FITRI LUTHFIA RACHMI
thank's verry much. atas alur ceritanya yg menarik ini sampai selesai.
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
Nabil abshor
trima kasih author,,,,, sehat² sll,,,, semangat,,,,succes,,,,
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Fazira Aisyah
Happy wedding ya Margon & Kelly 😘😘
Citra Merdeka
semoga cebong nya ada yang tertinggal dan berhasil terbentuk jadi bayi 😁
Citra Merdeka
pemanasan nya semalam besok baru goal 😁
yuning
waktu nya belah membelah 😁
Kinara Widya
ahirnya hari yg dinantikan tiba...
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah makin seru kayaknya. lanjut lagi donk ceriranya.
Citra Merdeka
😅😅😅😅😅😅ya ampun kelly..... ngidam drakula kamu
Kinara Widya
🤣🤣🤣🤣🤣bagus kelly gigit terus s nenek lampir biar mukanya tambah jelek....🤣🤣🤣🤣
Lasman Silalahi
kok jadi suka gigit sich.
masa,anak gadis suka menggigit org
yuning
hajar ulat bulu ,aku bantu santet online 😁
Lasman Silalahi
lanjut
FITRI LUTHFIA RACHMI
lanjut lagi donk ceritanya. soalnya makin bagus aja allur ceritanya. aq tunggu malam ini.
yuning
juny itu racun
yuning
akupun penasaran Kelly
Lasman Silalahi
lanjut
Citra Merdeka
😁😁😁😁markus ngelawak loh
Citra Merdeka: 😅😅😅😅lanjut Thor terima kasih
Pikachu: Calon penghuni peti si Markus😂😂
total 2 replies
FITRI LUTHFIA RACHMI
Kejujuran morgan di pertanyakan oleh kelly. lalu apalagi rahasia morgan yg di katakan junny ke kelly. lama kelamaan morgan bisa sering memijat keningnya krn omongan si junny ke kelly. Morgan....morgan....km bisa minum obat sakit kepala tiap hari krn pengaruh omongan junny membuat kelly percaya sm km. lanjut lagi donk hari ini. makin bagus aja. aq tunggi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!